UNIT 1V
PENANGANAN PADA PERDARAHAN
Disusun oleh
Kelompok 4
Faisal Fahrur Arifin
22020112110088
22020112130070
Hanun Arifah
22020112110043
22020112140091
Lastina Fahrurnisa
22020112140018
A. DEFINISI
Perdarahan adalah keluarnya darah dari sistem kardiovaskuler, disertai
penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari
tubuh.
Untuk mengatasi perdarahan, kita harus tahu dahulu tentang sistem
peredaran darah (sistem sirkulasi) yang bertanggung jawab mengedarkan
(mengalirkan) darah ke seluruh tubuh manusia. Adapun 3 komponen utama
dalam sistem ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah, yang ketiganya
harus berfungsi dengan baik agar tidak terjadi gangguan dalam tubuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal adanya istilah perfusi yaitu sirkulasi yang
adekuat ke seluruh tubuh, memasok sel dan jaringan dengan oksigen dan bahan
nutrisi, serta mengangkut kembali zat karbon dioksida dan sisa pembakaran
tubuh.
Jika hal di atas terganggu pada salah satu atau lebih sel dan organ tubuh oleh
satu atau beberapa penyebab, maka sel atau organ tersebut akan mengalami
keadaan berbahaya, yaitu akan berkurangnya pasokan darah, oksigen, dan
nutrisi sehingga zat sampah (karbon dioksida dan sisa pembakaran) akan
bertumpuk. Keadaan ini dikenal dengan istilah Hipoperfusi atau Syok.
B. ETIOLOGI PERDARAHAN
1. Kerusakan pembuluh darah
2. Trauma
3. Proses patoloogik
4. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah.
5. Kelainan pembuluh darah.
C. SYOK HEMORAGIK
1. Definisi
Hilang
(ml)
Denyut
Kompensasi
darah < 1000
Ringan
1000 - 1500
Sedang
1500 2000
Berat
>2000
>100
>120
>140
Normal
Normal
Ortostatik
Mungkin
Sangat turun
Sering
Tidak terukur
Selalu
Normal
terlambat
Peningkatan
terlambat
Takipnea
terlambat
Takpinea nyata,
sedang
5 20
Konfusi
Gagal nafas
Anuria
Letargi, tidak
(bpm)
Tekanan darah
Pengisian
kapiler
Pernapasan
Urine (ml/h)
Status mental
> 30
Normal
agitasi
ringan
20 -30
atau Agitasi
sadar
Syok Dini
Perubahan status mental
Takikardi
Hipotensi Ortostatik
Renal
Respirasi
Oligouri
Takipnua
Hepatik
Gastro intestinal
Hematologi
Metabolik
Anemia
-
Syok Lanjut
Perubahan kesadaran
Hipotensi
Arithmia
Gagal jantung
Anuri
Takipnua
Gagal napas
Gagguan fungsi hepar
Perdarahan mukosa
Koagulopati
Asidosis
Hipokalemia
Hipomegnesemia
asidosis
dan
pelepasan
berbagai
mediator
biasanya berwarna merah terang seperti darah arteri atau bisa juga gelap
seperti darah vena.
Pengendalian perdarahan bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis dan
tingkat perdarahannya. Untuk perdarahan terbuka, pertolongan yang dapat
diberikan antara lain:
a. Tekanan Langsung pada Cedera
Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah
beberapa saat sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut.
Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka
sayatan yang tidak terlalu dalam).
Cara yang terbaikpada umumnya yaitu dengan mempergunakan kassa
steril (bisa juga dengan kain bersih), dan tekankan pada tempat
perdarahan. Tekanan itu harus dipertahankan terus sampai perdarahan
berhenti atau sampai pertolongan yang lebih baik dapat diberikan. Kasa
boleh dilepas jika sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti
dengan yang baru.
b. Elevasi
Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (setelah dibalut)
sehingga lebih tinggi dari jantung. Apabila darah masih merembes, di
atas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa membuka
balutan yang pertama.
Elevasi dilakukan hanya untuk perdarahan pada daerah alat gerak saja
dan dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung. Metode ini tidak
dapat digunakan untuk korban dengan kondisi cedera otot rangka dan
benda tertancap.
c. Tekanan pada titik nadi
Pembuluh nadi bertugas membawa darah segar dari jantung ke seluruh
bagian tubuh. Kebanyakan pembuluh nadi ini tersimpan dalam di bawah
jaringan tubuh, dan hanya beberapa saja yang dekat permukaan ke kulit.
Tanda-tanda
pendarahan
pembuluh
nadi
adalah:
darah
keluar
Gambar 3
2. Tekanan pada tempat-tempat tertentu
jaringan-jaringan di bawahnya.
Tanda-tanda apabila torniket ini sudah dapat memperkecil denyut
nadi bagian tubuh yang berada di bawah torniket, akan terlihat dari
III
30 35% (Berat)
IV
F. JENIS
PENANGANAN
CIDERA
Gejala Klinik
Tekanan darah dan nadi normal
Takikardi-Takipnea
Tekanan nadi <30 mmHg
Tekanan darah sistolik rendah
Tekanan darah kapiler lembat
Kulit dingin, berkerut, pucat
Tekanan darah sangat rendah
Gelisah
Oliguria (<30 ml/jam)
Asidosis metabolik (pH <7.5)
Hipertnesi berat
Hanya nadi karotis yang teraba
Syok Irreversibel
DIMULAI
LEWAT TINGKATAN
dipersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus
meminta pertolongan dokter.
G. ANALISIS GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad, Kartono. Pertolongan Pertama. 1975. Gramedia : Jakarta