Oleh:
1. Nuriska Ela Safitri
(12030654057)
2. Muflihatul Abadiyah(12030654224)
3. Moch. Martha Ayuhans
(12030654226)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lensa merupakan salah satu alat optik yang sering kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang
lengkung. Dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun
bola. Lensa silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu
garis, sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah
memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Lensa juga berkaitan dengan
hukum-hukum pembiasan, lensa dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu lensa
cembung dan lensa cekung. Lensa cembung (lensa positif) adalah lensa dengan bagian
tengah yang lebih tebal dibandingkan bagian tepinya bersifat mengumpulkan cahaya atau
sinar titik fokusnya bernilai positif. Lensa cekung (lensa negatif) adalah bagian tengah
yang lebih tipis di banding tepinya. Bersifat menyebarkan sinar atau cahaya titiknya
bersifat negatif. Lensa cembung dan lensa cekung ketika diberi sinar/sumber cahaya
maka akan terbentuk bayangan. Supaya bayangan terlihat tajam, maka harus menentukan
titik fokusnya. Untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan lensa negatif, kami
melakukan percobaan dengan judul Jarak Fokus Lensa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan jarak fokus lensa positif ?
2. Bagaimana menentukan jarak fokus lensa negatif ?
3. Bagaimana hubungan jarak benda terhadap jarak fokus lensa positif/ lensa negatif ?
C. TUJUAN
1. Menentukan jarak fokus lensa positif.
2. Menentukan jarak fokus lensa negatif.
3. Mengidentifikasi dan mendiskripsikan hubungan jarak benda terhadap jarak fokus
lensa positif lensa negatif.
D. HIPOTESIS
1. Jika jarak antara lensa positif dan layar semakin jauh, maka hasil jarak bayangan
akan semakin kecil.
2. Jika jarak antara lensa negatif dan layar semakin jauh, maka hasil jarak bayangan
BAB II
KAJIAN TEORI
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung. Dua
bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa
silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis,
sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya
dari sumber yang jauh pada suatu titik. Lensa dibedakan atas lensa positif atau lensa cembung
dan lensa negatif atau lensa cekung.
Gambar 1
Macam-macam lensa
Lensa positif disebut juga lensa konvergen karena lensa positif mengumpulkan berkas sinar,
sedangkan lensa negatif disebut lensa divergen karena menyebarkan berkas sinar.
Gambar 2
Fokus lensa positif dan fokus lensa negatif
Lensa cembung mempunyai harga fokus positif (+) sedangkan lensa cekung mempunyai
harga fokus negatif (-).
a.
Pada lensa cembung (positif)dikenal tiga berkas sinar istimewa. Tiga sinar istimewa
tersebut adalah:
Gambar 3.
Tiga sinar istimewa lensa cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus utama.
2. Sinar datang melalui fokus utama dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Pada lensa cekung (negatif) juga dikenal tiga sinar istimewa, yakni :
Gambar 4.
Tiga sinar istimewa lensa cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah sinar bias itu berasal
dari fokus utama F1.
2. Sinar datang menuju fokus utama F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan .
b. Jarak Fokus Lensa
Lensa positif yang berada disebelah kanan lampu objek dapat membentuk
bayangan nyata (real) pada layar disebelah kanannya. Hubungan jarak fokus (f), jarak
benda (s), dan jarak bayangan (s), adalah :
.........................(1)
Jika benda di depan lensa positif, bayangan dapat diterima layar, maka bayangan
tersebut disebut bayangan nyata. Untuk memperoleh bayangan yang tajam di layar, lensa
atau layar dapat digeser-geser sedemikian hingga bayangan tersebut diterima jelas di
layar.
Perhatikan gambar di bawah. Terdapat dua berkas cahaya yang digambarkan
menuju lensa cembung lalu berkas cahaya tersebut dibiaskan oleh lensa cembung.
Gambar 5.
