Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dian Marta

Wati
Kelas : XI PM 1
No Abs. : 13

[ARTIKEL BUDAYA
JEPANG]

Rangkuman Seni dan Budaya


(Tradisional)

Seperti halnya Indonesia, Jepang juga memiliki budaya,


seni dan tradisi yang sangat banyak dan beragam. Karena
banyaknya ragam budaya yang mereka miliki tentu saja
saya tidak akan mungkin menuliskan semuanya, jadi pada
bagian ini saya hanya akan mencoba menuliskan budaya
yang sudah umum dan dikenal secara luas khususnya
oleh masyarakat negara luar. Beberapa diantaranya yang
layak untuk ditulis adalah sebagai berikut :

Kimono, Pakaian Tradisional


Kimono ( merupakan
pakaian tradisional masyarakat
Jepang. Pada masa lalu
pakaian ini merupakan satu
satunya yang dikenal dan
digunakan dalam kehidupan
sehari hari.
Namun dalam perkembangan
selanjutnya
Kimono
berkembang menjadi exsklusif
dan hanya digunakan terbatas
pada orang tertentu atau event
khusus saja. Dalam keseharian
pakain ini sangat jarang
digunakan. Alasannya adalah
sumber image : keranjangkecil
selain karena dianggap tidak
praktis juga karena harganya yang sama sekali tidak bisa
disebut murah. Selembar kimono yang paling sederhana
sekalipun harganya mencapai belasan juta perpotong,
sedangkan untuk design yang lebih khusus tentu saja
berharga sangat mahal dan tidak jarang sampai mendekati
ratusan juta rupiah.
Tentu saja, bukan karena alasan harga yang menyebabkan
banyak orang yang tidak memilikinya, namun
kesempatan untuk menggunakan pakaian ini sangat
terbatas.
Umumnya
kebanyakan
orang
hanya
menggunakannya pada waktu muda yaitu pada
saat Upacara Usia Dewasa (Sejinshiki) yaitu saat
menginjak usia 20 tahun.
Bagi orang asing, selama ini kimono selalu identik
dengan pakaian wanita. Anggapan yang tidak tepat
karena kimono juga ada dua macam yaitu untuk pria dan
wanita yang tentu saja dengan bentuk yang berbeda
namun menggunakan nama yang sama. Dibandingkan
dengan kimono wanita, kimono pria umumnya lebih
sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya
yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti
hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam.
Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis
menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan
tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu

kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris


tambahan yang cukup banyak.
[oketo: 08/Aug/09]
Contoh Image Referensi artikel : wikipedia

Yukata, Kimono musim panas


Sejumlah orang asing sering
salah kaprah menyebut yukata
dengan
istilah
kimono.
Maklum saja, keduanya sekilas
tampak sangat mirip dan susah
dibedakan.
Perbedaannya adalah terletak
pada bahan pakaian dan waktu
pemakaian. Yukata ( )
adalah pakaian santai berbahan
katun tipis tanpa lapis dan
sumber image : wikipedia
cendrung hanya digunakan
pada musim panas saja. Sedangkan Kimono adalah
merupakan pakaian resmi, berbahan tebal dan relatif sulit
dalam pemakaiannya. Yukata, disamping mudah
digunakan juga yang tidak kalah pentingnya berharga
relatif murah yaitu rata rata sekitar 500.000 rupiah satu
set, lengkap dengan Obi atau selendangnya. Harga yang
tergolong standard untuk ukuran harga pakaian di negara
tersebut.
Dari segi design, yukata cendung menggunakan motif
bunga berwarna cerah untuk wanita dan berwana gelap
tanpa motif untuk pria. Dalam hampir setiap perayaan
budaya dan pesta kembang api yang umumnya hanya
berlangsung di musim panas, sebagain besar penonton
atau pengunjug yang datang dengan memakai yukata.
[oketo: 08/Aug/09]
Contoh image Referensi artikel : wikipedia

Upacara Minum Teh, Chad atau Sad


Anda tahu caranya minum
teh ? Saya yakin Anda pasti
tahu. Namun minum teh (
) yang dimaksud dalam
upacara ini bukanlah minum
dalam pengertian seperti yang
mungkin
Anda
kenal.
Merasakan ketika bibir mulai
bersentuhan dengan air teh
yang ada di gelas, merasakan
dan mengirup aromanya serta
ketika Anda menyerumutnya
sumber image : wikipedia
terasa
suatu
kekuatan
kehidupan mulai mengalir memasuki diri. Sangat tidak
sederhana seperti yang saya bayangkan selama ini.

Tentu saja, upacara minum teh ini adalah salah satu cara
meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha
dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen.
Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih
menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus
dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari
upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga
mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya
dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus
diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan
waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur
hidup.
Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh
sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk
mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang
meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga
(chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti
mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah
dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan
sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan
dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan
kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup
antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi
peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda
seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan
berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung
pada aliran upacara minum teh yang dianut."
Penjelasan yang sangat tepat. Seperti yang saya sebutkan
di awal, upacara minum teh ini adalah dianggap bagian
dari meditasi oleh pelakunya. Karena kegiatan ini
dilakukan dan dinikmati secara berkelompok, selain tuan
rumah, tamu atau undangan juga tentu harus mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang upacara
ini. Tidak lucu tentu saja, kalau tuan rumah susah payah
menyiapkan upacara namun tamu yang hadir tidak faham
sama sekali dan langsung datang dan teguk begitu saja.
[oketo: 08/Aug/09]

