Anda di halaman 1dari 34

PERHITUNGAN BUNGA

DAN NILAI UANG


Oleh : Dr.Kiman Siregar,S.TP,M.Si
+62852-60408568; ksiregar.unsyiah@gmail.com

EKONOMI TEKNIK
PS TEKNIK PERTANIAN @Syiah Kuala University

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


2

TUJUAN
Setelah mempelajari Bab ini diharapkan dapat memahami:

Konsep perhitungan bunga dan nilai uang dengan


menggunakan berbagai metode

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


3

PERHITUNGAN BUNGA

Bunga merupakan biaya modal


Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban
terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada
waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku
Terdapat 3 bentuk sistem perhitungan bunga:
1.
2.
3.

Simple interest (bunga biasa)


Compound interest (bunga majemuk)
Annuity (anuitas).

SIMPLE INTEREST (BUNGA BIASA)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Besar kecilnya jumlah bunga yang diterima kreditor tergantung pada


besar kecilnya principal (modal), interest rate (tingkat bunga), dan
jangka waktu:
B = f (P.i.n), di mana: B= Bunga
P= Principal (modal)
i = interest rate (tingkat bunga)
n = jangka waktu.
Contoh soal 1:
Apabila jumlah pinjaman sebesar Rp. 5.000.000,00 dengan tingkat
bunga 18% per tahun. Berapa jumlah bunga selama 3 tahun? 2
bulan? 40 hari?

Untuk menghitung besarnya principal, interest rate, dan jangka waktu dapat
diselesaikan dengan:
5

P = B/i.n
i = B/p.n
n = B/P.i
S=P+B
atau S = P + (P.i.n)
Di mana S = jumlah penerimaan.
PR 1.
Hitunglah nilai-nilai yang tidak diketahui dalam tabel berikut dengan menggunakan
compound interest :
No

Principal

Interest Rate

Time

Interest

Amount

(Modal)

(Tingkat Bunga)

(Waktu)

(Bunga)

(Jml
Penerimaan)

6.000.000

18%

2 tahun

(1) ?

(2) ?

(3) ?

20%

(4) ?

250.000

5.250.000

7.000.000

(5) ?

50 hari

(6) ?

7.145.833

COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK)


6

Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif panjang dan
dalam perhitungan bunga dilakukan lebih dari satu periode.
Bunga majemuk adalah bunga yang terus menjadi modal bila tidak diambil
pada waktunya.
Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval
tertentu, setiap bulan, setiap kuartal, setiap 6 bulan, atau setiap tahun.
Contoh soal 3:
A meminjamkan uang sebesar Rp. 10.000.000,00 dengan tingkat bunga 12% per
tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan selama 2 tahun. Berapa jumlah
pengembalian setelah 2 tahun?
Jawab:
Diketahui: P = Rp. 10.000.000,00, i = 12%/2= 6% , dan n = 2.2 = 4

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


7

Rumus perhitungan bunga majemuk:


n
S = P (1+i)
S
-n
P = S (1+i) atau P =
(1 i ) n
1/ n

S
i 1 100 %
P
log S log P
n = log(1 i )

Di mana: S = Jumlah penerimaan


P = Present Value
n = Periode waktu
i = tingkat bunga per periode
waktu

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


8

Nilai (1+i) disebut compounding factor, yaitu suatu bilangan


yang digunakan untuk menilai uang pada masa yang akan
datang (future value).
-n
Nilai (1+i) disebut discount factor, yaitu suatu bilangan untuk
menilai nilai uang dalam bentuk present value (nilai sekarang).
Contoh 4:
Seorang investor meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,00 selama 8 tahun
dengan tingkat bunga 18% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan.
Berapa jumlah pengembalian setelah 8 tahun?
n

Catatan: nilai (1+i) dimana pada n = 16 dan I = 9%.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


9

PR 2.
Apabila Bank A menerima tingkat bunga deposito sebesar 18%
per tahun dan dimajemukkan setiap bulan. Bank B juga
menerima tingkat bunga deposito sebesar 18% per tahun dan
dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa tingkat bunga efektif
(effective rate) pada masing-masing bank tersebut?
Rumus: F = (1+j/m)m di mana F = effective rate
m = frekuensi bunga
majemuk dalam satu
tahun

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


10

ANNUITY (Anuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran dengan jumlah
yang sama besar pada setiap interval pembayaran.
Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval
tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan
tingkat bunga.
Anuitas dapat dibagi atas dua bagian:
1.
Anuitas Biasa (Simple Annuity)
2.
Anitas Kompleks (Complex Annuity).

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


11

ANUITAS BIASA
Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval
yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu
dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat
dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.

Ordinary annuity

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

12

Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang diperhitungkan


pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal,
akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.
An = R
Sn = R

1 (1 i ) n

{(1 i) n 1}

Di mana: An = Present value


Sn = Future value
n = jumlah interval pembayaran

i
R = An {1 (1 i) n }

R = Sn

n
{(
1

i
)

R = Annuity
i = Tingkat bunga/interval

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


13

a. Present Value
Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan
identik dengan nilai awal dari penanaman modal.
Contoh 6: Sebuah perusahaan mencicil pinjaman sebesar Rp 100.000,- pada
setiap akhir bulan selama 6 bulan dengan suku bunga diperhitungkan
sebesar 18% per tahun. Berapakah besarnya present value?
Diketahui: R = Rp. 100.000,-, i= 18%/12 = 0,015, n=6
Rumus : An = R
Catatan: nilai discount factor dari anuitas di atas pada n=6 dan i=1,5%.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


14

b. Anuitas dari present value


Anuitas dari sebuah present value sama dengan jumlah angsuran pada setiap
interval. Jumlah angsuran pada setiap interval dari sejumlah pinjaman
tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang
digunakan.
Contoh 7: Seorang investor merencanakan membangun proyek perumahan murah untuk
dijual secara cicilan kepada nasabah. Biaya pembangunan diperhitungkan Rp.
50.000.000,-. Berapa besar nilai cicilan yang dibebankan kepada nasabah,
bila tingkat bunga setahun diperhitungkan sebesar 12% dan dimajemukkan
setiap bulan selama 5 tahun?

Diketahui: i = 12%/12 = 0,01 dan n = 5x12 = 60


Rumus :

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

c. Jumlah penerimaan (Future amount)


15

Jumlah penerimaan dari serangkaian pembayaran


diperhitungkan bunga secara bunga majemuk (compound
interest) dari sejumlah uang yang dicicil.
Jumlah pembayaran pada interval pertama, diperhitungkan
bunga pada akhir interval kedua, sehingga jumlah
penerimaan pada akhir interval kedua adalah sebesar 2
kali setoran ditambah dengan bunga pada setoran
pertama.
d. Tingkat Bunga
Bila present value diketahui:
{1 (1 i ) n } An

Bila jumlah penerimaan diketahui :


i
R

{(1 i ) n 1 Sn

PR

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

16

PR3. Apabila diketahui jumlah present value sebesar Rp 5.000.000,- dengan


anuitas Rp 500.000,- pada setiap akhir kuartal selama 3 tahun. Berapa
besarnya tingkat bunga pada setiap kuartal? Berapa pada setiap
tahunnya?
Diketahui: An = Rp 5.000.000,- n = 3x4 = 12 R = Rp 500.000,Catatan: Nilai discount factor untuk {1-(1+i)-n/i} dihitung pada nilai n = 8
PR 4. Seorang pengusaha menyetor uang pada bank sebesar Rp 555.000,dan diambil kembali secara cicilan setiap akhir 6 bulan sebesar Rp
60.000,- dalam waktu 5 tahun. Berapa besarnya interest rate dan nominal
rate?
Diketahui: An = Rp 555.000,- R= Rp 60.000,- n= 2 x 5 = 10 (tiap 6 bulan)

e. Menentukan Jangka Waktu

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

17

Untuk menentukan jangka waktu dari sebuah anuitas, sama halnya dengan
cara menentukan tingkat bunga.
PR 5. Seorang pegawai negeri menerima uang dari bank sebesar Rp
3.653.298,- dari hasil setoran sebesar Rp 150.000,- pada setiap akhir
kuartal dengan tingkat bunga 15% setahun. Berapa lama pegawai
tersebut telah melakukan setoran untuk mendapatkan sejumlah uang
tersebut?
Diketahui: Sn = Rp 3.653.298,R= Rp 150.000,-

i= 15/4 = 3,75% dan


n= ?

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


18

2. Annuity Due
Annuity due adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap
awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang
pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua
dan seterusnya.
Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor (1+i), baik
untuk present value maupun future value.
Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah sebagai
akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval.
Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila
dibandingkan dengan ordinary annuity.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


19

a.

Perhitungan present value

Rumus:

{1 (1 i ) n }
An(ad) = R
(1 i )
i

Atau

Atau

{1 (1 i) ( n 1)
1
An(ad) = R
i

{1 (1 i )
An(ad) = R
u

( n 1)

Contoh 11: Sebuah perusahaan


Ingin memperoleh uang secara
kontinyu sebesar Rp 1.500.000,dari bank setiap awal kuartal
selama satu tahun. Berapa jumlah
dana yang harus disetor pada bank
apabila tingkat bunga diperhitungkan
sebesar 18% per tahun?
Diketahui: R=Rp 1.500.000,i= 18%/4= 4,5% dan
n=4
Catatan: Gunakan Lampiran 3 untuk
mendapat nilai discount factor annuity
pada i=4,5% dan n=4 dan Lampiran 1
untuk compounding factor dari bunga
majemuk.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


20

b. Jumlah Pembayaran (Future amount)


Jumlah pembayaran dalam annuity due dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:

Sn(ad) =
atau

Sn(ad) =
Atau

Sn(Ad) =

{(1 i ) n 1}
R
(1 i )
i

{(1 i ) n 1 1}
R
1
i

{(1 i ) ( n 1) 1}
R
R
i

Contoh 12: Suatu BPD memberikan


Fasilitas penjualan kendaraan beroda
Dua secara kredit pada guru-guru SD.
Tingkat bunga diperhitungkan sebesar
12% per tahun dan cicilan dilakukan
Setiap awal bulan sebesar Rp 70.000,Selama 3 tahun. Berapakah besarnya
Jumlah pembayaran?
Diketahui: R = Rp 70.000,I = 12%/12 = 1%
dan n = 12x3 = 36

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount


21

Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama dengan
hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran dari
bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)

-n

Sn (ad) = An (ad) (1+i)n


Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada akhir
interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap interval.
Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity
lainnya, misalnya deferred annuity.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


22

d. Anuitas, jangka waktu, dan


tingkat bunga
Penentuan anuitas dalam sebuah
annuity due dapat dilakukan
apabila nilai present value atau
future value (jumlah penerimaan)
dari transaksi, tingkat bunga dan
lamanya pinjaman diketahui.
Anuitas adalah cicilan yang harus
dikembalikan oleh debitur, setiap
bulan, kuartal, maupun setiap
tahun tergantung perjanjian.

i
R An
(1 i ) 1
n
{1 (1 i ) }

i
1
R Sn
(
1

i
)

n
{(
1

i
)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount


23

Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama
dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran
dari bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n
Sn (ad) = An (ad) (1+i)n
Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada
akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada
setiap interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity
maupun bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga


24

Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat diketahui apabila nilai
present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi diketahui,
di samping tingkat bunga dan lamanya pinjaman.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


25

PR 5. Seorang pimpinan perusahaan telah melakukan penyetoran


pinjaman secara cicilan pada bank sebesar Rp 500.000,- pada
setiap awal bulan. Tingkat bunga pinjaman diperhitungkan sebesar
18% per tahun. Berapa bulan harus diadakan penyetoran untuk
menutupi pinjaman sebesar Rp 10.000.000,-?
Diketahui: R = 500.000,-

i= 18%/12 = 1,5% An = 10.000.000,-

Ditanya: n = ?
Jawab:

{1 (1 i ) ( n 1) }
An(ad ) R
R
i

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


26

{1 (1 0,015) ( n 1) }
100000000 500000
500000
0
,
015

{1 (1 0,015) ( n 1) } 10000000 500000


19

0
,
015
500000

Pada lampiran 3 pada i=1,5%, nilai 19 tidak tersedia. Nilai yang mendekati
19 pada i=1,5% adalah pada n=22 dengan nilai 18,62082437 dan pada n=23
dengan nilai 19,33086145. Dengan demikian untuk mengembalikan kredit
Sebesar Rp 10 juta membutuhkan waktu 22 bulan lebih:
22 bulan < n < 23 bulan
Gunakan metode interpolasi untuk mengetahui waktu pengembalin secara
pasti.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

3. Deferred Annuity
27

Deferred annuity adalah suatu seri (anuitas) yang pembayarannya dilakukan


pada akhir setiap interval. Perbedaan dengan ordinary annuity adalah dalam
hal penanaman modal di mana pada deferred annuity ada masa tengang
waktu (grace period) yang tidak diperhitungkan bunga.

{1 (1 i ) n }
t
An(da ) R
(
1

i
)

{(1 i ) 1
Sn(da ) R

t = tenggang waktu yang


tidak dihitung bunga

Contoh 14: Seorang petani yang membuka usaha dalam bidang peternakan meminjam
uang ke Bank dengan tingkat bunga 12% per tahun dan dimajemukkan setiap kuartal.
Pinjaman tersebut harus dikembalikan secara cicilan mulai pada akhir kuartal ketiga
sebesar Rp 400.000,- selama 5 kali angsuran. Berapa besar jumlah pinjaman?

Anuitas Kompleks (Complex Annuity)


28

Anuitas kompleks adalah sebuah rentetan pembayaran dari suatu pinjaman


dengan jumlah yang sama pada setiap interval. Berbeda dengan
anuitas biasa, pada anuitas kompleks interval pembayaran dan
interval bunga majemuk mempunyai interval yang berbeda.
Apabila interval pembayaran dilakukan pada setiap bulan, mungkin
dibungamajemukkan pada setiap kuartal atau sebaliknya apabila
interval pembayaran dilakukan pada setiap kuartal, perhitungan
bunga majemuk dilakukan pada setiap bulan.
Jika dilihat dari tanggal pembayaran, anuitas kompleks dibagi 3:
1.
Complex ordinary annuity
2.
Complex due annuity
3.
Complex deferred annuity.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


29

1. Complex Ordinary Annuity


Pembayaran anuitas dalam complex ordinary annuity dilakukan pada
akhir setiap interval. Besar kecilnya anuitas tergantung pada
besar kecilnya pinjaman, tingkat bunga, jangka waktu, dan
frekuensi bunga majemuk dalam satu tahun.
a.

