Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Termoregulasi merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan suhu internal agar berada
dalam kisaran tolerir. Sedangkan keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan
kesetimbangan pada berbagai posisi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat poikiloterm
pada katak, subjektivitas reseptor tubuh manusia dan mengetahui efek perlakuan terhadap
keseimangan tubuh. Praktikum dilaksanakan pada Selasa, 14 November 2015 di Laboratorium
Fisiologi Universitas Negeri Jakarta. Untuk mengetahui sifat poikiloterm pada katak dilakukan
dengan melihat perubahan suhu tubuh katak yang diberi perlakuan dengan air dingin dan air
panas, untuk mengetahui sebjektivitas reseptor tubuh dengan memberi perlakuan berbeda pada
kedua tangan dengan air dingin, panas dan ledeng dan untuk mengetahui keseimbangan pada
manusia dengan memutar objek di kursi putar. Hasil praktikum yang di dapat menunjukan bahwa
hewan poikiloterm dapat merubah suhu tubuh sesuai kondisi lingkungan, reseptor telapak tangan
dapat melepaskan panas atau dingin ke lingkungan apabila tubuh merasa terlalu panas atau
dingin, serta keseimbangan tubuh akan terganggu ketika tubuh diputar dengan kursi putar.
Kata Kunci : Termoregulasi, Poikilotermik, Keseimbangan, Reseptor, Semisirkularis
Kesimpulan :
Katak merupakan hewan poikiloterm yang dapat merubah suhu tubuhnya berdasarkan
lingkungannya. Terlihat ketika diberi perlakuan dengan air dingin, suhu tubuhnya berubah dari
34,1C (suhu ruang) menjadi 25,1C. Dan ketika diberi perlakuan air panas, suhu tubuhnya
berubah dari 25,1C (air dingin) menjadi 37C.
Bila suhu tubuh manusia panas, terdapat kecenderungan tubuh mengurangi panas ke
lingkungan sebaliknya bila suhu tubuh terasa dingin maka tubuh akan cenderung mengurangi
dingin tersebut. Tangan yang direndam air panas lalu dipindahkan ke air ledeng akan
mengelurakan panasnya dan membuat sensasi dingin pada tangan.
Pada praktikum keseimbangan, objek yang diputar akan kehilangan keseimbangan,
apabila perputaran cepat maka akan menyebabkan pergeseran didalam canalis semikularis
sehingga endolimfe berputar secepat kanalis tersebut dan akan memberikan sensasi objek akan
kehilangan keseimbangan. Apabila perputaran lambat akan memberikan respon negatif pada
canalis semikularis untuk berhenti sementara endolimfe terus berotasi maka akan menyebabkan
sensai ingin jatuh.

BAHAN DAN METODE


Percobaan ini dilaksanakan pada bulan November 2015 di Laboratorium Fisiologi
Universitas Negeri Jakarta. Alat yang digunakan dalam percobaan meliputi termometer, papan
penyangga katak, tali kasur, baskom, kursi putar. Sedangkan bahan yang digunakan anatara lain
katak, air dingin (8C), air panas 47C, air ledeng (22C).

Metode Praktikum
Metode praktikum yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mendeteksi
hasil
dari kerja enzim. Pengujian dilakukan terhadap enzim lipase, dan pengaruh empedu terhadap
lemak. Enzim diekstrak dari pankreas, gizzard, duodenum dan empedu ayam (Gallus gallus)
Regulasi Suhu Tubuh Katak
Katak diikat pada papan penyangga dan masukkan termometer sampai esofagus. Amati suhu
tubuh katak selama 5 menit sebanyak 4 kali pada suhu ruang, suhu dingin, dan suhu panas.
Subjektivitas Reseptor Tubuh
Sediakan tiga baskom yang masing-masing berisi air ledeng, air dingin dan air panas.
Masukan tangan kiri pada air dingin dan tangan kanan pada air panas secara bersamaan selama
15 menit, setelah itu kedua tangan di pindahkan ke air ledeng. Catat perubahan sensasi yang
terjadi.
Keseimbangan Pada Manusia
Sediakan satu kursi putar yang akan di duduki oleh objek. Putar kursi searah jarum jam
dengan posisi kepala menunduk selama x menit. Selanjutnya putar kursi dengan kepala
dimiringkan ke kanan selama x menit. Catat sensasi yang terjadi.
Dre isiin x nya ya berapa menit.

Anda mungkin juga menyukai