Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul DEMOKRASI. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah PENGANTAR ILMU
POLITIK.
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi mengingat kemampuan yang penulis miliki. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang sejarah demokrasi yang penulis hasilkan dari berbagai sumber buku,
makalah ini disusun oleh penulis dengan cermat dan penuh dengan kesabaran dan dengan
pertolongan Tuhan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengharapkan semoga pembaca dapat mendapatkan wawasan yang lebih
luas setelah membaca makalah ini. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan,
penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya demi perbaikan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan
kepada Dosen yang telah memberikan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
B. Sejarah Perkembangan Demokrasi
C. Demokrasi dan Pluralitas Elit
D. Prinsip-prinsip Demokrasi
E. Perkembangan Demokrasi Indonesia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia telah banyak menganut system pemerintahan pada awalnya. Namun,
dari semua system pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai
saat ini adalah system pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan
diberlakukannyasistem demokrasi Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Ada tiga jenis demokrasi yang pernah ada diindonesia yaitu Demokrasi
Parlementer/Liberal(1950-1959),Demokrasi
Terpimpin(1959-1966),Demokrasi
Pancasila(1967-1998).Tiga model demokrasi ini telah memberikan pengalaman
kepada bangsa Indonesia dalam menerapkan kehidupan demokrasi.Setelah reformasi
demokrasi yang diterapkan Indonesia semakin diakui oleh dunia luar.
Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa presiden
Soeharto dikenal dengan nama demokrasi pancasila.Perkembangan demokrasi telah
mengembangkan minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam dunia
politik,masyarakat boleh ikut serta dalam pengambilan keputusan untuk
mengeluarkan pendapat,Pancasila sebagai ideologi Negara harus diterapkan dalam
kehidupan berdemokrasi.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi kekuasaan
politik Negara (eksekutif,yudikatif dan legislatife) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga Negara agar bisa saling mengawasi dan saling mengontrol antara yang satu
dengan yang lain.
Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebsan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu biasa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian Demokrasi !
2. Bagaimana sejarah perkembangan Demokrasi ?
3. Apa saja yang menjadi Prinsip-Prinsip Demokrasi ?
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar kita dapat mengetahui bahwa demokrasi bertujuan untuk memberikan
keadilan, pemberian yang sepadan pada setiap orang sesuai hak-haknya tidak
hanya pada hal-hal yang negative.
2. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
3. Agar dapat mengimplementasikan demokrasi secara benar di era reformasi
seperti sekarang ini.
4. Untuk menetapkan bagaimana sikap bangsa Indonesia mengatur hidup dan
sikap berdemokrasi seharusnya.
5. Agar kita menjadi manusia yang demokrasi yang selalu menghargai pendapat
orang lain, tenggang rasa dan bertanggung jawab dalam menjadi warga negara
yang baik.
D. MANFAAT
Kekuasaan negara berada di tangan rakyat dan dilakukan dengan system perwakilan,
dan adanya peran aktif masyarakat dapat memberikan mamfaat.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :
1. Kesetaraan sebagai warga negara untuk memperlakukan semua orang atau
warga negara adalah sama sederajat tidak dibeda-bedakan.
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum semakin besar suara rakyat dan
menentukan kebijakan,semakin besar pula kemungkinan kebijakan
yang
mencerminkan keinginan dan aspirasi-aspirasi rakyat
3. Pluralisme dan kompromi, mengandalkan debat terbuka,persuasi,dan
kompromi penekanan demokrasi pada debat tidak hanya mengamsumsikan
adanya perbedaan-perbedaan pendapat pendapat dan kepentingan pada
sebagai
besar masalah kebijakan.
4. menjamin hak-hak dasar,sebagai metode mengungkapkan dan mengatasi
masalah-masalah perbedaan dalam kehidupan social tidak dapat
terwujud tanpa
kebebasan-kebebasan.
5. pembaruan kehidupan social,kebijakan-kebijakan yang telah using secara rutin
dan penggantian para politisi dilakukan dengan cara yang santun.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi berasal fari bahas Yunani, demos dan cratein. Demos artinya
rakyat atau penduduk suatu tempat, dan cratein artinya kekuasaan atau
kedaulatan. Jadi demokrasi berarti keadaan negara di mana dalam sistem
pemerintahannya, kedaulatan di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat.
Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Pemerintahan di negara demokrasi
juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat,
berserikat setiap warga negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan
kehidupan yang layak.
Demokrasi adalah suatu system pemerintahan dimana kekuasaan terletak
pada mayoritas rakyat dan pelaksanaanya dilakukan melalui wakil-wakil yang
terpilih.Kekuasaan ini juga dilaksanakan dalam konteks jaminan atas hak-hak
minoritas.Sebuah ungkapan yang terkenal untuk menggambarkan demokrasi ialah
government of people, by people, for people.Di dalam demokrasi, setiap warga
negara mempunyai andil dalam menentukan hukum kandatipun ukuran andil
untuk masing-masing warga berlainan.
