Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
GHAFA AL RAMADHAN
21030113140183
21030113130165
BAB I
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Model dan Komputasi Proses
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
Kapasitas produksi
2.1.2.Jenis-jenis reaktor
A
Berdasarkan bentuknya
1
Reaktor tangki
Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa. (Achmadirfani,2007)
B Berdasarkan prosesnya
1
Reaktor Batch
Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang
pengaduk)
Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian, pemanasan zat
pereaksi,
pendinginan
zat
(Achmadirfani,2007).
hasil,
pembersihan
reaktor,
waktu
reaksi)
Keuntungan:
Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
Volume reaktor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan RATB lebih
besar dari RAP. (Achmadirfani,2007)
b
RAP
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang
sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi Hot Spot (bagian yang suhunya
sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada
dinding reaktor. (Achmadirfani,2007)
Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran
yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
2.
Reaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya.
Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat dipakai
untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan rA besar sehingga
waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3.
Reaktor Non-Adiabatis
Dikatakan non-adiabatis jika
sekelilingnya atau dengan kata lain ada panas yang masuk dari pemanas atau
keluar ke pendingin(Achmadirfani,2007).
D Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat
1
E Fluid-fluid reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1
Bubble Tank.
Bubble tank adalah suatu alat yang digunakan untuk reaksi gas -cair pertama
diterapkan oleh Helmut Gerstenberg . Ini terdiri dari control kolom silinder vertikal.
Pengenalan gas terjadi di bagian bawah kolom dan menyebabkan aliran turbulen untuk
Model dan Komputasi Proses
Spray Tower
Spray Tower adalah kontaktor gas-cair yang digunakan untuk mencapai massa dan
perpindahan panas antara fase gas terus menerus ( yang dapat berisi tersebar partikel
padat ) dan fase cair terdispersi . Ini terdiri dari bejana silinder terbuat dari baja atau
plastik dan nozel yang menyemprotkan cairan . Aliran gas inlet biasanya memasuki
bagian bawah menara dan bergerak ke atas , sementara cairan yang disemprotkan ke
bawah dari satu atau lebih tingkat . Aliran gas inlet dan cair dalam arah yang
berlawanan disebut aliran berlawanan( wikipedia )
2)
3)
4)
Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis (Ria,2015)
Reaksi:
Model dan Komputasi Proses
Reaksi reversible adalah reaksi yang dapat balik. Pada reaksi dua arah, zat-zat hasil
reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Reaksi kesetimbangan
dinamis dapat terjadi bila reaksi yang terjadi merupakan reaksi bolak-balik.
Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut :
1.
2.
Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kananke kiri
3.
4.
Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis
(Ria,2015)
Reaksi :
H2S2O7 + H2O
2. Berdasarkan Kemolekulan
Molekularitas pada reaksi kimia didefenisikan sebagai jumlah molekul pereaksi yang
ikut serta pada reaksi sederhana yang sesuai pada tahap dasar. Umumnya reaksi dasar
memiliki satu atau dua molekularitas, meskipun beberapa rreaksi meliputi tiga
molekul yang bertumbukan secara serentak mempuyai tiga molekularitas, dan pada
hal yang sangat jarang penyelesaiannya, empat molekularitas. Reaksi berdasarkan
kemolekulan dibagi 3, yaitu :
a. Reaksi-reaksi Unimolekular
Atau dekomposisi
A
B + C
CH3CN
C2H6
2 CH3
C2H5
C2H4 + H (Wili,2008)
b. Reaksi-reaksi Bimolekular
Reaksi bimolekular adalah satu reaksi dimana dua molekul pereaksi yang sama atau
tidak bergabung menghasilkan satu atau sejumlah molekul produk. Mereka adalah
reaksi-reaksi asosiasi (kebalikan reaksi dekomposisi) atau reaksi pertukaran
(Wili,2008)
Beberapa contoh reaksi-reaksi bimolekular
CH3 + C2H5
CH3 + CH3
C2H4 + HI
C3H8
C2H6
C2H5I
H + H2
H2 + H
O3 + NO
O2 + NO2
c. Reaksi-reaksi Termolekular
Model dan Komputasi Proses
produk
2NO2
NO + Cl2
2NOCl
2I + H2
2HI
Reaksi penetralan
Reaksi pelarutan
C6H9CH=CH2
Hf (Kj/mol)
110.16
31
103.89
0
C6H9CH=CH2
H reaksi
G (Kj/mol)
150.67
158.73
202.38
0
C6H9CH=CH2
= Gf produk Gf reaktan
= (Gf C8H8) (Gf C4H6)
=( 202.38) (2 x 150.67)
= 98.96 kJ /mol
= 23641.84 kal /mol
Dari persamaan diatas, diperoleh harga K sebesar 1.0488 x 1023 yang menandakan reaksi
tersebut irreversible.
2.2.4. Tinjauan Kinetika
Kecepatan reaksi styrene menjadi butadiene sebagai berikut:
Persamaan reaksi :
2C4H6
C6H9CH=CH2
C6H9CH=CH2
C6H9CH=CH2
Berdasarkan Tugas Besar Model dan Komputasi Proses 2015, maka studi kasus yang
akan dibahas adalah perancangan reactor dan simulasinya untuk reaksi seri, monomolekuler,
irreversible, eksotermis pada reactor batch non Adiabatis. Reaksi yang akan digunakan adalah
styrene dari butadiene. Dengan demikian maka yang akan dicari adalah Hubungan antara
konsentasi dengan interval waktu tertentu.