Pengendali Saklar Elektronik
Pengendali Saklar Elektronik
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas manusia semakin meningkat sehingga
menyebabkan manusia sering meninggalkan rumah. Dengan kesibukan beraktivitas
tersebut, seseorang akan menemui kesulitan mengendalikan peralatan elektronik yang
ada di rumah. Misalkan saja bila seseorang bepergian jauh dan pulang larut malam,
tentunya sebelum itu ia harus mempersiapkan terlebih dahulu beberapa hal selama
kepergiannya. Salah satunya yaitu menyalakan lampu penerangan sebelum bepergian.
Hal tersebut tentunya akan menyita waktu dan akan membuang energi listrik dengan
sia-sia. Karena kesibukan itu terkadang orang bisa lupa untuk mematikan peralatan
elektronik, karena harus cepat-cepat berangkat kerja. Begitu juga ketika pulang
sudah larut malam sedangkan lampu taman atau depan belum ada yang menyalakan,
yang apabila dinyalakan terus-menerus bisa dikatakan sebagai tindakan pemborosan,
apalagi saat ini tarif listrik sudah merambat naik. Kemungkinan lain adalah jika rumah
harus ditinggal keluar kota selama beberapa hari dan tidak ada yang menunggu.
Teknologi yang dapat mengendalikan peralatan elektronik akan memudahkan
pekerjaan manusia dan menghemat pemborosan energi yang tidak perlu. Melihat
perkembangan teknologi yang ada sekarang, teknologi pengendali peralatan elektronik
dari jarak jauh bukan suatu hal yang mustahil. Sudah banyak teknologi yang
dikembangkan untuk mengendalikan peralatan elektronik. Penelitian ini bertujuan
untuk untuk merancang dan membuat prototip pengendali peralatan elektronik dari jarak
jauh menggunakan pesan singkat.
LANDASAN TEORI
Pesan singkat merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan
distandarisasi oleh suatu badan yang bernama European Telecomunication Standards
Institute (ETSI) sebagai bagian dari pengembangan GSM fase 2, yang terdapat pada
dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur pesan singkat ini memungkinkan
perangkat Stasiun Seluler Digital (seperti ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima
pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM (ETSI,
1996). Pesan singkat dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital lainnya hanya
dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih dari
sekedar pengiriman pesan biasa, layanan pesan singkat memberikan garansi pesan
singkat akan sampai pada tujuan meskipun perangkat yang dituju sedang tidak aktif
yang dapat disebabkan karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan
layanan GSM. Jaringan pesan singkat akan menyimpan sementara pesan yang belum
terkirim, dan akan segera mengirimkan ke perangkat yang dituju setelah adanya tanda
kehadiran dari perangkat di jaringan tersebut. Dengan fakta bahwa layanan pesan
singkat (melalui jaringan GSM) mendukung jangkauan/jelajah nasional dan
internasional dengan waktu keterlambatan yang sangat kecil, memungkinkan layanan
pesan singkat cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi seperti pager, e-mail, dan
notifikasi surat bersuara, serta layanan pesan banyak pemakai. Namun pengembangan
aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh operator
jaringan (Gupta, 2003).
Dalam proses pengiriman atau penerimaan pesan pendek (pesan singkat), data
yang dikirim maupun diterima oleh stasiun bergerak menggunakan salah satu dari 2
pilihan yang ada, yaitu moda teks, atau dengan moda unit data protokol (Wavecom,
2000). Dalam moda unit data protokol, pesan yang dikirim berupa informasi dalam
bentuk data dengan beberapa kepala informasi. Hal ini akan memberikan kemudahan
jika dalam pengiriman akan dilakukan kompresi data, atau akan dibentuk sistem
penyandian data dari karakter dalam bentuk untaian bit biner. Senarai unit data protokol
tidak hanya berisi pesan teks saja, tetapi terdapat beberapa meta-informasi yang lainnya,
seperti nomor pengirim, nomor pusat pesan singkat, waktu pengiriman, dan sebagainya.
