SATUAN PROSES I
ISOMERISASI SINTESA ASAM FUMARAT DARI ASAM
MALEAT
Siti Khodijah
Siti Rahayu
Teta Hoiriah
Fikyh Hariyansyah
Kelas : 3KC
Dosen Pembimbing : Idha Silviyanti S.T., M.T.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2015
ISOMERISASI
SINTESA ASAM FUMARAT DARI ASAM MALEAT
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui prosses isomerisasi dalam sintesa
asam fumarat dan asam maleat
B. TEORI
Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi berbeda struktur. Terdapat 2 isomer, yaitu isomer struktur dan
ruang. Isomer struktur terdiri atas 3 jenis yaitu isomer rantai, gugus
fungsi, dan tempat / kedudukan
Isomer ruang adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi berbeda konfigurasinya. Terdiri dari dua jenis, yaitu : isomer
geometri dan isomer optik.
TEORI TAMABAHAN
Isomerisasi adalah salah satu usaha atau reaksi kimia, produk
utama yang isomerik dengan reaktan utama atau dalam pengertian lain
dapat diartikan juga sebagai perubahan kimia yang melibatkan penataan
ulang dari atom dan ikatan dalam molekul tanpa mengubah rumus
molekul.
Asam Fumarat atau nama lainya asam (E)- butenadionat, asam
alomaleat, asam boletat , dengan rumus molekul C4H4O4, merupakan
isomer asam dikarboksilat tak jenuh asam maleat, memiliki rasa seperti
buah-buahan, ketika ditambahkan pada makanan sebagai aditif, ia
ditandai dengan nomor E297.
Dalam kimia, asam fumarat pertama kali dibuat dari asam suksirat.
Cara sintesis tradisional melibatkan oksidasi furfural (dari hasil
pemrosesan jagung) menggunakan natrium klorat dengan keberadaan
katalis berbasis vanadium. Zaman sekarang, disintetis asam fumarat
dalam skala industri kebanyakan berdasarkna isomerisasi katalis asam
maleat anhidroksida, yang diproduksi dari oksida katalitik benzena atau
butana dalam larutan akuatik).
Rumus molekul
Massa molar
Wujud
Density
Titik lebur
Kelarutan
Keasaman
: C4H4O4
: 116,1 g/mol
: putih padat
: 1,59 g/cm3 (padat)
: 131-139oC (terurai)
: 135oC (terurai)
: 78 g/100 ml (25o)
: pKa1 = 1,83 ,
pKa2 = 6,07
: C4H4O4
: 116,07 g/mol
: putih padat
: 1,653 g/cm3 (padat)
:287oC (terurai)
: 0,63 g/100 ml (25o)
: pKa1 = 3,03 ,
pKa2 = 4,44
Beberapa jenis isomer struktural yaitu: isomer ionisasi, isomer koordinasi, dan isomer tautan.
ISOMER IONISASI
Dua senyawa koordinasi yang rumusnya mempunyai ion pusat yang sama (Cr3+) dan lima
dari enam ligannya (molekul NH3) adalah sama. Senyawa ini berbeda karena isomer pertama
mempunyai ion SO42- sebagai ligan keenam, dengan ion netral Cl- menetralkan muatan ion
kompleks, sedangkan isomer kedua memiliki Cl- sebagai ligan keenam dengan SO42menetralkan muatan ion kompleks.[2]
1. [CrSO4(NH3)5Cl] {pentaaminasulfatokromium(III) klorida}
2. [CrCl(NH3)5]SO4 {pentaaminaklorokromium(III) sulfat}
ISOMER KOORDINASI
Isomer koordinasi dapat muncul jika senyawa koordinasi tersusun atas kation kompleks dan
anion kompleks. Ligan dapat dikontribusikan secara berbeda di antara kedua ion, seperti
NH3(aq) dan CN-.[2]
1. [Co(NH3)6][Cr(CN)6] {heksaaminakobalt(III) heksasianokromat(III) }
2. [Cr(NH3)6][Co(CN)6] {heksaaminakromium(III) heksasianokobaltat(III) }
ISOMER TAUTAN
Beberapa ligan dapat melekat pada ion logam atom pusat suatu ion kompleks dengan cara
berbeda.[2]
1. [Co(NO2)(NH3)5]2+ { ion pentaaminanitrito-N-kobalt(III) }
Erlenmeyer 100 ml
Gelas kimia 250 ml, 400 ml
