Sampel limbah air dikumpulkan dari dua kota yang berbeda, selain itu diambil pula
dari 2 kabupaten non kota yang berbeda dengan angka populasi yang berbeda. Untuk daerah
kabupaten non kota digunakan data populasi kurang dari 20.000 jiwa. Dari dua kota di
gunakan empat saluran air yang berbeda, sedangkan untuk daerah kabupaten non kota
digunakan sembilan saluran sampel yang berbeda, yang dilakukan selama 18 jam dengan
selang waktu 2-6 jam . Kemudian sampel disimpan dalam kulkas.
METODE ANALISIS
Konsentrasi BOD ditentukan mengikuti protokol standar [12]. Pengukuran COD
dibuat
menggunakan
rendah
dan
tinggi-range
ampul
(HACH
Kimia)
dengan
spektrofotometer (HACH, DR5000). Spektrum fluoresensi sinkron sampel tanpa filter diukur
menggunakan spektrometer pendaran dengan 20 kW xenon lampu busur (Perkin-Elmer LS50B). Eksitasi dan emisi celah disesuaikan dengan 10 nm dan 10 nm, masing-masing.
Panjang gelombang eksitasi mulai 250-600 nm digunakan dengan offset konstan ( = 30
nm) [9,11]. Ketika absorbansi UV dari sampel pada 254 nm di atas 0,1, sampel yang sesuai
diencerkan sebelum pengukuran fluoresensi untuk menghindari koreksi dalam-filter dan juga
untuk menjaga konsentrasi dalam kisaran intensitas fluoresensi terukur [8,9]. Untuk
membatasi orde kedua Raleigh hamburan, sebuah 290-nm cutoff filter yang digunakan untuk
semua sampel. Tanggapan fluoresensi untuk solusi kosong (Milli-Q air) yang dikurangi dari
spektrum masing-masing sampel. Intensitas fluoresensi diukur kemudian dinormalisasi untuk
unit setara kina sulfat (QSE) di ug / L menggunakan fluoresensi dari serangkaian diencerkan
kina sulfat dehidrasi di 0,05 M asam sulfat pada eksitasi / emisi 350/450 nm [13] untuk
mencerminkan stabilitas instrumen. Presisi relatif <2% secara rutin diperoleh dengan
mengulangi pengukuran fluoresensi dari sampel.
PROSEDUR PENETAPAN BOD
Prosedur secara umum adalah menyesuaikan sampel pada suhu 20C dan mengalirkan
oksigen atau udara kedalam air untuk memperbesar kadar oksigen terlarut dan mengurangi
gas yang terlarut, sehingga sampel mendekati kejenuhan oksigen terlarut. Dengan cara
pengenceran pengukuran BOD didasarkan atas kecepatan degradasi biokimia bahan organik
yang berbanding langsung dengan banyaknya zat yang tidak teroksidasi pada saat tertentu.
Kecepatan dimana oksigen yang digunakan dalam pengenceran sampel berbanding lurus
dengan persentase sampel yang ada dalam pengenceran dengan anggaapan faktor lainnya
adalah konstan. Sebagai contoh adalah 10 % pengenceran akan menggunakan sepersepuluh
dari kecepatan penggunaan sampel 100% (SAWYER & MC CARTY, 1978). Dalam hal
dilakukan pengenceran, kualitas aimya perlu diperhatikan dan secara umum yang dipakai
aquades yang telah mengalami demineralisasi. Untuk analisis air laut, pengencer yang
digunakan adalah standard sea water (SSW). Oerajat keasaman (pH) air pengencer biasanya
berkisar antara 6,5 - 8,5 dan untuk menjaga agar pH-nya konstan bisa digunakan larutan
penyangga (buffer) fosfat. Untuk menentukan BOD, terlebih dahulu diukur DO nya (DO 0
hari), sementara sampel yang lainnya diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20C, selanjutnya
setelah 5 hari diukur DO nya (DO 5 hari).
DAPUS DARI JURNAL YANG SUDAH DI UPLOAD SAMA
SAWYER, C.N and P.L., MC CARTY, 1978. Chemistry for Environmental Engineering. 3rd ed. Mc Graw Hill
Kogakusha Ltd.: 405 - 486 pp.