Semua informasi yang terdapat dalam unit data protokol dituliskan dalam bentuk
pasangan bilangan heksadesimal yang disebut dengan pasangan oktet. Jenis unit data
protokol pesan singkat yang akan digunakan adalah pesan singkat-penerimaan dan
pesan singkat-pengiriman.
Pesan singkat penerimaan adalah pesan yang diterima oleh terminal dari pesan
singkat dalam bentuk unit data protokol. Pada unit data protokol ini, terdapat beberapa
meta-informasi yang dibawa, antara lain:
1. Alamat pusat layanan, berisi informasi pusat pesan singkat.
2. Tipe unit data protokol, berisi informasi jenis dari unit data protokol tersebut
3. Alamat asli, berisi informasi nomor pengirim.
4. Pengidentifikasi protokol, berisi informasi identifikasi protokol yang digunakan.
5. Skema pengkodean data, berisi informasi skema pengkodean data yang
digunakan.
6. SCTS (Service Center Time Stamp), berisi informasi waktu.
7. Panjang data pemakai, berisi informasi panjang dari data yang dibawa.
8. Data pemakai, berisi informasi data utama yang dibawa.
Unit data protokol pengiriman memiliki informasi yang sama dengan unit data
protokol penerimaan, sementara yang berbeda adalah berupa informasi yaitu pada :
1. Referensi pesan, parameter yang mengindikasikan nomor referensi pesan
singkat-pengiriman.
2. Alamat tujuan, berisi informasi nomor alamat yang dituju.
3. Periode validitas, berisi informasi jangka waktu validitas pesan pada jaringan.
Perintah AT adalah perintah khusus berkomunikasi dengan telepon seluler,
dinyatakan sebagai AT-Command seperti AT+CMGR adalah untuk membaca pesan
singkat. Komunikasi datanya mengikuti sebuah aturan yang disebut unit data protokol.
Terdapat delapan judul yang berbeda formatnya antara mengirim dan menerima pesan
singkat dan mikrokontroler diprogram untuk dapat mengenali semua judul tersebut.
Perintah AT (Hayes AT) digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal (modem)
melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan perintah AT, dapat
diketahui atau dibaca kondisi dari terminal, seperti mengetahui kondisi sinyal, kondisi
baterai, mengirim pesan, membaca pesan, menambah item pada daftar telepon, dan
sebagainya. Tabel 1 di bawah ini diperlihatkan beberapa jenis perintah AT yang
berhubungan dengan penanganan pesan singkat yang biasa digunakan.
Tabel 1. Perintah AT
Perintah
AT+CMGS
AT+CMGR
AT+CMGF
AT+CMGD
AT+CNMI
AT+CPMS
AT+Cpesan singkat
Fungsi
Mengirim pesan
Membaca pesan
Format pesan
Menghapus pesan
Prosedur indikasi pesan baru
Pemilihan target memori
Pemilihan layanan pesan
METODE PENELITIAN
Alat yang Digunakan
Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah telepon genggam, kartu GSM,
rangkaian MAX232, mikrokontroler, perangkat relay, LDR, dan perangkat elektronik
seperti rangkaian lampu dan kipas angin. Alat yang dibutuhkan beserta dengan jumlah
unitnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Telepon genggam penerima harus memiliki perintah AT.
menggunakan telepon genggam Siemens tipe C35.
Rangkaian ini
Nama Peralatan
Jumlah
(unit)
Telepon genggam
2
Kartu GSM
2
Rangkaian
max
1
232
Mikrokontroler
1
Perangkat relay
2
LDR
1
Rangkaian lampu
1
Kipas angin
1
Fungsi
Input dan penerima
Input dan penerima
Menstabilkan tegangan dari input
Pengendali
Prosedur Percobaan
Percobaan dilakukan dengan merancang rangkaian terlebih dahulu. Rangkaian
dirancang menggunakan komponen telepon genggam penerima, rangkaian MAX232,
mikrokontroler, LDR, kedua relay, dan peralatan elektronik yang akan dikendalikan.