Menentukan fokus lensa cembung
Keterangan gambar :
s = jarak benda, s = jarak bayangan, h = P P = tinggi benda, h = Q Q = tinggi
bayangan, F1 dan F2 = titik fokus lensa cembung.
Untuk lensa negatif, bayangan lensa negatif dianggap benda oleh lensa positif,
sehingga dari rumus untuk lensa positif berlaku,
.(2)
Dari persamaan 2, s(-) dapat dihitung. Selanjutnya untuk lensa negatif berlaku,
...(3)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Percobaan
1. Rancangan percobaan untuk menguur jarak fokus lensa negatif
s
Gambar 3.1 Rancangan
percobaan S
mengukur jarak fokus lensa negative
S(+)
Jumlah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
3 Buah
1 Buah
a. Lensa yang dimaksud dalam percobaan ini yaitu lensa positif ialah lensa
cembung.
b. Sumber cahaya yang dimaksud adalah ray box.
c. Layar yang dimaksud adalah benda putih yang digunakan untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa.
3. Variabel Respon
:
a. Jarak fokus lensa adalah jarak hasil bayangan yang dibentuk oleh lensa pada
titik paling fokus.
2. Variabel percobaan lensa negatif
1. Variabel manipulasi
: Jarak benda (s)
2. Variabel kontrol
: Jarak antar lensa (d), lensa positif, lensa negatif, layar,
sumber cahaya (ray box)
3. Variabel respon
: Jarak fokus lensa
Definisi operasional variabel
1. Variabel manipulasi
:
a. Jarak benda yang dimaksud dalam percobaan ini adalah jarak antara sumber
cahaya dengan lensa.
2. Variabel kontrol
:
a. Jarak antar lensa (d) yang dimaksud adalah jarak antara lensa positif dengan
lensa negatif pada percobaan menentukan jarak fokus pada lensa negatif.
b. Lensa yang dimaksud dalam praktikum ini yaitu meliputi dua buah lensa yaitu
lensa negatif atau lensa cekung, serta lensa positif ialah lensa cembung.
c. Sumber cahaya yang dimaksud adalah ray box.
d. Layar yang dimaksud adalah benda putih yang digunakan untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa.
3. Variabel respon
:
a. Jarak fokus lensa adalah jarak hasil bayangan yang dibentuk oleh lensa pada
titik paling fokus.
D. Langkah Percobaan
Langkah Percobaan mengukur jarak focus lensa negative adalah sebagai berikut :
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan kemudian menyusunnya seperti
gambar 3.1 rancangan percobaan pada lensa negatif setelah itu mengatur jarak anatara
lampu dengan lensa. Memposisikan layar pada jarak tertentu sampai gambar yang
terbentuk pada layar menjadi fokus ,kemudian mencatatnya dan memsukan data hasil
pengamatan pada tabel hasil pengamatan. Melakukan prosedur yang sama namun dengan
mengubah jarak antara sumber cahaya dengan lensa negatif sampai lima kali.
Langkah Percobaan mengukur jarak fokus lensa positif adalah sebagai berikut :
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan kemudian menyusunnya seperti
gambar 3.2 rancangan percobaan pada lensa positif setelah itu mengatur jarak anatara
lampu dengan lensa. Mengatur jarak anatara lensa negatif dengaan lensa positif sebagai
kontrol. Memposisikan layar pada jarak tertentu sampai gambar yang terbentuk pada
layar menjadi fokus ,kemudian mencatatnya dan memsukan data hasil pengamatan pada
table hasil pengamatan. Melakukan prosedur yang sama namun dengan mengubah jarak
antara sumber cahaya dengan lensa negatif sampai lima kali.
E. Alur Percobaan
1. Alur percobaan mengukur jarak fokus lensa positif
Alat dan Bahan
Disusun sesuai dengan gambar rancangan percobaan
Lensa Negatif
Diletakkan didepan ray box dengan jarak tertentu, sebagai (S(-))
Ray Box
Dinyalakan/ dihidupkan
Layar
2.
Diletakkan
setelah
hingga ditemukan bayangan
Alur percobaan
mengukur
jaraklensa,
fokusdiposisikan
lensa negatif
yang jelas , sebagai (S(+))
Alat dan Bahan
Jarak antara layar dengan lensa diukur
Disusun seperti pada rancangan percobaan
Dicatat pada tabel hasil percobaan
Lensa Negatif
Hasil Perhitungan (f)
Diletakkan didepan ray box dengan jarak tertentu, sebagai (S)
Lensa Positif
Diletakkan setelah lensa negatif, dengan jarak tertentu sebagai (d)
Ray Box
Dinyalakan/ dihidupkan
Layar
Diletakkan setelah lensa positif, diposisikan hingga ditemukan
bayangan yang jelas, sebagai (S)
Jarak antara layar dengan lensa diukur.
Dicatat pada tabel hasil percobaan
Hasil Perhitungan (f)
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
1. Lensa Positif
Tabel 1.1 Data Percobaan Lensa Positif
Percobaan
ke-
s
(s0,1) cm
s
(s0,1) cm
20,0
20,5
10,1
22,0
19,0
10,2
24,0
18,0
10,3
26,0
16,5
10,1
28,0
15,5
10,1
2. Lensa Negatif
Tabel 1.2 Data Percobaan Lensa Negatif
Percobaan
ke-
s
(s0,1) cm
d
(d0,1) cm
s
Harga s (-)
(s0,1) cm
20,0
10,0
25,5
6,5
4,9
22,0
10,0
25,0
6,7
5,1
24,0
10,0
25,5
6,5
5,1
26,0
10,0
24,5
6,9
5,4
28,0
10,0
24,5
6,9
5,5
Harga f (-)
B. Analisis
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh 5 variasi data dengan
menggunakan lensa positif dan lensa negatif. pada tabel 1.1 menunjuukan percobaan
dengan menggunakan lensa positif, diperoleh data percobaan ke-1 dengan s (jarak ray box
ke lensa) 20 cm diperoleh s (jarak bayangan/ jarak lensa ke layar) sebesar 20,5 dan
diperoleh jarak fokus lensa dari perhitungan dengan menggunakan rumus 1/s + 1/s = 1/f
sebesar 10,1 cm. Percobaan ke-2 dengan s 22 cm diperoleh s 19 cm dan jarak fokus lensa
sebesar 10,2 cm. Percobaan ke-3 dengan s 24 cm diperoleh s 18 cm dan jarak fokus lensa
sebesar 10,3 cm. Percobaan ke-4 dengan s 26 cm diperoleh s 16,5 cm dan jarak fokus
lensa sebesar 10,1 cm. percobaan ke-5 dengan s 28 cm diperoleh s 15,5 cm dan jarak
fokus lensa sebesar 10,0 cm.
Tabel 1.2 menunjukkan percobaan dengan menggunakan lensa positif negatif dan
mengontrol jarak d (jarak dari lensa positif ke negatif) 10 cm. Data ke-1 dengan s (jarak
ray box ke lensa) 20,0 cm, diperoleh s (jarak bayangan/ jarak lensa ke layar) sebesar 25,5
cm dengan harga s(-) 10 diperoleh perhitungan harga f(-) 7,2. Data ke-2 dengan s 22,0
cm, diperoleh s 25,0 cm dengan harga s(-) 12 diperoleh perhitungan harga f(-) 8,1. Data
ke-3 dengan s 24,0 cm diperoleh s 25,5 cm dengan harga s(-) 14 diperoleh perhitungan
harga f(-) 9,0. Data ke-4 dengan s 26,0 cm diperoleh s 24,5 cm dengan harga s(-) 16
diperoleh perhitungan harga f(-) 9,7. Data ke-5 s 28,0 cm diperoleh s 24,5 cm dengan
harga s(-) 18 diperoleh perhitungan harga f(-) 10,4.
C. Diskusi
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah diperoleh, pada tabel 1.1 yang
menunjukkan hasil percobaan dengan menggunakan lensa positif. Dengan menggunakan
perhitungan rumus 1/s + 1/s = 1/f jarak fokus lensa ynsg ksmi peroleh berturut-turut
yaitu 10,1; 10,2; 10,3; 10,1; 10,0. Selain itu, diperoleh juga bahwa semakan besar jarak
suatu benda maka semakin kecil jarak bayangan yang dihasilkan. Jarak bayangan yang
kami peroleh pada percobaan bertoru-turut adalah 20,5; 19,0; 18,0; 16,5; dan 15,5. Hal
tersebut sesuai teori/ rumus 1/s + 1/s = 1/f, bahwa semakin besar s maka semakin kecil s
yang terbentuk. Untuk memperoleh jarak fokus dilakukan dengan menggeser kedepan
atau kebelakang hingga menemukan bayangan yang paling fokus pada layar. Jarak fokus
lensa positif yang kami peroleh pada percobaan yaitu 10 cm.
Sedangkan untuk menentukan jarak fokus lensa negatif juga sama halnya dengan
menemukan jarak fokus positif pada lensa positif, yaitu dengan menggesernya kedepan/
kebelakang hingga menemukan bayangan yang paling fokus pada layar. Jarak fokus lensa
yang kami peroleh berturut-turut yaitu 4,9; 5,1; 5,1; 5,4; dan 5,5. Harga jarak fokus
tersebut kami peroleh dengan menentukan harga s(+) terlebih dahulu melalui rumus
1/s(+) +1/s(+) = 1/f, dengan f=10 cm. setelah kita peroleh nilai s(+) kemudian kita
menentukan harga s(-) melaluii rumus s(-) = s(+) d. setelah kami peroleh harga s(-),
kami peroleh harga f(-) dari rumus 1/s(-) + 1/s(-) = 1/f(-). Berdasarkan data yang kami
peroleh, besarnya jarak benda akan berpengaruh pada jarak bayangan yang dihasilkan.
Namun tidak berpengaruh pada jarak fokus. Karena dalam hal ini, jarak bayangan
berbeda dengan jarak fokus. Jarak fokus adalah jarak bayangan yang tertangkap pada
layar yang terlihat fokus dan jelas. Oleh karena itu besar kecilnya jarak benda tidak
berpengaruh pada jarak fokus yang diperoleh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang kami peroleh, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan yang dihasilkan. Jarak
fokus berbeda dengan jarak bayangan. Oleh karena itu, besar kecilnya jarak benda tidak
berpengaruh pada jarak fokus yang terbentuk. Baik itu pada lensa positif maupun pada
lensa negatif. jarak fokus yang kami peroleh dengan menggunakan lensa positif yaitu 10
cm, sedangkan jarak fokus yang kami peroleh dengan menggunakan lensa negatif yaitu 5
cm.
B. Saran
Untuk mendapatkan jarak fokus yang baik, maka pengamat/ praktikan harus
memperhatikan secara seksama ketika melihat bayangan yang terbentuk pada lensa.
Selain itu juga pengamat harus terampil menggunakan alat dan tepat ketika mengukur
jarak yang dikontrol atau dimanipulasi pada percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Pengertian Lensa dan Jenis Lensa. (Online) http://www.informasipendidikan.com/2014/12/pengertian-lensa-jenis-lensa-dan.html diakses pada 13 Maret
2015
Ridwan. 2012. Lensa Positif dan Lensa Negatif. (Online)
http://rhiduanefendi.blogspot.com/2012/04/lensa-positif-dan-negatiflensa-positif.html
diakses pada 13 Maret 2015
TIM. 2014. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Laboratorium IPA Dasar: FMIPA Unesa
Anonim. 2010. Rumus Umum Lensa. (Online)
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/03/rumus-rumus-umum-dalam-lensa.html
diakses pada 13 Maret 2015
Anonim. 2013. Lensa cembung dan Lens Cekung. (Online)
http://rumushitung.com/2013/06/25/lensa-cembung-dan-lensa-cekung/ diakses pada 13
Maret 2015
LAMPIRAN