A. Pengertian
Latihan fisik didefinisikan sebagai pergerakan terencana, terstruktur yang
dilakukan untuk memperbaiki atau memelihara satu atau lebih aspek
kebugaran fisik. Latihan fisik secara teratur menjadi salah satu bagian dari
program terapi dan rehabilitasi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (Knap
et al, 2005)
B. Manfaat
Manfaat yang didapat dari latihan fisik yang dilakukan pada saat hemodialisis
yaitu sebagai berikut.
a. Meningkatkan aliran darah pada otot
b. Memperbesar jumlah kapiler, memperbesar luas, dan permukaan kapiler
sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari jaringan ke
vaskuler yang kemudian dialirkan ke dializer atau mesin HD (Parson et
al, 2006)
c. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis
dapat menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005)
D. Waktu Pelaksanaan
a. Latihan fisik efektif dilakukan pada saat jam pertama hemodialisis
selama 4 sampai dengan 6 minggu
b. Latihan dapat dilakukan selama 30 sampai dengan 45 menit dan secara
umum diberikan sebelum hemodialisis selesai dilakukan (Parsons, 2006;
Hidayati 2009)
c. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis dapat
menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005)
E. Indikasi
a. Pasien yang rutin menjalani hemodialisa
b. Diijinkan oleh dokter untuk melakukan latihan fisik selama hemodialisis
F. Kontraindikasi
a. Pasien yang mengalami penyakit pada sistem persyarafan (neurologi)
b. Pasien yang mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal
c. Pasien yang mengalami gangguan hemodinamik
d. Pasien yang terpasang akses femoral
e. Pasien yang mengalami komplikasi hemodialisis (hipotensi, kram, sakit
kepala/pusing)
G. Tahapan Gerakan
Latihan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu pemanasan, latihan (inti)
dan pendinginan (Sulistyaningsih, 2010)
a. Latihan peregangan (pemanasan)
Merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh siapa pun yang
melakukan latihan. Pemanasan merupakan upaya tubuh untuk menyesuaikan diri
dengan peningkatan sirkulasi secara bertahap. Pemanasan ditujukan agar otot
rangka yang akan digerakkan mulai beradaptasi sehingga akan mencegah
terjadinya cidera pada otot sekaligus meminimalkan hutang oksigen dan
pembentukan asam laktat. Dengan melakukan pemanasan maka pembuluh darah
pada otot yang bergerak akan melebar dan akan terjadi peningkatan sirkulasi ke
otot-otot yang bergerak.
1. Peregangan leher
3. Peregangan bahu, punggung atas, dan dada (gerakan mengangkat bahu dan
memutar bahu)
Buka kedua siku ke arah luar dan tarik bahu bagian belakang bersamasama. Rasakan regangan di dada
Angkat kedua tangan atau salah satu tangan yang tidak diakses lurus
ke atas, kemudian tangan diturunkan. Rasakan peregangan pada dada
bagian samping
Putar telapak tangan ke atas dan buat kepalan, begitu juga dengan
tangan yang lain
Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur dengan kaki lurus
3. Penguatan paha
Tekuk kaki pada lutut, dalam satu waktu, perlahan arahkan ke dada
seperti mengayuh sepeda
c. Latihan pendinginan
Terjadi penurunan aktivitas secara bertahap. Pada tahap ini tekanan darah,
denyut jantung, nadi diusahakan turun secara bertahap. Pemulihan berguna agar
otot-otot yang dipakai latihan akan melemas sehingga akan memulihkan otot yang
baru dipakai dan sisa pembakaran akan dikeluarkan dan tidak tertumpuk di dalam
tubuh.
1. Tarik nafas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut, sambil angkat
kedua tangan setinggi kepala
2. Lakukan 8 kali hitungan
H. Evaluasi
a. Mengobservasi keadaan umum pasien
b. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
pernapasan, dan suhu tubuh jika perlu
REFERENSI