Anda di halaman 1dari 14

PRESENTASI KASUS

Nurul Ahdiah (20110320095)


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti. Demam berdarah juga merupakan salah satu
penyakit yang paling sering terjadi di daerah beriklim tropis
(Pooja, 2014)
Tanda dan gejala utama dari DBD adalah demam selama
seminggu dan muncul bintik-bintik merah. Pencegahan DBD
bisa dilakukan dengan cara 3 M plus atau fogging. Penangan
pertama yang bisa dilakukan untuk penderita DBD adalah
memberi minum lebih banyak dan berikan obat penurun demam.
Apabila demam tidak tertangani segera bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat (WHO, 2009., Suhendro., 2006).

Pathway
Kondisi jalan tidak rata
serta banyaknya
sampah berserakan
(plastik, kaleng, dll)
Musim
Hujan

Banyak
genangan air
Nyamuk Aides
Aygipte
berkembang
biak
Nyamuk dewasa mulai
menggigit masyarakat dan
menyebarkan virus dengus

Resiko peningkatan
angka kejadian DBD

Kurangnya akses
masyarakat ke
pelayanan
kesehatan

Tingkat
pendidikan
warga rendah

Kurangnya
pengetahuan warga
tentang PHBS dan
DBD
PHBS
masyarakat
rendah

Pengkajian
1. Core
Riwayat wilayah : Desa Karya Bakti dulunya masih berada
dalam wilayah desa Karya Husada. Namun, lama kelamaan
penduduk didesa Karya Husada bertambah banyak,
sehingga pemerintah setempat menetapkan untuk membagi
wilayah tersebut menjadi 2 yaitu Desa Karya Husada dan
Karya Bakti. Usia penduduk paling tua di desa ini adalah 87
tahun.
Demografi : Rata-rata warga desa berprofesi sebagai buruh
dengan tingkat penghasilan masih kurang dari standar
UMR. Rata-rata masyarakat hanya lulusan SD atau SMP

Statistik Vital : Selama 3 bulan terakhir 30 orang warga


terjangkit DBD. Pada tahun 2013, 15 warga terjangkit DBD
hanya dalam waktu 6 bulan.

Nilai dan Kepercayaan : Hampir seluruh masyarakat desa


merupakan suku Jawa asli. Saat sakit mereka lebih memilih
untuk meminum jamu atau obat tradisional lainnya sebagai
penanganan awal. Warga desa kebanyakan beragama Islam
dan sudah terdapat 2 mushola di desa ini sebagai saran
beribadah.

2. Sub Sistem
Lingkungan fisik
Rumah-rumah yang berada di desa terlihat kotor dan kurang terawatt.
Jalanan desa juga tidak rata dan saat hujan turun jalanan tersebut
menjadi licin. 40% jalan di desa sudah di aspal namun setelah hujan
masih banyak ditemukan genangan air. Di lingkungan desa juga banyak
ditemukan banyak sampah berserakan seperti kantong plastic, kaleng,
ban, dan lain-lain. Masyarakat jarang sekali melakukan gotong royong
untuk membersihkan desa.

Pelayanan kesehatan dan social

Pelayanan kesehatan yang


dapat dijangkau oleh
masyarakat adalah
Puskesmas yang melayani
selama 24 jam. Puskemas ini
juga mengadakan Posyandu
Lansia dan Balita di tanggal
4 disetiap bulannya. Namun
demikian jarak Puskesmas
dengan pemukiman warga
cukup jauh.

Ekonomi
Rata-rata penduduk bekerja
sebagai buruh dengan penghasilan
rata-rata perbulan 100-250rb.
Kebanyakan warga mengatakn
bahwa mereka kurang
memperhatikan komposisi gizi dari
makanan yang disantap keluarga.
Mereka mengatakan tidak terlalu
memilih makanan, asal sudah ada
makanan dalam sehari saja sudah
cukup. Masyarakat di desa ini juga
belum memiliki jaminan
kesehatan.

Keamanan dan
transportasi

Politik dan
pemerintahan

Tidak ada transportasi/angkutan


umum yang melewati desa ini.
Dalam urusan sehari-hari warga
baisanya menggunakan sepeda
atau pun sepeda motor. Kondisi
jalan masih banyak yang berbatu
dan licin apabila turun hujan.

Tidak pernah ada kegiatan dari


pemerintah dalam usaha
meningkatkan status kesehatan
masyarakat

Komunikasi

Pendidikan

Rekreasi

Tenaga kesehatan yang ada di desa ini dan


bisa dijadikan saran konsultasi sangat
terbatas, hanya ada beberapa bidan desa
dan 2 orang mantri. Di desa ini juga jarang
sekali diadakan kegiatan arisan atau
pengajian bersama diantara warga.

Di desa ini terdapat taman bacaan yang


dikelola secara mandiri oleh beberapa
pengurus desa. Di depan halaman
musholla juga terdapat koran dinding
namun tidak setiap hari.
Kebanyakan warga disini jarang sekali
berekreasi bersama keluarga masing-masing.
Beberapa ibu-ibu mengatakan bahwa lebih
baik di rumah saja guna menghemat biaya
agar biasa dipakai untuk keperluan lainnya.

Analisa Data
Pengkajian dan Analisa Data.docx

Diagnosa Keperawatan Komunitas


Masalah

Etiologi Berhubungan
dengan

Resiko peningkatan Tidak adekuatnya


angka kejadian DBD informasi mengenai
di Desa Karya Bakti. DBD, pelayanan

kesehatan yang jauh,


rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan

Kurangnya
kesadaran masyarakat
pengetahuan warga terhadap PHBS rendah

Tanda & Gejala


Dimanifestasikan
oleh
angka prevalensi
DBD 30 orang
dalam 3 bulan &
menjadi wabah
akses jalan menuju
Puskesmas sulit,
berbatu, licin ketika
hujan
banyak sampah
yang berserakan
dan lingkungan
terlihat kotor
tidak adanya
kegiatan
pemerintah untuk
meningkatkan
status kesehatan
masyarakat
lingkungan yang kotor,
banyak sampah yang

Prioritas Diagnosa Keperawatan


N
Dx Kep
o
Komunitas
1 Resiko
peningkatan
angka kejadian
DBD di Desa
Karya Bakti
2 Kurangnya
pengetahuan
warga Desa
Karya Bakti
terhadap PHBS

A B C D E F G H I

J K Tota Priorit
l
as
4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 25
2

4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5

51

Rencana Asuhan Keperawatan


& Planning Of Action
Prioritas Diagnosa, Rencana Asuhan Keperawatan
, POA.docx

Implementasi dan
Evaluasi

No
1

Hari, Tgl,
Jam
Jumat, 27
Maret 2015
15.30-16.30

Implementasi

Pendidikan
kesehatan tentang
pengertian DBD,
tanda gejala, cara
pencegahan DBD
dan menjaga
kebersihan
lingkungan

Paraf
Perawat

Evaluasi

S:
- Warga mengatakan sudah lebih paham mengenai
Demam Berdarah
- Warga mengatakan akan mulai melakukan cara-cara
pencegahan Demam Berdarah yang sudah diajarkan
O:
- Warga terlihat antusias saat proses pemberian
pendidikan kesehatan berlangsung
- Warga sudah mampu menjelaskan cara-cara
pencegahan Demam Berdarah dengan baik dan
benar
A : Resiko peningkatan angka kejadian Demam
Berdarah di desa Karya Bakti teratasi sebagian
P:
- Koordinasi dengan pemuka desa untuk mengadakan
gotong royong pembersihan desa
- Pembagian bubuk ABATE dengan petugas
kesehatan dari Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai