Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Statika terutama membahas kondisi gaya yang diperlukan dan cukup


untuk

mempertahankan

kesetimbangan

struktur

teknik.

Kesetimbangan ini merupakan bagian yang paling penting dalam


statika dan harus benar-benar dikuasai. Dengan menggunakan konsep
yang dikembangkan seperti gaya, momen, kopel, dan resultan pada
saat kita menerapkan prinsip-prinsip kesetimbangan. Pendekatan ini
merupakan dasar dari keberhasilan dalam penguasaan statika.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gayagaya yang bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak
translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada benda tegar di kenal
titik berat.

I.2

Tujuan

Tujuan menyusun makalah ini yaitu :


1.Mengetahui apa itu keseimbangan benda tegar
2.Mengetahui syarat-syarat keseimbangan benda tegar

BAB II
PEMBAHASAN

II.1

Pendahuluan

Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA.


Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :
a. KINEMATIKA
kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang membahas
gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya
penyebab

gerakan.

Kinematika

partikel

adalah

studi

yang

mempelajari karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu partikel


didefinisikan sebagai vektor koordinat dari awal titik acuan ke
partikel. Sebagai contoh, anggaplah ada sebuah menara setinggi 50
meter di sebelah selatan rumah anda, dimana titik acuannya adalah
rumah anda, dengan timur sebagai sumbu-x dan utara sebagai
sumbu-y, maka koordinat vektor menara tersebut adalah r=(0, -50,
0). Vektor koordinat di puncak menara adalah r=(0, -50, 50).
Dalam bentuk 3 dimensi, posisi titik P dapat dituliskan sebagai

dengan xP, yP,


Kartesian dan i, j dan k adalah

dan zP adalah koordinat


unit

vektor

yang

mengikuti

sumbu x, y, dan z. Besar dari vektor posisi |P| adalah jarak antara
titik P dengan titik acuan, dapat dituliskan sebagai:

Trajektori dari sebuah partikel adalah fungsi vektor terhadap


waktu, P(t), yang mendefinisikan kurva yang dibentuk dari partikel
yang bergerak, yang akan memberikan persamaan

dengan koordinatxP, yP, dan zP masing-masing adalah fungsi waktu.


b. DINAM IKA
Dinamika adalah cabang dari ilmu fisika (terutama mekanika klasik)
yang mempelajari gaya dan torsi dan efeknya pada gerak. Dinamika
merupakan kebalikan dari kinematika, yang mempelajari gerak
suatu objek tanpa memperhatikan apa penyebabnya.
Secara

umum,

para

peneliti

yang

menekuni

dinamika

akan

mendalami bagaimana sistem fisika mengalami perubahan dan


penyebab mereka berubah. Isaac Newton menciptakan hukumhukum fisika yang menjadi panduan dalam fisika dinamika. Secara
umum, dinamika sangat berkaitan erat dengan Hukum kedua
newton tentang gerak. Namun, ketiga hukumnya tetap saling
berkaitan satu sama lain
c. STATIKA
Ilmu yang mempelajari tentang keseimbangan benda.

Untuk cabang kinematika dan dinamika sudah dipelajari dikelas


satu dan dua. Pada bab ini kita akan membahas mengenai
STATIKA. dan benda-benda yang ditinjau pada bab ini dianggap
sebagai benda tegar.

II.2

Statika
a. Keseimbangan / benda seimbang artinya : Benda dalam
keadaan

diam

atau

pusat

massanya

bergerak

dengan

kecepatan tetap.
b. Benda tegar : adalah suatu benda yang tidak berubah bentuk
bila diberi gaya luar.
c. Partikel : adalah benda dengan ukuran yang dapat diabaikan,
sehingga benda dapat digambarkan sebagai titik dan gerak
yang dialami hanyalah gerak translasi.
d. Momen gaya : adalah kemampuan suatu gaya untuk dapat
menyebabkan

gerakan

rotasi.

Besarnya

MOMEN

GAYA

terhadap suatu titik sama dengan perkalian gaya dengan


lengan momen.

= momen gaya

d = lengan momen

=d.F

F = gaya

Lengan momen : adalah panjang garis yang ditarik dari titik


poros sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.

F.d
F . .sin

Perjanjian tanda untuk MOMEN GAYA .


* Momen gaya yang searah jarum jam bertanda POSITIF.
* Momen gaya yang berlawanan arah jarum jam bertanda
NEGATIF.
g. Koppel : adalah dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan
arah dan memiliki garis-garis kerja yang berbeda.
Momen koppel terhadap semua titik sama besar, yaitu :
M=F.d

h. Pasangan gaya aksi - reaksi.

