Anda di halaman 1dari 89

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan

kehidupan

bangsa.

Untuk

mencapai

tujuan

tersebut

di

selenggarakannya program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana


dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting
dari pembangunan nasional. Tujuan di selenggarkannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di selenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas
adalah penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama.
Sejak di perkenalkannya konsep Puskesmas pada tahun 1968, berbagai
hasil telah banyak di capai. Angka kematian ibu dan bayi telah berhasil di
turunkan dan sementara itu umur harapan hidup rata rata bangsa Indonesia telah
meningkat secara bermakna. Jika pada tahun 1995 angka kematian ibu dan angka
kematian bayi masing masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995)
serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun 1997 angka
kematian ibu menurun 334/100.000 kelahiran hidup (SKDI 1997), sedangkan
angka kematian bayi pada tahun 2001 turun menjadi 51/1000 kelahiran hidup
(Susenas 2001). Sementara itu umur harapan hidup rata rata meningkat dari 45
tahun pada 1970 menjadi 65 tahun pada 2000.
Pada saat ini Puskesma telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air.
Untuk menjangkau seluruhwilayah kerjanya. Puskesmas di perkuat dengan
Puskesmas Pembantu serta Puskesmas Keliling. Kecuali itu untuk daerah yang

jauh dari sarana pelayanan rujukan. Puskesmas di lengkapi dengan fasilitas rawat
inap.
Tercatat tahun 2002 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia adalah
7.227unit, Puskesmas Pembantu21.587 unit, Puskesmas Keliling 5.084 unit
(Perahu 716 unit, Ambulance 1.302 unit). Sedangkan Puskesmas yang telah di
lengkapi dengan fasilitas rawat inap tercatat sebanyak 1.818 unit, sisanya
sebanyak 5.459 unit tidak di lengkapi dengan fasilitas rawat inap.
Sekalipun berbagai hasil telah banyak di capai, namun dalam
pelaksanaannya Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah, antara lain:
1. Visi, misi dan fungsi puskesmas belum di rumuskan secara jelas, sehingga
pelaksanaan program Puskesmas dan keterkaitannya dengan program
pembangunan kesehatan secara keseluruhan belum optimal.
2. Beban kerja Puskesmas berbagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
kabupaten/kota terlalu berat. Pertama, karena rujukan kesehatan ke dan
dari Dinas kesehatan kabupaten/kota yang sebenarnya bertanggung jawab
penuh terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan secara menyeluruh
di wilayah kabupaten/kota lebih banyak melaksanakan tugas-tugas
administratif
3. Sistem manajemen puskesmas yakni perencanaan (P1) yang di
selenggarakan melalui puskesmas Perencanaan mikro (micro planning)
yang kemudian menjadi Perencanaan tingkat puskesmas, penggerakan
pelaksanaan (P2) yang di selenggarakan melalui mekanisme Lokakarya
Mini (mini workshop) serta pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3)
yang di selenggarakan melalui mekanisme Stratifikasi Puskesmas yang
kemudian menjadi Penilaian Kinerja Puskesmas, dengan berlakunya
prinsip otonomi perlu di sesuaikan.
4. Pengelolaan kegiatan Puskesmas, meskipun telah di tetapkan merupakan
aparat daerah tetapi masih terlalu bersifat sentralistrik. Puskesmas dan
daerah tidak memiliki keleluasaan menetpkan kebijakan program yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang tentu saja di nilai
tidak sesuai lagi dengan era desentralisasi.

5. Kegiatan yang di laksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah


dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat. Selama ini setiap
Puskesmas dimana pun berada menyelenggarakan upaya kesehatan yang
sama.
6. Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di kembangakan secara
optimal. Sampai saat ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan
inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong konstribusi
sumber daya dari masyarakat dalam penyelenggaran upaya Puskesmas.
7. Sistem pembiayaan Puskesmas belum mengantipasi arah perkembangan
masa depan, yakni sistem pembiayaan pra-upaya untuk pelayanan
kesehatan perorangan.
Menyadari keberhasilan Puskesmas adalah penting dalam rangka mewujudkan
visi pembangunan kesehatan di Indonesia yakni Indonesia Sehat 2010, maka
berbagai masalah dan atau kekurangan Puskesmas di atas perlu segera di atasi. Di
susunnya konsep dasar Puskesmas ini yang merupakan bagian dari reformasi
kesehatan (health reform), adalah dalam rangka mengatasi berbagai masalah di
atas.
1.2.

Tujuan Kegiatan

1.2.1. Tujuan Umum


Untuk mengetahui Pembinaan Posyandu dan Gizi Di Puskesmas Kedai
Durian dan Program Kerja PuskesmasKedai Durian di Masyarakat.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.Untuk

mengetahui

program

wajib

dan

program

pengembangan

PuskesmasKedai Durian.
2. Untuk mengetahui kegiatan posyandu.
3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang di jalankan di Posyandu.
4. Untuk mengetahui Status Gizi anak gizi buruk dan Gizi kurang di wilayah
Puskesmas Kedai Durian.

5. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan gizi buruk dan gizi


kurang di wilayah Puskesmas Kedai Durian.
6. Untuk mengetahui Cara mengatasi gizi buruk dan gizi kurang di wilayah
Puskesmas Kedai Durian.
1.3.

Prosedur Kerja

1.3.1. Ruang Tunggu


a. Ruang tunggu duduk di upayakan agar cukup nyaman dan ventilasi udara
b. Tempat duduk di sediakan cukup sesuai rata rata kunjungan pasien
perhari
c. Ada papan informasi di utamakan untuk pasien lanjut usia, ibu hamil dan
ibu yang membawa bayi
d. Ruangan selalu dalam keadaan bersih
e. Di sediakan tempat sampah yang memadai
f. WC yang bersih dan jauh tempatnya dari ruang tunggu
g. Pada dinding ruang tunggu di sediakan informasi/ gambar penyuluhan
kesehatan
h. Pasien di panggil dan di periksa sesuai dengan nomor urut pendaftaran,
apabila ada yang sakit keras di dahulukan
i. Bagi puskesmas dengan kunjungan 100% akan lebih per harinya bisa di
sediakan pengeras suara untuk memanggil pasiennya sebaliknya ruang
tunggu untuk perawatan preventif, promotif terpisah dari ruang tunggu
untuk pelayanan pengobatan.
1.3.2. Ruang Kartu / pendaftaran pasien
a. Pasien akan melewati halaman Puskesmas yang bersih dan indah
b. Pada pintu masuk pasien akan membaca papan informasi LOKET
PENDAFTARAN dengan tanda panah menuju ke ruangan loket
pendaftaran
c. Pada loket pendaftaran pasien akan melihat hari dan jam berapa
Puskesmas serta ruang pendaftaran dan pemeriksaan

d. Pasien akan melihat jadwal pelayanan ibu hamil, untuk pelayanan bayi dan
anak balita dan hari imunisasi bayi
e. Pasien akan melihat juga di tiap ruangan periksa ada papan tulis: Ruang
periksa, ruang suntik, loket, Apotik, Ruang periksa gigi, Laboratorium dan
Ruang tunggu.
1.3.3. Loket Pendaftaran
a. Petugas Loket menyambut pasien dengan senyum dan menyapa pasien
dengan SELAMAT PAGI, ADA YANG BISA SAYA BANTU
b. Untuk pasien baru petugas akan menanyakan tujuan pasien, kemudian di
cari blanko status yang kosong untuk isi nama, alamat pasien, umur dan
jemis kelamin. Bila pasien seorang ibu di catat juga nama orang tuanya.
c. Untuk pasien lama di carikan kartu statusnya dan di berikan kepada pasien
dengan ramah. Kalau pasien tidak membawa kartu nomor pendaftaran
maka di tanyakan kapan terakhir datang ke puskesmas, di cari pada buku
registrasi umum pada tanggal yang di sebutkan di cari nama pasien
tersebut dan di cari nomor kartunya.
d. Pasien di beri karcis sesuai dengan perda
e. Pasien di beri informasi kemana harus pergi dan di beri petunjuk supaya
duduk di ruang tunggu pasien dan pasien di persilahkan menunggu
panggilan
f. Kartu status pasien di kirim petugas ke ruang periksa sesuai tujuan pasien.
1.3.4. Ruang Periksa
a. Pasien dilayani dengan ramah dan penuh perhatian .
b. Pasien selalu di beri kesempatan untuk bertanya.
c. Selanjutnya pemeriksaan sesuai dengan standart teknis. Melihat JOB
AND bila ada (sesuai dengan daftar titik pelayanan kesehatan dasar).
d. Bila perlu periksa Lab dan pasien di beri tahu untuk menunggu panggilan
di ruang tunggu Lab.
e. Bila pemeriksaan Lab bisa di lakukan langsung, maka pasien akan di beri
tahukan apa yang akan di periksa, apakah darahnya, apakah urinnya dan di

beri tahu kembali ke ruang periksa setelah mendapatkan hasil pemeriksaan


Lab.
f. Bila pemeriksaan Lab di lakukan keesokkan harinya atau di rujuk ke Lab
yang lebih besar, maka pasien akan di beri tahu persiapan persiapan yang
di perlukan misalnya puasa, bila perlu membawa tinja, atau khusus untuk
periksa kehamilan di ambil

air seni pada saat bangun tidur dan

sebagainya.
1.3.5. Ruang suntik / P3K
A. Bersihkan / Sterilkan alat alat di kamar suntik :
1. Lakukan penilaian luka: - Tidak perlu di jahit
-

Perlu di jahit

a. Luka tidak perlu di jahit


-

Luka di bersihkan dan di berikan betadine

Luka di tutup dengan perban

Di berikan penyuntikan tetanus toxoid. Berikan


penyuluhan kepada pasien.

b. Luka perlu di jahit


-

Bius luka yang perlu di jahit

Bersihkan luka

Lakukan penjahitan

Berikan betadine dan verban

Berikan penyuluhan kepada pasien

2. Lakukan penilaian Bisul :


- Matang
- Tidak matang
a. Bisul matang
1. Insisi
2. Kompren Rivanol
3. Penyuluhan kepada pasien
B. Penyuluahan Penyuntikan Kepada pasien
Lakukan penyuntikan sesuai dengan resep
6

Memakai spuit ban (dyposible syringe)


Penyuluhan kepada pasien
Bahwa :
Suntikan di berikan bila perlu, sesuai dengan indikasi
Cepatnya penyembuhan bukan berarti harus di suntik
1.3.6. Apotik
Pasien sampai di Loket Apotik:
a. Pasien di panggil oleh petugas apotik untuk menerima obat sesuai resep
yang di berikan dokter atau petugas yang selaku memberi pelayanan.
b. Pasien di terima petugas apotik dengan ramah dan penuh perhatian.
c. Petugas apotik membawa resep dan mencari obat sesuai dengan resep. Bila
tulisan resep sukar di baca di tanyakan kepada yang menuliskan resep.
d. Obat di masukkan ke dalam kemasan di pilih sesuai dengan bentuk obat.
e. Kemasan obat di beri nama pasien, dosis dan cara pemakaian obat. Bila
obat luar di tulis obat luar untuk tidak di makan bial perlu.
f. Berikan obat sesuai resep kepada pasien dan di berikan penjelasan cara
meminum obat sesuai pemakaian.
g. Beritahu kepada pasien bila setelah meminum obat terjadi efek samping
yang menimbulkan misalnya rasa gatal, pusing dan mual. Hentikan
pemakaian obat dan kembali ke Puskesmas.
h. Selanjutnya pasien di beritahukan dapat kembali pulang. Pasien pulang
dengan rasa puas.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggungjawab Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan

puskesmas

bertanggungjawab

hanya

untuk

sebagian

upaya

pembangunan kesehatan yang di bebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota


sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja di bagi anatar Puskesmas., dengan memperhatikan
keluhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing masing Puskesmas
tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.

2.1.2. Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat
2010.
2.1.3. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
`Puskemas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan
pembanguanan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembanguan kesehatan. Di
samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelengaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan

kesehatan,

upaya

yang

di

lakukan

Puskesmas

adalah

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa


mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2.Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadarn, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif

dalam

memperjuangkan

kepentingan

kesehatan

termasuk

sember

pembiayaannya, serta ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau


pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini di selenggrakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3.Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggrakan pelayanan kesehatan


tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencehan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu di
tambah dengan rawat inap.
b.

