Gambaran Umum
Rancang Bangun Pendeteksi Asap Dan Kebakaran Menggunakan Sensor
Suhu Dan Sensor Asap Berbasis Arduino Uno R3 merupakan suatu rancang
bangun alat yang berfungsi untuk melakukan pembuangan karbon monoksida (asap)
yang lebih ditujukan untuk asap rokok dengan tingkat sirkulasi pembuangan asap
yang tedeteksi oleh sensor asap MQ-2. Alat ini juga berfungsi untuk mendeteksi
kebakaran ketika ada kebakaran yang terdeteksi oleh sensor suhu maka pada alat ini
secara otomatis akan menyiram api dengan menggunakan pompa dc elektronik.
3.2
Dan Kebakaran Menggunakan Sensor Suhu Dan Sensor Asap Berbasis Arduino
Uno R3
Blok Sumber Tegangan
12 V ,5 V dan Ground
Blok Masukan
SENSOR ASAP MQ-2
ASAP
Blok Proses
Blok Keluaran
*ARDUINO UNO R3
*Led Indikator
*Modul Relay
*Fan
SENSOR LM335
*Pompa Air
SUHU
Gambar 3.1 Blok Diagram
Berdasarkan pada gambar 3.1 dapat dilihat rancangan rangkaian secara detail
Blok diagram yang terdiri dari Blok sumber tegangan,Blok masukan, Blok proses,
dan Blok keluaran. Blok sumber tegangan berfungsi untuk memberikan suplai
tegangan sebesar 12 volt dan 5 volt dengan arus 2 ampere, Blok masukan
menjelaskan tentang masukan untuk Arduino Uno R3 serta media masukannya seperti
sensor asap MQ2 dan sensor luhu LM35, Blok proses menjelaskan proses setelah
masukan masuk dan komponen yang berperan sebagai pemroses masukan, sedangkan
blok keluaran menjelaskan tentang keluaran yang dihasilkan serta media keluarannya.
Secara rinci uraian Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1
3.2.2
Blok Masukan
A. Sensor Asap MQ 2
Sensor Asap disini adalah berfungsi sebagai media yang mampu
mendeteksi banyak tidaknya kandungan asap rokok yang ada di dalam
ruangan.
3.2.3
Blok Proses
Pada blok proses masukan yang berasal dari 2 buah sensor yaitu Sensor asap
MQ2 dan Sensor Suhu LM35 yang akan diproses pada Mikrokontroler. Data dari
masukan diproses sehingga dapat menyalakan kipas secara otomatis dan pompa air
dengan bantuan modul relay sebagai switch otomatis.Pada program yang berada
pada mikrokontroler sudah diatur apabila sensor asap MQ2 mendeteksi asab maka
kipas dan led kuning menyala secara otomatis dan apabila sensor suhu mendeteksi
kebakaran (suhu melebihi 60 drajar celcius) maka led kuning dan pompa air akan
menyala.
Blok Keluaran
A. FAN
Berfungsi untuk mengeluarkan asap yang ada pada ruangan,
dengan cara menghisap dari atas, kemudian ditujukan ke arah luar
gedung.
B. Pompa Air
Berfungsi untuk memompa air jika terjadi kebakaran ketika
suhu dari sensor LM35 dideteksi lebih dari 60 drajat celcius
keatas.
C. Led Indicator
Berfungsi untuk memberi tanda apakah alat bekerja dengan
baik atau tidak dan output apa yang aktif
3.2
Volt dari inputan 12 Volt. Tegangan aktifator diberikan kepada rangkaian Arduino uno
R3 sebesar 5 Volt.
Pada bagian sensor, terdapat sensor asap MQ-2 dan LM35 yang mampu
mendeteksi banyaknya konsentrasi karbon yang terdapat dalam ruangan. Cara kerja
sensor ini adalah dengan cara mendeteksi banyaknya karbon yang berpengaruh pada
volt yang keluar pada output sensor A atau B. Semakin banyak volt yang terdeteksi,
maka semakin tinggi volt yang keluar pada volt output A atau B pada sensor.
Kemudian, banyaknya keluaran volt pada port output A atau B akan di proses secara
ADC ( Analog to Digital Conveter ) yang terdapat pada port A mikrokontroller
ATMEGA8535.
Selanjutnya, pada IC Mikrokontroler ATmega 8535 merupakan komponen yang
digunakan sebagai pengendali / pemroses baik input yang diberikan maupun output
yang dihasilkan. Pada IC Mikrokontroler dipasang beberapa komponen pada port
port tertentu. Pada port XTAL1 ( Kristal1 ) dipasang komponen kapasitor polar 10F
dua buah yang dipasang secara paralel. Kegunaan komponen tersebut yaitu sebagai
penstabil clock yang dihasilkan oleh kristal. Sedangkan kristal sendiri digunakan
sebagai penghasil clock dan juga dapat digunakan sebagai pengatur delay/waktu
tunda. Clock ibarat jantung bagi mikrokontroler yang sering disebut minsys
( Minimum System ). Pada port RST ( Reset ) merupakan port yang biasanya
digunakan untuk mengembalikan program yang sudah dijalankan ke posisi semula.
