Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan zat yang sangat penting bagi tanaman dan air merupakan salah satu
bahan baku dari fotosintesis tanpa ada nya air tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Air
tidak hanya di perlukan oleh tanaman air juga di butuhkan oleh makhluk hidup karena
sumber utama bagi kehidupan makhluk hidup.
Air mampu melarutkan lebih banyak bahan daripada zat cair umum lainnya. Hal ini
memiliki tetapan dielektrik yang termasuk paling tinggi, yaitu suatu ukuran kemampuan
untuk menetralkan tarik menarik antar muatan listrik. Karena sifat itu, air menjadi pelarut
yang amat kuat bagi elektrolit dan molekul polar seperti gula. Jika air mengandung elektrolit
terlarut, maka laurtan ini membawa muatan, dan air menjadi penghantar listrik yang baik.
Tapi, jika air benar-benar murni, maka ia adalah penghantar listrik yang buruk
Pada praktikum ini kita akan melakukan pengamatan terhadap potensial kimia air untuk
mengetahui pergerakan kimia air dalam tumbuhan yang mengalami kelebihan ataupun
kekurangan cairan. Kita akan mengamati pergerakan air yang terjadi pada umbi kentang dn
larutan sukrosa. Caranya yaitu dengan merendam potongan jaringan kentang dalam suatu seri
larutan sukrosa yang telah diketahui konsentrasinya. Dari sini kita akan mengetahui apakah
umbi kentang yang memiliki potensial air tinggi ataupun larutan sukrosa. Namun dalam
percobaan ini kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meenyebabkan
penyimpangan hasil dari teori yang sebelumnya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a. Untuk mengukur potensial air pada jaringan umbi kentang.
b. Mahasiswa dapat memahami cara mengukur potensial air pada jarinagan umbi
kentang menggunakan metode shardakov.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Tanpa air, manusia tidak mungkin dapat bertahan hidup. Air juga merupakan sumberdaya vital dalam menunjang pemba- ngunan ekonomi seperti sektor industri, perdagangan,
pertanian, perikanan, trans-portasi, pembangkit tenaga listrik, pariwi- sata, dan rumah tangga.
Selain dimanfaat- kan untuk hal-hal positif, perairan juga dimanfaatkan sebagai tempat
membuang sampah dan limbah sebagai akibat proses produksi maupun konsumsi. Sebagai salah satu sumberdaya alam, air di muka bumi tidak terdapat secara merata. Distri- busi air dari
satu tempat ke tempat lain di muka bumi berbeda-beda menurut ruang dan waktu. Banyak
daerah yang mempu- nyai potensi air yang cukup, tetapi tidak jarang dijumpai daerah-daerah
yang mempunyai potensi air yang sangat kecil, bahkan pada waktu-waktu tertentu mengalami kekurangan air (Setyawan, 2006)
Metode Chardokov menyediakan cara cepat untuk menentukan potensi air jaringan
tanaman. Metode ini tergantung pada perubahan densitas dalam larutan yang terjadi setelah
jaringan telah dibenamkan di dalamnya. Keuntungan solusi atau kehilangan air tergantung
pada potensi air dari jaringan. Jika kepadatan solusi tidak berubah (ada gerakan bersih air)
maka solusi ini memiliki potensi air sama dengan jaringan yang diinkubasi di dalamnya. Hal
ini diasumsikan bahwa gerakan zat terlarut antara jaringan dan solusi diabaikan. Perubahan
densitas dapat diamati dengan mengamati apakah setetes larutan asli mengapung atau
tenggelam dalam larutan uji setelah inkubasi jaringan. Bergantian, untuk pengukuran yang
lebih akurat dari perubahan kepadatan solusi, refraktometer dapat digunakan (anonim,2009)
Adanya potensial osmosis cairan sel air murni cenderung untuk memasuki sel, sedangkan
potensial turgor yang berada di dalam sel mengakibatkan air untuk cenderung meninggalkan
sel. Saat pengaturan potensial osmosis maka potensial turgor harus sama dengan 0. Agar
potensial turgor sama dengan 0 maka haruslah terjadi plasmolisis. Plasmolisis adalah suatu
proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian air dari
vakuola. Penentuan nilai osmotik cairan sel dapat pula dilakukan dengan metode
Chardakov. Penentuan nilai osmotik ini sudah sejak lama dikenal oleh V.S Chardakov yang
berasal dari Rusia. Cara ini relatif lebih mudah, akurat, dan mudah diterapkan dilapangan.
Perhitungan nilai potensial osmotik cairan sel dengan metode Chardakov ini didasarkan pada
perubahan konsentrasi larutan akibat adanya penyerapan larutan oleh jaringan yang direndam
atau adanya pengeluaran cairan dari jaringan yang direndam di dalam larutan. Dalam metode
Chardakov, gerakan partikel-partikel zat terlarut ke dan dari dalam jaringan/larutan diabaikan.

