Anda di halaman 1dari 6

Isu mengenai kerusakan lingkungan merupakan hal yang layak untuk kita bicarakan.

Telah banyak kerusakan


yang terjadi pada lingkungan kita akibat dari ulah manuisa sendiri baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Kerusakan terhadap lingkungan misalnya saja Pencemaran air.
Pencemaran air ialah suatu keadaan perubahan tempat penampungan air seperti sungai, danau, ataupun laut
yang disebabkan oleh manusia. Ada beberapa penyebab dari pencemaran air diantaranya:

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai

hingga saat ini, pencemaran air banyak disebabkan oleh imbah pabrik yang dengan sengaja dibuang ke sungai
tanpa ada proses filtrasi terlebih dahulu. Limbah industri yang dibuang melalui sungai ataupun laut mengandung
logam berat sehingga dapat memusnahkan ekosistem yang ada di sungai ataupun laut. Selain itu, limbah
tersebut juga dapat menyebabkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat yang berada pada
daerah sekitar aliran sungai.
selain limbah industri, limbah rumah tangga juga turut menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan. Limbah
rumah tangga terbagi kedalam dua kategori yaitu limbah organik dan limbah anorganik. limbah organik seperti
limgah dari sayur-sayuran yang membusuk ataupun buah-buahan yang membusuk yang masih bisa diuurai oleh
bakteri. Sednagkan limbah anorganik, seperti limbah pelastik, karet dll. Limbah anorganik tidak dapat terurai oleh
bakteri.
Dalam mengatasi pencemaran air ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti :
1. Tidak membuang limbah industri ke sungai ataupun laut.
2. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik.
3. Untuk keperluan rumah tangga bila terpaksa menggunakan air sungai maka sebaiknya air sungai di saring
terlebih dahulu.

Air adalah sumberdaya bagi manusia yang sangat penting karena memenuhi kebutuhan hidup
orang banyak, sehingga air perlu dilindungi kelestariannya agar tetap bermanfaat bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Penggunaan air meningkat dengan
seiringnya perkembangan penduduk dan perkembangan usaha yang memerlukan air. Air
merupakan komponen lingkungan hidup yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang mempunyai kualitas buruk maka akan berdampak bagi
kesehatan manusia dan berdampak pada kehidupan makhluk hidup lainnya. Pencemaran
lingkungan perairan memang sudah terjadi secara bertahun-tahun, namun kondisi tersebut
belum menjadi persoalan yang serius karena dianggap tidak membahayakan. Dengan
semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan air bersih maka pencemaran air tersebut
menjadi hal serius karena membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
Di Indonesia banyak pabrik yang membuang limbah yang sudah diolah ataupun yang
belum diolah ke perairan. Limbah yang dibuang ke perairan ini menyebabkan pencemaran
air. Pencemaran air ini menimbulkan banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Salah satunya kemungkinan besar warga yang tinggal di daerah sungai akan memanfaatkan
air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Pencemaran sungai terjadi karena perubahan kualitas
air sungai karena masuknya limbah pabrik secara berlebihan. Limbah yang dibuang ke sungai
telah menimbulkan pencemaran air dan mengganggu kehidupan air. Pencemaran oleh limbah
industri akan tampak pada kondisi fisik pada air tersebut, misalnya perubahan warna pada air,
bau yang kurang sedap. Seharusnya pabrik yang sedang berproduksi mempunyai tempat
pembuangan limbah khusus, agar limbah pabrik tersebut tidak dibuang ke sungai dan tidak
mencemari air sungai.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada
air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air


Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air? Sumber pencemaran air yang paling
umum

adalah

Limbah Pemukiman

Limbah Pertanian

Limbah Industri

Selain itu, yang terdapat pada daerah tertentu yaitu :

Penyebab
dan
Pemukiman

Dampak

Pencemaran

Air Limbah

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,
logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya
jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses
pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari
dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau
yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling

potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besarbesaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini
merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai
tertutup

sehingga

menghalangi

masuknya

cahaya

matahari

dan

mengakibatkan

terhambatnya proses fotosintesis.


Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Limbah Pertanian


Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan
dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa
aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran
seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut
dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan
sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological Amplification, sehingga apabila masuk
dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada
konsumen puncak. Contohnya ketika di dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam
tubuh burung pemakan ikan kadarnya naik menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus
sampai konsumen puncak.

Penyebab
dan
Dampak
Air Limbah Industri

Pencemaran

Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup
manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan
karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/
penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan
cairan

asam.

Misalnya

limbah

yang

dihasilkan

industri

pelapisan

logam,

yang

mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat,
asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan

hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu
pernafasan dan menyebabkan kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga
sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkurei selain berasal
dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan
sebagainya. Di Jepang antara tahun 1953- 1960, lebih dari 100 orang meninggal atau
cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar
merkuri yang bearasal dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam
air

masuk

melalui

rantai

makanan,

yaitu

mula-mula

masuk

ke

dalam

tubuh

mikroorganisme yang kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk
ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan
akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/
acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease/ mucocutaneous lymph node syndrome.

Cara Memperoleh Air Bersih


Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan
untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi
fisik, kimiawi dan biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan
tidak

berbau.

Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan
organik. Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme
seperti bakteri baik yang patogen/ menyebabkan penyakit atau yang apatogen.
Ada

cara

untuk

mendapatkan

air

Tanpa Bahan Kimia, dan

Dengan Menambahkan Bahan Kimia.

bersih

dalam

skala

terbatas

yaitu

Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap
penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan
kerikil. Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan
kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.

Cara Memperoleh Air Bersih Tanpa Bahan Kimia


Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak
pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air
yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan kebak pengendap. Selanjutnya lewat
saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke
dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan
kandungan oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring
ini telah diisi dengan media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu
setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm

dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di
dalam bak penampung air bersih.
Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati.

Cara Memperoleh Air Bersih Dengan Menambahkan Bahan


Kimia
Pada cara kedua ini digunakan 2 buah Drum yang berukuran sama yang dilengkapi dengan keran air,
sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm
(harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga diganti dengan gentong.
Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk
setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam
hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada keesokan paginya.
Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media penyaring yang terdiri dari kerikil
setinggi 5 cm di bagian dasar, kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk
setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang dialirkan dari drum pengendap
melewati media penyaring ini, air akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika
kran dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari drum kedua sudah tidak
jernih, media penyaring harus dicuci atau diganti dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai