SISTEM EKSITASI
DI
PT. PJB UNIT PEMBANGKIT BRANTAS PLTA SUTAMI
Disusun oleh :
Ahmad Fauzi
NIM. 1112037
Disusun Oleh :
Ahmad Fauzi
NIM. 1112037
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
NIP. Y. 1018800189
NIP. Y. 1018800190
Disusun Oleh :
Ahmad Fauzi
NIM. 1112037
Menyetujui,
Assistance
Engginer Listrik PLTA Sutami
Supeno
Asyhadi
NID. 6385060JA
NID. 8210053JA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Nyata serta dapat menyelesaikan laporannya tepat
waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.
Laporan Prakek Kerja Nyata ini disusun berdasarkan apa yang telah kami
lakukan pada saat dilapangan yakni pada PLTA Sutami yang beralamat di Jalan
Basuki Rachmad 271 Karangkates, Sumberpucung, Malang dimulai dari tanggal
27 Januari 2014 s/d 24 Februari 2014.
Prakek Kerja Nyata ini merupakan salah syarat wajib yang harus ditempuh
dalam Program Studi Teknik Elektro S1 Selain untuk menuntas program studi
yang penulis tempuh praktek kerja nyata ini ternyata banyak memberikan manfaat
kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak
dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan hasil praktek kerja nyata ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1.
Bapak M. Ibrahim Ashari, ST. MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
S1 Institut Teknologi Nasional Malang
2.
3.
4.
5.
6.
Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan materiil dan spiritual
7.
Dan tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak terkait lainnya yang telah banyak membantu baik itu untuk
Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata maupun dalam Penyelesaian Laporan
Praktek Kerja Nyata ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan Praktek Kerja Nyata ini
masih banyak kekurangan . Ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, maka
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata semoga laporan praktek kerja nyata ini dapat memberikan
banyak manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 26 Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.......................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................................
iv
DAFTAR ISI......................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
ix
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
3.6.1 Turbin............................................................................... 20
3.6.2 Generator......................................................................... 21
3.6.3 Over Head Traveling Crane (OHTC).............................. 24
3.6.4 Inlet Valve........................................................................ 25
3.6.5 Penguatan Medan............................................................. 26
3.6.6 Pengatur Tegangan Otomatis (AVR)................................ 26
3.6.7 Transfomator.................................................................... 27
3.6.8 Peralatan Hubung (switch gear)...................................... 32
3.7 Peralatan Bantu............................................................................ 34
3.7.1 Govenor........................................................................... 34
3.7.2 Baterai.............................................................................. 39
3.7.3 Mesin Disel Darurat......................................................... 40
3.7.4 Air Compresor................................................................. 41
3.7.5 Air Tank........................................................................... 42
3.7.6 Preassure Tank................................................................. 43
3.7.7 Sump Tank....................................................................... 44
3.8 Sistem Pelumasan........................................................................ 45
3.8.1 Lubricating Oil................................................................. 45
3.8.2 Grease system.................................................................. 46
3.9 Sistem Air Pendingin................................................................... 47
3.10 Sistem Pengurasan (Drainage system)....................................... 49
3.11 Sistem Instalasi Kelistrikan........................................................ 50
BAB IV. SISTEM EKSITASI GENERATOR DI PLTA SUTAMI
4.1 Prinsip Dasar Eksitasi.................................................................. 52
4.2 Peralatan Sistem Eksitasi............................................................. 52
4.3 Cara Kerja Eksitasi...................................................................... 54
4.4 SOP Eksitasi................................................................................ 58
4.5 Pemeliharaan Peralatan Eksitasi.................................................. 59
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 60
5.2 Saran............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Bendungan Karangkates................................................................ 11
Gambar 2.
Gambar 3.
Waduk Lahor.................................................................................. 14
Gambar 4.
Head Race...................................................................................... 14
Gambar 5.
Intake Gate..................................................................................... 16
Gambar 6.
Tail Race........................................................................................ 17
Gambar 7.
Surge Tank...................................................................................... 17
Gambar 8.
Gambar 9.
10
53
54
55
56
57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini sedang
giat-giatnya membangun di segala bidang kehidupan, dan dalam masa ini
sangat di perlukan adanya partisipasi dari segenap komponen yang ada pada
masyarakat.
Pembangunan menuju era industrialisasi negara Indonesia ini akan
tercipta apabila strategi dari pembangunan tersebut dilaksanakan secara
menyeluruh
sember daya
manusia,
industrialisasi.
Maksud dan tujuan Praktek Kerja Nyata.
Lingkup bahasan dan sistematika pembahasan.
PLTA Sutami
Prinsip kerja dan SOP eksitasi generator di PLTA Sutami
Pemeliharaan peralatan eksitasi generator
BAB V : PENUTUP
Kesimpulan
Saran-saran
BAB II
TINJAUAN UMUM PLTA SUTAMI
2.1 Penjelasan Umum
Bendungan karangkates terletak di aliran sungai brantas, bendungan ini
dapat dikatakan serbaguna jika di tinjau dari manfaat yang dapat di peroleh.
