Metode ini masih tetap digunakan dan dibahas orang karena dianggap relatif mudah,
sederhana, murah dan relatif cepat untuk mengestiminasi nilai potensial air.(anonim, 2014).
Kentang (Solanum
tuberosum L.)
adalah
tanaman
dari
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah
dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini
merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk.
Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Syarat pertumbuhan kentang yaitu daerah
yang memiliki iklim dengan Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10
jam/hari, suhu optimal 18-21 C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m
(Frank B.S & Cleon W Ross. 1995).
Tabung reaksi
Cawan petri
Pisau
Pipet tetes
dengan konsentrasinya.
Di ambil sedikit methylen blue untuk memberi warna dan dimasukkan ke dalam seri 1
4.
5.
6.
atas
atau
ke
bawah, berarti
water
potensialnya
sama
dengan
sampel
anda. Dikonversikan nilai konsentrasi larutan control dengan nilai water potensial
sukrosa dalam tabel yang disediakan berdasarkan A.Ursprung ang G.blum (1916).Apa
artinya bila tetes berwarna bergeser ke atas atau ke bawah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut ini akan disajikan hasil pengujian potensial air pada jaringan kentang
Tabel 1. Data pengamatan kelompok 4 terhadap pengujian air pada jaringan
kentang (Solanum Tuberosum) pada konsentrasi sukrosa yang berbeda.
o Konsentrasi Larutan
1
0.05
2
0.10
3
0.15
4
0.20
5
0.25
6
0.30
7
0.35
8
0.40
9
0.45
0
0.50
Keterangan
Turun
Tengah
Naik
Naik
Tengah
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
4.2 Pembahasan
Pengetahuan mengenai potesial air pada suatu jaringan tumbuhan sangat penting
dikuasai, hal ini di karenakan dengan mengetahui potensial air dari suatu jaringan tumbuhan
dapat diaplikasikan pada pemakaian pupuk pada tanaman. Kita dapat memberikan pupuk
sesuai dengan takaran tanpa merusak sel tumbuhan. Pada praktikum ini, kita mencoba
menentukan potensial air pada umbi kentang. Dipilihnya kentang dengan beberapa
pertimbangan yaitu umbi kentang yang mudah diperoleh, mudah dipotong seperti balok
memanjang dengan pisau, dan kentang merupakan bahan yang terdiri dari bahan yang
homogen yaitu ,jaringan parenkim yang menyimpan cadangan makanan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu membuat balok umbi
kentang dengan menggunakan pisau dengan panjang 3 cm dan lebar 0.5 cm, ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah dan bentuk jaringan kentang yang homogen untuk
percobaan, sebanyak 30 balok kentang yang telah dipotong selanjutnya dimasukan pada
masing-masing tabung reaksi yang telah diisi dengan larutan sukrosa dengan konsentrasi
yang berbeda ( 0,05 M : 0,10 M : 0,15 M : 0,20 M : 0,25 M : 0,30 : 0,35 : 0,40 : 0,45 dan 0,50
M ) dan didiamkan selama 120 menit, dengan perlakuan tersebut kita mencoba mengetahui
larutan yang mana yang isotonis dengan tekanan dalam jaringan kentang, ini dapat diketahui
melalui balok kentang pada konsentarasi berapa yang tidak mengalami perubahan, ini berarti
tidak ada aliran molekul air baik dari dalam maupun keluar jaringan kentang.
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa dengan perlakuan larutan sukrosa 20 ml
dalam waktu 120 menit, umbi kentang pada larutan sukrosa 0,05 M ;0,10 M; 0,15 M ; 0,20
M; 0,25 M; 0,30 M ; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M ; 0,50 M mengalami perubahan. Hal ini
menunjukkan bahwa air pada jaringan kentang mengalir keluar ke larutan sukrosa, yang
menandakan bahwa potensial air pada larutan sukrosa lebih tinggi dibandingkan dengan
potensial air pada kentang. Sedangkan pada larutan sukrosa 0,05 M, larutan sukrosa
mengalami pengurangan volume dan kondisi fisiknya pun berubah, yaitu larutan sukrosa
menjadi berkurang. Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, maadat air umbi kentang pun
semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa air pada kentang keluar menuju larutan
sukrosa karena konsentrasi larutan sukrosa lebih pekat.
Larutan sukrosa 0,05 M mengalami penurunan volume. Hal itu dikarenakan konsentrasi
air larutan sukrosa lebih rendah daripada air di dalam umbi kentang. Maka air dari larutan
sukrosa masuk (berpindah) ke dalam kentang. Kejadian ini sesuai dengan teori osmosis yaitu
Osmosis dalah proses aliran molekul solven melalui membran semipermeabel dari larutan
yang mempunyai konsentrasi lebih rendah menuju larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi (Riyanto, 2009).
Larutan sukrosa 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M;
dan 0,50 M mengalami kenaikan volume. Hal itu dikarenakan konsentrasi larutan sukrosa
lebih tinggi daripada umbi kentang. Maka air dari dalam umbi kentang keluar dan
menyebabkan larutan sukrosa mengalami penambahan volume.
Jadi, pada praktikum Estimasi Water Potensial Dengan Metode Shardakov ini terjadi
peristiwa osmosis dan plasmolisis. Dengan menggunakan cairan methylen blue kita dapat
melihat dengan jelas bertambah dan berkurangnya volume larutan sukrosa. Dengan demikian,
potensial air tanaman akan bertambah atau berkurang tergantung pada konsentrasinya dan
lingkungan sekitarnya.
3.
4.
5.
6.
7.
5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam praktikum ini diharapkan kedepannya
dalam melakukan pengukuran atau memasukkan larutan sukrosa kedalam tabung reaksi agar
dapat diawasi atau diperhatikan oleh pembimbing praktikum agar tidak terjadi kesalahan
dalam hasil praktikum dan tidak terjadi kecerobohan pada praktikan.
DAFTAR PUSTAKA