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public


goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga bencana, kesehatan jiwa masyarakat
serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
2.2. Visi dan Misi Puskesmas
2.2.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang di selenggrakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin di capai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi tingginya.
Indikator kecamatan sehat yang ingin di capai mencakup 4 indikator utama
yakni:
1. Lingkungan sehat

10

2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing masing puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya kecamatan sehat,
yang harus di sesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kerja
setempat.
2.2.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
Puskesmas akan selalu menggerakan pembangunan sektor lain yang di
selenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
di bidang kesehatan, melalui peningkatankan kesehatan pengetahuan dan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang di selenggarakan Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat di jangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkat kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

11

penyakit

serta

memulihkan

kesehatan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya,


tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang di
lakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.
2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
2.3.1. Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan

upaya

kesehatan

wajib

dan

upaya

kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara


terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas tersebut di kembangkan dari ketiga
fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggrakan setiap upaya
Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Azas penyelenggaran puskesmas yang pertama adalah pertanggung
jawaban wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini
Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang di selenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas
pembantu. Puskesmas keliling, Bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di

12

luar gedung. Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan


realisasi dari pelaksanan azas pertanggungjawaban wilayah.
2. Asaz Pemberdayaan Masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan
masyarakat. Dalam arti Puskesmas wajib memberdayaan perorangan, keluarga
dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu di himpun melalui
pembentukan Bidan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus
di laksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara
lain:
a. Upaya kesehatan Ibu dan Anak: posyandu, polindes, bina keluarga
balita (BKB)
b. Upaya pengobatan : posyandu, pos obat desa (POD)
c. Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga sadar
gizi (kadarzi)
d. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru danorang
tua/wali murid, saka bakti husada (SBH), pos kesehatan pesantren
(poskestren)
e. Upaya kesehatan lingkungan: kelompok pemakai air (pokmair), desa
percontohan kesehatan lingkungan (DPKL)
f. Upaya kesehatan usia lanjut: posyandu usila, panti wreda
g. Upaya kesehatan kerja: pos upaya kesehatan kerja (pos UKK)
h. Upaya kesehatan jiwa: posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa
masyarakat (TPKJM)
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: taman obat keluarga
(TOGA), pembinaan pengobatan tradisional (battra)
j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (inovatif): dana sehat,
tabungan ibu bersalin (tabulin), mobilisasi dana keagamaan.
3. Azas keterpaduan

13

Azas penyelengaraan puskesmas yang ketiga adalah keterpaduan. Untuk


mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelengaraan setiap upaya puskesmas harus diselengarakan secara terpadu, jika
mungkin sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu
diperhatikan yakni:
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelengaraan berbagai
upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh keterpaduan
lintas program antara lain:
1) Manajemen terpadu balita sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan
P2M, GIZI, Promosi kesehatan, pengobatan.
2) Upaya

kesehatan

sekolah

(UKS):

keterpaduan

kesehatan

lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,


kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
3) Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
promosi kesehatan, kesehatan gizi.
4) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, GIZI, P2M, kesehatan
jiwa, proosi kesehatan.
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan

lintas

sektor

adalah

upaya

memadukan

penyelengaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)


dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk
organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas
sektor antara lain:
1) Upaya kesehatan sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
2) Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian.
3) Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakata, PKK, PLKB.

14

4) Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,


lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia
usaha, PKK, PLKB.
5) Upaya pembiayaan dan jaminan keehatan: keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi,
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.
6) Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi,
dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Azas penyelenggaraan puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh
puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat
dengan

berbagai

permasalahan

kesehatan.

Untuk membantu

puskesmas

menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan


efisiensi, maka penyelengaraan setiap upaya puskesmas (wajib, pengembangan
dan inovasi) harus di topang oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang di selenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata
sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar
strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang di selengarakan oleh puskesma
ada dua macam rujukan yang di kenal yakni:
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyait. Apa bila
suatu puskesma tidak mamapu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka
puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan ang lebih
mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaiknya pasien pasca rawat inap
yang hanya memerlukan rawat jalan sederhanan, di rujuk ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:

15

1) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, indakan


medik (misal operasi) dan lain-lain
2) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lenkap.
3) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan
ataupun menyelengarakan pelayanan medik di puskesmas.
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan
bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu
puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib
dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi
kebutuhan masyarakat. Apa bila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelengarakan upaya
kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:
1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat
audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan
bahan makanan.
2) Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan
kejadian luar biasas, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana
alam.
3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat
dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain
usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan kerja, usaha kesehatan

16

jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada dinas kesehatan


kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila
puskesmas tidak mampu.
2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan ini wajib harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan masyarakat wajib tersebut adalah :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi dan Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan

berdasarkan

permasalahan

kesehatan

yang

ditemukan

dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.


Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah raga

17

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta
upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini
merupakan

pelayanan

penunjang

dari

setiap

upaya

wajib

dan

upaya

pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila
perawatan kesehatan menjadi permasalah spesifik di daerah tersebut maka dapat
dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya
inovasi, yakni upaya lain diluar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai
dengan kebuthan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam
rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.
2.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas
2.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan sistem
kesehatan nasional, sistem kesehatan kabupaten/kota dan sistem pemerintah
daerah:
1. Sistem kesehatan nasional
kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai
sarana

pelayanan

kesehatan

strara

pertama

yangbertanggung

jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan


masyarakat di wilayah kerjanya.

18

2. Sistem kesehatan kabupaten/kota


kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung

jawab

menyelenggarakan

sebagian

tugas

pembangunan

kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.


3. Sistem pemerintahan daerah
kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayahkerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang di kelola oleh lembaga masyarakat dan swasta
sepetri praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poli klinik dan balai
kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Diwilayah
puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan
bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindens, pos obat desa dan pos
UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.
2.4.2 Organisasi Puskesmas
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai
berikut:
a. Kepala puskesmas

19

b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas


dalam pengelolaan:

Data dan informasi

Perencanaan dan peneletian

Keuangan

Umum dan kepegawaian

c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas

Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap


UKBM

Upaya kesehatan perorangan

d. jaringan pelayanan puskesmas

Unit puskesmas pembantu

Unit puskesmas keliling

Unit bidan di desa/komunitas

2. Kriteria Personalia
Kriteria

Personalia

yang

mengisi

struktur

organisasi

puskesmas

disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas.


Khusus untuk kepala puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang
sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan
masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran
kepala puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan maka jabatan kepala puskesmas setingkat dengan eselon III-B.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk
menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai sesuai
dengan kriteria kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
20

2.4.3 Tata Kerja Puskesmas


1. Dengan Kantor kecamatan
Dalam pelaksanaan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor
kecamatan melalui pertemuan berkala yang di selenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencaan, penggerakan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam pelaksanaan fungsi
pengendalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor
kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesamas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota.
Dengan demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggung jawab
kepada

dinas

kesehatan

kabupaten/kota.

Sebaliknya

dinas

kesehatan

kabupaten/kota bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan


administratif dan dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang di kelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjadi kerja sama termasuk
penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang di selenggarakan.
Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai
kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai
pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerja
sama tersebut di selenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
perorangan seperti rumah sakit (Kabupaten/kota), dan berbagai balai kesehatan
masyarakat (Balai pengobatan penyakit

Paru paru, Balai kesehatan mata

21

masyarakat, balai kesehatan jiwa, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan


untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama di selenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, balai teknik kesehatan lingkungan, balai laboratorium kesehatan
serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerja sama tersebut di selenggarakan
melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas
Kesehatan kabupaten/kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang di bebankan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, untuk hasil yang optimal penyelenggaraan
pembangunan kesaehatan tersebut harus dapat di koordinasikan dengan berbagai
Lintas Sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Di harapkan di satu pihak,
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat
dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang
di selenggarakan oleh sektor lain tingkat kecamatan berdampak positif terhadap
kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas
memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai
BadanPenyantunPuskesmas
(BPP)
objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut di wujudkan melalui
Pengertian:
pembentukan badan penyantun puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai
SuatuOrganisasi yang menghimpuntokoh tokohmasyarakatpedulikesehatan
potensi masyarakat, seperti: tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, Organisasi
yang berperansebagaimitrakerjapuskesmasdalammenyelenggarakan
Kemasyarakatan,
serta dunia diusaha.
BPP tersebut berperan sebagai mitra
upayapembangunankesehatan
wilayahkerjaPuskesmas.
Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Fungsi:
1. Melayani pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan oleh puskesmas (to serve)
2. Memperjuangkan kepentingan kesehatan dan keberhasilan pembangunan
kesehatan oleh puskesmas (to advocate)
3. Melaksanaan tinjauan kritis dan memberikan masukan tentang kinerja
puskesmas (to watch)

22

BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KEDAI DURIAN
3.1. Sejarah Puskesmas Kedai Durian
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pembangunan pelayanan
kesehatan yang optimal di kota Medan khususnya di wilayah kecamatan medan
johor maka didirikan puskemas kedai durian.
3.2. Wilayah Kerja
Puskesmas Kedai Durian terletak di jalan Sari, Kelurahan Kedai Durian,
Kecamatan Medan Johor, Kodepos 20143.
3.3 Data Wilayah / Geografis
: 430 Km2

Luas Wilayah

Luas Wilayah kerjaPuskesmas Kedai Durian : 430 Ha


Kelurahan ada 3 :
-

KelurahanSuka Maju

: 152 Ha

Kelurahan Titi Kuning

: 180 Ha

Kelurahan Kedai Durian

: 98 Ha

Jumlah Lingkungan ada :


-

Kelurahan Suka Maju

: 13 lingkungan

Kelurahan Titi Kuning

: 15 lingkungan

Kelurahan Kedai Durian

: 5 lingkungan

Batas Wilayah :
Utara

: Kecamatan Medan Maimun

Selatan

: Kecamatan Deli Serdang

Timur

: Kecamatan Medan Amplas

Barat

: Kecamatan Pangkalan Mansyur.

23

3.4. Data Kependudukan / Demografi


Jumlah penduduk berdasarkan Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedai Durian Tahun 2013
Kelurahan Luas

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jenis kelamin

wilayah

pendudu

lingkunga

KK

Pria

Wanita

(Ha)

(jiwa)
SukaMaju

152

15.051

13

2.669

7.190

7.861

T. Kuning

180

21.006

15

4.456

10.333

10.673

K. Durian

98

7.540

1.559

3.390

4.150

Total

430

43.597

33

8.801

20.931

22.684

Analisa : Dari tabel di atas dapat di ketahui jumlah penduduk rata rata Ha:
Jumlah penduduk

= 43.597

Luas area

430

= 102 Jiwa / Ha

Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak


terdapat pada kelurahan SukaMaju.Bekala itu sebanyak 15.051 orang dengan
jumlah penduduk rata rata per Ha adalah 102 Jiwa.
TABEL 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian Tahun 2013

24

No

Pekerjaan

Jumlah

PNS

880

TNI/POLRI

50

Swasta

7628

Pensiunan

259

Pedagang

4265

Petani

82

Jasa

800

Buruh

259

Dari tabel di atas dapat di ilihat bahwa pekerjaan terbanyak penduduk di


Puskesmas Kedai Durian adalah Pegawai Swasta yaitu sebanyak 7628 orang.
3.5.Data Kesehatan
3.5.1. SaranaFisik
1. Ruang Poliklinik

14. Ruang tunggu pasien

2. Ruang rawat inap

15. Ruang shalat

3. Ruang petugas jaga

16. Ruang aula

4. Ruang bersalin
5. Ruang operasi
6. Ruang KIA / KB
7. Ruang poli gigi
8. Ruang kepala puskes
9. Ruang imunisasi
10. Gudang obat
11. Ruang apotik
12. Ruang kartu
13. Kamar mandi

25

PoliUmum 1

PINTU

RuangOperasi

Kamar
Mandi

Ruang

Gudang

Kartu

Apotik

R.

