2 Desember 2014
JURNAL
PENELITIAN
KOMUNIKASI
DAFTAR ISI
DIALEKTIKA MASYARAKAT BADUY DALAM MEMAKNAI REALITAS
PEMILIHAN UMUM 2014
Karman....................................................................................................................................... 89-102
PENGEMBANGAN PERTUNJUKKAN CALUNG SEBAGAI MEDIA
KOMUNIKASI DI ERA KONVERGENSI
C.Suprapti Dwi Takariani ...................................................................................................... 103-116
PERILAKU KOMUNIKASI KELOMPOK KOMUNITAS VIRTUAL KASKUS
REGIONAL RIAU RAYA
Nova Yohana dan Tika Wulandari ........................................................................................ 117-128
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DI TINGKAT PEMERINTAHAN DESA
Didit Praditya .......................................................................................................................... 129-140
KOMUNIKASI PARTISIPATIF DALAM PROSES PEMBAGUNAN
BENDUNGAN MATENGGENG KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH
Waluyo Handoko, Adhi Iman Sulaiman, dan Andi Ali Said Akbar .................................. 141-152
LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Syarifuddin
153-164
PENGANTAR REDAKSI
kodrat manusia sebagai makhluk sosial, di mana manusia selalu ingin berkomunikasi, karena
komunikasi merupakan intisari dari interaksi sosial. Selama masa kehidupannya manusia banyak
menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi dalam beragam bentuk, cara, dan situasi.
Komunikasi merupakan kebutuhan pokok manusia, komunikasi juga menjadi perantara satu
manusia dengan manusia lainnya. Dengan berkomunikasi apa yang diinginkan oleh seseorang
akan dimengerti oleh orang lain, karena komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian maksud
dan tujuan dari satu orang kepada orang lain. Seiring dengan perkembangan zaman manusia
membutuhkan media untuk bisa menyalurkan hasratnya berkomunikasi dengan orang lain.
Di era konvergensi saat ini, di mana computing, communication, dan content menjadi satu
kesatuan menjadikan kehadiran media baru menjadi tidak terbendung lagi. Media online saat ini
menjadi media yang sedang tren. Kehadiran media online telah memunculkan perilaku atau gaya
berkomunikasi baru, di mana seseorang bisa berinteraksi dan berkomunikasi tanpa harus bertemu
dan bertatap muka secara langsung. Keberadaan media online. telah menawarkan cara-cara baru
bagi pengguna untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Pengguna bisa saling berbagi pendapat,
kritik, menyampaikan aspirasi, melakukan jual beli secara online, dan lain-lain. Pengguna bisa
bebas mengeluarkan pendapat atau argumennya, hal ini terjadi karena berbagai kelebihan yang
ditawarkan oleh internet kepada penggunanya. Moris dan Ogan (1996) dalam Zubaidi (2011)
mengatakan bahwa komputer dan internet merupakan sebuah bentuk media komunikasi baru
yang memiliki karakter dan perbedaan dengan media konvensional. Beragam kelebihan yang
dimiliki oleh media baru inilah, yang kemudian menjadikan media tersebut banyak digemari oleh
berbagai kalangan.
Salah satu media online yang saat ini banyak digemari oleh pengguna adalah kaskus. Kaskus
merupakan situs komunitas maya terbesar di Indonesia. Zubaidi (2011) mengatakan bahwa
berbagai latar belakang penggunanya menjadikan kaskus menjadi ruang publik yang penuh
warna. Setiap pengguna berhak menyampaikan aspirasi dan pendapat melalui akun masingmasing.
Jurnal Penelitian Komunikasi edisi ini berisi tujuh naskah kesemuanya merupakan hasil
penelitian di bidang komunikasi dan informatika. Salah satu tulisan dalam jurnal berjudul
Perilaku Komunikasi Kelompok Komunitas Virtual Kaskus Regional Riau Raya, yang ditulis
oleh Nova Yohana dan Tika Wulandari. Tulisan tersebut mengupas mengenai Komunitas Kaskus
Regional Riau Raya yang merupakan ruang sosial baru yang memengaruhi perilaku interaksi dan
komunikasi antar anggota kelompoknya.
Penyunting
Keywords sourced from the article listed. This abstract sheet may be reproduced without permission and free
DDC 323.04
Karman
Dialectic of Baduy Community in Meaning Reality of
General Election 2014
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.89-102
Abstract - Baduy Community is very obedient to local
rules/custom, e.g. lunang (sundanesse to express
obedience to whoever the winner), and ngasuh rati,
ngayak menak. Surprisingly, the voter number in
Baduy have increased from 2013 to 2014. They have
their own mechanism in determining leader, that is by
deliberation among customary figures. The socialpolitical changes make-up the result of their
construction change toward reality. The issue in this
study is how Baduy community (re-)construct general
election. This one aims to understand Baduys
construction to electoral activities, their understanding
to the obligation to participate in election, and the
adaptation process of different realities (reality in
Baduy and Reality in external). By harnessing the
Social Construction of Reality introduced by Berger,
and Social Adaptation System introduced by Giddens,
this research show Baduy objectifies and participates
in general elections as an obedience to the customary
rules. Understanding about obligations to participate
in election is legitimized by customary institution,
regarding dualism of different structure, they must
adapt theirselves to different realities.
Keywords: dialectic, subculture community, political
reality, phenomenological research.
DDC 302.23
Takariani, C.Suprapti Dwi
Development Calung Pitaloka Shows as a Media
Communications in the Era of Convergence
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.103-116
Abstract - The development of information and
communication technology (ICT) now is unstoppable.
This condition had impacted the calung show
development, due to people's appreciation has shifted
and tend to like popular culture which is introduced by
ICT products than the calung show. The issue in this
study is how the development of the performing group
Calung Pitaloka as a medium of communication in the
era of convergence. The purpose of this study is to
DDC 004.693
Yohana, Nova and Wulandari, Tika
Communication Groups Behaviour of Kaskus Virtual
Community of Riau Raya Region
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.117-128
Abstract - The development of internet which grew
rapidly has given rise to virtual communities among
others such as the Kaskus Community of Riau Raya
Region. In this community a new form of social space
was created that influence the interaction and
communication behavior among its members. This
study aimed to determine the role of communicator of
the virtual group, the interchangeable messages, the
interaction patterns, the unity and norms of group
communication in Kaskus virtual community of Riau
Raya Region in Pekanbaru. The qualitative method
was employed using symbolic interaction approach
and the instruments used to collect the data were
observation, interview and documentation. The result
of the study showed that the member of Kaskus virtual
community of Riau Raya has a role in accordance with
the structure and the level of the post. As a forum for
discussion and trading, the members of this community
share information using Kaskus language as the group
identity. Social interaction that exist in this community
is not only happening in online communication but also
offline communication.
Keywords: group communication, virtual community,
Riau Raya Regional Kaskus, Symbolic Interaction.
DDC 352.38
Praditya, Didit
The Utilization of Information and Communication
Technology (ICT) by Government in Rural Level
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.129-140
Abstract - The central government often puts the
village as an object, so the utilization of ICT programs
only reached district or subdistrict area. Therefore the
emergence of movement from villages that use internet,
become a lesson that the initiative can be done from
the bottom (village). The research was conducted
through a case study by performing interviews and
observations in Panjalu Village, Subdistrict Panjalu,
Distric of Ciamis. Interview guidance is used to find
out the condition of the village before and after the
utilization of ICT. The result showed that Panjalu
Village has held ICT training to the village employees
and cadres. The utilization of ICT related to the
business sector is quite complete and informative. The
available website is used by the village government to
promote agricultural, tourist sites, and handicrafts
from SME (Small Medium Enterprises). In terms of egovernment solution, the utilization of ICT largely are
in the information stage, and a little bit are still in the
interaction stage. The utilization of ICT in Panjalu
Village is used to distribute or disseminate the
information regarding the development activities.
Keywords: ICT, village, e-governments.
DDC 302.224
Handoko, Waluyo; Sulaiman, Adhi Iman and
Akbar, Andi Ali Said
Participatory Communication in Development
Process of Matenggeng Dams Cilacap District
Central Java
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.141-152
Abstract - The construction process of Matenggeng
Dams is still have problem such as no dialogue or
renegotiation to create a mutual agreement between
the government and Dayeuhluhur society. This
research aims to identify, analyze and design the model
of participatory development communication in the
construction process of Matenggeng Dams at
Dayeuhluhur subdistrict, Cilacap District, Central
Java Province. This research used qualitative method
with case study. Data Collection through interviews,
observation, analysis of documentation and focus
group discussions (FGD). The results showed: (1)
People have known for a long time about the discourse
of
Matenggeng
Dams
construction
through
interpersonal communication from the parents. (2)
There is still no agreement about compensation
DDC 372.34
Syarifuddin
Information and Communications Technology
Literacy
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.153-164
Abstract - Development of information and
communication technology (ICT) has brought changes
for the people of Indonesia. With ICT, community can
easily access a variety of information and support jobs.