Metode ini masih tetap digunakan dan dibahas orang karena dianggap relatif mudah,
sederhana, murah dan relatif cepat untuk mengestiminasi nilai potensial air.(anonim, 2014).
Kentang (Solanum

tuberosum L.)

adalah

tanaman

dari

suku Solanaceae yang

memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah
dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini
merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk.
Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Syarat pertumbuhan kentang yaitu daerah
yang memiliki iklim dengan Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10
jam/hari, suhu optimal 18-21 C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m
(Frank B.S & Cleon W Ross. 1995).

III. METODE PERCOBAAN


1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan d.pada hari selasa tanggal 24 februari 2015 pukul 08:00 WIB
sampai selesai di laboratorium fisiologi tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Syiah
Kuala Darussalam Banda Aceh
1.2 Bahan dan Alat
A. Bahan
a. Kentang (Solanum tuberosum)
b. Methylen blue,sukrosa
B. Alat
a.
b.
c.
d.

Tabung reaksi
Cawan petri
Pisau
Pipet tetes

1.3 Cara kerja


1.
Instruktur telah menyediakan larutan sukrosa (standar) dengankonsentrasi 1 M
2.
Dari larutan sukrosa,dibuat 2 seri larutan dalam tabung-tabung reaksi yang telah
disiapkan masing-masing : 0,05M; 0,10M ; 0,15M; 0,20M; 0,25M; 0,30M; 0,35M;
0,40M; 0,45M; 0,50M sebanyak 20 ml.Kemudian,diberi label pada tiap tabung sesuai
3.

dengan konsentrasinya.
Di ambil sedikit methylen blue untuk memberi warna dan dimasukkan ke dalam seri 1

4.

larutan sukrosa (10 tingkat konsentrasi) dicampur hingga merata.


Dibuat potongan-potongan dari umbi yang tersedia. Dimasukkan potongan umbi
berukuran 3 cm sebanyak 3 potongan ke dalam masing-masing larutan dalam tabung

5.

yang telah diberi warna. Dibiarkan selama 2 jam.


Setelah 2 jam, digunakan pipet Pasteur yang disediakan, diambil larutan berwarna dari
masing-masing konsentrasi yang berisi potongan umbi. Dengan ekstra hati-hati dan
pelan-pelan, dimasukkan ujung pipet hingga bagian tengah larutan control sesuai tingkat

6.

konsentrasinya.Dilepaskan 1 tetes larutan berwarna.


Diamati larutan control mana (konsentrasi tertentu) yang tetes warnanya tidak bergeser
ke

atas

atau

ke

bawah, berarti

water

potensialnya

sama

dengan

sampel

anda. Dikonversikan nilai konsentrasi larutan control dengan nilai water potensial
sukrosa dalam tabel yang disediakan berdasarkan A.Ursprung ang G.blum (1916).Apa
artinya bila tetes berwarna bergeser ke atas atau ke bawah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Berikut ini akan disajikan hasil pengujian potensial air pada jaringan kentang
Tabel 1. Data pengamatan kelompok 4 terhadap pengujian air pada jaringan
kentang (Solanum Tuberosum) pada konsentrasi sukrosa yang berbeda.
o Konsentrasi Larutan
1
0.05
2
0.10
3
0.15
4
0.20
5
0.25
6
0.30
7
0.35
8
0.40
9
0.45
0
0.50

Keterangan
Turun
Tengah
Naik
Naik
Tengah
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik

4.2 Pembahasan
Pengetahuan mengenai potesial air pada suatu jaringan tumbuhan sangat penting
dikuasai, hal ini di karenakan dengan mengetahui potensial air dari suatu jaringan tumbuhan
dapat diaplikasikan pada pemakaian pupuk pada tanaman. Kita dapat memberikan pupuk
sesuai dengan takaran tanpa merusak sel tumbuhan. Pada praktikum ini, kita mencoba
menentukan potensial air pada umbi kentang. Dipilihnya kentang dengan beberapa
pertimbangan yaitu umbi kentang yang mudah diperoleh, mudah dipotong seperti balok
memanjang dengan pisau, dan kentang merupakan bahan yang terdiri dari bahan yang
homogen yaitu ,jaringan parenkim yang menyimpan cadangan makanan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu membuat balok umbi
kentang dengan menggunakan pisau dengan panjang 3 cm dan lebar 0.5 cm, ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah dan bentuk jaringan kentang yang homogen untuk
percobaan, sebanyak 30 balok kentang yang telah dipotong selanjutnya dimasukan pada
masing-masing tabung reaksi yang telah diisi dengan larutan sukrosa dengan konsentrasi
yang berbeda ( 0,05 M : 0,10 M : 0,15 M : 0,20 M : 0,25 M : 0,30 : 0,35 : 0,40 : 0,45 dan 0,50
M ) dan didiamkan selama 120 menit, dengan perlakuan tersebut kita mencoba mengetahui
larutan yang mana yang isotonis dengan tekanan dalam jaringan kentang, ini dapat diketahui
melalui balok kentang pada konsentarasi berapa yang tidak mengalami perubahan, ini berarti
tidak ada aliran molekul air baik dari dalam maupun keluar jaringan kentang.
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa dengan perlakuan larutan sukrosa 20 ml
dalam waktu 120 menit, umbi kentang pada larutan sukrosa 0,05 M ;0,10 M; 0,15 M ; 0,20
M; 0,25 M; 0,30 M ; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M ; 0,50 M mengalami perubahan. Hal ini