yang diciptakan oleh kalangan seniman ini benar benar


sangat indah bercita rasa seni yang sangat tinggi. Susah
untuk dipercayai bahwa banyak bentuk yang bisa
diciptakan oleh selembar kertas utuh tanpa memotong
ataupun
menggunakan
perekat
namun
hanya
mengandalkan lipatan saja.
Salah satu seniman origami paling terkenal saat ini
adalah Satoshi Kamiya yang mampu membuat berbagai
bentuk origami sulit hanya dari selembar kertas dan
sekali lagi tanpa memotongnya sama sekali. Karya
origami berbentuk seekor naga menurunya adalah yang
paling sulit karena membutuhkan waktu sampai beberapa
bulan untuk mengerjakannya. Karya sejenis juga banyak
dijumpai namun banyak diantaranya yang dibuat bukan
dari satu lembar kertas utuh jadi tingkat kesulitannya
tentu saja berbeda.
Secara umum untuk membuatnya origami kita bisa
menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di
Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami.
Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami
hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat
beragam sehingga membuat origami menjadi semakin
indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik
seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan
sebagainya. [oketo: 08/Aug/09]
Contoh image Referensi lain : wikipedia (eng)

Ikebana, Seni merangkai bunga


Bunga sepertinya memiliki
tempat sangat terhormat dalam
budaya Jepang. Dalam agama
animistik lama, bunga adalah
tempat bersemayamnya Tuhan,
Sang
Pencipta.
Jadinya
penghargaan orang Jepang
terhadap bunga lewat seni
Ikebana () sudah berumur
sangat panjang.

Contoh image Referensi artikel : wikipedia

Origami, Seni melipat kertas


Origami ( ) adalah
sebuah seni melipat kertas.
Seni ini kemungkinan berasal
dari negeri Tiongkok China
yang berkembang di Jepang
bersamaan
denga
mulai
diperkenalkannya penggunaan
kertas sekitar 105 Masehi.
Pada jaman Edo era (1603sumber image : wikipedia
1867) seni melipat kertas
mulai berkembang secara lebih luas. Teknik lipatan kertas
dan beragam obyek yang diciptakan dari yang sangat
sederhana dan hanya memerlukan waktu beberapa menit
untuk membuatnya sampai bentuk rumit yang
memerlukan waktu beberapa jam.
Dewasa ini seni origami sudah berkembang semakin
maju dan banyak seniman origami bermunculan. Origami

sumber image : wikipedia

Dimasa
berkembangnnya
agama buddha di negara
tersebut, bunga ini dirangkai
dalam berbagai bentuk tertentu
dan diletakkan di altar utama.

Dalam perkembangannya selanjutnya, rangkaian bunga


yang awalnya sangat sederhana menjadi semakin rumit
dan komplek sehingga harus dipelajari secara khusus.
Sejumlah sekolah yang khusus mempelajari seni ini
mulai didirikan.
Menurut sumber yang saya baca dari wikipedia
menyebutkan bahwa sekolah ikebana pertama didirikan
pendeta dari kuil Rokkakud atau Purple Cloud Temple
di daerah Kyoto, 500 tahun yang lalu.

[oketo: 08/Aug/09]
Contoh image Referensi lain : wikipedia

Bonsai, Seni mengkerdilkan tanaman


Pasti kebanyakan dari kita
sudah tahu yang namanya
Bonsai ( ). Seni
mengkerdilkan tanaman ini
sangat populer bukan hanya di
Jepang saja namun hampir di
banyak negara.
Menurut
catatan
sejarah,
sebetulnya seni bonsai ini
berasal dari negeri tetangganya
yaitu China. Dalam perkembangan selanjutnya, seni ini
justru berkembang dengan pesat di negara Jepang dan
akhirnya menyebar ke seluruh dunia saat dipamerkan
pada Expo Dunia di Paris tahun 1867.
sumber image : wikipedia

Seni ini ini cukup menarik dan susah susah gampang


untuk melakukannya. Syarat utamanya adalah kesabaran
yang sangat tinggi. Tentu saja, karena untuk bisa
menikmati hasilnya diperlukan waktu bertahun tahun
bahkan tidak jarang memerlukan beberapa generasi
sampai mendapatkan hasil yang sempurna. Jadi
disamping kesabaran dan ketekunan juga dituntut
kecintaan yang tinggi pada tumbuhan atau tanaman.
Kadang saya berpikir, keuletan mereka menekuni seni
bonsai sepertinya berhubungan dengan kemajuan
ekonomi negara mereka saat ini. Nyambung ndak ya ?
[oketo: 08/Aug/09]
Contoh image Referensi lain : wikipedia

Furoshiki, Seni membungkus barang


Furoshiki () merupakan
seni membungkus barang
dengan
menggunakan
selembar kain lebar berbentuk
persegi empat.

sumber image : wikipedia

Seni ataupun budaya ini diperkirakan mulai muncul dan


populer pada masa Periode Edo(1615-1868). Furoshiki
ini sangat populer karena sangat praktis dan bisa dipakai
untuk membungkus berbagai macam barang baik
berbentuk kotak polos persegi seperti kotak nasi sebagai
bekal perjalan pada masa itu, berbagai benda berbentuk
bulat seperti semangka ataupun benda berbentuk botol.
Pada masa itu tentu saja plastik belum di kenal sehingga
furoshiki menjadi satu satunya alat yang memudahkan
untuk membungkus sekaligus memudahkan untuk di
bawa. Selain itu furoshiki pada jaman itu juga berfungsi
sebagai handuk setelah mandi dalam menempuh
perjalanan jauh.
Yang menarik dari Furoshiki bukan cuma sebatas
bungusannya saja, namun juga kain yang digunakan yaitu
sangat kaya dengan bermotif, jadi mirip batik kalau di
Indonesia. Jadi dengan cara unik ini, mereka secara tidak
langsung sudah melestarikan budaya ragam hias, motif
atau batik yang mereka miliki. [oketo: 08/Aug/09]
Contoh image dari google

Anda mungkin juga menyukai