But the problem that arises is the uneven penetration of
ICT in all parts of Indonesia, including in South
Sulawesi. Giving rise to the digital divide as well as the
weakness of ICT literacy. Therefore, this study aims to
determine the ICT literacy community in South
Sulawesi. The method used in this study is a survey
with a quantitative approach. The results show that
ICT (computer, mobile phone, and internet) has been
used by communities in South Sulawesi. Among the
three media, mobile phone has the highest number of
penetration followed by computer and the internet. The
majority of respondents have also entered into 5 levels
of ICT literacy mobile phones and computers as an
integral part of daily activities. While the internet was
still in level 3 where they have been used but not
significantly.
Keywords: literacy, information communication
technology, mobile phones, computers, internet.
DDC384.54
Hasandinata, Neti Sumiati
Management Role of Community Radio in Local
Wisdom Broadcast Developing
Journal of Communication Research December 2014,
vol. 17 no.2, p.165-176
Abstract - Facing the wave of globalization,
community radio as broadcast industry with local
content, are required awareness to increase local
wisdom in every aspect of life particularly culture
aspect. Therefore management of community radio
Kata kunci yang dicantumkan bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya
DDC 323.04
Karman
Dialektika Masyarakat Baduy dalam Memaknai
Realitas Pemilihan Umum 2014
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal.89-102
Abstrak Masyarakat Baduy Banten taat pada aturan
adat (pikukuh karuhun), antara lain lunang (ikut yang
menang), ngasuh rati, ngayak menak. Namun, jumlah
pemilih pada masyarakat Baduy justru meningkat dari
tahun 2013 sampai 2014. Mereka memiliki mekanisme
tersendiri untuk menentukan pemimpin mereka.
Perubahan sikap sosio-politik tersebut berkaitan
dengan perubahan konstruksi masyarakat terhadap
realitas politik sendiri. Permasalahan dalam penelitian
ini
adalah
bagaimana
masyarakat
Baduy
mengonstruksi, merekonstruksi realitas pemilihan
umum (pemilu). Penelitian bertujuan ingin memahami
konstruksi realitas masyarakat Baduy terhadap kegiatan
pemilu, pemahaman mereka tentang kewajiban pemilu,
proses adaptasi dari perbedaan realitas dan struktur
sosial yang berada di luar mereka. Dengan
menggunakan teori Konstruksi Realitas Sosial Berger
dan teori Adaptasi Struktur Giddens, penelitian ini
menunjukkan
bahwa
masyarakat
Baduy
mengobjektifikasi pemilu, berpartisipasi dalam pemilu
sebagai wujud ketaatan pada aturan adat. Pemahaman
kewajiban pemilu dilegitimasi oleh pejabat pada
struktur adat (jaro pamarentah), dalam menghadapi
dualisme struktur yang berbeda ini, mereka beradaptasi
terhadap perbedaan realitas tadi.
Kata kunci: dialektika, masyarakat subkultur, realitas
politik, fenomenologi.
DDC 302.23
Takariani, C.Suprapti Dwi
Pengembangan Pertunjukkan Calung sebagai
Media Komunikasi di Era Konvergensi
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal.103-116
Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi (TIK) saat ini sudah tidak terbendung lagi.
Hal tersebut telah berdampak pada perkembangan
pertunjukkan calung, karena apresiasi masyarakat
terhadap pertunjukkan calung mulai bergeser dan
cenderung
menyukai
budaya
populer
yang
diperkenalkan
melalui
produk-produk
TIK.
