PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga. Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok
ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya.
America Nurse Assocoation (ANA) mendefinisikan keperawatan
kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dari pupulasi denga mengintegrasikan
keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Proses keperawatan tersebut dilakaukan secara
komprehensif, umum, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang
bersifat episodik.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktik promotif dan
proteksi kesehatan populasi yang membutuhkan pengetahuan atau ilmu
keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat. Fokus utama dari tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah populasi dengan tujuan utamanya
promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan bagi semua orang
dengan menciptaan kondisi dimana seseorang menjadi sehat.
Praktik keperawatan kesehatan komunitas tetap berfokus pada
populasi walaupun praktiknya dilakukan pada berbagai jenis organisasi dan
masyarakat. Populasi ini dapat mencakup kelompok remaja, masyarakat
dengan penyakit khusus, masyarakat dengan resiko tinggi terhadap penyakit
tertentu dan masyarakat dengan akses pelayanan kesehatan yang kurang
memadai.
Masyarakat rural atau masyarakat pedesaanpun tidak luput dari
cakupan keperawatan komunitas. Masyarakat pedesaan dengan segala
BAB II
ISI
A. Konsep Area
1. Sejarah Kesehatan Rural Secara Umum
Pada abad ke 19 terakhir, rumah sakit menjadi pusat perawatan medis
karena perkembangan teknologi terbaru yang dimiliki. Rumah sakit
menjadi tempat pemulihan yang baik setelah bedah, x-ray, dan fasilitas
laboratorium yang dikombinasikan dengan perawatan jangka panjang.
Jumlah rumah mulai menurun dan keluarga mulai tinggal di apartemen
untuk lebih dekat dengan pekerjaan baru dan untuk lebih dekat dengan
perindustrian. Namun hal tersebut membuat jarak antara masyarakat
pedesaan dan rumah sakit. Warga petani yang tinggal di pedesaan merasa
kesulitan transportasi ke rumah sakit yang besar. Sehingga kesehatan
masyarakat pedesaan menurun.
Pada tahun 1908 Lilian Wald mengharapkan pelayanan kepearawatan
pedesaan agar lebih terorganisir. Wald terus menyaksikan penderitaan
masyarakat terpencil, ia percaya bahwa perawat dapat mengurangi
tingkat kematian dari penyakit dan melahirkan. Dia berperan penting
dalam membujuk American Red Cross untuk mendirikan pelayanan
keperawatan pedesaan pada tahun 1912. Para perawat bekerja terutama
sebagai bidan dan mengurangi tingkat kematian saat kelahiran hinga
sepertiga. Mereka juga menawarkan perawatan untuk bayi dan anakanak. Anak-anak diajarkan pelajaran tentang diet, sanitasi, dan
kebersihan. Para perawat pedesaan juga memberikan inokulasi terhadap
tifus, difteri, dan cacar.
2. Definisi Area Rural (Pedesaan)
Menurut Paul H. Landis, desa adalah suatu tempat yng dihuni oleh
penduduknya yang jumlahnya kurang dari 2.500 jiwa, dengan ciri ciri
yaitu :
a) Memiliki pergaulan hidup yang saling mengenal antara satu
penduduk dengan penduduk lain.
siput air (inang perantara), dan juga saluran irigasi maupun selokan
yang sistem pengairannya tidak baik. (Erik,1977)
Masyarakat pedesaan senang mengonsumsi siput air yang mereka
cari sendiri, karena penghasilan yang sangat cukup untuk memenuhi
kebutuhannya. Dengan begitu bisa saja mereka mengonsumsi siput
air yang mengandung Shistosomiasis dan filariasis. Penyakit yang
mungkin timbul kaki gajah, cacing (Endang Rahayu,2011)
c) Kesehatan mental
Ekonomi pada area rural cenderung tidak stabil dan ketidakstabilan
ini yang mungkin berdampak pada kesehatan mental karena warga
harus bekerja terus menerus untuk keuntungan yang sedikit.
Tingginya angka pengangguran dan ekonomi yang sulit
meningkatkan kejadian penyakit mental semakin meningkat.
Kemiskinan adalah faktor yang sangat berpengaruh pada kesehatan
mental warga pedesaan karena terjadi secara terus-menerus dan
melibatkan masalah-masalah sosial, psikologis, dan budaya yang
kompleks. Pelayanan kesehatan mental untuk pelayanan rawat inap,
pencegahan bunuh diri, intervensi krisis, kelompok pendukung, dan
layanan individu tergantung pada jumlah kasus atau yayasan yang
mendukung keberadaan mereka. Perubahan terbaru dalam sistem
perawatan kesehatan yang menekankan pengendalian biaya dapat
membahayakan layanan kesehatan mental bagi masyarakat di area
rural dan perbatasan. Dikhawatirkan pemangkasan biaya dapat
membuat pelayanan kesehatan menjadi tidak proporsional.
d) Rentang usia
1) Anak-anak
Status kesehatan anak-anak di area rural sangat dipengaruhi oleh
kemiskinan dan sosial ekonomi. Anak-anak perkotaan dapat
memiliki asuransi sedangkan anak-anak pedesaan tidak bisa
memilikinya dikarenakan biaya yang tinggi. Anak-anak
pedesaan sering tidak dapat mengakses layanan perawatan
primer sehingga penyakit yang diderita menjadi penyakit akut.
Beberapa faktor hubungan kurangnya perawatan kesehatan
pengendalian kesehatan
Penyediaan makanan dan gizi yang tepat
Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar yang adekuat
Kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan ibu dan anak
Imunisasi melawan penyakit infeksi utama : pencegahan dan
pengendalian penyakit endemis setempat
a) Peningkatan kesehatan
b) Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
c) Menegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan
tepat
d) Pembatasan kecepatan
e) Pemulihan kesehatan
Peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap
penyakit-penyakit tertentu adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum
sakit (pre-patogenesis) dan disebut dengan pencegahan primer.
Penegakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat,
pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan adalah usaha-usaha yang
dilakukan pada waktu sakit (patogenesis). Penegasan diagnosa secara
dini dan pengobatan yang cepat dan tepat disebut pencegahan sekunder
(seconder preventif). Sedangkan pembatasan kecacatan dan pemulih
kesehatan disebut pencegahan tersier (tertiary Prevention). Agar mudah
dipahami dapat dilihat skema di bawah:
a) Fase Prepatogenesis
1) Peningkatan kesehatan
2) Perlindungan umum dan spesifik pencegahan spesifik
b) Fase patogenesis
1) Penegakan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat
pencegahan sekunder
2) Pembatasan kecacatan pencegahan tersier
3) Rehabilitasi pencegahan tersier
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas memiliki area yang berbeda-beda serta memiliki
karakteristik masing-masing. Area rural memiliki karakteristik yang unik yang
dapat mempengaruhi pelayanan keperawatan. Masyarakat rural identik dengan
DAFTAR PUSTAKA
1. Efendi, Ferry & Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika
2. Effendy, Nasrul. 1997. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC.
3. Hitcchcock, Jannice dkk. 2003. Community Health Nursing Caring in Action
2nd Edition. USA : Delmar Learning
4. Francess, Maurer & Claudia.2009. Community/Public Health Nursing
Practice Health for Families and Populations 4th Edition. United States
5. Nies, Mary & Melanie. 2001. Community Health Nursing : Promoting the
Health of Population. Elsevier Health Science