Ruang

T
U
N
G
G
U

Partus
Ruang
Gigi

R.Jaga

Gudang
R.dr.Spesi
alis

Laboratorim

Apotik
Lantai I

DapurGizi

R.Kapus
Toilet

R.Rapat

Gudang

PoliUmum II

3.5.2. SaranaIbadah
R. Solat

R.GizidanImunisasi

R.KTU

R.Kesling
Lantai II

KamarMandi

R.RawatInap
26

DenahPuskesmasKedai Durian
3.5.2 SARANA IBADAH
TABEL 3.5 SARANA IBADAH
NO

TEMPAT IBADAH

ALAMAT

Mesjid Nurul Iman

Jl. Stasiun Kedai Durian

Mesjid Attakwa

Jl. B. Z. Hamid, Gg. Keluarga

Mushalla Al Iman

Jl. B. Z. Hamid, Gg. Damai Indah

Mesjid Ar Rahman

Jl. B. Z. Hamid, sp. TitiKuning

Mesjid Mahmudiah

Jl. B. Z. Hamid, Sp. Kanal

Mesjid Iqbal Nur

Jl. B. Z. Hamid, Km. 5,5

Mesjid Al- Ikhlas

Jl. Suka Ikhlas, Sukamaju

Mesjid Assyafiyah

Jl. Sukatani Sukamaju

Mesjid Azizi

Jl. Sukaelok, Sukamaju

3.5.3. SaranaKesehatan
TABEL 3.5.3 SaranaKesehatan
No

SaranaKesehatan

1
Puskesmas
2
Puskesmaspembantu
3
Baalaipengobatan
4
Klinikbersalin
5
Praktekdokter
6
Praktekbidan
7
Apotik
8
Poliklinik
9
Tokoobat
Jumlah

Kelurahan
Kedai Durian
1

Jumlah
Sukamaju

Titikuning

1
2
2
3
2
2

2
1
2

1
11

10
1
5
3
2
23

1
1
2
2
15
4
9
3
3
40

27

3.5.4. SaranaPendukungKesehatan
TABEL 3.5.4 SaranaPendukungKesehatan
No Sarana
1
Klinik Sentosa
2
Klinik Dharma
3
Klinik Dian Sukma
4
Klinik Kasih Medika
5
Klinik Asyifa
6
Klinik Harapan Bunda
7
Klinik La Tahza
8
Klinik Tuty
9
Apotik Rita Farma
10 Apotik Sehat
11 Apotik lantama
12 Apotik Sukma Farma
13 Apotik Cahaya Baru
14 T.O Lia
15 T.O Bersama
16 T.O simp. Titi Kuning
3.5.5. SaranaFisikPuskesmas
-

Ruang Kepala Puskesmas

RuangPeriksaPasien /

Alamat
Jl. B. Katamso No. 13 T. Kuning
Jl. B. Katamso Km 5,5 No 15 A
Jl. B. Katamso Km 5,5
Jl. B. Katamso Km 6,8 No A4
Jl. B.Z. Hamid No 15
Jl. B.Z. Hamid No 19
Jl. STM No.51/2D
Jl. B.Z. Hamid Km 6,7 No 18
Jl. B.Z. Hamid Km 6,8 No 1D
Jl. B. katamso Km 5,5
Jl. B. katamso No.64 T. Kuning
Jl. B.Z. Hamid No. 28 B
Jl. B. Katamso No 31 B
Jl. B.Z. Hamid Km 8,2 No 106
Jl. B. Katamso No 64 T. Kuning
Jl. B.Z. Hamid. Simpang T. kuning

kamarDokter
-

RuangPoli Gigi danMulut

RuangImunisasidangizi

GudangObat

RuangApotik

KlinikSanitasi

Ruang KIA danSuntik KB

RuangLaboratorium

RuangTungguPasien

KamarMandi

RuangKartu / karcis

28

3.6 Tenaga kesehatan Puskesmas


3.6 DistribusiJumlahTenagaKerja di Puskesmas Kedai Durian Tahun2013
NO

TenagaKerjaPuskesmas Jumlah

Tenaga Kerja

Jumlah

DokterSp.OG

Pustu
DokterUmum

DokterUmum

Dokter Gigi

Dokter Gigi

Bidan

Bidan

Akper

Akper

Perawat

Akbid

Analis

Perawat

Perawat Gigi

AsistenApoteker

10

PelaksanaGizi

11

Analis

12

SarjanaKeperawatan

13

Petugas Harian Lepas

Jumlah

33

29

3.7. Struktur Organisasi


KEPALA PUSKESMAS KEDAI DURIAN
dr. AnniMariani
NIP : 19650624 200212 2 001

KEPALA SUB BAGIAN TATA


USAHA
EdyHeriantoTarigan
NIP : 19760728 200604 1 003

URUSAN UMUM

URUSAN KEUANGAN

URUSAN PERENCANAAN
PROGRAM & LAPORAN
IkaJuwitaSembiring
NIP : : 19870727 201001 2 027

URUSAN PERLENGKAPAN
& INVENTARIS BARANG

RirisFebriana RS
NIP :119830203 200502 2 003

Suriati
NIP : 19831123 200604 2 002

Drg. Nurmala
NIP : 19650520 199203 2 004

FatinaDaia
NIP : 19770512 200212 2 004

AfridaHutasuhut
NIP : 19780401 199703 2 001

WAKIL KOORDINATOR I

WAKIL KOORDINATOR II

dr. SUPRIANTI
NIP : 19620421 198703 2
002

Drg. Nurmala
NIP : 19650520 199203 2 004

POLI UMUM

POLI GIGI

dr. SUPRIANTI
NIP :
19620421 198703 2
002

Drg. Nurmala
NIP :
19650520 199203 2 004

Dr. RITA
HERLINAWATI
NIP:

Drg. NINA
ARIANTI
NIP:
19700014 200003 2
004

APOTEK

POLI ANAK

ROSMA MARBUN
NIP :
19580121 199103 2
001
YUSNI RAMBE
NIP
19650817 198903 2

Dr. IRAWATI
NIP :
19720320 200604 2
010
HABIBAH HASYIM
LUBIS
NIP :
19871021 21101 2

PROMKES

KESLING

WAHYUNI RAHAYU
NASUTION

WAHYUNI RAHAYU
NASUTION

KIA / KB
NURHAFNI NASUTION
NIP : 19690228 199002 2 001

NIP : 196911131994032005
IMMUNISASI

SURIATI
NIP : 19831123 200604 2 002

ROSMAWATI IRMA SS
NIP : 19830429 201101
NIP 2
006

GIZI
JON PARULIAN MANURUNG
NIP : 19620603 198503 1
006
DDTK

IKA FITRIANI
KABAN
NIP:
19810724 201001 2

DBD

UKS / UKGS

LABORATORIUM
AfridaHutasuhut
NIP :
19780401 199703 2 001

SURVEILENS

LILIS AGUSTINA
ARITONANG
SITANGGANG
NIP : ERNAWATI
19770805 199603
2

RirisFebriana RS
NIP :119830203 200502 2 003

SRIDIYAHPRIHATIN,Skep,N
DBD ers
NIP : 196510081995032004
LILIS AGUSTINA
ARITONANG
HIV/AIDS
NIP : 19770805
199603 2

TB PARU
DESI
ARINA, SKM
NIP
: 198012152008012005
ROSMILA
HARAHAP
NIP : 19630913 198603 2
007

DIARE

LANSIA
SUPIYANI
NIP : 19600101 198103 2
009

HIV/AIDS

EVA EMMY S SITEPU


ROSMILA
HARAHAP
NIP
:197803122008042002
NIP : 19630913 198603 2
007

ISPA

JIWA
ELI SUNDARI
NIP : 19880606

KEPALA PUSKESMAS
PEMBANTU

K3 dan PERIZINAN
ZUHARIANI
NIP : 19640321 196303 2
002

30
MATA
RIKA AFRILIZA,
AMd.Kep
NIP :
198204272010032001

DIARE

DORIS
FRISKA
SINAGA
EVA
EMMY
S SITEPU
NIP : 19671018 199503 2
NIP :197803122008042002
001
ISPA

PTM

ELI SUNDARI
NIP : 19880606 201001 2
LENNI SARIHARAHAP,AM.Kep
015

NIP : 196704121988032005

3.8. FasilitasFisikPuskesmas
3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas
-

Fasilitas gedung puskesmas permanen

Fasilitaskendaraan roda dua

Fasilitas sumber daya manusia

Fasilitas alat alat

Fasilitas obat obatan

Fasilita sadministrasi

Fasilitas imunisasi

Fasilitas laboratorium

3.8.2. Sumber Daya Manusia


TABEL 3.8.2 DATA PEGAWAI PUSKESMAS KEDAI DURIAN 2013
NO

NAMA PEGAWAI

NIP

GOL

JABATAN

1
2
3
4

Dr. Hj. AnniMariani


Dr. DahnerSiagian, Sp.OG
Dr. Rita Harlinawati
Dr. Supriyanti

19650624 200212 2001


19541228 198410 1 001
19550718 198410 1 001
19620421 198703 2 002

III-D
IV-A
IV-C
IV-C

Ka. Puskesmas
Dokter sp.Obgyn
Dokter umum
Dokter umum

Drg. Nurmala

19650520 199203 2 004

IV-C

Doktergigi

Drg. Hj. Nina Arryanti

19700914 200003 2 004

IV-A

Doktergigi

7
8
9
10

Dr. Irawaty
Dr. HabibahHasyimLubis
Supyani
JhonParulianManurung

19720320 200604 2 010


19871021 201101 2 011
19600101 198103 2 009
19620603 198503 1 006

III-D
III-B
III-D
III-D

Dokterumum
Dokterumum
USILA
Gizi

11

Rismaida

19600125 198403 2 006

III-D

Perawatgigi

12

Rosmilaharahap

19630913 198603 2 007

III-D

Akper

13

JuharianiS.Kep

19640721 198503 2 002

III-D

S.Kep

14
15
16

NurHafniNasution, SKM
RosmariaRangkuti
YusniRambe

19690228 199002 2 001


19620112 198903 2 003
19650817 198903 2 006

III-D
III-C
III-C

Kes.Mas
KB
SAA

17

Doris FriskaSinaga

19671018 199503 2 001

III-C

Diare

18

RosmaMarbun

19580121 199103 2 001

III-C

Apotik&inventaris

19
20

FatinaLaia
ApridaHutasuhut

19770512 200212 2 001


19780401 199203 2 001

III-B
III-B

Kes.Mas
Analis

31

21
LilisAritonang
22
Suriyati
23
EdyHeriyantoTarigan
24
RirisFebriana RS
25
WahyuniRahayuNasution
26
IkaFitrianiKaban
27
Yenjima
28
IkaJuwitaSembiring
29
Ely Sundari
30
SrinovaKartiniWati
31
Rosmawaty Irma SS
32
TatiSimbolon
33
Sandi Pardosi
34
AuliaMurfadiah
35
Ahmad Royhan
36
Zulfitri
3.8.3. Fasilitas Administrasi

19770805 199603 2 001


19831123 200604 2 002
19760728 200604 1 003
19830203 200502 2 003
19841127 201001 2 017
19810724 201001 2 015
19870625 201001 2 013
19870727 201001 2 027
19880606 201001 2 017
19830429 201101 2 006

III-B
III-A
III-A
III-A
III-A
II-C
II-C
II-C
II-C
II/D
II-C
II/C
II/C

PHL
PHL
PHL

1. Kartu berobat pasien


2. Buku Catatan pasien
3. KartuLaporanPasien
4. KartuLaporan Program
5. BukulaporanObat (LPLPO)
6. Lemariarsip
7. MejadanKursi
8. Stempel
9. Arsip computer
3.8.4. Fasilitas Imunisasi
1. Refrigerator (lemaries)
2. Dysposiblesyring
3. Vaksin seperti BCG, DPT, POLIO, CAMPAK, TT dan Hepatitis B
4. Termos
3.8.5. Fasilitas Alat Alat Kesehatan

32

DBD
UKS
plt.KTU
DDTK
Kesling/Promkes
Analisis
Bidan / PTM
Gizi
Jiwa/rujukan
Akbid
Bidan/Korim
Akbid
Akper
Akbid
Security
Cleaning Service

