xanton terprenilasi teroksigenasi adalah 8hidroksikudraksanton G (1), dan mangostingon [7metoksi-2-(3-metil-2-butenil)-8-(3-metil-2-okso-3butenil)-1,3,6-trihidroksiksanton (2). Sedangkan
kedua belas xanton lainnya adalah : kudraksanton G
(3), 8-deoksigartanin (4), garsimangoson B (5),
garsinon D (6), garsinon E (7), gartanin (8), 1isomangostin (9), -mangostin (10), -mangostin
(11), tovofillin A (12), mangostinon (13) dan
smeathxanthon A (14).
Kajian Farmakologi Kulit Buah Manggis
Pemanfaatan kulit buah manggis sebenarnya
sudah dilakukan sejak dahulu. Kulit buah manggis
secara tradisional digunakan pada berbagai
pengobatan di negara India, Myanmar Sri langka, dan
Thailand (Mahabusarakam et al., 1987). Secara luas,
masyarakat Thailand memanfaatkan kulit buah
manggis untuk pengobatan penyakit sariawan,
disentri, cystitis, diare, gonorea, dan eksim (ICUC,
2003). Di era modern, pemanfaatan kulit buah
manggis secara luas di negara tersebut memicu minat
para
ilmuwan
untuk
menyelidiki
dan
mengembangkan lebih lanjut aspek ilmiah
keberkhasiatan kulit buah manggis tersebut. Banyak
penelitian telah membuktikan khasiat kulit buah
manggis, dan diantaranya bahkan menemukan
senyawa-senyawa yang bertanggungjawab terhadap
efek-efek tersebut. Berikut ini akan disajikan
pembahasan mengenai efek farmakologi dari kulit
buah manggis (Nugroho, 2008).
Aktivitas Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menunda atau mencegah terjadinya reaksi oksidasi
radikal bebas dalam oksidasi lipid dalam konsentrasi
yang lebih rendah dari substrat yang dapat dioksidasi.
Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas sehingga
mengurangi kapasitas radikal bebas untuk
menimbulkan kerusakan. Dalam bahan pangan
antioksidan banyak terdapat pada sayur-sayuran dan
buah-buahan, yang salah satunya adalah manggis
(DeMan, 1997). Radikal bebas adalah molekul yang
sangat reaktif karena memiliki elektron tidak
berpasangan pada orbital luarnya sehingga dapat
bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara
mengikat elektron sel tersebut, dan mengakibatkan
reaksi berantai yang menghasilkan radikal bebas baru
(Ketaren, 1986).
Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas
dengan cara mengurangi konsentrasi oksigen,
mencegah pembentukan singlet oksigen yang reaktif,
mencegah inisiasi rantai pertama dengan menangkap
radikal primer seperti radikal hidroksil, mengikat
katalis ion logam, mendekomposisi produk-produk
primer radikal menjadi senyawa non-radikal, dan
et al. (2002b) melakukan penelitian aktivitas antiinflamasi in vitro dari -mangostin terhadap sintesa
PGE2 dan siklooksigenase (COX) dalam sel glioma
tikus C6. Kedua senyawa dan enzim tersebut
merupakan mediator terpenting dalam terjadinya
reaksi inflamasi. -mangostin menghambat secara
poten pelepasan PGE2 pada sel glioma tikus C6 yang
diinduksi Ca2+ ionophore A23187. -mangostin
menghambat perubahan asam arakidonat menjadi
PGE2 dalam mikrosomal, ini ada kemungkinan
penghambatan pada jalur siklooksigenase. Pada
percobaan enzimatik in vitro, senyawa ini mampu
menghambat aktivitas enzim COX-1 dan COX-2.
Namun, senyawa tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap : (1) fosforilasi sinyal
ekstraseuler p42/p44 yang diinduksi A23187, yang
mengatur protein kinase teraktivasi kinase/mitogen,
dan (2) pelepasan [14C]-asam arakidonat dari sel
yang terlabel [14C]-AA tersebut. Dari penelitian ini,
-mangostin mempunyai aktivitas anti-inflamasi
dengan menghambat aktivitas siklooksigenase
(COX).