W1 = Gaya berat balok

W2 = Gaya berat tali

Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal.


gaya W1 dan T1 bukanlah pasangan aksi - reaksi, meskipun
besarnya sama, berlawanan arah dan segaris kerja.
Sedangkan yang merupakan pasangan aksi - reaksi.

II.3

Macam-macam Keseimbangan
Ada

macam

keseimbangan,

yaitu

a. Keseimbangan translasi apabila benda tak mempunyai percepatan


linier ( a = 0 )

F=0

dapat diurai ke sumbu x dan y

Fx = 0 dan

Fy = 0

Fx = Resultan gaya pada komponen sumbu x.


Fy = Resultan gaya pada komponen sumbu y.

Benda yang mempunyai persyaratan tersebut mungkin :


- Diam
- Bergerak lurus beraturan.
b. Keseimbangan rotasi, apabila benda tidak memiliki percepatan

anguler atau benda tidak berputar (

=0)

=0

Benda yang mempunyai persyaratan tersebut mungkin :


- Diam
- Bergerak melingkar beraturan.
c. Keseimbangan translasi dan rotasi, apabila benda mempunyai
kedua syarat keseimbangan yaitu :

F=0

=0

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan


gaya dan resultan

momen gaya sama dengan nol.

Kesetimbangan biasa terjadi pada :


1. Benda yang diam (statik), contoh : semua bangunan
gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.
Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh : gerak meteor
di ruang hampa, gerak kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti
atom, dan lain-lain.

II.4

Syarat sebuah benda dalam keadaan diam/seimbang


a. Jika pada sebuah benda bekerja satu gaya F.

Syarat setimbang :
Pada garis kerja gaya F itu harus diberi gaya F yang besarnya
sama dengan gaya F itu tetapi arahnya berlawanan.
b. Jika pada benda bekerja gaya-gaya yang terletak pada satu
bidang datar dan garis kerjanya melalui satu titik.

Syarat setimbang :
1. Gaya resultanya harus sama dengan nol.
2. Kalau dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan y, haruslah :

Fx = 0 ;

Fy = 0

c. Jika pada sebuah benda bekerja gaya-gaya yang tidak terletak


pada satu bidang datar tetapi garis-garis kerjanya melalui satu
titik.
Syarat setimbang :
Dengan pertolongan sumbu-sumbu x, y dan z, haruslah :

Fx = 0 ;

Fy = 0 ;

Fz = 0

d. Jika pada sebuah benda bekerja gaya-gaya yang tidak terletak


pada satu bidang datar tetapi garis-garis kerjanya tidak melalui
satu titik.

Syarat setimbang:
Dengan pertolongan sumbu-sumbu x dan y, haruslah :

Fx = 0 ;

Fy = 0 ;

=0

Momen gaya-gaya boleh diambil terhadap sebarang titik pada


bidang gaya-gaya itu. ( titik tersebut kita pilih sedemikian
hingga memudahkan kita dalam menyelesaikan soal-soal )
* Perpindahan sebuah gaya kesuatu titik yang lain akan menimbulkan
suatu koppel.

BAB III
PENUTUP

III.1

Kesimpulan

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan


resultan momen gaya sama dengan nol. Kesetimbangan benda tegar
dibedakan menjadi dua:
1. Kesetimbangan partikel
Syarat keseimbangan partikel adalah : F = 0
Jika partikel terletak pada bidang XY maka syarat
keseimbangan : FX = 0 dan FY = 0
2. Kesetimbangan benda tegar
Momen Gaya
T = Fd
Kopel dan Momen Kopel
M = Fd
Syarat keseimbangan statik benda tegar
Secara matematis syarat keseimbangan dapat ditulis sebagai
F = 0 dan T = 0
Jika gaya bekerja pada bidang xy,maka syarat keseimbangan
Fx = 0 Fy = 0, dan T = 0
Daftar Pustaka

Dresig, H.; Holzweiig, F. (2010). Dynamics of Machinery. Theory and


Applications. Springer Science+Business Media, Dordrecht, London,
New York. ISBN 978-3-540-89939-6.
Swagatam (25 March 011). "Calculating Engineering Dynamics Using
Newton's Laws"
Wilson, C. E. (2003). Kinematics and dynamics of machinery. Pearson
Education. ISBN 978-0-201-35099-9.

Anda mungkin juga menyukai