1. Poliklinik set
2. PHN kit
3. Bidan Kit
4. Dental Kit
5. Ginokologi Kit
6. Timbangandewasa
7. Kulkas
8. LaboratoriumSederhana
3.8.6. Fasilitas Obat Obatan
Puskesmas Kedai Durian dalam rangka menjalankan Tugas tugas
pokoknya memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit di dukung oleh
perlengkapan obat obatan antara lain:
1. Obat obat APBD
2. Obat obat Askes dan Gakin
TABEL 3.8.6 Jumlah Pemakaian Obat Di Wilayah Puskesmas Kedai Durian
Bulan Desember Tahun 2013
No.
1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Nama Obat
AMITRIPLINA HCL TABLET SALUT 25 MG
AMOKSISILINA SIRUP KERING 125 MG
ANTALGIN (METAMPIRON) TABLET 500 MG
ANTASIDA DOEN TABLET KOMBINASI
ANTI HEMMOROID SUPPOSITORIA
AQUADEST STERIL 500 ML
ASAM ASKORBAT (VIT.C) TABLET 50 MG
ASAM BENZOAT 3% ASAM SALISILAT 6% SALEP
ASAM SULFOSALISILAT 20%
BESI (II) SULFAT TABLET SALUT , KOMBINASI
DEKSAMETASON INJEKSI 5 MG/ML 1 ML
DEKSAMETASON TABLET 0.5 MG
DEKSTROMETORFAN HBR SIRUP 10 MG/SML
DEKSTROMETORFAN HBR TABLET 15 MG
DEVITALISASI PASTA (DOMPERIDON)
DIAZEPAM TABLET 2 MG
DIGOKSINA TABLET 0,25 MG
EXTRABELLADON TABLET 10 MG
ETAKRIDINA (RIVANOL) LARUTAN 0,1%
33

Satuan
TAB
BTL
TAB
TAB
SUP
BTL
TAB
POT
BTL
TAB
AMP
TAB
BTL
TAB
POT
TAB
TAB
TAB
BTL

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

ETANOL 70 % 1000 ML
FENOKSIMETIL PENSILINA TABLET 500 MG
FITOMENADION (VIT.K1) TABLET SALUT 10 MG
GAMEKSAN EMULSI 1%
GARAM ORALIT UNTUK 200 ML AIR
GLIBENLAMIDA TABLET 5 MG
GLISERIL GUAYAKOLAT TABLET 100 MG
GLUKOSA LARUTAN INFUS 5%
GRISEOLFULVIN TABLET 125MG MICRONIZID
GUTTA PERCHA POINTS
HIDROKLOROTIAZIDA (HCT) TABLET 25 MG
INFUSION SET ANAK (IBUPROFEN 400 )
ISONIAZIDA (INH) TABLET 300 MG
KALSIUM LAKTAT (KALK) TABLET 500 MG
KAPAS PEMBALUT/ABSORBEN 250 GRAM
KASA KOMPRES 40/40 STERIL
KASA PEMBALUT HODROFIL 4 M X 3 CM
KLORAMFENIKOL KAPSUL 250 MG
KLORAMFENIKOL SALEPMATA 1%
KLORAMFENIKOL TETES TELINGA 3 %
KLOFENIRAMINA MALEAT (CTM) TABLET 4 MG
KOTRIMOKSAZOL SUSPENSI
KOTRIMOKSAZOL TABLET KOMBINASI
KOTRIMOKSAZOL TABLET PEDIATRIK KOMBINASI
LARUTAN BOSIN 2%
LARUTAN GABBET
LARUTAN KINYOU
LIDOKAINA COMP. INJEKS, KOMBINASI
METANOL
METILERGOMETRINA MALEAT TABLET SALUT 0.125 MG
METRONIDAZOL TABLET 250 MG
NATRIUM BIKARBONATTABLET 500 MG
OBATBATUK HITAM (OBH) CAIRAN
OKSITETRASIKLINA HCL SALEP MATA 1%
PARASETAMOL SIRUP 120 MG/5 ML
PARASETAMOL TABLET 500 MG
PIPERAZINA TABLET 500 MG
PIPERAZINA TABLET 500 MG (PIROXICAM)
PIRANTEL PAMOAT (PIRANTEL) TABLET 125 MG BASA
PIRIDOKSINA HL (VIT. B6 ) TABLET 10 MG
PLESTER 5 YARDS X 2 INCH
PROPILTIORASIL TABLET 100 MG
SALBUTAMOL TABLET 2 MG
SALISIL BEDAK 2 %

34

BTL
TAB
TAB
BTL
SAK
TAB
TAB
BTL
TAB
STICK
TAB
SET
TAB
TAB
BKS
BKS
ROL
KAP
TUBE
BTL
TAB
BTL
TAB
TAB
BTL
BTL
BTL
AMP
BTL
TAB
TAB
TAB
BTL
TUBE
BTL
TAB
TAB
TAB
TAB
BTL
ROL
TAB
TAB
KTK

64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

SALISIL SPIRITUS 10 % (SELEDIAR)


SIANOKOBALAMINA (VIT. B. 12)INJ. 500 MCG/ML 1 ML
SILVER AMALGRAM SERBUK 65 75 %(ERYTROMYCIN)
SULFAIMIDIN TABLET 500 MG (CHRIZIN)
SULFASEL TAMIDA TETES MATA 15 %
TETRASIKLINA HCL (TETRASIKLINA) KAPSUL 250 MG
TIAMIN HCL/MONONITRAT (VIT. B1) TABLET 50 MG
TRIKRESOL FORMALIN (TKF) CAIRAN (TETRA 500)
VAKSIN RABIES KERING UNTUK MANUSIA (VIT. B12)
VITAMIN B KOMPLEKS TABLET
ALLOPURINOL
BETAHISTIN
BETAMETASON SALP
CAPTOPRIL 12.5 MG
CAPTOPRIL 25 MG
SPUIT 3 ML

RUANGDATANG
TUNGGU
PASIEN

LOKET
PENDAFTARAN
35

BTL
AMP
KAP
TAB
BTL
KAP
TAB
BTL
TAB
TAB
TAB
TAB
TUBE
TAB
TAB
BUAH

POLI UMUM

POLI GIGI

KAI

APOTIK

LABORATORIUM

ALUR
PEMERIKSAAN
PASIEN DI PUSKEMAS KEDAI
PASIEN
PULANG
DURIAN
BAB 4

BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS

36

4.1. Program dasar dan Program Pengembangan Puskesmas


Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan untuk tujuan pokok
pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan melaksanakan berbagai
upaya kesehatan dengan meningkatkan fungsi Puskesmas melalui kegiatan pokok
Puskesmas :
4.1.1

Upaya Kesehatan Wajib


Ada 7 pokok wajib puskesmas :
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
3. KIA termasuk KB
4. Peningkatan gizi
5. Pemberantasan dan pencegahan penyakit
6. Pengobatan
7. Pencatatan dan pelaporan

4.1.2

Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya kesehatan olahraga
3. Upaya perawatan kesehatan
4. Upaya kesehatan kerja
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
6. Upaya kesehatan jiwa
7. Upaya kesehatan mata
8. Upaya kesehatan lanjut usia
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
10. Laboratorium sederhana

4.2 Program Prioritas Puskesmas

37

4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan


Tujuan :
a. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat
b. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam
upaya upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan
dan penyelenggaraan posyandu.
Kegiatan :
a. Mengadakan

penyuluhan

mengenai

kesehatan

pribadi,

kesehatan lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu


dan sebagainya.
b. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster,
pamflet dan brosur .
c. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan
antara lain berupa gotong royong dan olahraga.
Penyuluhan tentang penyakit yang berbasis lingkungan seperti demam
berdarahbertempat di:
-

Balai kecamatan / kelurahan

Sekolah sekolah SD, SMP, SMA

Rumah ibadah

Rumah penduduk

Puskesmas

38

TABEL 4.1 Distribusi Jumlah Posyandu Balita di Puskesmas Kedai Durian


Tahun 2013
No

Program

Kegiatan Target (%) Sasaran

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Promosi Kesehatan
Posyandu
Jlh posyandu
Jlh posyandu aktif
Jlh posyandu pratama
Jlh posyandu madya
Jlh posyandu purnama
Jlh posyandu mandiri
Kader posyandu
Jlh kader posyandu
Jlh kader aktif

100%
100%

24
24
23
1
120
120

Pencapaian

24
24
23
1
120
120

100%
-

Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata :


1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur
tiap bulannya, juga terbatas jumlah kadernya.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini 8 kali dalam setahun, mempunyai
kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah.
3. Purnama, kegiatan lebih dari 8 kali setahun dengan kader 5 orang dengan
cakupan yang baik dan memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan di strata ini 12 kali setahun jumlah kader lebih dari 5
orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50%
KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan Pola 5 Meja
Meja I

: Pendaftaran

Meja II

: Penimbangan Bayi dan Balita

Meja III

: Pengisian KMS

Meja IV

: Penyuluhan Perorangan

Meja V

: Pelayanan tenaga kerja professional meliputi KIA, KB

Imunisasi dan Pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan


setempat.

39

TABEL 4.2 Distribusi Data Posyandu Puskesmas Kedai Durian Tahun 2013
No Kelurahan

Suka maju

Kedai Durian

Titi Kuning

i.

Nama nama Posyandu


Kuntum mekar I
Kuntum mekar II
Kuntum mekar III
Kuntum mekar IV
Kuntum mekar V
Kuntum mekar VI
Kuntum mekar VII
Kuntum mekar VIII
Kuntum mekar IX
Kenanga I
Kenanga II
Kenanga III
Cempaka
Dahlia
Anyelir
Teratai
Kenanga
Seroja
Melati
Melur
Seruni
Flamboyant XIII
Flamboyan XIV
Tanjung

Alamat
Jln. Suka darma
Jln. Suka tabah
Jln. Suka jadi
Jln. Suka eka
Jln. Suka tirta
Jln. Suka tari
Jln. Aman
Jln. Apalah
Jln. Suka cerdas
Gg. Rido
Jln. Sari
Bangun sari
Jln. Jalan alpalah
Gg. Perbatasan
gg. pembangunan
gg. sepakat
gg. alim
gg. sopian
gg. sado
gg. manggis
gg. amat
Jln. B. katamso
gg. wakaf
gg. tapian nauli

Upaya kesehatan lingkungan


untuk memperbaiki lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan,

melalui kegiatan sanitasi dasar serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang


PHBS di wilayah kerja puskesmas Kedai Durian maka dilaksanakan program
kesehatan lingkungan puskesmas Kedai Durian antara lain :
1. Pemantauan/

pembinaan/

penyuluhan

perumahan/

pemukiman

penduduk di wilayah kerja puskesmas Kedai Durian meliputi :rumah


sehat ( pemeriksaan sarana pembuangan kotoran, sarana air bersih,
SPAL, tempat pembuangan sampah ) yang memenuhi kritera kesehatan
serta member penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
( PHBS ).

40

2. Pemantauan/ pembinaan/ penyuluhan tempat tempat umum (TTU)


meliputi :

Rumah ibadah

: 22 unit

Pasar

: 1 unit

Sekolah

: 34 unit

3. Pemantauan/ pembinaan/ penyuluhan tempat pengolahan makanan,


minuman (TPM) meliputi:

Rumah makan : 19 unit

Pabrik pengolahan makanan dan minuman antara lain :


a. Depot air minum

: 7 unit

b. Toko roti

: 4 unit

c. Pabrik kerupuk

: 2 unit

d. Pabrik kopi

: 6 unit

e. Pabrik bubuk teh

: 1 unit

f. Kedai kopi

: 39 unit

g. Cathering

: 5 unit

4. Menyelenggarakan klinik sanitasi di puskesmas dan posyandu


5. Mengkoordinir penanganan sampah medis puskesmas setiap 2 minggu
sekali bekerjasama dengan RSU.Pirngadi dalam pengangkutannya,
sampah non medis diangkut oleh dinas kebersihan kota medan setiap
minggu.
6. Mengadakan patrol kesehatan (PSN serta penemuan kasus kasus
penyakit yang berbasis lingkungan di masyarakat ) setiap jumat serta
menggkoordinir pelaksanaannya bersama kader kesehatan lingkungan
yang berjumlah 8 orang

Kedai durian

: 2 orang

Titi kuning

: 2 orang

Suka maju

: 4 orang

7. Membuat laporan mingguan dan bulanan ke dinas kesehatan kota


medan.

