Tegangan
Tegangan
gelembung
Untuk Memenuhi Tugas Fisika
Di Kelas X.MIA.5
Semester 2
Disusun oleh:
1. Doni Prihantoro Nur Setya Utama
2. Dwi Rahayu
(09)
(10)
I.
II.
III.
JUDUL
TUJUAN
DASAR TEORI:
1.
PENGERTIAN
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastis (Kanginan, 2009). Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai
suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan
yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola
atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha untuk membentuk luas permukaan
baru (Wavega, 2008). Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan
benda-benda kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan
permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tempat silet itu berada.
Lengkungan itu memperluas permukaan zar cair namun zat cair dengan tegangan
permukaannya berusaha mempertahankan luas permukaannya sekecil mungkin.
2.
nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan
yang terletak di permukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping
dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang
berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan
yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
3.
permukaan
bekerja 2lpanjang
permukaan.
Kanginan
(2006)
IV.
V.
CARA KERJA
1. Membuat peniup gelembung dengan kawat. Langkah langkah:
a. Sediakan kawat dan potong menjadi 7 bagian dengan menggunakan
pemotong kawat, panjang masing-masing kawat 20 cm.
b. Bentuk ke-7 kawat menjadi peniup gelembung berbentuk oval,
lingkaran, hati, segitiga, persegi, segi enam, dan bintang.
2. Membuat larutan sabun. Langkah-langkah:
Tuangkan sabun dan air pada wadah, lalu aduk hingga tercampur.
3. Ujilah masing-masing alat peniup gelembung dengan berbagai bentuk tadi
dengan menggunakan larutan sabun.
4. Amati bentuk gelembung, ukuran gelembung, dan banyak sedikitnya jumlah
gelembung yang dihasilkan dari masing-masing alat peniup gelembung.
5. Tulis hasil pengamatan tersebut, seperti isian tabel berikut ini:
NO
BENTUK ALAT
PENIUP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TIUPAN
Pelan
Sedang
Keras
VI.
DATA PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
NO
TIUPAN
BENTUK
ALAT PENIUP
Lingkaran
1.
Oval
2.
Segitiga
3.
Persegi
4.
Segi Enam
5.
Hati
6.
Bintang
7.
VII.
Pelan
Sedang
Cepat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah banyak
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah banyak
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
Jumlah sedikit
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah sedikit
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah sedikit
Jumlah sedikit
Jumlah banyak
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Berbentuk bulat
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
Jumlah sedikit
Berbentuk bulat,
Berbentuk bulat,
Berbentuk bulat,
bergandengan
bergandengan
bergandengan
Ukuran besar
Ukuran sedang
Ukuran kecil
Jumlah banyak
Jumlah banyak
Jumlah sedikit
elastis. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau
kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih
kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan
sebagai usaha untuk membentuk luas permukaan baru. Teganggan permukaan terjadi
karena akibat dari gaya kohesi (gaya tarik-menarik antar partikel sejenis) pada
permukaan fluida.
Gelembung sabun memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan diantara
kedua selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan
menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya.
Ketika selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya,
timbul perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan
udara di bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan
atmosfir) turut mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena
tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput berkontraksi, maka
udara di dalamnya (udara yang terperangkap di antara dua selaput) ikut tertekan,
sehingga menaikkan tekanan udara di dalam selaput sampai tidak terjadi kontraksi
lagi. Dengan kata lain, ketika tidak terjadi kontransi lagi, besarnya tekanan udara di
antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya tegangan
permukaan yang mengerutkan selaput.
Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis, yakni pada bagian luar tetes
air. Bagian dalamnya penuh dengan air. Akibat adanya gaya kohesi, maka timbul
tegangan permukaan. Bagian tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air berkontraksi dan
cenderung memperkecil luas permukaannya. Tekanan atmosfir yang berada di luar
turut membantu menekan tetes air. Kontraksi akan terhenti ketika tekanan pada bagian
dalam air sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan
yang mengerutkan selaput air.
Kesimpulan:
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ratriagust.blogspot.com/2010/01/tegangan-permukaan.html
2. Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
3. Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online), (http://wavega.wordpress.com/
2009/08/07/tegangan-permukaan/, diakses 8 November 2009)
4. San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online). (http://www.gurumuda.com/teganganpermukaan/, diakses 8 November 2009)