pertunjukkan
DDC 004.693
Yohana, Nova dan Wulandari, Tika
Perilaku Komunikasi Kelompok Komunitas Virtual
Kaskus Regional Riau Raya
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal. 117-128
Abstrak Perkembangan dunia internet yang semakin
pesat meningkatkan lahirnya komunitas-komunitas
virtual salah satunya Komunitas Kaskus Regional Riau
Raya. Pada Komunitas Kaskus Regional Riau Raya
terbentuk ruang sosial baru yang memengaruhi
perilaku interaksi dan komunikasi antaranggota
kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran dari pelaku komunikasi kelompok virtual, pesanpesan yang dipertukarkan, pola interaksi, dan
kohesivisitas serta norma komunikasi kelompok dalam
Komunitas Virtual Kaskus Regional Riau Raya di
Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan pendekatan Interaksi
Simbolik. Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa anggota Komunitas Virtual
Kaskus Regional Riau Raya memiliki peran sesuai
dengan struktur dan tingkatan postingan. Sebagai
forum diskusi dan forum jual beli anggota Komunitas
Virtual Kaskus Regional Riau Raya saling berbagi
informasi dengan menggunakan ragam bahasa kaskus
DDC 352.38
Praditya, Didit
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal. 129-140
Abstrak Pemerintah pusat sering menempatkan desa
sebagai objek, sehingga program-program pemanfaatan
TIK terkadang hanya sampai pada tingkat kabupaten
atau kecamatan. Oleh karena itu, munculnya gerakan
dari desa yang memanfaatkan internet, menjadi
pelajaran bahwa inisiatif dapat dilakukan dari bawah
(desa). Penelitian dilakukan melalui studi kasus dengan
melakukan wawancara dan observasi di Desa Panjalu,
Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Pedoman
wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi desa
sebelum dan setelah memanfaatkan TIK, penggunaan
TIK, dan manfaat yang diperoleh oleh desa dari
pemanfaatan TIK. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Desa Panjalu telah mengadakan pelatihan TIK
kepada perangkat dan kader desa. Penggunaan TIK
terkait dengan dunia usaha sudah cukup lengkap dan
informatif.
Situs web yang tersedia digunakan
pemerintah desa untuk mempromosikan hasil
pertanian, lokasi wisata, dan hasil kerajinan produk
dari usaha kecil menengah. Dalam hal solusi egovernment, sebagian besar masih di tahap informasi,
dan sebagian kecil berada di tahap interaksi.
Pemanfaatan TIK di Desa Panjalu digunakan untuk
menyebarluaskan atau diseminasi informasi mengenai
kegiatan-kegiatan pembangunan.
Kata kunci: TIK, desa, e-government.
DDC 302.224
Handoko, Waluyo; Sulaiman, Adhi Iman dan
Akbar, Andi Ali Said
Komunikasi Partisipatif dalam Proses Pembagunan
Bendungan Matenggeng Kabupaten Cilacap Jawa
Tengah
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal. 141-152
Abstrak Proses pembangunan bendungan
Matenggeng masih memiliki permasalahan yaitu belum
ada dialog atau negosiasi ulang untuk menghasilkan
DDC 372.34
Syarifuddin
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal. 153-164
Abstrak Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah membawa perubahan bagi
masyarakat Indonesia. Dengan TIK masyarakat lebih
mudah mengakses berbagai informasi dan menunjang
pekerjaan. Namun masalah yang timbul yaitu penetrasi
TIK yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia
termasuk di Sulawesi Selatan. Sehingga menimbulkan
kesenjangan digital dan juga lemahnya literasi TIK.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi TIK
masyarakat di Sulawesi Selatan. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa TIK (komputer, internet, telepon
selular) telah digunakan oleh masyarakat di Sulawesi
Selatan. Untuk ketiga media tersebut, penetrasi telepon
seluler yang paling tinggi menyusul komputer dan
internet. Mayoritas responden juga telah masuk ke
tingkat lima literasi TIK, telepon seluler, dan komputer
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
sehari-hari. Sedangkan untuk internet masih berada di
tingkat tiga di mana mereka telah menggunakannya,
namun tidak secara signifikan.
Kata kunci: literasi, teknologi informasi komunikasi,
telepon seluler, komputer, internet.
DDC384.54
Hasandinata, Neti Sumiati
Peran Pengelola Radio Komunitas dalam
Mengembangkan Siaran Kearifan Lokal
Jurnal Penelitian Komunikasi Desember 2014, vol.