Adapun manfaatnya yang utama selain sebagai pengendali banjir pada musim
hujan, juga untuk irigasi sehingga tanah pertanian dapat tetap di kerjakan
sekalipun pada musim kemarau.
Selain kedua hal diatas potensi air yang di tampung dibendungan
tersebut dapat juga digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Adanya sarana
rekreasi, perikanan, dan lain-lain. Merupakan manfaat sampingan yang bisa
di rasakan oleh masyarakat.
Pelaksanaan proyek serbaguna karangkates, pada dasarnya dibagi
menjadi dua tahap.
september 1973.
Pembangunan tahap ke dua meliputi :
Pembangunan waduk Lahor dan pembangunan pelengkap lainnya.
Perencananya
di
tangani
oleh
Badan
Pelaksana
Proyek
Induk
Nippon Coei Co. Ltd. Dan diresmikan oleh presiden Soeharto pada
tanggal 12 November 1977.
Pembangunan PLTA karangkates unit 3. Pemasangan metal work ditangani
oleh Sakai Iron Work serta pemasangan turbin dan generator oleh Tokyo
Sibaura Electric Co. Ltd. (Thosiba Co. Ltd.) atas persetujuan dari pihak
Supplier Mijiwon Co. Ltd. Diresmikan oleh mentri PUTL Prof. Dr. Ir. H.
Sutami pada tanggal 23 april 1976.
Pembangunan wadul lahor yang terletak kira-kira 32 km disebelah selatan
kota Malang dengan ketinggian HWL 272,7 m diatas permukaan laut,
dirasakan perlu untuk menambah kapasitas pengendalian banjir, irigasi dan
air untuk bendunga karangkates yang dialirkan melalui terowongan
penghubung.
Adapun nama bendungan dan PLTA Sutami adalah nama yang telah
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 April 1981 untuk
mengenang jasa-jasa Prof. Dr. Ir. H. Sutami yang pernah menjadi mentri
PUTL Replubik Indonesia.
2.2 Riwayat Singkat Pembangunan PLTA Sutami
Tahun 1951
Nippon.
Tahun 1962 1964 : Awal pembangunan bendungan utama oleh kontaktor
2 Mei 1972
Soeharto.
31 Juli 1972
: Operasi komersial PLTA Unit #1
2 Agustus 1973
: Operasi komersial PLTA Unit #2
4 September 1973 : Peresmian PLTA Unit #1 dan Unit #2 oleh Presiden
28 Februari 1977
Soeharto.
: Peresmian PLTA Unit #3 oleh mentri PULT Prof. Dr.
Ir. H. Sutami.
12 November 1977 : Peresmian bendungan Lahor oleh Presiden Soeharto
1 April 1981
: PLTA Sutami diserahterimakan dari proyek Brantas
16 April 1981
kepada PLN
: Bendungan dan PLTA berganti nama menjadi
Bendungan dan PLTA Sutami yang diresmikan oleh
Presiden Soeharto.
Misi
pemasok,
lingkungannya.
Memenuhi tuntutan pasar.
pemerintah
dan
masyarakat
serta
BAB III
SARANA DAN PERALATAN PLTA SUTAMI
3 Fasilitas Teknik PLTA Sutami
3.1 Bendungan
Bendungan berfungsi untuk penampungan air dari berbagai zona
yang berguna sebagai penggerak turbin dan airnya disalurkan melalui pipa
penstock untuk menggerakkan turbin.
3.1.1 Bendungan Sutami
a. Waduk
Waduk PLTA Sutami berasal dari dua waduk yaitu waduk
Sutami dan waduk Lahor. Waduk ini berfungsi untuk menampung
air hujan. Waduk PLTA Sutami merupakan waduk tahunan.