Demokrasi bertujuan untuk memnerikan keadilan, pemberian yang
sepadan pada setiap orang sesuai hak-haknya. Biarpun keadilan yang utuh itu
jarang benar-benar tercapai, jika hukum sudah digariskan secara jelas, masuk
akal, dan cukup manusiawi, maka kebanyakan orang niscaya akan mendukung
hukum tersebut beserta mengingginkan di perkuatnya aturan-aturan yang
dimaksud. Demokrasi didasarkan pada asumsi tentang aktifnya tentang
pentingnya asal usul-usul kebijakan yang mendasar. Pemerintah harus memiliki
otoritas akan tetapi, kekuatan itu tidak berarti kejahatan. Kekuasaan yang tidak
bertanggung jawab digunakan untuk kepentingan kelompok yang memiliki
kekuasaan tersebut.
Untuk berlangsungnya system demokrasi secara memuaskan diperlukan
beberapa persyaratan tertentu yaitu, pepmilih yang terdidik perasaan yang
bernegara, kesempatan yang luas untuk membicarakan isu-isu kenegaraan,
keharusan untuk memilih orang-orang yang berwatak baik yang terlatih dalam
menangani urusan-urusan public distribusi kemakmuran yang lebih merata.
Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Kranemburg
Demokrasi berasal dari kata Yunani, demos dan cratos. Demos (rakyat) dan
cratos (pemerintahan). Jadi demokrasi berarti cara memerintah rakyat.
3. Charles Costello
Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
4. Koentjoro Poerbopranoto
Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini
berarti suatu sistem
5. Harris Soche
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada
rakyat.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI
Sistem demokrasi yang terdapat di negara-kota (City-state) Yunani Kuno
(abad ke-6 sampai abad ke-3 SM) merupakan demokrasi langsung (direct
democracy), yaitu suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga
negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Gagasan demokrasi
Yunani boleh dikatakan hilang dari muka dunia Barat waktu bangsa Romawi,
yang sedikit banyak masih kenal kebudayaan Yunani, dikalahkan oleh suku
bangsa Eropa Barat dan benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400).
Diman pada abad ini dicirikan oleh struktur social yang feudal (hubungan antara
vassal dan lord); yang kehidupan social serta spiritualnya dikuasai oleh Paus dan
pejabat-pejabat agaa lainnya; yang kehidupan politiknya ditandai oleh perebutan
kekuasaan antara para bangsawan satu sama lain. Abad pertengahan menghasilkan
suatu dokumen yaitu Magna Charta (piagam besar) (1215). Magna Charta
merupakan semi kontrak antara beberapa bangsawan dan Raja John dari Inggris
dimana untuk pertama kali seorang raja yang berkuasa mengikatkan diri untuk
mengakui dan menjamin beberapa hak dan privileges dari bawahannya sebagai
imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan perang dan sebagainya.
Sebelum abad pertengahan berakhir dan pada permulaan abad ke-16 di
Eropa Barat muncul negara-negara nasional (nasional state) dalam bentuk yang
modern. Ada dua kejadian yang muncul yaitu Renaissance (1350-1600) yang
terutama terpengaruh di Eropa Selatan seperti Italia, dan Reformasi (1500-1650)
yang mendapat banyak pengikutnya di Eropa Utara seperti di Jerman dan Swiss.
Renaissance adalah aliran yang menghidupkan kembali minat kepada
kesusastraan dan kebudayaan Yunani Kuno yang selama Abad Pertengahan telah
disisihkan. Aliran ini membelokkan perhatian yang tadinya semata-mata
diarahkan kepada tulisan-tulisan keagamaan ke arah soal-soal keduniawian dan
mengakibatkan timbulnya pandangan-pandangan baru. Reformasi serta terangperang agama yang menyususl akhirnya menyebabkan manusia berhasil
melepaskan diri dari penguasaan Gereja, baik dibidang spiritual dalam bentuk
dogma, maupun di bidang social dan politik.
Pada hakikatnya teori-teori kontrak social merupakan usaha untuk
mendobrak dasar dari pemerintahan absolut dan menetapkan hak-hak politik
rakyat. Filsuf-filsuf yang mencetuskan gagasan ini antara lain John Locke dari
Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Prancis (1689-1755). Menurut John
Locke hak-hak politik mencakup ha katas hidup, ha katas kebebasan, dan hak
untuk mempunyai miliki (life, libety and property). Montesquieu mencoba
menyusun suatu system yang dapat menjamin hak-hak politik itu, yang kemudian
dikenal dengan istilah Trias Politika
Sebagai akibat dari pergolakan tersebut, maka pada akhir abad ke-19
gagasan mengenai demokrasi mendapat wujud yang konkret sebagai program dan
system politik. Demokrasi pada tahap ini semata-mata bersifat politis dan
mendasarkan dirinya atas asas-asas kemerdekaan individu, kesamaan hak (equel
rights), serta hak pilih untuk semua warga negara (universal suffrage).