41

8. Membuat POA bulanan.


9. Mengadakan peminaan ke kantin sekolah tentang jajanan sehat serta
memantau dan membina jajanan di lingkungan sekitar sekolah.
TABEL 4.3 Distribusi sarana sumber air, sarana pembuangan kotoran,
pembuangan sampah, perumahan penduduk, dan pembuangan air limbah
penduduk di wilayah kerja puskesmas durian.
No

Uraian

Sarana

Kelurahan Kelurahan Kelurahan Total


kedai

titi kuning suka maju

durian
1065
717
28
72

1793
1211
307
19

1836
950
69
20

4694
2878
404
111

1756
20
10

6380
28
22

239
50
19

10965
1798
51

pd 2171

6952

1872

10995

115

903

1083

95

103

212

5630
1010
690

2972
903
203

10232
2953
1207

Sarana
1

PDAM
SG
penyediaan
Pompa tangan
sumber air Lain - lain
bersih

Sarana
2

Septic tank
Cemplung
pembuangan
Lain - lain
kotoran
penduduk

Sarana

Dikelola

pengolahan

kebersihan
Lubang

sampah
3

penduduk

65

sampah
dibakar
Tidak

ada/ 14

berserak
Perumahan
4

penduduk

Permanen
Semi darurat
darurat

1630
1040
314

42

TABEL 4.4 Distribusi sarana sumber air, jamban, pembuangan sampah,


perumahan penduduk dan pembuangan air limbah penduduk di wilayah
puskesmas kedai durian
No Uraian
Sumber

Sasaran
4697
2878
404
111

Target (%)
100%
100%
100%
100%

Cakupan
-

%
-

6034
1798
351

100%
100%
100%

pada 4968

100%

60%

sampah/dibakar
Berserakan
892

60%

Permanen
4727
Semi permanen 2418
Darurat
1138

75%
75%
75%

Pembuangan

Menggunakan

80%

Air Limbah

SPAL
Lancar

37,07%

(KK)
1

Sarana
air PDAM
SGL
Pompa Tangan
Lain lain

Leher angsa +
2

Jamban (KK)

septic tank
Cemplung
Lain lain

Sarana

Dikelola

pengelolaan

kebersihan
Lubang

sampah (KK)

2323

1766

Tanpa 2993

SPAL
Menggenang

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar air bersih penduduk
berasal dari PDAM sebanyak 4677 KK (target 100%) dan yang memenuhi
cakupan 4648 KK ( pencapaian 98,97% ). Jenis jamban keluarga yang digunakan
yaitu tipe leher angsa dilengkapi septic tank sebanyak 6034 KK ( target 100% )
dan yang memenuhi cakupan 6028 KK ( pencapaian 99,89%). System

43

pembuangan sampah sebagian besar dikelola oleh petugas kebersihan sebanyak


4968 KK ( target 100%), jenis perumahan penduduk sebagian besar adalah
permanen sebanyak 4851 KK ( pencapaian 97,65% ) dan penduduk yang
menggunakan SPAL sebanyak 4224 KK ( target 100% ) yang memenuhi sekitar
3470 KK ( pencapaian 82,14 % ).
ii.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB


Upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,

ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa
pada umumnya.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam KIA yaitu:
a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
b) Pelayanan kesehatan terhadap bayi dan balita sehat dengan memberikan
imunisasi di Puskesmas.
c) Memberikan imunisasi terhadap bayi di setiap posyandu pada wilayah kerja
Puskesmas Kedai Durian
d) Memberikan vitamin A setiap 6 bulan pada balita yaitu bulan Februari dan
Agustus dan pada ibu nifas sebanyak 1 kapsul
e) Melakukan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu hamil di Posyandu
dan Puskesmas
f) Memberikan konseling pada ibu hamil
g) Pemberian makanan tambahan kepada bayi dan balita dan
h) Melakukan pemeriksaan ibu hamil.
Pelayanan keluarga berencana yang di lakukan oleh Puskesmas Kedai Durian
yaitu:
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi KB:
-

Pelayanan Akseptor baru

Pelayanan Akseptor ulangan (KB Lama)

b. Jenis jenis kontrasepsi yang di layani :


-

IUD

PH

44

Kondom

Suntik

Implant

c. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB.

TABEL 4.5 Jumlah Askeptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedai Durian


Januari Desember 2013
No BLN

Jlh

IUD

MOV MOP IMPLAN SUNTIK

PIL

KONDOM

PUS
1

Jan

6128

415

333

22

354

1406

1428

446

Feb

6132

420

339

22

365

1905

3265

446

Mar

6162

430

339

22

365

1440

1443

446

Apr

6138

421

344

22

365

1453

2163

446

Mei

6139

433

345

22

382

1467

2170

38

Juni

6274

334

345

22

376

1480

2177

42

Juli

6184

423

345

22

365

2187

2178

42

Agst

6232

433

345

22

365

1510

2068

42

Sept

6211

420

347

22

365

1527

2211

55

10

Okt

6109

430

347

22

373

1543

2211

80

11

Nov

6113

830

347

22

375

1570

2224

87

12

Des

6201

445

347

22

389

1588

2245

87

74023 5434

4123

264

4439

19076

25783

657

Jumlah

45

iii.

Upaya Perbaikan Gizi Mayarakat


Gizi adalah kebutuhan pokok manusia yang sehat, yang didapat dari

makanan yang kita konsumsi. Hendaknya makanan yang kita konsumsi


mengandung gizi yang lengkap, beragam dan memenuhi menu seimbang, jangan
dipandang dari segi kemewahan dan dari banyaknya saja. Makanan yang
sederhana dan bervariasi pasti tidak kalah gizinya dengan makanan yang mewah
dan banyak. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah kegiatan masyarakat
untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam setiap keluarga di Indonesia.
Usaha ini bersifat lintas sektoral yang dilaksanakan oleh departemen terkait.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk menurunkan angka penyakit
kekurangan gizi maka dilakukan kegiatan berupa:
a) Memberikan penyuluhan makanan bergizi, baik lintas program maupun lintas
sektoral
46

b) Memberikan vitamin A pada bayi dan balita


c) Memberikan zat besi pada ibu hamil
d) Memberikan makanan tambahan pada kegiatan posyandu dan
e) Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk murid-murid SD.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan program gizi di puskesmas Kedai Durian
adalah:
Mengadakan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu hamil di

posyandu dan puskesmas.


Pemberian vitamin A dan tablet Fe pada bayi, balita, dan ibu hamil dan

bupas.
Mengadakan penyuluhan dan demonstrasi tentang menu makanan ibu

hamil, ibu menyusui serta makanan sehat untuk bayi dan balita.

Pelacakan dan pemantauan gizi buruk dan gizi kurang.

Mengadakan penyuluhan dan memotivasi ibu ibu agar tetap membawa


balita ke posyandu walaupun anaknya telah mendapat imunisasi lengkap.

TABEL 4.6 Distribusi Upaya Peningkatan Gizi di Puskesmas Kedai Durian


Tahun 2013
N

Bula

Balok SKDN

Jan

6887

5045

Feb

6887

5083

6887

5058

N/S

N/D

K/S

D/S

D/K

(%)

(%)

(%)

(%)

(%)

3568

2940

42,1

81,3

73,2

51,81

70,7

3265

2935

7
42,2

9
80,9

5
73,8

52,64

2
71,3

2899

6
42,0

7
81,3

1
73,4

51,75

1
70,4

4
82,1

4
73,4

`51,7

6
70,4

Mare

3564

t
April

6887

5035

3519

2890

9
41,9

Mei

6887

4899

3453

2841

6
41,2

3
82,2

4
73,1

5
51,10

6
70,4

Juni

6887

5088

3635

2899

5
42,0

8
79,7

1
71.1

50,14

8
71,4

47

Juli

6887

5045

3567

2904

42,1

81,3

73,8

52,78

70,7

Agus

6887

5070

3378

2746

7
39,8

9
81,3

8
73,2

51,81

2
66,6

t
Sept

2698

7
39,1

9
80,9

5
73,6

49,05

3
63,3

2730

8
39,6

7
80,2

2
76,4

48,38

0
68,0

0
80,8

3
72,6

49,26

0
66,4

48,26

9
66,2

50,01

1
68,1

10

Okt

6887
6887

5264
5006

3332
3404

11

Nov

6887

4999

3324

2688

4
39,0

12

Des

6887

5049

3324

2724

3
39,5

7
81,8

9
73,3

4
81,9

1
73,3

Jumlah

82644

6064

4133

3385

5
40,9

48

49

50

Keterangan :
S

: Semua balita di wilayah kerja puskesmas

: Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS

: Semua balita yang ditimbang di posyandu

: Semua balita yang naik timbangannya

Dari tabel diatas dapat di lihat hasil pencapaian program upaya peningkatan gizi
dimana target SKDN secara keseluruhan :
Target N/S = Pencapaian Program

( Target : 40,96% )

Target K/S = Cakupan Program

( target : 73,37% )

Target D/S = Partisipasi Masyarakat

( target : 50,01% )

Target D/K = Penggerak

( target : 68,16% )

Target N/D = keadaan pertumbuhan balita

( target : 81,91%)

Dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat di


wilayah kerja puskesmas Kedai Durian masih belum baik dikarenakan kurangnya
kesadaran dari masyarakat tersebut tentang pentingnya posyandu bagi kehidupan
mereka, juga kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa anak masih harus tetap
dibawa ke posyandu walaupun telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Proyek NICE ( Perbaikan Gizi Melalui Pemberdayaan Masyarakat ) juga
ada dilakukan di wilayah kerja puskesmas Kedai Durian yaitu di kelurahan kedai
durian. Kelurahan ini mempunyai kelompok gizi masyarakat (KGM) dan satu
orang yang memfasilitasi yaitu FM ( Fasilitator Mayarakat ). Kegiatan NICE
meliputi antara lain : pembentukan pos Gizi, Pembentukan kelas ibu.

51

LAPORAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Penanganan Gizi Buruk
TABEL 4.7 Jumlah Gizi Buruk di Puskesmas Kedai Durian pada Tahun 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Lama
2
2
2
2
2
6
6
5
5
6
5
3

Baru
4
1
-

Sembuh
1
1
2
-

Jumlah
2
2
2
2
6
6
5
5
6
5
3
3

TABEL 4.8 Jumlah Gizi Buruk di Puskesmas Kedai Durian pada Bulan
Januari-Maret2014
No
1
2
3

Bulan
Januari
Februari
Maret

Lama
3
2
4

Baru
2
3

Sembuh
1
-

Jumlah
2
4
7

Penanganan Gizi Buruk mulai bulan januari s/d desember 2013 melalui :
-

Penyuluhan gizi di puskesmas dan kunjungan rumah

Bila ada mahasiswa yang PKL di Puskesmas Kedai Durian, maka TPG
membawa mahasiswa tersebut ke rumah orang tua balita gizi buruk
untuk memberikan penyuluhan gizi dan memberikan susu kepada balita
gizi buruk.

Pada bulan November 2013, jumlah balita gizi buru di wilayah kerja
puskesmas kedai durian sebanyak 5 orang. Namun yang di tangani di
puskesmas PPG ( Pusat Pemulihan Gizi ) hanya 3 orang. Karena 2
orang balita lainnya memiliki penyakit penyerta.

52

Pada bulan ember ke 5 orang balita gizi buruk diberikan susu dan roti.
Yaitu

sejumlah

kotak

susu/bulan/anak,

dan

roti

30

bungkus/bulan/anak (roti diberikan untuk 2 bulan).


-

Seluruh gizi buruk yang ada di wilayah kerja puskesmas kedai durian di
tangani 100%.

Pemantauan gizi buruk dilakukan setiap bulan di puskesmas pada saat


pengambilan beras untuk gizi buruk dan gizi kurang.

