OLEH :
ILHAM TRI HASDIANTONO
PEMBIMBING :
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
BAB I
LAPORAN KASUS
SMF PENYAKIT DALAM
PENYAKIT DALAM KELAS III
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
STATUS PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN
No Resume Medik
: 04-29-17
Nama lengkap
: Tn. R
Jenis kelamin : L
Umur
: 50 thn
Agama
: Islam
Status perkawinan
:M
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
ANAMNESIS
Diambil dari
Tanggal
: 12 September 2015
Jam
: 16.00 WIB
Malaria
Cacar air
Disentri
Hernia
Hepatitis
Penyakit prostat
Tifus abdomen
Wasir
Dispepsia
Diabetes
Influenza
Sifilis
Alergi
Tonsilitis
Gonore
Tumor
Kholera
Hipertensi
Ulkus ventrikulus
Dispensia
Pneumonia
Ulkus duodeni
Gastroenteritis
Pleuritis
Gastritis
Difteri
Batuk rejan
Campak
Batu Empedu
Tuberculosis
Diagnosa
Keadaan
Kesehatan
Penyebab
Meninggal
Kakek
Nenek
Ayah
Ibu
Saudara
Anak-anak
Ya
Tidak
Hubungan
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Tetangga
Artritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Ginjal
Lambung
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
-
Bisul
Rambut
Keringat malam
Kuku
Kuning/ikterus
Sianosis
Lainya
Kepala
-
Trauma
Sakit kepala
Sinkop
Nyeri sinus
Mata
Nyeri
Perdarahan
Sekret
Gangguan penglihatan
Ikterus
Ketajaman penglihatan
Telinga
-
Nyeri
Tinitus
Sekret
Gangguan pendengaran
Kehilangan pendengaran
Hidung
-
Trauma
Gejala penyumbatan
Nyeri
Gangguan penciuman
Sekret
Pilek
Epistaksis
Mulut
-
Bibir (kering)
Lidah
Gusi
Gangguan pengecapan
Selaput
Stomatitis
Nyeri leher
Leher
-
Benjolan kanan
Data (Jantung/Paru)
6
Nyeri dada
Sesak nafas
Berdebar
Batuk darah
Ortopnoe
Batuk
Abdomen (Lambung/Usus)
Rasa kembung
Perut membesar
Mual
Wasir
Muntah
Mencret
Muntah darah
Tinja berdarah
Sukar menelan
Nyeri perut
Konstipasi
Benjolan
Disuria
Kencing nanah
Stranguri
Kolik
Poliuri
Oliguria
Polaksuria
Anuria
Hematuria
Retensi urin
Kencing batu
Kencing menetes
Ngompol
Penyakit prostat
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Dektra et Sinistra
-
Oedem
Deformitas
Nyeri sendi
Nyeri Sendi
Sianosis
Ptekie
Oedem
Deformitas
Nyeri sendi
Nyeri Sendi
Sianosis
Ptekie
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (kg)
: sudah ditanya
: sudah ditanya
RIWAYAT MAKANAN
Frekuensi/ hari
: 2x/ hari
Jumlah/ hari
: satu porsi
Variasi/ hari
: bervariasi
Nafsu makan
: menurun
PENDIDIKAN TERAKHIR
( ) SD
( ) SMA
( ) Sekolah Kejuruan
( ) Kursus
( ) Tidak Sekolah
( ) Akademi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum ( 15/09/2015)
Keadaan umum
: Sakit Sedang
Kesadaran
: Somnolen
Tekanan darah
: 100/80 mmHg
Nadi
Suhu
: 37,4C
Pernapasan
: 24 x/menit (takipnea)
Sianosis
: tidak sianosis
Cara berjalan
: normal
: 49 kg
: 147 cm
IMT
STATUS GENERALIS
KULIT
Warna
: tampak kuning
efloresensi
: tidak ada
Jaringan parut
: tidak ada
pigmentasi
: tidak ada
Suhu raba
: 37,4C
lembab/kering : lembab
Keringat
: berkeringat
turgor
KEPALA
: normal
Ekspresi wajah
: normal
simetris muka
: simetris
Rambut
: normal
Eksolftalmus
: tidak ada
endoftalmus
: tidak ada
Kelopak
: normal
gerakan mata
: normal
Konjungtiva
: normal
Sklera
: ikterik
Lap.penglihatan
MATA
MULUT
Bibir
: tidak sianonis
Langit-langit : normal
trismus
: normal
Faring
: tidak hiperemis
Lidah
: normal
tonsil
: normal
bau nasfas
: tidak bau
LEHER
Tekanan vena jugularis
: (5 2) mmH20
Kelenjar tiroid
Pembesaran KGB
: tidak ada
Bentuk
: normal
Buah dada
: normal
Sela iga
: normal
DADA
10
PARU
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
JANTUNG
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ABDOMEN
Inspeksi
: datar
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11
Laboratorium
15/9/2015
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
HASIL
NORMAL
Bilirubin total
17,7
Direk
13,6
0 0,25 mg
Indirek
4,1
0,1 0,8 mg
SGOT
238
SGPT
Lk 6-30
U/L
Wn 6-25
Lk 6-45
166
U/L
Wn 5-35
61
<200 mg/dl
Urea
244
10-40 mg/dl
Creatinin
7,9
HbsAg
Negatif
Lk 0,9-1,5
Wn 0,7-1,3
HASIL EKG
KESAN EKG
12
Mg/dl
Sinus ritmia, aksis ke kanan, interval PR normal, tidak ada TS elevasi, ada
VES
HASIL RADIOLOGI
-
USG
KESAN USG
-
Hepatomegali
Ascites minimal
Densitas echogenic parenkim hepar menurun dengan tekstur homogen
kasar
USG Kandung empedu, lien, pankreas dan ginjal dalam batas normal.
