M AK ALAH
Oleh :
NAMA MAHASISWA
NIM
JURUSAN
PROGRAM STUDI
DIPLOMA
:
:
:
:
:
DAFTAR ISI
I.
II.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Tujuan Penulisan
LANDASAN TEORI
2. 1
2.2
Tujuan K3
2.3
Ruang Lingkup
2.4
Referensi
III. PERMASALAHAN
3.1
3.2
3.3
3.4
IV.
PEMECAHAN MASALAH
V.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
10
I. PENDAHULUAN
Produksi, Pengolahan,
Transportasi dan Distribusi atau Niaga Minyak dan Gas (MIGAS) baik di sektor
Hulu dan Hilir Minyak dan Gas.
Republik Indonesia terletak di Asia bagian tenggara, Indonesia dikaruniai
sumber daya alam melimpah. Sumber daya minyak dan gas yang diperkirakan
mencapai 87,22 milliar barel dan 594,43 TSCF tersebar di Indonesia. Menjadikan
Indonesia tujuan Investasi yang menarik pada sektor minyak dan gas bumi. Dinamika
Industri Minyak dan Gas Bumi yang sudah berlangsung sejak lama, menjadikan
Indonesia lebih matang dalam mengembangkan kontrak dan kebijakan yang ada
untuk mendukung investasi. Dukungan peraturan, insentif dan penghormatan
terhadap kontrak yang ada adalah usaha pemerintah Indonesia untuk menjamin
keberlangsungan Investasi di Indonesia
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makala ini kita dapat mengetahui optimalisasi sistem
manejemen yang mengatur sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku
sampai saat ini di PT. PGN (Persero) Tbk.
Ruang Lingkup
Pedoman K3 merupakan kebijakandan aturan yang harus dijalankan mulai dari
menejemen puncak atau teratas hingga pekerja level terbawah, digunakan dalam
kegiatan perkantoran maupun lapangan. Mengatur batasan tugas dan tanggung jawab
semua pihak yang terlibat K3, mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pedoman K3 merupakan acuan dan dirinci secara lebih detail dalam prsedur operasi
dan dirinci secara lebih detail dalam prosedur operasi dan intruksi pelaksanaan
pengololaan usaha perusahaan.
Dalam pengelolaan K3dilengkapi dengan prosedur operasi sebagai acuan kerja
antara lain :
Referensi
III. PERMASALAHAN
3
Pengetahuan dan pemahaman tentang Sistem Manajeman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SM K3) harus di dipahami oleh setiap karyawan dan staf yang
bekerja di PT. PGN (Persero) Tbk. Maka untuk mengetahui batas pemahaman dari
karyawan dan staf atau pekerja yang berada di lapangan maupun di dalam gedung
PT. PGN (Persero) Tbk. Maka dari itu diberikan beberapa pertanyaan kepada
karyawan dan staf atau pekerja yang berada di PT. PGN (Persero) Tbk.
3.1
3.2
Tujuan sasaran prioritas program tanggap gawat jaringan, sekitar 25% yang
memahami, 8% tidak memahami, 5% tahu dan tidak paham.
Rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang tanggap gawat jarngan,
sekitar 26% yang memahami, 7% tidak memahami, 2% tahu dan tidak paham.
Ketentuan tertulis tentang peran, tugas dan tanggung jawab petugas khusus
yang berhubungan tanggap gawat jaringan, sekitar 28% yang memahami, 5%
tidak memahami, 2% tahu dan tidak paham.
sekitar 22% yang memahami, 5% tidak memahami, 1% tahu dan tidak paham.
Susunan oraganisasi tanggap gawat gedung, sekitar 21% yang memahami,
Keadaan Darurat
Emergency
Operasi Penanggulangan Gawat
Emergency Handing Operation
Petugas RU Sakit
Hospital Officers
Dilaporkan Mayarakat
Reported By Publick
Team Penyelidikan
Investigation Team
Sebab/Causes
Kerugian/Losses
Klaim/Asuransi
Kirim/Send :
Penagamanan/Security
Medis/Medical
Bantuan/AID
Penunjang/Suporting
sekitar 29,6% yang memahami, 5% tidak memahami, 1,7% tahu dan tidak
paham.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data dari bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
masih banyak karyawan maupun staf tahu tetapi tidak paham, akan pemahaman dan
pengetahuan baik tentang Sistem Menejeman Kesehatan dan Keselamatn Kerja
maupun tanggap gawat gedung dan jaringan, maka dengan itu karyawan dan staf
yang bekerja di PT. PGN (Persero) Tbk, harus slalu diberikan motifasi dan
pemahaman dan pengetahuan yang lebih kepada seluruh karyawan dan staf PT. PGN
(Persero) Tbk.
8
SARAN
Bila melihat hasil presentasi yang di peroleh, masih bnyak karyawan yang
belum tahu dan paham terutama pada masalah pemahaman tanggap gawat jaringan
dan tanggap gawat gedung oleh karena itu segera mungkin diadakan bimbingan
kepada karyawan
1. Diadakan sosialisai terutama pada poin yang kebanyakan karyawan tidak tahu dan
tidak paham, adapun poin yang kurang dimengerti dan kurang dipahami oleh
kebanyakan karyawan
2. Diadakan kursus sistem menejemen K3 (SM K3) secara menyeluruh agar seluruh
bagian seluruh lini dapat memahami dan mengerti
3. Memberikan nilai tambah dan penghargan kepada karyawan yg mengerti,
memahami dan melaksanakan k3 dengan baik agar dapat memancing karyawan
untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam penerapan keslamatan dan
kesehatan kerja
Dengan cara tersebut diatas karyawan yakin bahwa sistem penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja akan bisa lebih optimal.
9 PUSTAKA
DAFTAR
1.1
1.2
1.3
10