Penanganan Gizi Kurang


Adapun jumlah Gizi Kurang di wilayah Kerja Puskesmas Kedai Durian
sebanyak 15 orang, dan seluruhnya ditangani melalui penyuluhan dan kunjungan
rumah. Serta mendapat bantuan beras setiap bulan dari pemko medan pada bulan
januari 2014 gizi kurang juga mendapat PMT dari dinas kesehatan kota medan.
Yaitu selama 1 bulan dengan cara setiap anak mendapat 3 kotak susu lactogen dan
30 bungkus roti. Untuk pemantauan hasil PMT pemulihan untuk gizi kurang,
dilakukan melalui penimbangan balita setiap bulan pada saat pengambilan beras
yang bersumber dari pemko medan.
Distribusi Vitamin A
Vitamin A diberikan pada bulan Februari dan Agustus.Adapun hasil pencapaian
pemberian vitamin A dapat terlihat pada tabel berikut.
N

Kegitan

O
1

VIT. A

KELURAHA

SASARA

BULAN
FEB AGUS

K.DURIAN

72

50

T
-

T.KUNING
S.MAJU
K.DURIAN

250
142
767

50
728

709

KET
FEB % AGS%
69%

20%
94.91

92.43

(BAYI)
2

VIT. A
(BALITA
)

T.KUNING

2676

253

2440

94.80

91.18

S.MAJU

1519

7
144

1398

%
95.26

%
91.50

53

Dengan target pencapaian 90%, jadi puskesmas Kedai Durian telah mencapai
target pemberian vitamin A.
Fe3
Adapun Bumil dan ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Kedai Durian yang
mendapat Fe3 sebagai berikut :
No Sasaran
Jumlah (orang)
1
Bumil
1.027
2
Ibu nifas
982
Hasil Penimbangan

Pencapaian (orang)
879
937

%
85,6
95,4

D/S = Peran Serta Masyarakat


Rata rata peran serta masyarakat dating ke posyandu sebagai berikut :
No
1
2
Dari

Usia
Sasaran (S)
Ditimbang (D)
0 23 bulan
1865
1113
24 59 bulan
5022
2230
tabel tersebut di atas terlihat bahwa pencapaian D/S tidak

%
59,6
55,4
tercapai, hal ini

karena
-

Kurangnya kesadaran ibu balita dating ke posyandu

Posyandu tidak merupakan kebutuhan bagi para ibu


balita

Kurangnya tingkat pengetahuan ibu balita

Kerjasama lintas sektoral kurang mendukung

Orang tua balita kurang mengerti manfaat kunjungan ke


posyandu.

Cakupan Distribusi Tablet Fe untuk Ibu Hamil Puskesmas Kedai Durian


Tahun 2013
No

Bulan

Sasaran

Bumil yang mendapat Fe


Fe

I %

Januari

1027

(kumulatif)
78

Februari

1027

163

54

Fe

III %

7,6

(kumulatif)
78

7,6

16,5

160

15,5

Maret

1027

247

24

243

23,66

April

1027

333

32,4

326

31,7

Mei

1027

417

40,6

407

39,6

Juni

1027

500

48,6

486

47,3

Juli

1027

579

56,65

564

53,49

Agustus

1027

654

63,68

639

62,2

September

1027

729

70,9

727

70,7

10

Oktober

1027

813

79,1

809

78,7

11

November

1027

890

86,6

886

86,2

12

Desember

1027

974

94,8

970

94,4

12324

6377

51,54

6295

51

Jumlah

Cakupan Distribusi Tablet Fe untuk Ibu Hamil Puskesmas Kedai Durian


Bulan Januari-Februari Tahun 2014
No

Bulan

Sasaran

Bumil yang mendapat Fe


Fe

I %

Fe

III %

Januari

1027

(kumulatif)
-

Februari

1027

30

2,9

40

3,8

Maret

945

79

24,8

77

24,2

55

(kumulatif)
68

6,6

Tabel 16. Cakupan Distribusi Tablet Fe Untuk Ibu Nifas Puskesmas Kedai Durian
Tahun 2013
No

Bulan

Sasaran

56

Bufas Yang Mendapat Fe

Januari

982

Cakupan
74

%
7,5

Februari

982

156

15,8

Maret

982

236

24

April

982

316

32

Mei

982

394

40,1

Juni

982

475

48,3

Juli

982

553

56,3

Agustus

982

626

63,84

September

982

700

71,28

10

Oktober

982

780

79,4

11

November

982

856

87,1

12

Desember

982

937

94,4

11.784

6.103

51,79

Jumlah

57

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Penyakit menular adalah penyakit yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan
yang sakit, dari serervoir ataupun benda benda yang mengandung bibit penyakit
lainnya kemanusia sehat.
Sasaran
1. Seluruh lapisan masyarakat
58

Tujuan
1. Menjegah terjangkitnya penyakit
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan
Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif, dimana
kegiatan pasif adalah penderita mengunjungi puskesmas. Sedangakan kegiatan
aktif dimana petugas melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien untuk
melakukan penyuluhan dan pengobatan.
Kegiatan P2M yang dilakukan di Puskesmas Kedai Durian karena :
1. masih tingginya angka penderita penyakit menular yangdapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya : campak dan TB paru
2. masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene
dan sanitasi, misalnya : diare
3. masih tingginya angka penyakit menular yang ditulari secara langsung,
misalnya : TB paru, ISPA, dan masih ada ditemukan poenyakit
varisella.
4. Kegitan-kegitan P2M berupa :
I.
II.

Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan


Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio,
DT dan TT.

Langkah langakah yang dilakukan dalam pengamatan dan

pemberantasan

penyakit :
a) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit
b) Melaporkan penyakit menular
c) Menyelidiki dilapanagn untuk melihat ada tidaknya laporan
yang masuk menemukan kasus-kasus untuk mengtahui
sumber penularannya
Tindakan permulaan untuk menahan penularannya :
a) Menyembuhkan penderita hingga sehat
b) Pemberian imunisasi
c) Pemberantasan vector nyamuk (PSN dan fogging)

59

d) Pendidikan kesehatan pada masyarakat agar mandiri tentang


kesehatan (penyuluhan PHBS)
Tabel 17. Distribusi Program TB paru di Puskesmas Kedai Durian Tahun
2013
No Bulan
1
Jaunuari
2
Februari
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
7
Juli
8
Agustus
9
September
10 Oktober
1
November
12 Desember
Jumlah

Suspek
18
22
25
22
18
8
9
18
24
9
31
21
225

BTA(+)
2
3
3
3
2
1
1
2
3
1
4
2
25

BTA(-)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Konversi
2
3
3
2
1
1
1
2
3
1
4
2
25

Sembuh
2
3
3
2
1
1
0
0
0
0
0
0
12

Tabel 1.8. Distribusi Program TB paru di Puskesmas Kedai Durian Bulan


Januari-Februari Tahun 2014
No Bulan
1
Jaunuari
2
Februari
3
Maret
Jumlah

Suspek
2
2
3
7

BTA(+)
2
2
3
7

BTA(-)
0
0
0
0

Anak
0
0
0

Konversi
2
2
0
4

Sembuh
2
2
3
7

Tabel 1.9. Distribusi jumlah Penderita Penyakit Diare Berdasarkan


Kelurahan di Puskesmas Kedai Durian Tahun 2013
No

Bulan

Kelurahan

Jumlah

K. Durian

T.Kuning

S.Maju

Januari

13

15

11

39

Februari

22

20

15

57

60

Maret

11

10

29

April

11

17

11

39

Mei

14

26

Juni

22

15

11

48

Juli

14

16

11

41

Agustus

11

14

10

35

September

18

16

42

10

Oktober

14

14

11

39

11

November

16

12

35

12

Desember

10

16

12

38

178

159

120

457

Jumlah

Tabel 1.10. Distribusi jumlah Penderita Penyakit Diare Berdasarkan


Kelurahan di Puskesmas Kedai Durian Bulan Januari-Februari Tahun 2014
No

Bulan

Kelurahan

Jumlah

K. Durian

T.Kuning

S.Maju

Januari

38

28

Februari

38

38

Maret

23

Jumlah

99

23
-

61

99

62

Tabel 1.11. Distribusi data Penderita DBD di Puskesman Kedai Durian


Tahun 2013
No

Bulan

Kelurahan
K. Durian

T. Kuning

S. Maju

Januari

1 org

3 org

Februari

1 org

Maret

1 org

April

1 org

Mei

Juni

1 org

Juli

1 org

2 org

Agustus

September

2 org

1 org

10

Oktober

3 org

11

November

2 org

12

Desember

2 org

5 org

11 org

5 org

Jumlah

Tabel 1.12. Distribusi data Penderita DBD di Puskesman Kedai Durian


Bulan Januari-Maret Tahun 2014

63

No

Bulan

Kelurahan
K. Durian

T. Kuning

S. Maju

Januari

Februari

Maret

Jumlah

DAFTAR JUMLAH IMUNISASI DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN


TAHUN 2013

64

VAKSIN

TAR

ASI

GET

HASIL CAKUPAN

Jan

Fe

Ma

Ap

Me Jun

Jul

Au

Se

Okt

No

De

1
2

BCG
DPT-1-

97%
97%

76
78

b
77
76

r
78
75

r
40
55

i
66
66

74
79

90
74

g
82
84

p
68
71

111
97

v
60
59

s
93
85

HB-1
DPT-2-

79

76

74

52

65

71

74

69

63

136

63

81

HB-2
DPT-3-

95%

76

73

76

48

62

64

73

67

66

143

76

82

HB-3
POLIO-1

95%

78

76

75

56

66

75

91

10

71

73

61

63

POLIO-2

95%

80

76

76

53

68

71

87

0
81

63

101

61

85

7
8
9

POLIO-3
POLIO-4
CAMPA

95%
95%
95%

79
76
76

76
76
76

75
77
76

48
47
46

63
62
63

69
69
68

82
84
78

72
70
84

66
74
10

129
149
98

65
58
62

75
66
74

5
SURVIVING INFANT
LK

PR

JUMLAH

Kedai Durian

52

93

145

Titi Kuning

180

323

503

Suka Maju

102

184

286

TOTAL

334

600

934

65

JUMLAH IMUNISASI TAHUN 2013 DIPUSKESMAS KEDAI


DURIAN 2013

66

Analisa Masalah: Program imunisasi belum mencapai target.


Pemecahan masalah:
- sosialisasi tentang program imunisasi lintas sektoral dan lintas program
- Kegiatan imunisasi di psyandu lebih di tingkatkan.
4.2.6

Upaya Pengobatan

Upaya pengobatan adalah bagian dari kegiatan kuratif.Selain itu juga dilakukan
kegiatan preventif terhadap penyakit yaitu melalui penyuluhan-penyuluhan.Di

67

puskesmas Kedai Durian dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar


bagi pasien rawat jalan.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan masyarakat yang dilakukan di puskesmas
meliputi :
1. Pemeriksa mendiagnosa penyakit dan memberikan

obat melalui

apotik yang ada di puskesmas.


2. Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan
3. Merujuk penderita dan melakukan pengobatan setelah penderita di
kembalikan
4. Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas meliputi pasien
KRT/KTP, ASKES, JPKMS, dan JAMKESMAS.
TABEL 20. DISTRIBUSI SEPULUH(10) PENYAKIT TERBESAR DI
PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013.
N

BULAN JA F

PENYA

KIT
ISPA

44

B
30

PENY.

46

47

JU

JU

SE

JL

AR P

EI

NI

LI

PT

54

B
48

V
48

S
44

50

5
97

1
11

0
63

4
72

72
77

44

R
47

35

42

42

S
23

6
61

8
36

7
53

0
70

1
72

1
70

TULAN

G
PENY.

48

47

50

58

59

38

54

15

38

38

49

40

51

PULPA
GASTR

49

61

14

38

43

64

61

48

52

62

35

51

0
47

ITIS/

DISPEP
5

SIA
GANG.

GIGI
DIARE

GINGI

44
37
41

32
18
32

37
41
57

43
26
31

59
18
36

52
20
26

68

49
25
24

23
37
15

23
59
25

22
42
35

71
36
33

31

47

35

2
45

28

7
34

VITIS
PENY.

47

55

73

43

66

54

65

13

50

38

44

48

5
33

KULIT
HIPERT 29

30

24

33

29

28

27

32

37

37

37

39

1
30

ENSI
TONSI

35

8
19

LITIS

41

17

25

12

34

18

17

13

24

13

21

TABEL 20. DISTRIBUSI SEPULUH(10) PENYAKIT TERBESAR DI


PUSKESMAS KEDAI DURIAN BULAN JANUARI-FEBRUARI TAHUN
2014.