13
DIAGNOSIS
Suspek Hepatitis viral akut et ikterik obstruktif et Tuberculosis on teraphy.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Hepatitis Drug Induce
Leptospirosis
Rencana Pengobatan :
Terapi
1. Infuse RL 20 gtt/ menit
2. Ondansentron amp /12jam iv
3. Ranitidin amp /12jam
4. Curcuma 3x1
5. Sistenol 3x1
Pemeriksaan Penunjang
1. DL
2. Anti HAV, Anti HCV,
3. SGOTot/SGPT
4. Bilirubin
5. Urin lengkap
6. Apuran darah tepi ( tebal dan tipis )
14
7. USG abdomen
FOLLOW UP
Rabu, 15 September 2015/ 05.30 WIB
S : Lemas, Mual, Pusing kepala, mata tampak kuning, Demam, Nyeri perut bagian
ulu hati
O : TN :110/80
N: 72
R : 20
S: 36.8
Nyeri tekan epigastrium(+) et supra pubis
Hasil Lab :
Leukosit 6200
Bilirubin 17,7
B. Direk 13,6
B. Indirek 4,1
Hematokrit 42%
USG:
166
15
HBSag (-)
Lemas (+) pusing(+), nafsu makan membaik, mual(+), nyeri ulu hati
pindah-pindah, BAB&BAK Normal
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernapasan
: compos mentis
: 110/80 mmHg regular isi cukup dan kualitas kuat
: 76x/menit regular isi cukup dan kuat
: 37.5C
: 20 x/menit normal
Kepala:
Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik( +/+), pupil isokor, reflek
cahaya (+/+)
Leher: JVP (52), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Paru-paru
16
et sinistra
P: sonor di kedua lapang paru
A: Vesikuler normal paru dektra et sinistra
Jantung
A
Observasi ikterik et causa Hepatitis akut viral
P
Keadaan Umum
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah
: 100/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit reguler isi cukup
Suhu
: 36,5C
Pernapasan
: 20 x/menit
Cek anti HAV igG (+) igM(+)
Kepala:
Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik( +/+), pupil isokor, reflek
cahaya (+/+)
Leher: JVP (52)Mmhg, pembesaran kelenjar getah bening (-)
Paru-paru
17
Jantung
A
P
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: et bonam
: et bonam
: et bonam
18
PEMBAHASAN
I.
Definisi
Hepatitis A adalah hepatitis yang disebabkan oleh
infeksi Hepatitis A Virus. Infeksi virus hepatitis A dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi, diantaranya
adalah hepatitis fulminant, autoimun hepatitis, kolestatik
hepatitis, hepatitis relaps, dan sindroma pasca hepatitis
(sindroma kelelahan kronik).
II.
19
Transmisi Hepatitis A
Penyakit ini ditularkan secara fekal-oral dari makanan
Pembahasan Kasus
Dari data yang diperoleh melalui anamnesis
20
X. Rencana pengobatan
Penatalaksanaan hepatitis A virus sebagian besar
adalah terapi supportif, yang terdiri dari bed rest sampai
dengan ikterus mereda, diet tinggi kalori, penghentian dari
pengobatan yang beresiko hepatotoxic, dan pembatasan
dari konsumsi alkohol.Sebagian besar dari kasus hepatitis A
virus tidak memerlukan rawat inap. Rawat inap
21
22