Pompa Angguk atau Sucker Rod Pump adalah: suatu alat bantu untuk mengangkat cairan dari
formasi kepermukaan yg merupakan bagian dari pengangkatan buatan (artificial lift).
Pengoperasian Pumping Unit (Sucker Rod Pump) merupakan salah satu teknik pengangkatan
buatan yang digunakan untuk membantu mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaan
tanah sampai ke tanki penampungan. Metode inidigunakan karena penurunan energi alami
atau tekanan reservoir sumur tersebut sudah tidak mampu lagi mengangkat minyak ke
permukaan.
Prinsip kerja Pumping Unit yaitu mengubah gerak rotasi dari Prime Mover menjadi gerak
naik turun oleh sistem Pitman Crank Assembly, kemudian gerak ini melalui walking beam di
teruskan ke Horse Head di jadikan gerak lurus naik turun (Up Stroke dan Down Stroke)
untuk menggerakan plunger melalui rangkaian rod.
Keuntungan SRP adalah :
Fleksibel terhadap laju produksi, jenis fluida dan kecepatan bisa diganti
Kelemahan :
1. Berat, dan butuh tempat luas, transportasi sulit.
2. Tidak baik untuk sumur miring/offshore
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Pada setiap sumur minyak baru yang sudah siap untuk diproduksi, biasanya
diharapkan minyak mengalir ke permukaan dengan tenaga yang tersedia secara alami pada
reservoir sumur minyak itu sendiri.
Proses ini akan berlangsung sampai pada satu titik dimana tenaga yang tersedia akan
berkurang, sehingga kemampuan untuk mengangkat minyak ke permukaan akan terhenti.
Agar minyak yang masih dalam sumur dapat lagi mengalir ke permukaan, maka perlu
menggunakan Artificial Lift.
Artificial Lift adalah setiap metode yang diipakai untuk memproduksi minyak mentah
dari sumur setelah tekanan yang tersedia secara alami dalam sumur itu tidak mampu lagi
untuk mengangkat minyak ke permukaan.
Sembur buatan dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan tingkat produksi
agar tetap tinggi, karena kemampuan produksi suatu sumur akan terus berkurang dengan
bertambahnya waktu. Atau kemampuan sumur yang bersangkutan untuk berproduksi sejak
awal ditemukan sangat kecil, sehingga perlu dilakukan sumur buatan.
Sesudah fluida sampai ke permukaan dan melewati choke, fluida akan melalui pipapipa (sistim) di permukaan untuk dialirjan ke fasilitas permukaan. Hal utama yang harus
diperhatikan dalam aliran pipa horizontal adalah penentuan penurunan tekanan sepanjang
aliran pipa penentuan diameter pipa yang diperlukan. Dalam memperkirakan penurunan
tekanan yang terjadi, dapat digunakan berbagai kolerasi yang telah tersedia (Horizontal Flow
Performance).
Fluida produksi dari kepala sumur dialirkan dengan pipa alir (flow line) ke tempat
pengumpulan (block station) dan fluida tersebut dapat terdiri dari minyak, air dan gas. Sesuai
dengan permintaan dari pabrik pengilangan minyak (refinery) ataupun pesyaratan yang harus
dipenuhi sebelum dikapalkan, maka antara minyak, air, dan gas harus dipisahkan. Hampir
semua perusahaan pipa minyak menghendaki agar minyak yang ditransport tidak
mengandung lebih dari 2-3% air dan padatan. Proses pemisahaan fluida produksi meliputi
berbagai cara pemmisahaan padatan-padatan dari minyak, pemisahan air dan gas dari minyak
serta pemecahan emulsi. Bebagai peralatan digunakan untuk proses pemisahan yang terdiri
dari masing-masing komponen, maupun merupakan gabungan-gabungan dari pada komponen
yang membentuk satu sistim pemisahan. Minyak yang telah dipisahkan dialirkan dan
ditampung pada yangki penimbunan (storage tank), kemudian akan dikirim ke refinery atau
ke terminal pengapalan dengan jalan mengalirkan melalui pipa salur (pipe line).