Gelas ukur 25 ml
Corong & Labu buncher 500 ml , kertas saring
Kaca arloji
Pipet ukur 10ml, bola karet
Spatula, batang pengaduk
Hot plate
Termometer
Wadah es
Batu didih
Pipet tetes
Alat penentu titik leleh, pipet kapiler
BAHAN :
Asam maleat
Asam klorida pekat
Aquadest
Es
D. LANGKAH KERJA
Memasukan 25 ml air ke dalam erlenmeyer 100 ml & tambahkan 25ml
asam maleat (8,5 gr asam maleat padat) aduk rata lakukan di lemari asam
menggunakan hot plate
Menambahkan 3,5 ml asam klorida pekat secara perlahan menggunakan
pipet tetes dan panaskan hingga dibawah titik didih. Larutan harus cukup
panas mendekati mendidih
Menambahkan 5 ml air jika asam fumarat mulai membentuk dan
mengendap, dikocok dengan baik
Didinginkan menggunaakan wadah berisi es & garam. Menyaring Kristal,
dibilas dengan air & keringkan di oven
E. DATA PENGAMATAN
N
o
1
2
3
4
Perlakuan
Pengamatan
F. PERHITUNGAN
Teori
m:
b :
s :
C4H4O4 +
H2O
0,21
1,368
0,21
0,021
1,347
C4H4O4 +
H2O
0,021
0,021
0,021
0,021
massa input
C4H4O4 = 0,021 mol x 116 gr/mol = 2, 2436 gr
H2O = 1,386 mol x 18 gr/mol = 24, 948 gr
Massa output
C4H4O4 = 0,021 mol x 116 gr/mol = 2,2436 gr
H2O = 1,386 mol x 18 gr/mol = 24,57 gr
H2O = 0,021 mol x 18 gr/mol = 0,378 gr
Senyawa
C4H4O4
(maleat)
H2O
C4H4O4
(fumarat)
H20
Total
Input (gr)
2,436
Output (gr)
-
24,948
-
0,378
2,2436
24,57
27,384
mol produk
= 0,21 x 100
= 100 %
Praktek
m produk
= 2,5 gr x 100
= 100 %
m:
b :
s :
C4H4O4 +
H2O
0,21
1,368
0,006
0,006
1,347
C4H4O4 +
H2O
0,006
0,006
0,006
0,006
massa input
C4H4O4 (maleat) = 0,021 mol x 116 gr/mol = 2, 2436 gr
H2O
= 1,386 mol x 18 gr/mol = 24, 948 gr
Massa output
C4H4O4 (maleat) = 0,015 mol x 116 gr/mol = 1,74 gr
H2O
= 1,386 mol x 18 gr/mol = 24,84 gr
C4H4O4 (fumarat) = 0,006 mol x 116 gr/mol = 0,0696 gr
H2O
= 0,021 mol x 18 gr/mol = 0,108 gr
Senyawa
C4H4O4
(maleat)
H2O
C4H4O4
(fumarat)
H20
Total
Input (gr)
2,436
Output (gr)
1,74
24,948
-
24,84
0,0696
27,384
mol produk
0,0696
x 100
0,021
= 28,04 %
% Kesalahan =
=
TeoriPraktek
x 100
Teori
2,5 gr0,7 gr
x 100
2,5 gr
= 72 %
0,108
27,424
m produk
= 2,5 gr x 100
= 28 %
G. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat dianalisa bahwa percobaan
isomerasi prinsipnya menggunakan isomer geometri dimana asam maleat
sebagai isomer cis dan asam fumarat sebagai isomer trans. Prinsip lainnya
yakni sama dengan proses oksidasi yakni di panaskan dan didinginkan,
hasil pendinginan yang berupa kristal dioven dan mendapatkan hasil.
Namun bedanya zat yang digunakan bukanlah zat berwarna,
prinsipnya juga lebih sederhana. Awalnya HCl dipipet, ditambah H 2O
dan asam maleat, dipanaskan dibawah titik didih, larutan bening akan
membentuk kristal, di dinginkan lalu disaring dan mendapatkan hasil
yakni 0,7 gr , % kesalahan = 72 %
H. KESIMPULAN
Dari analisa dapat disimpulkan bahwa :
1. Isomerisasi asam fumarat dari asam maleat ini menggunakan isomer
geometri
2. Asam fumarat merupakan isomer dari asam maleat dimana fumarat
merupakan isomer trans dan maleat merupakan isomer cis
3. Prinsip kerjanya sama dengan praktikum oksidasi
4. Kristal yang didapat = 0,7 gr
5. Kesalahan = 72 %
I. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Satuan Operasi. 2015. Isomerisasi Sintesa Asam Fumarat dari
Asam Maleat. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
http://www.wikipedia.com/chemical/acid
Gambar Alat