69

NO

BULAN

JAN

FEB

MARET

JLH

PENYAKIT
1
2
3
4

ISPA
PENY. TULANG
PENY. PULPA
GASTRITIS/

444
46
29
56

160
51
55
79

109
21
37
28

713
118
121
163

5
6
7
8
9
10

DISPEPSIA
GANG. GIGI
DIARE
GINGIVITIS
PENY. KULIT
HIPERTENSI
TONSILITIS

26
28
20
31
27
42

21
38
30
57
55
33

2
23
31
18
42
12

49
89
81
106
124
87

4.2.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan Laporan, Pencatatan dan pelaporan sangat penting bagi
mutu suatu unit organisasi antara lain Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kegiatan yang telah
dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Pencatatan, berupa administrasi, registrasi imunisasi dan registrasi kegiatankegiatan lain
b) Pelaporan, berupa laporan mingguan, laporan dilakukan pada kasus diare,
laporan bulanan, laporan tahunan dan laporan khusus bila terjadi wabah.
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN
TAHUN 2013
No

1
2
3
4

Kunjungan Pasien
Bulan
Januari
Februari
Maret
April

Askes

Kartu

Rawat

Sehat(jamkes

Jalan

& M. sehat)
196
179
172
178

97
61
106
73

70

859
815
907
781

5
6
7
8
9
10
11
12

Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

87
82
82
59
78
60
65
50
900

186
190
192
211
209
198
277
242
2219

798
875
818
839
923
930
911
890
9507

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN


BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2014
No

1
2
3

Kunjungan Pasien
Bulan
Januari
Februari
Maret
Jumlah

Askes

54
82
BPJS
1651
1787

71

Kartu

Rawat

Sehat(jamkes

Jalan

& M. sehat)
156
194

907
725

354

1632

JUMLAH RUJUKAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013


NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLAH

KUNJUMGAN UMUM
PASIEN
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER

ASKES

MEDAN

JAMKESMAS

SEHAT
4
8
5
2
3
2
2
2
5
2
2
2
39

47
31
42
40
45
40
49
43
40
30
43
25
476

61
51
50
54
68
57
49
51
64
54
60
74
619

55
49
42
57
34
29
30
68
52
67
45
48
551

JUMLAH RUJUKAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN BULAN JANUARIMARET TAHUN 2014


NO

KUNJUMGAN

UMUM

PASIEN

72

ASKES

GAKIN

1
2
3
JUMLAH

BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET

2
2
4

54
82
43
179

69
64
48
181

4.3.Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Kedai Durian


4.3.1.Upaya kesehatan sekolah
UKS adalah salah satu program pengembangan yang ada pada Puskesmas
dimana salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan
sedini mungkin di lingkungan sekolah terhadap peserta didik dan lingkungan yang
sehat di sekolah, sehingga dengan demikian tercipta budaya sehat terhadap siswa
dan akan berkembang di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kegiatannya:
a) Memberikan penyuluhan di sekolah
b) Melaksanakan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
c) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam
pelayanan kesehatan (dokter kecil, dokter remaja, PMR).
4.3.2

Upaya Kesehatan Olahraga

Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar


menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga di Puskesmas Kedai
Durian sendiri, kegiatan kesehatan olah raga sampai saat ini belum berjalan baik.
Berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa usaha kesehatan olah raga sampai
sejauh ini belum dilaksanakan di Puskesmas Kedai Durian, dibuktikan dengan
tidak adanya kegiatan serta laporan kegiatan tersebut.
4.3.3

Upaya Perawatan Kesehatan

kegiatan yang dilakukan berupa:


a) Memberikan pelayanan keperawatan secara menyuluruh kepada pasien atau
keluarganya di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan kelompok
masyarakat sekitarnya

73

b) Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya sendiri


dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan
mereka
c) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, individu dan keluarga.
4.3.4

Upaya Kesehatan Kerja

Menurut kebijakan teknis Program Kesehatan Kerja (Depkes RI,2002) Kesehatan


kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan produktivitas yang optimal tanpa
membahayakan diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Puskesmas
Kedai Durian Upaya Kesehatan Kerja belum berjalan dengan baik.
4.3.5

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut, dilaksanakan di klinik gigi Puskesmas Kedai
Durian dibawah pimpinan dokter gigi dalam bentuk pemeriksaan, pengobatan,
perawatan dan penyuluhan.
Cakupan Kunjungan Pasien Dan cakupan Kasus poli Gigi tahun 2013
JLH

Ja

Fe

Ma

Ap

Ju

Ju Au

Se

Ok

No

De

Tot

PASIE

ei

al

N
Askes
KS
JPKMS
PKM
Ktp (+)

9
6
95

7
5
4
97

8
5
2
105

3
8
2
91

6
9
11

6
3
88

8
6
95

1
1
45

4
6
68

5
3
88

1
10
1
84

5
7
3
61

65
66
15
103

2
89

Ktp (-)

2
9

KASUS
Karies
Pny.

4
48

8
47

2
50

1
58

1
59

4
38

54

15

1
38

1
35

3
49

2
40

27
531

Pulpa
Peny.

41

27

59

31

36

26

24

15

25

47

23

28

382

74

Gusi
Abses
Persiste

18
22

20
27

16
21

27
14

26
23

23
22

31
14

8
13

20
11

23
8

31
21

25
3

268
199

nsi
Dll

10

41

4.3.6

Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa di puskesmas telah mulai di kembangkan sejak lama baik
secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya,
dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan dini kasus Gangguan Jiwa (Early Detection),
meliputi:

gangguan

psikosis,

gangguan

kecemasan,

gangguan depresi, retardasi mental, gangguan psikosomatik


atau psikofiologik, gangguan penggunaan zat, gangguan
pada anak dan remaja (gangguan tingkah laku, gangguan
pemusatan perhatian / sindrom hiperkinetik, gangguan
perkembangan spesifik) dan epilepsi.
2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada kasus
kasus gangguan jiwa (Primary Treatment).
3. Kegiatan rujukan yang memadai (Adequate referral).
Melaksanakan terapi lanjutan (follow up) terhadap kasus jiwa yang sudah selesai
perawatannya di RSJ untuk meringankan beban pasien Usaha Kesehatan Jiwa
sampai sejauh ini belum berjalan dengan baik.

4.3.7

Upaya kesehatan Mata

Tujuan pelayanan kesehatan mata secara umum adalah untuk meningkatkan


derajat kesehatan mata dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat.
Kegiatannya:
1. Penyuluhan tentang bahan makanan yang mengandung
vitamin

75

2. Pencegahan dan pengobatan terhadap defisiensi Vit.A dan


infeksi mata
3. Melakukan rujukan kebagian mata RS.dr.Pirngadi Medan
dan RS. Adam Malik.
4.3.8

Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Kegiatan yang dilakukan antara lain:


a) Melakukan pendataan terhadap jumlah usila dalam wilayah kerja.
b) Memberikan makanan tambahan dan vitamin disertai senam lansia.
c) Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kedai Durian.
d) Program baru yang akan di laksanakan POSBINDU (Posyandu Binaan
Terpadu) bagi Pra- Lansia dan Lansia.
4.3.9

Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Dalam Undang Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 47 memuat


pengobatan tradisional, setiap upaya pengobatan atau perawatan cara lain di luar
ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan. Pengobatan tradisonal yang di maksud
perlu di bina dan di awasi untuk di arahkan agar agar manjadi pengobatan dan
atau perawatan caralain yang dapat di pertanggung jawabkan manfaat dan
keamanannya. Kegiatannya melakukan pendataan pengobatan tradisional di
Kecamatan Kedai Durian.

4.3.10 Laboratorium Sederhana


Program Pendukung laboratorium, di Puskesmas Kedai Durian pelayanan
laboratorium meliputi pemeriksaan asam urat, gula darah.Unuk BTA, Hb, LED,
Trombosit, planotest bekerjasama dengan puskesmas Medan Johor.

76

BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
No
1

Hari / Tanggal
Selasa, 1 April 2014

Jenis Kegiatan
- Perkenalan dengan KaPus beserta Staf di
Puskesmas Kedai Durian.
-

Poli

Umum:

Anamnesis

pasien,

Anamnesis

pasien,

Memeriksa pasien.
- Pelayanan Askes.
2

Rabu, 2 April 2014

Poli

Umum:

Memeriksa pasien.

77

- Pelayanan Askes.
-

Membantu

di

bagian

farmasi,Memberikan obat.
3

Kamis, 3 April 2014

- Mengukur BB dan TB anak.


- Poli Umum: Anamnesis

pasien,

Memeriksa pasien.
- Pelayanan Askes.
-

Membantu

di

bagian

farmasi,

memberikan obat.
- Posyandu dan penyuluhan tentang
Deteksi Dini Kanker Serviks
4

Jumat, 4 April 2014

- Senam pagi bersama Kepala Puskesmas


dan seluruh pegawai Puskesmas Kedai
Durian.
-

Poli

Umum:

Anamnesis

pasien,

Memeriksa pasien.
Membantu di bagian farmasi, memberikan
obat.
5

Sabtu, 5 April 2014


-

Poli

Umum:

Anamnesis

pasien,

Anamnesis

pasien,

bagian

farmasi,

Memeriksa pasien
6

Senin, 7 April 2014

- Pelayanan Askes.
- Poli Umum:
Memeriksa pasien
-

Membantu

di

memberikan obat.
- Pelayanan Askes
- Melakukan penyuluhan tentang jajanan
dan kantin sehat serta membagikan leaflet

78

kepada para penjual jajanan di sektar


7

Selasa, 8 April 2014

sekolah SDN 900.


- Poli Umum:
Memeriksa

Anamnesis

pasien

serta

pasien,

memberikan

terapi pasien
- Melakukan penyuluhan tentang jajanan
sehat serta membagikan leaflet di SD
064034 Suka Luhur
- Pelayanan Askes
8

Kamis, 10 April 2014

Membantu

di

bagian

farmasi,

memberikan obat.
-Poli umum dan membantu dibagian
farmasi.

BAB 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Permasalahan
Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu program pokok
yang dibina atau didukung oleh puskesmas dengan kegiayan utamapromotif dan
preventif didukung berkualitas. Puskesmas Kedai Durian telah melaksanakan
kegiatan usaha perbaikan gizi dengan menetapkan adanya posyandu yang telah
memiliki jadwal tertentu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi
masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha
pemantauan status gizi kelompok kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang
bersifat penyuluhan maupun pemulihan.

79

Gizi adalah suatu proses oraganisasi menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melakukan proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-oragan
serta menghasilkan energy.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat,
namun penanggulanganya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifactor, oleh
karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sector yang
terkait.
Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekuranagan
pangan, pemecahaannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan
tangan. Pada kasus tertentu, seperti keadaan krisis ( bencana kekeringan, perang,
kekacauan social, krisis ekonomi), Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan
pangan ditingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh
makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi
masyarkat memerlukan kebijakan menjamin setiap anggota masyarakat untuk
memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutu. Dalam konteks itu masalah
gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan
pemerataan dan masalah kesempatan kerja.
Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umunya masih
didominasi oleh masaah kurang energy protein ( KEP), masalah Anemia Besi ,
masalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), Masalah kurang vitamin
A ( KVA ). Dan maslah obesitas terutama kota-kota besar. Pada widya karya
nasional pangan dan gizi tahun 1993, telah terungkap bahwa Indonesia mengalami
masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat
diatasi secara menyeluruh, sudah muncul masalah baru: yaitu berupa gizi lebih.
Disamping masalah tersebut diatas diduga ada masalah gizi mikro lainnya
defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkap ,karena adanya keterbatasan
iptek gizi. secara umum masalah gizi di Indonesia terutama KEP, masalah lebih
tinggi dari pada Negara ASEAN lainnya. Pada tahun 1995 sekitar 35,4% anak

80

balita di Indonesia menderita KEP ( persen median berat menurut umur < 80%).
Pada tahun 1997 berdasarkan pemantauan status gizi ( PSG) yang dilakukan oleh
direktorat Bina Gizi masyarakat, prevalensi KEP ini turun menjadi 23,1%.
Keadaan itu tidak dapat bertahan yaitu pada saat Indonesia mengalami krisis
moneter yang berakibat pada krisi ekonomi yang berkepanjangan . Pada tahun
1998, prevalensi

KEP meningkat kembali menajdi 39,8%. Dengan demikian

masalah KVA yang diperikirakan akan meningkatkan karena

massa krisis

ekonomi yang berkepanjangan.


MASALAH GIZI DALAM KAITAN DENGAN PEJAMU, AGENS DAN
LINGKUNGAN
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangan berbagai factor, baik dari
sumber penyakit ( AGENS), pejamu (host ) dan lingkungan ( environment). Hal
ini disebut juga dengan istilah penyebab majemuk ( multi causation of diases)
sebagai lawan dari penyebab tunggal ( single causation ). Beberapa contoh
mengenai Agens, pejamu dan lingkungan akan diuraikan dibawah ini.
Sumber penyakit (Agens).
Factor sumber penyakit dapat menjadi delapan unsur, yaitu unsur gizi, kimia dari
luar, kimia dari dalam, factor faal/fisiologis, genetic, psikis, tenaga dan kekuatan
fisik dan biologi/parasit.
1. Gizi
Unsur gizi sering kali diakibatkan oleh definisi zat gizi dan beberapa
toksin yang dihasilkan oleh beberapa penyakit yang diakibatkan oleh
kekurangan dan zat kelebihaan zat gizi tertentu seperti pada table 1.
2. Kimia dari luar
Penyakit dapat muncul karena zat kimia dari luar obat-obatan, bahan kimia
yangterdapat dalam makanan,penambahan zat adiktif dalam makanan yang
berlebihan.
3. Kimia dari dalam.
Agens yang berasal dari kimia dari dalam yang dihubungkan dengan
metabolisme dalam tubuh seperti hormonal ( hormone tiroksin), kelebihan
lemak, dan sebagainya.