17 no.2, hal. 165-176
Abstrak Menghadapi arus globalisasi, Radio
Komunitas sebagai industri penyiaran yang berkonten
lokal, dituntut kepedulian meningkatkan kearifan lokal
dalam berbagai aspek kehidupan khususnya aspek
budaya. Karena itu pengelola Radio Komunitas perlu
memahami kearifan lokal untuk diimplementasikan
dalam mengemas isi siaran. Permasalahannya adalah
bagaimana peran pengelola Radio Komunitas dalam
mengembangkan siaran kearifan lokal, tujuan
penelitian ini adalah ingin mengetahui peran pengelola
PENDAHULUAN
Ketika informasi telah menjadi suatu
komoditas penting dalam kehidupan manusia,
itu menunjukkan bahwa masyarakat telah
LANDASAN KONSEP
Literacy
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
Literasi media adalah kemampuan yang
efektif dan efisien untuk memahami dan
pemanfaatan konten media massa atau the
ability to effectively and efficiently
comprehend and utilize mass media content
(Baran, dkk., 2010). Selanjutnya, Hobbs
(1998) mengungkapkan bahwa tujuan dari
media literacy, antara lain: (1) Penguatan
akses terhadap informasi; (2) Mendukung
dan menumbuhkembangkan lingkungan
pendidikan; (3) Menginspirasikan untuk
mengembangkan akses terhadap berbagai
sumber informasi.
Baran, dkk (2006) mengemukakan
beberapa elemen dari media literasi, di
antaranya, adalah: (1) An awereness of the
impact of media (kesadaran atas dampak
media pada individu); (2) An understanding
of the process of mass communication
(pemahaman pada proses komunikasi massa);
(3) Strategies of analyzing and discussing
media massages (pengembangan strategi
yang digunakan untuk menganalisis dan
mendiskusikan pesan-pesan media); (4) An
understanding of media content as a text that
provides insight into our culture and our lives
(pemahaman pada konten media sebagai
sebuah teks yang memberi wawasan pada
kultur dan kehidupan manusia); (5) The
ability to enjoy, understand, and appreciate
media content (kemampuan untuk menikmati,
memahami dan mengapresiasi konten media);
(6) An understanding of the ethical and moral
obligations
of
media
practitioners
(memahami tuntutan etika dan moral dari
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian
survei
dengan
pendekatan
kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan
melalui survei di Provinsi Sulawesi Selatan,
dengan mengambil empat sampel wilayah
kabupaten/kota, yaitu Makassar, Bantaeng
Palopo, dan Barru. Prinsip pemilihan lokasi
penelitian didasarkan pada dua pertimbangan,
pertama, pertimbangan representasi lokasi
Gambar 1
Kerangka Konsep
155
dan
populasi.
Kedua,
pertimbangan
efektivitas pelaksanaan penelitian. Terkait
dengan
pertimbangan
tersebut,
maka
sistematika pemilihan lokasi penelitian ini
disusun seperti pada tabel 1.
Guna menghasilkan sampel yang dapat
merepresentasikan populasi di seluruh lokasi
penelitian, maka teknik pengambilan sampel
memakai
metode
multistage
random
sampling. Penentuan besaran sampel dari
populasi
tersebut
ditetapkan
dengan
menggunakan rumus Slovin (Bungin, 2006)
yaitu:
N
1 Ne 2 = 625 responden
Tabel 1
Jumlah Penduduk Kota Lokasi Penelitian
No
1.
2.
3.
4.
156
Jumlah
populasi
1.253.656
172.849
141.996
161.732
1.730.233
Penggunaan Komputer
Bagian
ini
merupakan
analisis
pemanfaatan/penggunaan komputer oleh
responden. Mayoritas responden yaitu 358
reponden (57,28%) bisa memanfaatkan
komputer,
sedangkan
267
responden
(42,72%)
menyatakan
tidak
bisa
memanfaatkan komputer. Hal ini tergambar
pada usia responden dan tentu juga terkait
dengan pendidikan responden, usia muda, dan
berpendidikan cenderung menggunakan dan
memanfaatkan komputer sebagai kebutuhan
dan kaitannya dengan pelajaran.
Dalam penelitian ini hanya 358
responden saja yang akan dijadikan objek
yang berkaitan dengan penggunaan komputer.
Dari 358 responden, sebanyak 334 responden
(53,44 %) menyatakan menggunakan
komputer dalam satu bulan terakhir.
Sedangkan sebanyak 21 responden (3,36%)
menyatakan
tidak
pernah
memanfaatkan komputer selama satu bulan
terakhir, sementara tiga orang (0,48%) tidak
menjawab. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa komputer menjadi hal yang penting
bagi responden karena hanya sekitar 24
responden (3,84%) yang tidak menyatakan
menggunakan dalam sebulan terakhir.
Untuk frekuensi tingkat penggunaan
komputer dalam seminggu, sebanyak 102
responden
(28,49%)
menyatakan
menggunakan komputer lima kali dalam
Grafik 1
Tingkat Penggunaan Komputer dalam Seminggu
157
Grafik 2
Tujuan Penggunaan Komputer
Grafik 3
Penggunakan Komputer untuk Bekerja
Pada grafik 3 tampak bahwa maksimal
responden (161 responden atau 25,76%)
menghabiskan waktu dua sampai empat jam
dalam sehari dalam menggunakan pekerjaan
untuk bekerja. Sedangkan hanya 32
responden (5,12%) menggunakan komputer
selama enam samapi delapan jam sehari
dalam bekerja.
Hasil penelitian mengenai peran
komputer dalam membantu pekerjaan
mereka. 192 responden (30,72%) mengaku
bahwa komputer sangat membantu mereka
dalam melaksanakan pekerjaan. Hanya satu
responden (0,16%) yang menjawab bahwa
komputer tidak membantu pekerjaannya.
Penggunaan Internet
Bagian ini akan membahas masalah
penggunaan internet oleh responden. Grafik 4
menunjukkan bahwa, responden yang paling
banyak menyatakan, telah menggunakan
158
Grafik 4
Penggunaan Internet
Grafik 5
Frekuensi Penggunaan Internet dalam Sehari
Tempat responden ketika mengakses
atau menggunakan initernet berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa, paling
banyak responden menggunakan internet di
warung internet (warnet) yaitu 154 responden
(24,64%), menyusul di rumah sendiri
sebanyak 118 responden (18,88%), di tempat
kerja,
98
responden
(15,68%),
di
kampus/sekolah/perpustakaan sebanyak 55
responden (8,80%) dan menggunakan hotspot
gratis sebanyak 50 responden (8,00%).
Warnet masih menjadi tempat favorit
responden untuk mengakses internet,
meskipun saat ini sudah banyak operatoroperator yang menawarkan paket-paket
murah internet.
Kebanyakan responden yaitu 181
responden (28,96%)
dalam sehari
menghabiskan dua sampai empat jam/hari
Grafik 6
Penggunaan Internet untuk Bersenang-Senang
Grafik 7
Biaya penggunaan internet dalam sebulan
160
Grafik 8
Kepemilikan Telepon Selular Lebih Dari Satu
161
reponden mayoritas
sudah sampai pada
tahap lima, di mana mayoritas responden
individu telah menganggap informasi dan
teknologi sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari aktivitas sehari-hari dan
secara langsung maupun tidak langsung telah
mewarnai perilaku dan budaya hidupnya atau
bagian dari information society atau manusia
berbudaya informasi.
Sedangkan untuk media internet, ratarata literasi media responden masih berada
pada tahap tiga yaitu responden telah
memiliki standar penguasaan dan pemahaman
terhadap informasi maupun teknologi yang
diperlukannya,
dan
secara
konsisten
mempergunakan standar tersebut sebagai
acuan penyelenggaraan aktivitas sehari-hari.
Ini ditunjukkan bahwa responden telah
memanfaatkan internet dalam kehidupan
sehari-hari namun tidak signifikan disebabkan
keterbatasan infrastruktur dan jaringan yang
masih kurang memadai di dua kabupaten.
Namun
hasil
penelitian
ini
juga
menyimpulkan
bahwa
ketergantungan
masyarakat dalam menggunakan TIK sebagai
media informasi.
Saran
Masih diperlukan pelibatan masyarakat
TIK sebagai upaya peningkatan skill TIK
masyarakat. Sebagai wilayah dengan kondisi
masyarakat yang memunyai tingkat religi
yang masih kuat maka perlu diarahkan untuk
situs-situs yang positif dan dilakukan
sosialisasi tentang bagaimana memanfaatkan
TIK yang sehat dibanding hanya sekedar
bermain game online.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Simpulan
Literasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) masyarakat di Sulawesi
Selatan sudah sangat memadai. Telepon
selular merupakan media yang paling banyak
digunakan oleh responden menysul komputer.
Dan untuk pemanfaatan dua media ini,
Buku:
Badan Litbang SDM Kemkominfo. (2013).
