Anda di halaman 1dari 2

Abstract

Daerah
3.185,8Istimewa
Km, sebagai
Yogyakarta
salahmerupakan
satu daerah
propinsi
tujuanterkecil
wisata yang
di Indonesia
mempunyaidengan
beberapa
luaspote
nsi
obyek
seperti
wisata, situs peninggalan sejarah, atraksi seni dan budaya, yang menjadi
daya
wisatawan
tarik mancanegara maupun wisatawan domestik. Obyek wisata budaya di Yogyaka
rta
berupa peninggalan sejarah yang kini masih dapat dijumpai yaitu kawasan Jeron B
eteng,
meliputi
yangkawasan Tamansari dikenal sebagai istana air. Kawasan Tamansari telah
didominasi
permukimanoleh
yang tersebar dan menimbulkan konflik pemanfaatan lahan antara upaya
Benda Cagarbentuk
pelestarian
Berdasarkan
merumuskan
Budayaperubahan
konflik
dengan
tersebut
kebutuhan
guna
dilakukan
lahan
permukiman.
studi dengan
kawasaan
jerontujuan
betenguntuk
khususnya
memahami
Tamansar
dan
ikawasan
sebagaikonservasi dan pariwisata Kota Yogyakarta serta mengkaji persepsi dan p
referensi
masyarakat terhadap pengembangan Tamansari. Beberapa sasaran yang dilakukan yai
tuMengidentifikasi
:
sejarah, kedudukan, fungsi dan kondisi fisik kawasan Tamansari
pada masa awal hingga saat ini, Mengidentifikasi dan mengkaji perubahan guna la
yogyakarta
han
Tamansari,
di kawasan
Mengkaji kondisi fisik hunian kawasan Tamansari, Menganalisis persep
sipreferensi
dan
masyarakat setempat terhadap pengembangan Tamansari. Manfaat yang in
gin
daridiperoleh
studi ini: 1) Mengetahui sejauh mana perkembangan dan perubahan yang terja
diTamansari
di kawasan
berdasarkan persepsi dan preferensi masyarakat serta perubahan tata g
una
2) Mendapatkan
lahan,
konsep pelestarian hunian penduduk dan cagar budaya berdasarkan
analisa
kajian terhadap
dan
data yang ada di lapangan, 3) Sebagai landasan untuk penelitian
lebih lanjut.
Analisa
Perkembangan kawasaan Tamansari sebagai kawasan konservasi dan pariwisa
taKota Yogyakarta digunakan pendekatan kualitatif naturalistik (alamiah) yaitu be
rdasarkan
permasalahan yang dikaji dan tujuan yang akan dicapai. Untuk menganalisis data
kualitatif
diperoleh dari
yang wawancara yang menempatkan peneliti sebagai instrumen pengumpul
data,
digunakan analisis deskriptif dengan transkrip interview yang disusun ke dalam
kartu-kartu
yang diberiindeks
kode. Metode lain yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mengkaj
ipenggunaan
perubahan ruang di kawasan Tamansari menggunakan metode kualitatif deskriptif
dan
komparatif dengan overlapping peta dan data dari wawancara serta hasil observas
iperubahan
Hasil
lapangan.
identifikasi
status guna
terhadap
lahan dari
kawasan
magersari
Tamansari
menjadi
terlihat
hak milik,
adanya perubahan
perkembangan
fisik
danh
unian
bangunan
yaituyang
tinggi
melebihi 7 meter, bertingkat dan permanen tidak lagi mengikuti pe
raturan
terdapatyang
dalam surat kekancingan dari kraton. Adanya program konservasi terhada
ptamansari
kawasan menimbulkan persepsi dan preferensi yang berbeda antara warga yang me
miliki
statushunian
magersari dengan hak milik. Konsep penanganan hunian dalam kegiatan pena
nganan
kawasan konservasi sesuai dengan bentukannya dibagi menjadi enam, yaitu : berja
rak
berjarak
dan aman,
tetapi membahayakan, hunian menempel pada bagian benda cagar budaya, b
enda
budaya
cagar
berada di dalam hunian, hunian berada di atas benda cagar budaya, Hunian
beradacagar
benda
di atas
budaya yang telah lenyap. Sedangkan penanganan terhadap cagar buday
amenjadi
dibedakan
dua yaitu benda cagar budaya yang masih ada dan benda cagar budaya yang
secaratampak
tidak
Rekomendasi
pengelolaan
visualkawasan
kepada
di atasPemerintah
Tamansari
permukaanyaitu
Daerah
tanah:Kota
Pemberian
Yogyakarta
izin perubahan
yang terkait
hakdalam
guna lahan m
aupun
bangunan dengan memperhatikan master plan kota Yogyakarta, pelaksanaan kegiatan
dengan mempertahankan nilai histori dan nilai ketuaan bangunan. Rekomendasi unt
konservasi
ukmengenai
studi lanjut
Participatory Planning berupa keterlibatan masyarakat dan lembaga swad
aya
kegiatan
Yogyakarta
tourist
dalamdestination,
konservasi
is the smallest
cagar
Yogyakarta
budaya
province
has
disertai
in Indonesia
plenty
monitoring
of tourist
withpemerintah.
3.185,8 Km
objects,
historical
wide. Assites
one of
and art and cultural
performances.
Which become an attraction to foreign tourist as well as domestic
.one
Jeron
of the
Beteng,
cultural tourist objects in Yogyakarta, is a historical inheritance
which
the Tamansari
is included
area,
in known as water palace. Tamansari area has been dominated by
which spread all over the area. It causes a conflict exploiting of land between
settlement
the effort
preserve
Based
on the
a cultural
toabove conflict,
inheritance
a study
with is
theconducted
requirement
withofobjectives
settlement.to comprehend
and to
formulate
the change of the area function of Jeron Beteng area, especially Tama
nsari
conservative
as a
and tourism area in Yogyakarta. This study also investigates the s
ociety
and preference
perceptionto Tamansari development. The targets of this study are : to ide
ntify
status,
thefunction
history,and the physical condition of Tamansari area from the early da
ystime;
to this
to identify
present and investigate the change of the area function in Tamansari
area;
the physical
to investigate
condition of tamansari settlement area; to analyze the perception
and
thepreference
local society
of toward Tamansari development. The benefit of this study are :
1) Tothefind
for
development
out how and the changes in Tamansari area based on the society s perc
eption
preference
and and also the change of the area function. 2) To get the concept of c
onservating
resident dwelling
the
and cultural inheritance based on the analysis and investigat
ion
on location.
The
Yogyakarta
toward
analysis
the
uses
3)data
of
As a foundation
Tamansari
naturalistic
development
qualitative
for further
as approach
a conservative
research.
which is
areabased
and on
tourism
the investi
in
gated
the achieved
problem objectives.
and
To analyze qualitative data, gained from interviews an
dantheinstrument
researcherofasdata collector, the researcher uses descriptive analysis with

interview
which is compiled
transcriptinto index cards and coded. Other methodes which are used to
identify
investigate
and the change of the area function in Tamansari area are qualitative d
escriptive
comparativeandmethode with overlapping map, and also the data from the observatio
nThe
results.
identification results toward Tamansari area is that there is a development
,change
the of the area function from magersari to proprietary right, the change of
physical
i.e the height
dwelling,
of the building is more than 7 m, multistoried and permanent. Th
elonger
dwellings
obeyare
thenorules stated in kekancingan letter from the palace. The existen
ceconservative
of the
program toward Tamansari area causes different perception and pref
erence
the people
amongwho have magersari status and proprietary right ststus. The dwelling
handling
in
term ofconcept
conservative handling area based on its condition, can be divided in
toand6.safe;
The are
apart
apart
but endangering; the dwelling is attached to the cultural inher
itance;
inheritance
the cultural
is in the dwelling; the dwelling were built on the cultural inherit
ance;
were built
The dwellings
on the cultural inheritance which have vanished. While the handling
toward
inheritance
the cultural
divided into two they are the cultural inheritance which is still e
xist
inheritance
Recomendation
and the which
cultural
toward
visually
the local
couldgovernment
not be seen
Yogyakarta,
above therelated
surfacetoofthe
ground.
management
Tamansari area are : giving a permission to change the area function including
of
the
following
buildings
thebymaster plan of Yogyakarta; doing the conservative program by main
taining
historical
the value and the ancient value of the buildings. Recomendation to a fur
ther
Participatory
study aboutPlanning are : involving the people around the cultural inheritan
ceinand
supporting
institution
the conservative program which is monitored by the government.

Anda mungkin juga menyukai