Film dokumenter tentang Frank Lloyd Wright ini bercerita tentang kehidupan pribadi Wright, karya-karyanya di dunia arsitektur, pemikiran-pemikirannya, dan juga secara umum pendidikan arsitektur di Amerika Serikat. Frank Lloyd Wright lahir dan besar di lingkungan yang jauh dari perkotaan. Ia besar di lingkungan peternakan di kota kecil bernama Richland Center, Wisconsin, Amerika Serikat yang sangat alami. Kehidupan ia di lingkungan yang alami ini pada akhirnya sangat mempengaruhi pemikiran dan karyanya di dunia arsitektur yang terkenal dekat dengan alam. Karya-karya tersebut kemudian digolongkan kepada Organic Archtecture di mana ia sangat mengedepankan keselarasan rancangannya dengan alam sekitar serta manusianya itu sendiri sebagai objek dalam arsitektur. Pemikiran-pemikiran Frank sangat dipengaruhi oleh gurunya Louis Solomon, seorang arsitek terkemuka di kota Chicago, Illinois, meskipun pada akhirnya ia meninggalkan Solomon dan membuat kantor sendiri karena ia lebih memilih merancang untuk para elit. Ajaran-ajaran Solomon yang sangat mempengaruhi Wright di dunia arsitektur ini adalah form must follow function yang terlihat pada karya-karyanya yang sangat fungsional di tiap ruangnya, dan tidak menggunakan oramen-ornamen dalam karyanya. Hal ini terlihat dari pemikirannya, yaitu power directly to purpose atau kekuatan itu langsung kepada tujuannya. Selain itu, ia lebih menyukai ruang yang tidak memiliki batasan-batasan yang menimbulkan efek yang kaku, dan lebih memilih untuk memanfaatkan ruang horizontal dengan sebaikbaiknya dan menyatukan ruang, hal ini didasari kepada pemikirannya, yaitu order out of chaos. Selain itu Wrignt juga sangat memperhatikan keadaan sekarang dalam mempertimbangkan sebuah rancangan seperti perkataan ia, You have to live in now, the present is the most important thing to consider.. Karya Frank Lloyd Wright yang sangat populer, sebuah rumah berlibur bagi keluarga Kauffman yang diberi nama Falling Water kerap disebut sebagai the best all-time work of American architecture atau karya terbaik dari arsitektur Amerika. Karya Falling Water ini sangat merepresentasikan kecintaan Wright pada alam, ia membuat karya ini seolah tidak ada sebuah bangunan yang didirikan di tengah alam tersebut, melainkan menjadi sebuah satukesatuan dengan alam. Karya Wright yang lain adalah Imperial Hotel di Tokyo, Jepang. Karya ini dibangun untuk membuat suatu bangunan dengan gaya barat di Jepang. Hal ini sangat bermuatan politis karena saat itu Jepang mulai membuka diri pada dunia luar untuk berinvestasi di Jepang dan hotel adalah sebuah pilihan yang baik karena di hotel lah para calon investor menginap untuk sementara, dan gaya barat memunculkan kesan Jepang yang mulai membuka diri pada dunia barat. Selain itu, Wright juga memiliki gagasan yang disebut Usonian House di mana rumah ini cenderung kecil, berlantai satu, tanpa garasi, sering berbentuk L untuk menyesuaikan dengan taman, dibangun dengan material di sekitar, dan atap yang datar.
Pemikiran-pemikiran dan karya Wright mencirikan bahwa ia menganut gerakan dalam
dunia arsitektur yang dikenal dengan Prairie School yang berciri penekanan pada garis horizontal, atap datar, konstruksi yang solid, dan penyatuan dengan lingkungan sekitar.