81

4. Factor faal
Factor faal dalam kondisi tertentu, seperi saat kehamilan, eklampsia pada
waktu melahirkan dengan tanda-tanda bengkak atau kejang.
No.
1
2

Penyakit
Kurang energy protein( KEP)
Anemia gizi

Penyebab
Kekurangan energy dan protein
Kekurangan protein, vitamin C,

3
4
5
6
7

Angular stomatitis
Keratomalasia
Rakhitis
Skorbut/ sariawan
Gondok

asam folat.
Kekurangan riboflavin
Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin C
Kekurangan yodium.

Kanker hati

Toksin yang ada dalam makanan


seperti

9
10

aflatoksin

pada

kacang-

kacangan, dll
Kekurangan vitamin B1
Kelebihan lemak/kolesterol

Beri-beri
Penyakit jantung/hipertensi

5. Genetis
Beberapa penyakit yang disebabkan karena factor genetis seperti diabetes
mellitus ( kencing manis), kepala besar terdapat pada orang mongoloid,
buta warna, hemofili dan albino.
6. Factor psikis
Factor psikis yang dapat menimbulakan penyakit tekanan darah dan tukak
lambung yang disebabkan oleh perasaan tegang ( stress).
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TIMBULNYA MASALAH
GIZI
Zat gizi dalam
makanan

Konsumsi makanan

ada tidaknya
program
pemberian
makanan di luar
keluarga
Daya
beli

Status Gizi

keluarga
82

Kebiasaan
makanan

kesehatan

Pemeliharaan
kesehatan
Lingkungan fisik dan
sosial

FAKTO

FAKTOR PENYEBAB

GIZI KURANG
GIZI KURANG

Asupan Makanan

Persediaan
makanan di
rumah

Penyakit Infeksi

Perawataan
anak dan ibu
hamil

Pelayanan
kesehatan

Kemiskinan kurang pendidikan,kurang


ketrampilan

PEMANTAUAN STATUS GIZI ANAK GIZI BURUKDI WILAYAH


PUSKESMAS KEDAI DURIAN MARET TAHUN 2014
No

NAMA ANAK

L/
P

TGL.LAHIR

NAMA
ORTU

83

ALAMAT

PEMANTAUAN STATUS
GIZI

1
2

Fadiah
M.Fauzan

P
L

U
15
27

BB PB/TB SG
6,6 73
GB
8,5 85
GB

23/09/2012
12/09/2011

Suhendra
M.

B Sari Rel
Jl.

Sempurna
Gg. Pribadi 26

8,4

81

GB

AlifAlfino

07/10/2011

Maulana
Kelana

4
5

Imanuel
Cloi Hura

L
L

26/10/2011
05/11/2012

Rasmita
Romauli

B. sari
Jl. SukaTari 26
Jl. Bangun 16

8,4
7,0

81
75,5

GB
SK

6,1

71

SK

69,5

SK

Alia Kirana

30/01/2012

Feni

Sari
Gg. Pribadi 26

Akhdan

22/05/2013

Nopi

Bangun Sari
Jl. Saudara2 10

Arrasid

no 31

Dari tabel di atas bulan FebruariTahun 2014 di dapatkan bahwa 7 orang


GiziBuruk.
6.2.Pemecahan Masalah
6.2.1 Mengatasi Masalah Gizi
Cara mengatasi gizi kurang adalah dengan penggulangan kurang gizi
jangka panjang. Cara tersebut akan bergantung pada kemampuan manusia untuk
berkerja sama untuk terwujudnya perkembangan pendidikan ekomoni, kedamiaan,
pengendalian pertumbuhaan penduduk, perbaikan sanitasi, keadilan social bagi
perempuan dan anak-anak. Factor lsin adalah kebijakan dan prakitik yang benar
terhadap lingkungan dan prodiktivitas pertanian. Kelompok sangat terpengaruh
oleh Karena gizi

harus aktif berpartispasi dalam proses perencanaan dan

implementasi program perbaiakan gizi kesehatan.


Terdapat program yang telah berhasil mengurangi masalah

kurang gizi

diberbagai Negara didunia yang dapat di adopsi. Program yang sering digunakan
adalah perbaikan ekonomi, pendidikan, gizi dan sanitasi akan mengatasi masalah
kurang gizi dan penyakit infeksi serta meningkatkan harapan hidup dinegara maju

84

100 tahun silam. Selain itu, kurang zat gizi tertentu secara nyata dapat diatasi
melalu fortifikasi makanan dan program edukasi gizi contoh nya :
1. Program suplementasi vitamin A dan edukasi tentang makanan kaya
kandungan vitamin A dikaitkan dengan penurunan drastis kasus kurang
vitamin A sedang dan berat serta infesi pada anak-anak diindonesia.
2. Suplementasi makanaan pada kelompok bayi
3. Yodisasi garam dapat mengatasi kurangnya yodium.
4. Kematian pada anak anak balita akibat kurang gizi dan penyakit terkait turun
secara nyata dinegara yang mempraktikan pemberian ASI.
5. Status kesehatan masyarakta dinegara yang sedang berkembang menagalami
perbaiakan dengan menggunakan caoran oralit yang melindungi anak dari
kekurangan cairan akibat diare dan program vaksinasi yang melindungi anak
dari berbagai penyakit infeksi.
Kompensi tingkat tinggi pangan dunia pada tahun 1996 telah menetapkan
bahwa pada tahun 2015

negara akan menurunkan angka kelaparan dan gizi

sebanyak 50% namun karena lambatnya pencapaian tersebut maka dibutuhkan


waktu 2030.
Penanggulangan masalah gizi dilakukan mengikiti kegiatan siklus gizi kesehatan
masyarakat yang dimulai dengan :
1. Pengenalan factor resiko utama terkait masalah gizi.
2. Menyusun hasil akhir yang diharapkan
3. Menyusun tujuan program
4. Menyusun inidkator keberhasilan program
5. Menyusun kegiatan program
6. Melakasanankan kegiatan program
7. Melakukan evaluasi program.
6.2.2. Kegiatan Program Dalam Mengatasi Masalah Gizi
1. Kegiatan Program Gizi Harian
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anank umur 6-24 bulan adalah pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama
90 hari.

85

3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet
besi (90 tablet) selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada keluarga miskin adalah balita keluarga
miskin yang di tangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana
gizi di wilayah puskesmas.
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang di lakukan setai saat jika di
temukan masalah gizi misalnya di temukan adanya kasus gizi buruk.
2. Kegiatan Program Gizi Bulanan
Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah
1. Pemantauan pertumbuhan berat ban balita (penimbangan balita) adalah
pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pla pertumbuhan dan
perkembangan berat badan balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan
perberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan setiap semester (6 bulan sekali) adalah pemberian
kapsul vitamin A (dosis 200.000 SI) pada balita adalah pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita secara periodik yaitu untuk bayi
diberikan setahun sekali pada bulan februari dan agustus dan untuk anak balita
enam bulan sekali dan secara serentak dalam bulan februari dan agustus.
3.Kegiatan Program Gizi Tahunan
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)
1. Pemantauan status gizi balita
2. Pemantauan konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium
Pelaksanaan program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi
berpendidikan D1(Aisten Ahli Gizi) dan DIII(Ahli Madya Gizi) serta S1/D4 Gizi
(Sarjana Gizi) yang khusus dipersiapkan atau mahir dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat atau sebagai tenaga professional di bidang Gizi.
Pelaksanaan Program Gizi dapat juga dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang
telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi puskesmas.

86

4. Output Program Gizi


Beberapa output dari program Gizi masyarakat yang dilaksanakan di
puskesmas diproleh dari buku register (pencatatan) setiap kegiatan yang kemudian
dibuatkan laporan per posyandu atau setiap unit pelayanan gizi, direkapitulasi
menjadi perdesa dan selanjutnya dikirim ke dinas kesehatan kaupaten/kota dalam
bentuk laporan bulanan, smester dan tahunan. Setiap laporan dapat memberikan
gambaran tempat, waktu, person (sasaran).
Jumlah sasaran (person) biasanya dibuat atau telah disepakati/ditetapkan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota atau sumber yang telah ada di puskesmas sebagai
hasil dari pendataan sasaran program.
Beberapa Output dari Program Gizi adalah
1. Jumlah anak usia6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI.
2. Jumlah balita yang memiliki KMS, jumah balita yng ditimbang, naik berat
badannya termasuk juga balita dengan berat badan dibawah garis merah
3.
4.
5.
6.
7.
8.

(BGM) pada KMS


Jumlah balita mendapatkan kapsul vitamin A
Jumlah balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan
Gambaran Status Gizi Blita
Gambaran Konsumsi Gizi
Gambaran penggunaan Gambaran Beryodium
Laporan hasil investigas dan intervensi Gizi buruk. Dan beberapa laporan
lainnya.

Demikian Program Gizi Masyarakat dipuskesmas yang fungsi utama


pelaksanaannya adalah mempersiapkan, memelihara dan mempertahankan agar
setiap orang terutama kelompok rawan ibu hamil, bayi, ibu menyusui, anak balita
mempunyai status Gizi bail, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat
terwujud kalo setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan
baik dan benar sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam program
perbaikan gizi masyrakat dipuskesmas.

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

87

Puskesmas Kedai Durian merupakan salah satu unit pelaksana teknis


pelayanan kesehatan dengan wilayah kerja mencakup 3 kelurahan. Jumlah tenaga
di Puskesmas ini berjumlah 38 orang dengan pembagian tugasnya menerapkan
sistem pembagian tugas pokok dan tugas integrasi terpadu. Dalam menjalankan
fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat, kepala Puskesmas
membuat kebijakan kebijakan yang tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan penerapan jaminan mutu di Puskesmas
Kedai Durian. Motto Puskesmas adalah MEDAN SEHAT HARAPAN KITA
BERSAMA, BUDAYAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. Dalam
pelaksanaanya Puskesmas Kedai Durian telah melaksanakan program dari
program pemerintah.
7.1.
Kesimpulan
1. Dalam pelaksanaannya pelayanan di Puskesmas Kedai Durian kami
menemukan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut cukup baik
ditandai, banyaknya pasien datang berobat datang berobat setiap harinya
terutama pada jam kerja.
2. Pembinaan terhadap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedai Durian
juga menyadari arti penting kesehatan dan ikut serta berpartisipasi dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan. Dengan adanyamini lokakarya lintas
program dan lintas sektoral seluruh program dapat berkesinambungan.
3. Alat kontrasepsi yang kurang akseptornya adalah MOV.
4. Kasus DBD meningkat pada bulan september- desember dan kasus yang
terbanyak pada kelurahan P. Mashur
5. Distribusivit A padabulanfebruari 2013 padabayimasihrendahyaitu 4.26 %
sedangkanpada BATUTA sudahmencapai> 90%
6. Kasus ISPA merupakan kasus terbanyak di Puskesmas Kedai Durian
7. Pada bulan Februari Tahun 2014 di dapatkan bahwa4 orang Gizi Buruk.
8. penyakitdiaremasihbanyakterjadi di puskesmaskedai durian padatahun
2013 ditemukankasussebanyak 457 kasus.
7.2 Saran

88

1. Untuk menuju kelompok penampitan strata satu di harapkan agar


kendala yang menghambat dapat di atasi terutama fasilitas dan
tenaga di Puskesmas tersebut.
2. Untuk meningkatkan gizi masyarakat di lakukan pemberian
penyuluhan tentang keanekaragaman makanan yang bergizi.
3. Agar DKK Medan mengadakan pelatihan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas SDM. Dana operasional rutin dan tepat
waktu.
4. Agar tambahan tenaga kesehatan Dokter umum serta petugas tata
usaha.

89

Anda mungkin juga menyukai