menunjukkan bahwa air pada jaringan kentang mengalir keluar ke larutan sukrosa, yang
menandakan bahwa potensial air pada larutan sukrosa lebih tinggi dibandingkan dengan
potensial air pada kentang. Sedangkan pada larutan sukrosa 0,05 M, larutan sukrosa
mengalami pengurangan volume dan kondisi fisiknya pun berubah, yaitu larutan sukrosa
menjadi berkurang. Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, maadat air umbi kentang pun
semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa air pada kentang keluar menuju larutan
sukrosa karena konsentrasi larutan sukrosa lebih pekat.
Larutan sukrosa 0,05 M mengalami penurunan volume. Hal itu dikarenakan konsentrasi
air larutan sukrosa lebih rendah daripada air di dalam umbi kentang. Maka air dari larutan
sukrosa masuk (berpindah) ke dalam kentang. Kejadian ini sesuai dengan teori osmosis yaitu
Osmosis dalah proses aliran molekul solven melalui membran semipermeabel dari larutan
yang mempunyai konsentrasi lebih rendah menuju larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi (Riyanto, 2009).
Larutan sukrosa 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M;
dan 0,50 M mengalami kenaikan volume. Hal itu dikarenakan konsentrasi larutan sukrosa
lebih tinggi daripada umbi kentang. Maka air dari dalam umbi kentang keluar dan
menyebabkan larutan sukrosa mengalami penambahan volume.
Jadi, pada praktikum Estimasi Water Potensial Dengan Metode Shardakov ini terjadi
peristiwa osmosis dan plasmolisis. Dengan menggunakan cairan methylen blue kita dapat
melihat dengan jelas bertambah dan berkurangnya volume larutan sukrosa. Dengan demikian,
potensial air tanaman akan bertambah atau berkurang tergantung pada konsentrasinya dan
lingkungan sekitarnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1.
Mengetahui potensial air dari suatu jaringan tumbuhan dapat diaplikasikan pada
2.

pemakaian pupuk pada tanaman.


Potensial air dapat meningkat jika ada tekanan, selanjutnya akan meningkatkan

3.

kemampuan difusi dalam larutan atau air murni.


Menunjukkan bahwa air mengalir keluar ke larutan sukrosa ataupun masuk ke dalam
jaringan kentang, yang menandakan bahwa adanya perbedaan konsentrasi antara

4.

jaringan kentang dan larutan sukrosa.


Metylen blue merupakan suatu larutan yang dapat memperjelas dan memberi warna

5.

sehingga jelas pada pengamatan.


Pada praktikum Estimasi Water Potensial Dengan Metode Shardakov ini terjadi

6.

peristiwa osmosis dan plasmolisis.


Osmosis dalah proses aliran molekul solven melalui membran semipermeabel dari
larutan yang mempunyai konsentrasi lebih rendah menuju larutan dengan konsentrasi

7.

yang lebih tinggi.


Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang
diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola.

5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam praktikum ini diharapkan kedepannya
dalam melakukan pengukuran atau memasukkan larutan sukrosa kedalam tabung reaksi agar
dapat diawasi atau diperhatikan oleh pembimbing praktikum agar tidak terjadi kesalahan
dalam hasil praktikum dan tidak terjadi kecerobohan pada praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Hawkes, 1992. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Gadjah mada University press.


Yogykarta.
Salisbury, F.b dan Ross, C.W.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1 Edisi Iv Alih Bahasa
Luqman, Rr dan Sumaryono. Penerbit ITB: Bandung.
Frank B.S & Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1. Bandung:
ITB

Hidayat, Syarif A. 2009. Laporan Pengukuran Potensial air Jariangan Tumbuhan.


Universitas Negeri Makasar : Makasar

Anda mungkin juga menyukai