Telepon genggam penerima dihubungkan ke rangkaian MAX232 menggunakan kabel
serial pengisian baterai telepon. Rangkaian MAX232 dihubungkan ke mikrokontroler,
dimana mikrokontroler dihubungkan secara langsung dengan LDR dan dengan kedua
relay. Satu relay merupakan penghubung ke lampu dan satu relay lagi sebagai
penghubung ke kipas angin. Gambar lengkap rangkaian dapat dilihat pada Gambar 1.
5V
LDR
lampu
Telepon
gengga
m
Telepon
gengga
m
rangkai
an
Max
M
I
K
R
O
K
O
N
T
R
O
L
E
R
Relay 1
Kipas angin
15V
Relay 2
220V
Port
Kirim
A
P2.6
1
P2.7
0
V. P2.6
2,85 V
V. P2.7
0
Kondisi
Lampu
B
C
D
1
0
0
1
1
0
2,85 V
0
0
2,85 V
2,85 V
0
menyala
Kipas bekerja
Lampu mati
Kipas mati
Huruf A dan C dalam kasus ini dapat disamakan sebagai saklar menyala,
sedangkan huruf B dan D sebagai saklar mati. Beberapa kondisi harus dipenuhi
supaya rangkaian ini dapat bekerja dengan baik. Telepon genggam penerima harus
memiliki teknologi perintah AT. Saat rangkaian dioperasikan, telepon genggam
penerima tidak boleh kehabisan baterai dan tidak boleh sedang diisi baterainya, karena
kabel serial yang digunakan untuk pengisian baterai digunakan sebagai kabel
penghubung telepon genggam dengan rangkaian MAX232. Telepon genggam penerima
harus memiliki pulsa yang cukup untuk mengirimkan pesan ke telepon genggam
pengirim, sebagai konfirmasi pelaksanaan tugas. Kotak masuk dan kotak keluar telepon
genggam penerima harus kosong.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Menggunakan dua telepon genggam, kartu GSM, rangkaian MAX232, mikrokontroler,
LDR, dan relay, alat elekronik dapat dikendalikan dari jarak jauh. Pesan singkat dalam
bentuk huruf A, B, C atau D berfungsi menjadi saklar. Alat ini mempunyai
kelemahan pada telepon genggam penerima, karena tidak semua telepon genggam
memiliki perintah AT. Baterai telepon genggam penerima tidak bisa diisi ketika alat ini
digunakan, karena kabel serial yang digunakan untuk pengisian baterai terpakai ke
rangkaian sistem pengendali, oleh karena itu ketika baterai diisi ulang alat ini tidak
berfungsi. Telepon genggam penerima harus mempunyai pulsa yang cukup, sehingga
ketika ponsel pemakai mengirim data, misalkan huruf A dan telepon genggam
penerima memberikan laporan yang isinya lampu menyala maka peralatan elektronik
yang dikendalikan dari jarak jauh dapat diketahui kondisinya apakah menyala atau mati.
Kotak masuk maupun kotak keluar pada telepon genggam penerima harus kosong, jika
tidak maka telepon genggam penerima tidak berfungsi untuk mengendalikan peralatan
elektronik.
Saran
Mengingat perintah pengendalian peralatan elektronik mungkin memerlukan
pengiriman pesan beberapa kali, penelitian ini sebaiknya dikembangkan untuk kotak
masuk dan keluar telepon genggam penerima dalam keadaan terisi. Menggunakan
konsep yang sama, bukan hanya lampu dan kipas angin saja yang dapat dikendalikan
dari jarak jauh tetapi masih banyak peralatan elektronik lainnya yang ada di rumah.
Peralatan elektronik seperti pompa air, televisi, komputer, pemanas air, kulkas,
penyejuk udara, dan lain sebagainya dapat dilanjutkan penelitian pengendaliannya dari
jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA
Agfianto Eko Putra, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi), Gava
Media, edisi kedua, 2004
Hakim, Lukman, Mikrokontroler 8051, Prasimax Technologi Development Center,
2001
, Intermediete of Microcontroler, Prasimax Technology development
Center, 2002
Suhata,