Present Value

Rumus:

{1 (1 i ) nc }

i
Anc(Oa) R

c
i
{(
1

1
)

1
}

c = perbandingan antara frekuensi bunga majemuk dalam satu tahun


dengan frekuensi pembayaran dalam satu tahun.

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


30

Contoh 15: Seorang petani merencanakan meminjam uang ke bank untuk


perluasan usaha sektor perikanan. Berdasarkan pada perkiraan dan
perhitungan benefit, ia mampu mengembalikan pinjaman sebesar Rp
76.015 pada setiap akhir kuartal selama 2 tahun dengan tingkat
bunga pinjaman sebesar 18% per tahun dan dimajemukkan pada
setiap bulan. Berapa besar jumlah kredit yang bisa ia pinjam?
Diketahui:

R=Rp 76.015
c = 12/4 = 3

n = 2x4 = 8 (per kuartal)


nc = 3x8 = 24

i = 18%/12 = 1,5%

Ditanya: Anc(Oa) = ?
Jawab :

{1 (1 i ) nc }

i
Anc(oa ) R

c
i

{(1 i ) 1}
{1 (1 0,015) 24 }

0,015
Anc(oa ) 76.015

3
0,015

{(1 0,015) 1}
Anc(oa ) 76.015(20,03040533)(0,32838278)
Anc(oa ) Rp.500.000

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


31

b. Jumlah Penerimaan
Rumus:
(1 i ) nc 1

Snc(oa ) R

c
{(
1

i
)

Untuk mengubah nilai Anc dan Snc dalam complex ordinary annuity digunakan
rumus berikut:

{(1 i ) n 1}
Sn R

r = tingkat bunga pada setiap


pembayaran dalam simple ordinary
annuity
i = tingkat bunga dalam complex ordinary
annuity

{1 (1 r ) n }
An R

bunga
c. Anuitas, jangka waktu,
dan tingkat

Penentuan anuitas dalam complex ordinary annuity sama halnya dengan


perhitungan simple ordinary annuity.

2. Complex Annuity Due


32

Complex annuity due adalah pembayaran yang dilakukan pada setiap awal
interval. Berbeda dengan simple annuity due, pada complex annuity due
frekuensi bunga majemuk tidak sama dengan frekuensi pembayaran
dalam satu tahun.
Sebagai kompensasi dalam perhitungan harus dikalikan dengan discount factor
c

[i/{1-(1+i) }]
{1 (1 i ) n }

i
c
Anc(ad ) R
(
1

i
)

c
i

(1 i ) 1
{(1 r ) n 1}

i
c
Snc(ad ) R
(
1

i
)

c
i

(1 i ) 1

Untuk menghitung tingkat bunga, jangka waktu, dan anuitas sama dengan cara
menghitung pada complex ordinary annuity.

3. Complex Deferred Annuity


33

Pembayaran dilakukan pada setiap akhir interval. Perbedaan dengan complex


annuity yang lain adalah pada tenggang waktu yang tidak
diperhitungkan bunga.
Contoh 16: Seorang mahasiswa meminjam uang pada bank sebesar Rp
800.000,- untuk membayar biaya kuliah. Ia akan mengembalikan
pinjaman secara cicilan selama 5 tahun dan pengembalian pinjaman
dilakukan setelah 3 tahun meminjam. Bunga diperhitungkan 12% per
tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa besarnya pembayaran
yang harus dilakukan setiap akhir tahun?
Diketahui: Anc= Rp 800.000,n=5
c= 2 (dibungamajemukkan 2 kali setahun dan pembayaran
setiap tahun
t= 2
i= 12%/2= 6%
Ditanya: R?

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang


34

Jawab: Rumus Anc dan Snc adalah sebagai berikut:


{1 (1 i ) nc }

i
ct
Anc(da ) R
(
1

i
)

c
i

(1 i ) 1
(1 r ) nc 1

i
Snc(da ) R

c
i

(1 i ) 1

Rumus untuk menghitung jumlah pembayaran setiap tahun:

{(1 i ) c 1
i
ct
R Anc(da )
(1 i )
nc
i
{1 (1 i )

{(1 0,06) 2 1}
0,06
2 .2
R 800.000
(1 0,06)
10
0,06
{1 (1 0,06)

R 800.000(0,13586795)(2,06)(1,262477)
R Rp.282.682,

Anda mungkin juga menyukai