1.2.
Tujuan
Agar dapat memahami tentang tahap produksi khususnya sembur buatan (artificial lift)
1.3.
Rumusan Masalah
BAB II
Artificial Lift
Pengangkatan buatan adalah merupakan suatu usaha untuk membantu mengangkat
fluida produksi sumur ke permukaan dengan jalan memberikan energi mekanis dari luar.
Metoda pengangkatan buatan yang umum digunakan selama ini dalam metoda artificial lift
adalah dengan menggunakan jenis peralatan gas lift, pompa sucker rod, dan pompa
sentrifugal (pompa reda) yang masing-masing peralatan tersebut akan dijelaskan di bawah
ini.
annulus. Gas Lift pada prinsipnya mencampurkan gas kedalam system agar didapat densitas
system yang lebih ringan, sehingga memberikan Pwf yang kecil agar didapat drawdown yang
besar. Gas yang digunakan bisa berasal dari sumur minyak itu sendiri atau dari gas well.
Tubing yang digunakan pada gas lift system dilengkapi dengan beberapa mandrel tempat
duduknya Gas Lift Valve.
Adapun dasar operasi gas lift untuk mengangkat minyak dari dasar sumur ke
permukaan, adalah sebagai berikut :
Pengurangan atau penurunan gradien fluida di dalam tubing.
Pengembangan gas yang diijeksikan ke dalam sumur.
Pendorongan fluida reservoir ke permukaan oleh gas injeksi bertekanan tinggi.
Ditinjau dari cara penginjeksian gas, maka gas lift dibedakan menjadi dua, yaitu :
Continuous gas lift, yaitu gas diinjeksikan secara terus menerus ke dalam annulus melalui
valve yang dipasang pada tubing, maka gas akan masuk ke dalam tubing.
Intermittent gas lift, yaitu gas diinjeksikan secara terputus-putus pada selang waktu tertentu,
sehingga dengan demikian injeksi gas merupakan suatu siklus dan diatur sesuai dengan laju
fluida yang mengalir dari formasi ke lubang sumur.
a)
Beberapa kelebihan gas lift dibandingkan dengan metode sembur buatan lain, yaitu:
Biaya peralatan awal untuk instalasi gas-lift biasanya lebih rendah, terutama sekali untuk
b)
c)
d)
e)
f)
christmas tree pada sumur sembur alam. Untuk gas lift, christmas tree ini ditambah dengan
peralatan khusus untuk mengatur jumlah gas yang masuk ke dalam sumur serta tekanannya.
2. Stasiun kompresor.
Kompresor digunakan untuk menaikkan tekanan gas yang diijeksikan. Di dalam stasiun
kompresor terdapat beberapa buah kompresor yang dihubungkan dengan manifold. Dari
stasiun kompresor ini gas bertekanan tinggi dikirimkan ke sumur-sumur melalui stasiun
distribusi.
3. Stasiun distribusi.
Adalah fasilitas penyaluran gas injeksi dari stasiun kompresor ke sumur-sumur dengan sistem
manifold-nya. Dalam menyalurkan gas injeksi dari kompresor ke sumur terdapat beberapa
macam cara, yaitu :
Stasiun distribusi langsung. Pada sistem ini gas dari kompresor disalurkan langsung ke sumur
produksi. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu bila kebutuhan gas untuk masing-masing
sumur tidak sama sehingga injeksi tidak efisien.
Stasiun distribusi dengan pipa induk. Sistem ini lebih ekonomis karena panjang pipa dapat
diperpendek. Tetapi karena sumur yang satu berhubungan dengan sumur yang lain, maka bila
salah satu sumur sedang dilakukan injeksi gas, sumur lain bisa terpengaruh.
Stasiun distribusi dengan stasiun distribusi. Stasiun ini sangat efektif sehingga sering
digunakan. Gas dikirim dari stasiun pusat kompresor ke stasiun distribusi kemudian dibagi ke
sumur-sumur dengan menggunakan pipa.
4. Alat-alat kontrol
Alat-alat ini meliputi choke, regulator, time cycle control, pressure control. Choke yang
dirangkai dengan regulator berfungsi untuk mengatur (membatasi) jumlah gas yang
diinjeksikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan. Sedangkan time cycle control
dipergunakan untuk mengontrol laju injeksi aliran gas dengan interval waktu yang
dikehendaki. Alat ini dipakai pada intermittent flow. Penggunaan gas lift pada sumur-sumur
minyak mempunyai keuntungan tersendiri bila dibandingkan dengan metoda pengangkatan
lainnya, keuntungan itu antara lain adalah :
Dapat dilakukan pada sumur-sumur yang mempunyai tekanan sampai 4000 psi, dan dapat
menghasilkan rate produksi sebesar 5000 BBL/hari.
Dapat dilakukan untuk sistem komplesi dengan menggunkan tubing yang kecil (macaroni),
dengan berbagai jenis valve-valve dan dioperasikan dengan wire line. Dapat digunakan untuk
Dalam cara ini gas dengan tekanan dan volume tertentu diinjeksikan ke dalam sumur
secara terus-menerus (kontinyu) selama proses pengangkatan minyak. Cara ini sesuai untuk
sumur-sumur yang mempunyai PI tinggi dan tekanan dasar-sumur tinggi.
Gambar 3.3 memperlihatkan tipe instalasi aliran continue. Ada enam katup (valve)
didalam sumur. Empat katup bagian atas digunakan sebagai katup pengosongan sumur
(unloading valve) dari fluida workover , untuk mencapai katup operasi kelima (operating
valve). Satu katup tambahan dibawah titik injeksi (point of injection) ditambahkan untuk
kondisi keamanan atau kondisi sumur yang berubah. Karena terdapat satu katup dibawah
katup operasi, permukaan fluida pemati sumur (kill fluid) mencapai titik keseimbangan
(point of balance) antara tekanan casing dan tekanan didalam tubing. Tanpa katup ini didalam
sumur , permukaan cairan didalam casing akan tetap pada kedalaman katup-lima (operating
valve). Empat katup pengosongan fluida tetap tidak beroperasi sampai katup ini diperlukan
untuk mengosongkan sumur lagi pada kasus lain,seperti setelah penutupan sumur (shut-in).
Continuous gas-lift ini sering digunakan pada sumur-sumur yang mempunyai
kondisi :
a) Produktifitas tinggi dan tekanan static tinggi (permukaan fluida dalam sumur pada saat static
dapat mencapai 70% dari kedalaman sumur).
b) Productivity index (PI) rendah,tetapi tekanan dasar sumur tinggi
2.1.2. Intermittent gas lift.
Dalam cara ini gas diinjeksikan secara periodik. Waktu dari injeksi diatur oleh suatu
alat di permukaan yang disebut sebagai intermitter, atau oleh katup (valve) yang dipasang
pada tubing dan sensitive terhadap perbedaan tekanan antara casing dan tubing. Metode ini
lebih cocok untuk sumur-sumur dengan tekanan dasar-sumur rendah.
Pada metode ini gas diinjeksikan secara terputus yaitu gas diinjeksikan selama
beberapa saat , kemudian injeksi dihentikan selama selang waktu tertentu , dan kemudian
diinjeksikan lagi,dan seterusnya. Pengaturan frekuensi atau siklus injeksi tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan:
a.
Hydraulic Pump System adalah salah satu bentuk metode lain yang dipakai untuk
memompakan minyak mentah dari dalam sumur bila tenaga reservoir yang tersedia tidak
mampu lagi untuk mengangkat minyak mentah kepermukaan. Hydralic Pump terdiri dari
surface components dan subsurface components.
Prinsipnya adalah power fluid dengan bantuan fluida tersebut dapat menggerakkan
piston dan piston menggerakkan pompa, system ini disebut juga Hydraulic Piston Pump.
Bula power fluid tersebut dipakai untuk mempercepat produksi dengan system nozzle,
disebut Jet Pumping.
Pada hydraulic pumping system, minyak mentah atau air diambil dari storage tank
dan masuk ke Triplex / Multiplex pump. Fluida dengan tekanan rendah dipompakan dengan
triplex pump dikontrol dengan keran-keran di stasiun pengontrol dan didistribusi kesatu atau
wellhead dan langsung ke pompa didalam sumur.
Dalam piston pump, fluida menggerakkan engine serta pompa. Fluida pendorong ini
kembali ke pemrukaan dengan minyak terproduksi dan dialirkan ke storage tank.
b)
Gambar 3.7 adalah salah satu instalasi pompa bawah-permukaan (subsurface pump)
tipe tubing-pump, yang terdiri dari empat elemen dasar:
a)
b)
c)
d)
Working barrel
Plunger
Katup hisap/masuk (standing valve)
Katup buang/keluar (traveling valve)
Gambar diatas memperlihatkan lokasi standing valve dan traveling valve pada saat langkah
naik (upstroke), sebelah kiri; dan langkah turun (downstroke), sebelah kanan.
Motor listrik
Protector
Separator gas
Pompa sentrifugal bertingkat banyak (multistage)
Kabel listrik
Switchboard
Transformer
Pada pemakaian normal, pompa ESP atau sentrifugal dimasukkan ke dalam tubing
dan dicelupkan ke dalam fluida sumur. Instalasi ini dapat dipakai pada lubang bengkok
(crooked hole) atau sumua-sumur yang dibor secara berarah (directional).
Keuntungan pompa ESP adalah biaya perawatan rendah, demikian juga biaya
pemasangan, terutama untuk lokasi yang jauh di pedalaman dan pada operasi lepas pantai.
Gambar 3.8 mempelihatkan unit pompa listrik sentrifugal secara keseluruhan.
Prinsip kerja Electric submersible pump adalah berdasarkan pada prinsip kerja pompa
sentrifugal dengan sumbu putarnya tegak lurus. Pompa sentrifugal adalah motor hidrolik
dengan jalan memutar cairan yang melalui impeller pompa, cairan masuk ke dalam impeller
pompa menuju poros pompa, dikumpulkan oleh diffuser kemudian akan dilempar ke luar.
Oleh impeller tenaga mekanis motor dirubah menjadi tenaga hidrolik. Impeller terdiri dari
dua piringan yang didalamnya terdapat sudu-sudu, pada saat impeller diputar dengan
kecepatan sudut , cairan dalam impeller dilemparkan keluar dengan tenaga potensial dan
kinetik tertentu. Cairan yang ditampung dalam rumah pompa kemudian dievaluasikan
melalui diffuser, sebagian tenaga kinetik dirubah menjadi tenaga potensial berupa tekanan.
Karena cairan dilempar ke luar maka terjadi proses penghisapan.
Pada dasarnya pompa ESP adalah pompa setrifugal bertingkat banyak, dimana poros
pompa sentrifugal dihubungkan langsung dengan motor penggerak. Motor penggerak
menggunakan tenaga listrik yang disuplai dari permukaan dengan perantaraan kabel listrik
dan sumber listrik diambil dari pembangkit tenaga listrik (power plant) setiap lapangan
minyak.
Sistim peralatan pompa ESP dibagi menjadi dua, yaitu:
Peralatan bawah permukaan
Peralatan permukaan
PCP merupakan suatu metode dari artificial lift system yang digunakan untuk
memompa minyak kepermukaan dengan memanfaatkan ulir dari pompa. Keuntungan
penggunaan PCP, yakni:
1. PCP hanya memerlukan daya sebesar 30 % daya yang diperlukan oleh ESP untuk sumur
yang sama.
2. Biaya perawatan sumur yang murah. Karena pekerjaan ulang (service) cukup menggunakan
crane yang berkapasitas 15 ton untuk mengangkat peralatan bawah permukaan jika terjadi
untuk rusak.
Efisiensi volumetris pompa ulir tersebut tidak berpengaruh oleh tekanan pipa alir.
Laju alir dari pompa ulir tersebut tidak terpengaruh oleh tekanan pipa alir.
Dapat mengangkat fluida yang berpasir.
Bagian penggerak utama, termasuk motor terdapat di permukaan, sehingga kemungkinan
rusak karena kondisi sumur sangat kecil. Untuk perbaikan pada rangkaian ini, perangkat
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Sembur buatan dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan tingkat produksi
agar tetap tinggi, karena kemampuan produksi suatu sumur akan terus berkurang dengan
bertambahnya waktu. Atau kemampuan sumur yang bersangkutan untuk berproduksi sejak
awal ditemukan sangat kecil, sehingga perlu dilakukan sumur buatan.
Sesudah fluida sampai ke permukaan dan melewati choke, fluida akan melalui pipapipa (sistim) di permukaan untuk dialirkan ke fasilitas permukaan. Hal utama yang harus
diperhatikan dalam aliran pipa horizontal adalah penentuan penurunan tekanan sepanjang
aliran pipa penentuan diameter pipa yang diperlukan. Dalam memperkirakan penurunan
tekanan yang terjadi, dapat digunakan berbagai kolerasi yang telah tersedia (Horizontal Flow
Performance).
Sucker Rod Pump adalah adalah salah satu dari alat Artificialift untuk membantu dalam
proses pengambilan Minyak Bumi disamping ESP, PCP pump, Jet Pump dll.
kali ini saya akan memposting mengenai Keriteria Pengunaan Sucker Rod Pump (SRP),
untuk lebih jelasnya silahkan anda baca postingan dibawah ini yang akan menjelaskan
keriteria, keuntungan dan kerugian dari penggunaan Sucker Rod Pump.
A. Kriteria Penggunaan Sucker Rod Pump (SRP)
1. Produktivitas sumur, Q antara : 100 2000 BPD
2. Tekanan reservoir (Pr), dimana Pr sebanding dengan tinggi kolom cairan dalam
tubing dimana, minimal 1/3 dari kedalaman perforasi.
3. Kedalaman sumur antara : 8000 12000 ft.
4. Tidak dapat digunakan untuk Sumur Directional.
5. Kemampuan SRP untuk mengatasi problem :
Pasir
Parafin
Scale
Korosi
GOR
Emulsi
: sedang
: buruk
: baik
: baik
: sedang
: baik
3. Fleksibel terhadap laju produksi, jenis fluida dan kecepatan bisa diganti
4. Monitoring dari jauh dapat dilakukan bila pompa mati
5. Harga relative murah (+/- $ 40.000 untuk 3000 ft)
Kerugian SRP :
1. Berat dan butuh tempat luas, transportasi sulit.
2. Tidak baik untuk sumur miring/Offshore
3. Untuk sumur dalam butuh unit besar karena laju produksi besar.
C. Standard API Tipe Sucker Rod Pump, C 160 D 173 64
Artinya :
C
= Conventional Unit, M=Mark II, A=Air Balance, & B=Beam Pump
D
= Double reduction gear reducer
160
= Peak torque rating, ribuan in-lb
173
64
48)
Berdasarkan hasil uji produksi, tentukan laju produksi total maksimum (qt max)
Plot antara berbagai harga laju produksi minyak dari langkah 5 terhadap Pwf
Diameter Rod
Diameter Plunger
Diameter Tubing
SG Fluida
Viskositas
Temperatur
2. Kondisi Operasi :
Kedalaman pompa
Kecepatan pompa
3. Karakteristik Sumur:
Temperatur reservoir
4. Pengaruh Gas :
Gas pound
Gas Lock