BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
2.
3.
4.
Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh coordinator pelayanan bimbingan dan
konseling ?
5.
Bagaimana implementasi aspek-aspek manajemen berbasis sekolah (MBS)
dalam pelayanan bimbingan dan konseling ?
Tujuan makalah
1.
2.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling
3.
4.
5.
Untuk mengetahui implementasi aspek-aspek manajemen berbasis sekolah
(MBS) dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan (planning)
b.
Tersedianya program BK, sarana dan prasarana, serta instrument-instrumen
yang lengkap dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan dan prinsip-prinsip
BK.
c.
Kesamaan sikap dan pandangan seluruh stakeholder pendidikan tentang arti
pentingnya BK bagi peserta didik untuk mengenal dan mengantarkan jati dirinya.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengawasan (controlling).
Dikutip dari buku Tohirin yang berjudul Bimbingan dan Komseling di Sekolah dan
Madrasah Berbasis Integrasi.[6]
Pada pola manajemen atau struktur organisasi pelayanan BK di atas, ditunjuk
coordinator pelayanan BK dan coordinator menetapkan tenaga-tenaga bimbingan
(staf bimbingan) yang lain dan tenaga penunjang. Coordinator bertanggung jawab
atas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah yang
bersangkutan.
Dikutip dari buku Tohirin yang berjudul Bimbingan dan Komseling di Sekolah dan
Madrasah Berbasis Integrasi.[7]
Pada pola manajemen atau struktur organisasi pelayanan BK diatas, kepala sekolah
atau madrasah tidak bertugas sebagai pembimbing utama. Namun pola di atas juga
menunjukkan bahwa sekolah atau madrasah yang bersangkutan belum atau tidak
memiliki petugas atau tenaga bimbingan khusus, karena pelayanan bimbingan dan
konseling dilaksanakan oleh wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dan para wali
kelas. Dengan pola di atas, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dan para wali
kelas memiliki tugas rangkap.[8]
BAB III
KESIMPULAN
5.
Manajemen berbasis sekolah adalah strategi untuk mewujudkan
sekolah/madrasah yang efektif, efisien dan produktif. MBS merupakan paradigma
baru dalam manajemen pendidikan yang memberikan otonomi luas pada
sekolah/madrasah dan melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan
pendidikan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Ara dan Imam Machali. Pengelolaan Pendidikan. Pustaka Educa. Bandung.
2010.
http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/31/program-pengembangan-danpengawasan-bk/ jumat, 10 desember 2010. jam 10.00 WIB
http://www.scribd.com/doc/34987024/Manajemen-Pelayanan-Bimbingan-DanKonseling-Di-Sekolah-Dan-Madrasah jumat, 10 desember 2010. jam 10.08 WIB.
Matry, Nurdin. Implementasi Dasar-dasar Manajemen Sekolah dalam Era Otonomi
Daera. Aksara Madani. Makasar. 2008.
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi.PT
Raja Gravindo Persana. Jakarta. 2007.
[6] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. PT
Raja Gravindo Persana. Jakarta. 2007.hlm 281
[7] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. PT
Raja Gravindo Persana. Jakarta. 2007.hlm 278.
[8]Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. (PT
Raja Gravindo Persana: Jakarta. 2007) Hlm 279-281.
[9]http://www.scribd.com/doc/34987024/Manajemen-Pelayanan-Bimbingan-DanKonseling-Di-Sekolah-Dan-Madrasah. jumat, 10 desember 2010. jam 10.08 WIB.
[10] Hidayat, Ara dan Imam Machali. Pengelolaan Pendidikan. (Pustaka Educa:
Bandung. 2010). hlm 57.
[11] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis
Integrasi. (PT Raja Gravindo Persana: Jakarta. 2007) hlm 285-286.
[12]http://www.scribd.com/doc/34987024/Manajemen-Pelayanan-Bimbingan-DanKonseling-Di-Sekolah-Dan-Madrasah. jumat, 10 desember 2010. jam 10.08 WIB.
Diposkan oleh Ririt Tri Hidayati di 03.23