Dinamika Perkembangan Pemanfaatan
TIK serta Implikasinya di Masyarakat.
Jakarta: Media Bangsa.
Baran, S. dan Davis, D. (2010). Mass
Communication Teory: Foundations,
Frement and Future. (Terj. Alfrianto
163
164
Indeks
A
Akuntabilitas
Analisis SWOT
Aspek Proximity
Aspek Reputasi
4,5,12,14,58,59
106,109
36
11
B
Bendungan Matenggeng
117
120
91
2,6
L
Literasi Internet
Literasi Media
81
154
142
M
Mutu Belajar
D
Desa Panjalu
Desa Wisata
Diffusion of Innovation Model
E
E-Government
E-Learning
E-University
Komunitas Kaskus
Komunitas Virtual
Konstruksi Realitas Sosial
Konsultan Humas
134
18
21
57,58,59,62,132
42,43,44
43
F
Faktor Akuntabilitas
Faktor Pra Komitmen
Faktor Suasana Komunikasi
G
Good Governance
Government to Business
Government to Citizen
Government to Government
I
Indikator e-learning
Institusionalisasi
Interaksionisme Simbolik
J
Jabar Cyber Province
K
Kearifan Lokal
Kinerja Konsultan
Kohesivitas
Komunikasi Pembangunan Partisipatif
Komunitas
12
12
13
59
137
137
138
46
91
120
56
169
12
125
144
119
P
Personal Capability Maturity Model
Pra Komitmen
Pusat Layanan Internet Kecamatan
R
Radio Komunitas
Refleksivitas
Regional Leader
Reputasi
S
Sistem Manajemen Perubahan
Sosialisasi politik
Stimuli
Studi Humas
Suasana Komunikasi
T
Tahap Literasi Internet
TCP/IP
Telecenter
Teori Divusi Inovasi
Teori Pilihan Rasional
Teori Uses and Gratification
Transformasi Pemanfaatan TIK
V
Visi E-Government
W
World Summit on the
Information Society
47
82,155
5
17
166,171
98
122
4
32
91
15
3
5
82
16
17, 131
20
3
71,72
61
58
78,104
1. Umum
Jurnal Penelitian Komunikasi adalah jurnal yang isinya menyajikan hasil penelitian ilmiah di
bidang komunikasi, media, dan informatika.
Redaksi menerima sumbangan naskah dari kalangan peneliti, akademisi, pengamat, dan praktisi
komunikasi dan informatika. Naskah yang disumbangkan harus orisinal dan belum pernah
dipublikasikan di media lain serta tidak sedang dikirimkan ke jurnal atau media lain. Jika di
kemudian hari diketahui ada naskah yang dimuat di jurnal atau media lain maka segala risiko
menjadi tanggung jawab penulis. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia mengacu pada EYD.
Segala macam bentuk plagiasi menjadi tanggung jawab penulis dan yang bersangkutan tidak
dipekenankan untuk mengisi penerbitan di BPPKI Bandung.
Untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah naskah dimuat, semua naskah yang masuk ke
redaksi Jurnal Penelitian Komunikasi akan ditelaah oleh Mitra Bestari sesuai dengan bidang
kepakarannya. Untuk menjaga objektivitas maka setiap naskah yang di kirim ke Mitra Bestari
dalam kondisi tanpa nama.
Setelah dalam bentuk proof, Penulis naskah diminta menandatangani lembar pernyataan
persetujuan untuk dicetak menjadi jurnal.
Jurnal Penelitian Komunikasi terbit secara berkala dua nomor dalam setahun. Nomor 1 terbit
setiap bulan Juli, nomor 2 terbit bulan Desember. Proses penerbitan nomor 1 berlangsung sejak
awal Januari hingga Juni. Proses penerbitan nomor 2 berlangsung sejak Juli hingga November.
Redaksi menyediakan cetak lepas bagi para penulis yang naskahnya dimuat.