Mungkin tidak terlalu tepat untuk mengidentikkan pendapat para ahli
Eropa Barat tentang teori elit politik dengan faisme, karena mereka jelas-jelas
menghadapkan sikap yang anti demokrasi dan anti sosialis dengan fasisme.
Bahwa Pareto bukan seorang fasis dapat terlihat dari ketegasannya untuk
mempertahankan hak mogok dan konsistensinya pada kebebasan mengemukakan
pendapat sebagai hal yang esensial bagi pencarian kebenaran. Dia
mengidentikkan demokrasi dengan korupsi, mesin politik serta gangterisme.
Mosca juga adalah orang sangat tidak senang dengan demokrasi walau
bukan seorang fasis. Dia tidak mempunyai pandangan sinis terhadap idealisme
dan humanisme seperti Pareto, dan lebih menyukai pengaruh yang lebih kompleks
dari kebiasaan-kebiasaan bertindak atas suatu perintah, agama dan patriotism pada
penggunaan kekerasan secara sewenang-wenang. Mosca menyukai pemerintahan
konstitusional yang mentri kabinetnya bertanggung jawab kepada kepala negara.
Menurut dia ini adalah siste yang paling baik dibumi karena membantu
pertumbuhankebebasan secara maksimal. Dia merupakan orang yang berpendapat
bahwa demokrasi, semenjak demokrasi hanya mewakilkan kepentingan dari
kelompok mayoritas yang lemah, tampaknya berbahaya bagi kemerdekaan. Burns
tidaklah keliru ketika mengatakan bahwa Mosca termasuk dalam kubu
g)
h)
i)
j)
b)
c)
d)
e)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.karena demokrasi
merupakan suatu system yang telah dijadikan alternative dalam tatanan aktivitas bermasyrakat
dan bernegara. Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan. Secara
etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa yunani, yaitu demos yng
berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan.jadi demokrasi berarti kedaulatan
yang berada ditangan rakyat.
Sistem demokrasi yang terdapat di negara-kota (City-state) Yunani Kuno (abad ke-6
sampai abad ke-3 SM) merupakan demokrasi langsung (direct democracy), yaitu suatu bentuk
pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.Gagasan
demokrasi Yunani boleh dikatakan hilang dari muka dunia Barat waktu bangsa Romawi, yang
sedikit banyak masih kenal kebudayaan Yunani, dikalahkan oleh suku bangsa Eropa Barat dan
benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400).
Pada hakikatnya teori-teori kontrak social merupakan usaha untuk mendobrak dasar dari
pemerintahan absolut dan menetapkan hak-hak politik rakyat. Filsuf-filsuf yang mencetuskan
gagasan ini antara lain John Locke dari Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Prancis
(1689-1755). Menurut John Locke hak-hak politik mencakup hak atas hidup, hak atas kebebasan,
dan hak untuk mempunyai miliki (life, libety and property). Montesquieu mencoba menyusun
suatu system yang dapat menjamin hak-hak politik itu, yang kemudian dikenal dengan istilah
Trias Politika.
Adapun prinsip-prinsip demokrasi yaitu :
1. Adanya pembagian kekuasaan
2. Adanya pemilihan umum yang bebas
3. Adanya kebebasan individu
4. Adanya kebebasan individu
5. Adanya pemerintah yang berdasarkan hukum
6. Adanya pers yang bebas
7. Adanya beberapa partai politik
8. Adanya musyawarah
9. Adanya pemerintah yang konstitusional
B. SARAN
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah, perlu ada usaha dari semua warga
negara. Yang paling utama, tentu saja adalah:
1. adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi
2. mempraktekannya secara terus-menerus,atau membiasakannya
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pembelajaran,yaitu belajar dari
pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik
dibandingkan kita. Dalam usaha memprakrikan budaya demokrasi,kita kadang-kadang
mengalami kegagalan disana sini,tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha
memperbaikinya dari hari ke hari.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo,Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik
https://thynaituthya.wprdpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasiindonesia/ (di akses pada tanggal 10 Oktober 2015)
Kumorotomo,Wahyuni, Etika Administrasi Negara, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008.
Manan, Bagir, Teori dan Politik Konstitusi, Bandung, November 2000.
Syaukani, Imam, Dasar-dasar Politik Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Kantaprawira, Rusadi, Sistem Politik Indonesia, Bandung, 11 Maret 1977.
Isjwara, F., Pengantar Ilmu Politik, Dhiwantara, Bandung, 1967.
Syafie, Kencana, Pengantar Ilmu Pemerintahan, Jatinangor, 27 juli 2001
Varma,SP,Teori Politik Modern,Universitas Rajasthan, New Delhi. 1982