Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Kewarganegaraan
Tanggal masuk
: Ny. R
: 55 tahun
: Perempuan
: Rajegwesi, Tegal
::: Islam
: WNI
: 23 Juli 2015
Anamnesis
Autoanamnesis pada tanggal 28 Juli 2015, pukul 11.35 WIB di HCU, RSUD DR. Soeselo,
Slawi
Keluhan utama
: sesak napas setelah operasi kista
Keluhan tambahan
: Riwayat penyakit sekarang (RPS)
:
Pasien, perempuan, 55 tahun, dirawat di HCU dengan P1A0 post bilateral salphingektomi +
histerektomi subtotal H+1 a/i Kistoma Ovari dengan post syok hipovolemik H+1. Saat ini
keluhan sesak napas menurut paien sudah berkurang. Buang angin lancar. Pasien belum
BAB sejak pasca operasi. BAK dengan kateter (DC) lancar. Pasien mengeluhkan nyeri
luka operasi. Keluhan lain seperi batuk, demam, pusing, lemas, nyeri dada, dan
perdarahan disangkal oleh pasien
Kronologis penyakit
Pasien, perempuan, usia 55 tahun, datang ke Poli Kandungan RSUD
DR. Soeselo, Slawi, tanggal 23 Juli 2015, rujukan dari Penyakit Dalam
dengan P1A0 suspek massa ginekologi. Pasien mengeluhkan nyeri
perut bagian atas. Pasien sudah menopause dan tidak
mengeluhkankan perdarahan dari vagina. Keadaan umum pasien
compos mentis dan tampak sakit sedang. Tekanan darah saat itu
130/90 mmHg. Pada pemeriksaan USG di poli didapatkan hasil massa
dengan diameter 19 cm. Kesan yang didapatkan dari hasil USG adalah
kistoma ovari. Kemudian pasien dianjurkan untuk dirawat inap dan akan
dilakukan laparatomi.
Pada tanggal 10 Juli 2015 pasien sempat di rawat inap di Ruang
Kemuning setelah sebelumnya ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan
demam sejak 4 hari SMRS. Pasien dirawat di Ruang Kemuning sampai
tanggal 15 Juli 2015 dengan diagnosis akhir perawatan massa
ginekologi suspek kistoma ovari.
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Frekuensi napas
3 l/m)
Suhu
Saturasi
Pemeriksaan fisik
Mata
: conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/ Leher
: JVP dbn, tidak tampak dan tidak teraba pembesaran
KGB maupun tiroid
Paru
:
Inspeksi
: pergerakan napas simetris, retraksi sela iga (-)
Palpasi
: pergerakan dinding dada saat bernapas simetris,
vocal fremitus simetris
Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing-/-
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
:
: tidak tampak pulsasi ictus cordis
: teraba ictus cordis di lateral ICS 5 midklavikularis kiri
: bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
: supel, bising usus (+) normal. Drain: 250 cc
Ekstremitas : akral hangat pada keempat ekstremitas, edema (-).
Terpasang 2 iv line (tangan kanan HES; tangan kiri RL)
Resume
Dari anamnesis didapatkan:
Pasien, perempuan, 55 tahun, dirawat di HCU dengan P1A0 post
bilateral salphingektomi + histerektomi subtotal H+1 a/i Kistoma
Ovari dengan post syok hipovolemik H+1. Sesak(+), flatus (+), BAB
(-), BAK(+)DC, nyeri post op (+), batuk (-), demam (-), pusing (-),
lemas (-), perdarahan (-).
Diagnosis
P1A0 55 th post bilateral salphingektomi + histerektomi
subtotal H+1 a/i kistoma ovari
Post syok hipovolemik H+1
Penatalaksanaan
IVFD RL 10 tpm
IVFD HES 20 tpm
Inj. Cefotaxime 2x1 gr
Inj. Kalnex 3x500 mg
Inj. Ketorolac 3x30 mg
Transfusi PRC 1 kolf
Cairan 2000 cc/24 jam
Balance cairan
Prognosis
Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam
: ad bonam
: ad malam
: dubia ad bonam
FOLLOW-UP
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum
sepenuhnya dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya
gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme
umpan balik ovarium-hipotalamus.
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon
pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.
Faktor risiko
Riwayat kista ovarium sebelumnya
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)
Tingkat kesuburan
Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
Terapi tamosifen pada kanker mammae
Penegakan Diagnosis
Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan
dengan ultrasonografi atau USG (abdomen atau
transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah
(tumor marker atau petanda tumor).
Penatalaksanaan
Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus
haid. Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil,
berovulasi teratur dan tanpa gejala, dan hasil USG
menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan
pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan
USG ulangan secara periodik untuk melihat apakah ukuran
kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi
wanita pascamenopouse jika kista berisi cairan dan
diameternya kurang dari 5 cm.
Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan
pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan
tindakan laparoskopi atau laparotomi.
Prognosis
Prognosis untuk kista jinak baik. Namun untuk kista yang
dapat berkembang menjadi kanker ovarium angka
kelangsungan hidup 5 tahun (5 Years survival rate) penderita
kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%,
sedangkan sebagian besar penderita 60-70% ditemukan
dalam keadaan stadium lanjut.
Daftar pustaka
Bottomley C, Bourne T. Diagnosis and management of ovarian cyst accidents. Best Pract Res
Clin Obstet Gynaecol. 2009 Oct. 23(5):711-24.
Lambert MJ, Villa M. Gynecologic ultrasound in emergency medicine. Emerg Med Clin North Am.
2004 Aug. 22(3):683-96.
Bailey CL, Ueland FR, Land GL, DePriest PD, Gallion HH, Kryscio RJ, et al. The malignant
potential of small cystic ovarian tumors in women over 50 years of age. Gynecol Oncol. 1998 Apr.
69(1):3-7.
Stany MP, Hamilton CA. Benign disorders of the ovary. Obstet Gynecol Clin North Am. 2008 Jun.
35(2):271-84, ix.
Roman LD. Small cystic pelvic masses in older women: is surgical removal necessary?. Gynecol
Oncol. 1998 Apr. 69(1):1-2.
ACOG Practice Bulletin No. 110: noncontraceptive uses of hormonal contraceptives. Obstet
Gynecol. 2010 Jan. 115(1):206-18.
Knight JA, Lesosky M, Blackmore KM, Voigt LF, Holt VL, Bernstein L, et al. Ovarian cysts and
breast cancer: results from the Women's Contraceptive and Reproductive Experiences
Study. Breast Cancer Res Treat. 2008 May. 109(1):157-64.
Clement PB. Anatomy and histology of the ovary. Kurman RJ, ed. Blaustein's Pathology of the
Female Genital Tract. 5th ed. New York, NY: Springer-Verlag; 2002. 649-673.
Katz VL. Comprehensive Gynecology. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier.; 2007. 1098-103.
Glanc P, Salem S, Farine D. Adnexal masses in the pregnant patient: a diagnostic and
management challenge. Ultrasound Q. 2008 Dec. 24(4):225-40.
TERIMA KASIH