2. Khusus
Format Penulisan:
a. Naskah diketik dengan Times New Roman font 12 di atas kertas A4, 1,5 spasi, format
dokumen Open Document Text Document (format .odt) atau Microsof Word menggunakan
aplikasi Openoffice Writer atau lainnya.
b. Naskah yang dikirim maksimal 20 halaman. Per halaman rata-rata sekitar 429 kata hingga
450 kata.
c. Pengiriman dilakukan melalui e-mail (jurnal.bppki.bandung@mail.kominfo.go.id) atau
melalui hard copy (dilengkapi soft copy/CDRW) ke BPPKI Bandung, Jalan Pajajaran no: 88
Bandung 40173, telp. 022-6017493.
d. Naskah mengacu pada sistematika sebagai berikut: Judul; Nama Penulis (termasuk alamat
instansi, nomor HP, e-mail); Abstrak; Kata kunci; Pendahuluan; Landasan Konsep;
Metode Penelitian; Hasil Penelitian dan Pembahasan; Penutup.
Penjelasan format penulisan:
Judul: Ditulis dengan singkat, padat, maksimal 10 sampai 12 kata (ditulis dalam bahasa
Indonesia dan Inggris). Isinya mencerminkan masalah pokok. Ditulis dengan huruf kapital font
14. Hindari judul penelitian dengan menggunakan kata-kata Telaah, Studi, Analisis.
Hindari penggunaan kata kerja dan singkatan.
Nama Penulis ( termasuk alamat instansi, nomor hp/faxs, e-mail, tgl kirim naskah):
Contoh:
Muhammad Zein Abdullah
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Jurusan Komunikasi, Universitas Haluoleo Kendari
Sulawesi Tenggara 93232 Telp/Fax/HP (0401) 3192511, HP. 081341877133, e-mail:zein_unhalu@yahoo.co.id
Abstrak: Ditulis dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia, maksimal 200 kata tanpa paragraf.
Isinya harus mencerminkan latar belakang dan permasalahan, metode penelitian, hasil penelitian.
Abstrak bukan merupakan turunan dari pendahuluan.
Kata Kunci: Ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris di bawah abstrak. Terdiri atas 3 sampai
5 kata. Tidak harus kata tunggal, boleh kata majemuk. Ditulis dengan huruf kecil format miring
(Italic) untuk bahasa Inggris dan format tegak untuk bahasa Indonesia. Contoh judul:
Membangun Format Kemitraan Media Dalam Rangka Diseminasi Informasi. Kata-kata kunci:
Kemitraan, Media, Diseminasi Informasi.
Pendahuluan: berisi tentang latar belakang masalah; pentingnya permasalahan tersebut untuk
diteliti/ditelaah lebih jauh; rumusan masalah dan identifikasi masalah; tujuan penelitian;
kegunaan/manfaat penelitian;
Landasan Konseptual. Substansi isi meliputi: 1) Jika riset kuantitatif, berisi mengenai kajian
pustaka yakni bahasan tentang konsep-konsep yang menjadi fokus dalam rumusan masalah
penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis (boleh menggunakan/tidak menggunakan
hipotesis). 2) Jika riset kualitatif, berisi tentang: kajian pustaka, konsep-konsep teoretik yang
berhubungan dengan masalah penelitian, kerangka pemikiran.
Metode penelitian. Berisi tentang: subjek dan objek penelitian, desain/pendekatan penelitian,
klasifikasi variabel dan operasionalisasi variabel (jika riset kuantitatif), populasi, teknik
sampling, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data.
Pembahasan: Secara substansial isinya mencakup jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan
dalam bagian pertama naskah. Materinya berupa hasil penelitian (data penelitian) dan
pembahasan (berupa analisis). Jika menggunakan tabel, maka bentuk tabel, hendaknya
menggunakan tiga garis horisontal dan tidak menggunakan garis vertikal, tabel menggunakan
nomor sesuai dengan urutan penyajian (Tabel 1 , dst), judul tabel diletakan di atas tabel dengan
posisi di tengah (centre justified ) dan di tulis tebal (bold) contoh :
Tabel 1
Jenis Kelamin Responden
No
Jenis Kelamin
1.
2.
Laki-laki
Perempuan
Jumlah :
Frekuensi
25
25
50
Jika menggunakan gambar, judul gambar diletakkan di bawah gambar dengan posisi di tengah
(centre justified ) dan di tulis tebal (bold) contoh:
Gambar 1
Jenis Kelamin Responden
Penutup: isinya mencakup simpulan dan saran.
Cara pengutipan : menggunakan pola bodynote, yakni menuliskan nama belakang penulis buku
yang dijadikan sumber dan tahun terbit buku tanpa disertai halaman.
Tidak diperbolehkan menggunakan sumber dari wikipedia, blog yang kredibilitasnya kurang.