Biasanya berbentuk tombol, sehingga port ini bisa digunakan dan bisa juga tidak
digunakan. Nantinya keluaran dari minsyss melalui masing masing port yang telah
ditentukan kegunaannya. Pada rangkaian ini, PORTA.0 digunakan sebagai input
sensor asap MQ-2, PORTB.0 digunakan untuk mengandalikan motor servo, PORTC.0
s/d PORTC.3 difungsikan sebagai output pengandali fan, PORTC.5 sebagai PWM
( Pulse Width Modulation ) untuk mengendalikan cepat tidaknya putaran fan, &
PORTD sebagai port LCD ( Liquid Crystal Display ).
3.2.1 Flowchart
N
DAYA =
HIDUP
SELESAI
ASAP= <20
PPM?
FAN = BERHENTI
MOTOR SERVO = 0O
LCD = EXHAUST OFF
FAN = BERHENTI
MOTOR SERVO = 0O
LCD = EXHAUST OFF
ASAP= 20
PPM ?
N
ASAP= <20
PPM ?
FAN = BERHENTI
MOTOR SERVO = 0O
LCD = EXHAUST OFF
ASAP= <20
PPM ?
FAN = BERHENTI
MOTOR SERVO = 0O
LCD = EXHAUST OFF
int reading = 0;
int sensorsuhu = A0;
int sensorgas=A1;
int relaykipas=7;
int relaypompa=6;
int ledijo=13;
int ledkuning=12;
int ledmerah=11;
void setup() {
pinMode(relaykipas,OUTPUT);
pinMode(relaypompa,OUTPUT);
pinMode(ledijo,OUTPUT);
pinMode(relaykipas,OUTPUT);
pinMode(relaypompa,OUTPUT);
}
void loop() {
int reading = analogRead(sensorsuhu);
int readinggas = analogRead(sensorgas);
int readingsuhu=reading/2;
if (readingsuhu < 50 && readinggas < 750){
digitalWrite(ledijo,HIGH);
digitalWrite(ledkuning,LOW);
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(relaykipas,LOW);
digitalWrite(relaypompa,LOW);
}
if (readingsuhu > 50 && readinggas < 750)
{
digitalWrite(ledijo,LOW);
digitalWrite(ledkuning,HIGH);
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(relaykipas,LOW);
digitalWrite(relaypompa,HIGH);
}
if (readingsuhu < 50 && readinggas > 750)
{
digitalWrite(ledijo,LOW);
digitalWrite(ledkuning,HIGH);
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(relaykipas,HIGH);
digitalWrite(relaypompa,LOW);
}
if (readingsuhu > 50 && readinggas > 750)
{
digitalWrite(ledijo,LOW);
digitalWrite(ledkuning,LOW);
digitalWrite(ledmerah,HIGH);
digitalWrite(relaykipas,HIGH);
digitalWrite(relaypompa,HIGH);
}
}
melalui ISP Port. Proses pemrograman dapat menggunakan ISP Cable atau DUISP untuk computer yang menggunakan Port USB.
Berikut langkah-langkah dalam download program pada Code Vision AVR:
1.
Panggil Program Code Vision dan panggil salah satu project yang ada pada
folder CVAVR/Examples sebagai contoh project.
2.
3.
Apabila berbeda, pilih Tools kemudian Code Wizard Project dan sesuaikan
jenis mikrokontroler yang digunakan.
4.
Pilih File kemudian generate save and exit. Simpan nama filebaru sesuai
ekstensi yang sudah ditentukan oleh Wizzard.
5.
Pilih Project kemudian configure dan After make. Aktifkan Program the
Chip agar proses programming langsung dijalankan saat proses compile
selesai.
6.
Klik OK dan klik Project Make sehingga proses compile dijalankan dan
selanjutnya Code Vision akan menanyakan apakahproses programming
dilakukan.
7.
Klik Program the Chip dan proses programming akan segera dilakukan.
FAN
Motor Servo
TIDAK BERPUTAR
POSISI 0 O
BERPUTAR
PELAN
POSISI 30 O
BERPUTAR
SEDANG
POSISI 60 O
BERPUTAR CEPAT
POSISI 90 O
2. Penghasil Asap
3. Korek Api
Langkah-langkah untuk megoperasikan alat :
1.
2.
3.
4.
Masukkan rokok yang sudah disulut tadi dan tempatkan ke dalam asbak
5.
6.
Tutup pintu, biarkan sensor bekerja untuk mendeteksi asap rokok dan
kemudian terhisap oleh fan, kemudian ventilasi akan mengarahkan asap
rokok keluar.