Lebih lanjut, Nakatani et al. (2004) mengkaji
pengaruh -mangostin terhadap ekspresi gen COX-2
pada sel glioma tikus C6. -mangostin menghambat
ekspresi protein dan mRNA COX-2 yang diinduksi
lipopolisakarida, namun tidak berefek terhadap
ekspresi protein COX-1. Lipopolisakarida berfungsi
untuk stimulasi fosforilasi inhibitor kappaB
(IkappaB) yang diperantarai IkappaB kinase, yang
kemudian terjadi degradasi dan lebih lanjut
menginduksi translokasi nukleus NF-kappaB
sehingga mengaktivasi transkripsi gen COX-2.
Daftar Pustaka
Balai Penelitian Tanaman Buah, (2006), Organisme
Pengganggu Tanaman Manggis, Warta
Penelitian dan Pengembangan. 23(2): 10-12
Burda , S., and Oleszek, W., (2001), J. Agric. Food.
Chem., 49:2774-2779
Chairungsrilerd N, Furukawa K, Ohta T, Nozoe S,
Ohizumi Y., (1996a), Histaminergic and
serotonergic receptor blocking substances
from the medicinal plant Garcinia
mangostana, Planta Med., 62(5):471-472
Chairungsrilerd N, Furukawa K, Ohta T, Nozoe S,
Ohizumi Y., (1996b), Pharmacological
properties of alpha-mangostin, a novel
histamine H1 receptor antagonist, Eur J
Pharmacol., 314(3):351-356
Chairungsrilerd N, Furukawa KI, Ohta T, Nozoe S,
Ohizumi Y., (1998), Gamma-Mangostin, A
Novel Type Of 5-Hydroxytryptamine 2a
Receptor
Antagonist,
Naunyn
Schmiedebergs Arch Pharmacol., 357(1):
25-31
Chaverri, J.P., Rodriguez, N.C., Ibarra, M.O., Rojas,
J.M.P., (2008), Medicinal Properties of
Mangosteen (Garcinia Mangostana), Food
and Chemical Toxicology, 46, 3227-3239
Chen SX, Wan M, Loh BN., (1996), Active
constituents against HIV-1 protease from
Garcinia mangostana, Planta Med.,
62(4):381-2
Chin Y-W, Jung H-A, Chai H, Keller WJ, Kinghorn
AD, (2008), Phytochemistry, 69:754758,
[PubMed: 17991497]
Conforti, F., G.A. Statti, R. Tundis, F. Menichini and
P. Houghton., (2002), Antioxidant Activity
Of Methanolic Extract Of Hypericum
Triquetrifolium
Turra
Aerial
Part.
Fitoterapia 73:479-483
DeMan, J. M., (1997), Kimia Makanan, Edisi Kedua,
Penerjemah: Kosasih Padmawinata, ITB,
Bandung
Ersam, T., (2004), Keunggulan Biodiversitas Hutan
Tropika Indonesia Dalam Merekayasa
Model Molekul Alami, Prosiding Seminar
Nasional Kimia VI, ITS, Surabaya
Fogliano V., A. Ritieni, S. M. Monti, M. Gallo, D.D.
Medaglia, M.L. Ambrosino, R. Sacchi.,
(1999), Method For Measuring Antioxidant
Activity And Its Application To Monitoring
The Antioxidant Capacity Of Wine, J.Agric.
Food. Chem., 4:1035-1040
Hadisutrisno, B., (2002), Strategi Pengendalian
Penyakit Utama Pada Manggis: Penyakit
10
O
O
OH
OH
OH
CH 2
H 3C
OR
O
OMe
OH
OH
MeO
OH
HO
(3) R= CH3
(4) R= H
OH
(1)
(2)
OH
OH
OH
MeO
O
MeO
HO
HO
(7)
(6)
OH
O
OH
O
OH
MeO
HO
(9)
O
OH
(10) R= CH3
(11) R= H
OH
(8)
OH
OH
OR
HO
OH
OH
(5)
OH
OH
HO
OH
O
HO
OH
OH
MeO
OH
(13) R= H
(14) R= OH
(12)
(15)
O
OH
OH
O
OMe
OMe
OH
OH
O
MeO
(16)
HO
OH
OMe
OH
(17)
(18)
HO
OH
MeO
HO
OH
MeO
(19)
OH
HO
OH
MeO
O
(20)
OH
HO
OH
(21)
11
HO
HO
HO
OH
MeO
MeO
O
OH
HO
HO
(23)
(22)
OH
MeO
(24)
OH
MeO
HO
OMe
(25)
12