Adapun data teknik dari waduk Sutami adalah sebagai berikut :
Kapasitas
Kapasitas efektif
Daerah terendam
Daerah pengaliran
Tinggi muka air normal (HWL)
Tinggi muka air rendah (LWL)
Muka air banjir (FWL)
Debit masuk rata-rata
Debit rencana banjir
:
:
:
:
:
:
:
:
:
343 x 10 m3
253 x 10 m3
1,5 km2
2,05 km2
el 272,5 m
el 246 m
el 277 m
55,20 m3/detik
1,6 m3/detik
b. Bendungan
Bendungan Sutami dan Lahor termasuk jenis bendungan
ukuran batu (Rock field). Adapun data teknik bendungan Sutami
adalah :
Tipe
Panjang puncak
Lebar puncak
: Rock field
: 825,5 m
: 13,7 m
10
11
Tinggi
Lebar dasar
Volume
Elevasi puncak
Elevasi dasar
:
:
:
:
:
97,5 m
400 m
6,156 x 10 m3
el 279 m
el 176 m
Tipe
Volume
Tinggi bendungan
Elevasi dasar
Elevasi puncak
Lebar puncak
Lebar dasar
:
:
:
:
:
:
:
Rock Field
486.600 m3
50 m
EL 180 m
EL 230 m
12 m
147 m
berfungsi
melimpahkan
air
waduk
untuk
Tipe
Panjang Saluran
Kapasitas
Jembatan beton panjang
:
:
:
:
12
: 9,30 m
: 22 m
: 9,30 m
Jumlah
Diameter dalam
: 3 buah
: 3,4 m
f. Terowongan Pengelak
Terowongan pengelak berfungsi untuk irigasi apabila turbin
tidak bisa beroprasi dan untuk membuang lumpur yang terdapat
didasar waduk. Data teknik dari terowongan pengelak adalah :
Panjang
Diameter Inlet
Diameter Outlet
: 604 m
: 5,50 m
: 8m
13
Kapasitas efektif
Daerah pengairan
Elevasi HWL (High Water Level)
Elevasi LWL (Low Water Level)
Debit masuk rata-rata
:
:
:
:
:
294.000.000 m3
160 km2
el. 272,7 m
el 253 m
12 m3
b. Bendungan
Tipe
Panjang puncak
Lebar puncak
Tinggi
Volume
:
:
:
:
:
Rock Fill
433 m
10 m
74 m
1.69 x 10 m3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
822 m
3m
2,5 m
el 251 m
el 247 m
150o
1 buah
Tipe
Panjang
Kapasitas)
Lebar
Saluran
d. Terowongan Penghubung
Panjang terowongan
Diameter Inlet
Diameter Outlet
Elevasi dasar Inlet
Elevasi dasar Outlet
Kemiringan
Pintu air ( Gate Saft)
14
15
Wire Rope
Drum
Daya
Tegangan
Frekuensi
Fasa
:
:
:
:
:
:
80 m
800 m
15 Hp
380 volt
50 Hz
3
b. Intake Gate (Tiga set intake gate) terdiri dari gate lift dengan bay
pas valve, house guide frame, dengan spesifikasi :
Tipe
: Fixed Gradien
Lebar dan tinggi
: 3,4 m
Bahan
: SM.SL-B-SS 41
Berat
: 80,186 Ton
Maksimum head
: 43,9 m
Tinggi angkat
: 47 m
Operation Speed normal : 1 mm/menit
Operation Speed darurat : 4 mm/menit
c. Intake Trash Rack, dengan spesifikasi :
Tipe
: Fixes Gradien
Lebar
: 8m
Maksimum Head
: 3m
Bar Pitch
: 75 m
Tinggi
: 13,9 m
Data dari Intake Gate
Lebar
Tinggi
Bahan
Berat
Tinggi angkat
Kecepatan normal
Kecepatan darurat
Pabrik
:
:
:
:
:
:
:
:
3,4 m
3,4 m
SM.41 B SS 41
30,168 ton
47 m
1 m/sec
4 m/sec
Sukai Iron Works Ltd.
16
:
:
:
:
:
272,5 m
182 m
181,8 m (Normal)
182 m (Normal)
182,8 m (Normal)
Diameter
: 7m
17
Tinggi
Jumlah
: 50 m
: 3 buah
Diameter dalam
Jumlah
Berat
Tinggi tekanan air maksimum
Bahan
Tebal pipa
Panjang pipa pesat no. 1
Panjang pipa pesat no. 2
Panjamg pipa pesat no. 3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
3,2 m
3 buah
616,175 ton
133,069 m
SM 41 B, SM 50 B
11-19 mm
288,788 m
223,789 m
217,45 m
18
19
20
Tipe
Evektif heade
Max Discharge
Max Output
Putaran
Jumlah
Jumlah sudu pengerak
Jumlah sudu pengatur
Diameter turbin
Diameter shaft turbin
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Range
Minimum
Maksimum
Daya
22,6 MW
36 MW
Head
60 m
89,7 m
Debit
45,7 m3/detik
46 m3/detik
21
bantalan poros untuk menerima gaya radial. Dan trush bearing berada
di bawah rotor yang berfungsi mendukung beban aksial dari mesin
utama dan hidrolink force.
22
Tipe
Kapasitas
Tegangan
Frequensi
Putaran
Jumlah
Pole
Pendingin
Phasa
Power faktor
Rating
Ambient temperatur
Armatur temperature rise
Filo ampere
Filo temperature rise
Excitation voltage
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
SEMI UMBRELLA
39.000 KVA
11 KV
50 Hz
250 Rpm
3 unit
24 sliente pole, revolving field selft
recirculating air cooler
3 phasa
0,9
continue
40oC
75oC
72 A
75oC
220 V
23
: B
: B
: JEC - 114 (1964)
24
Tipe
Kapasitas
Lebar crane
Kecepatan berjalan
Kecepatan belitan
Kecepatan rel tunggal
tunggal 5 ton
14,1 meter
20 m/menit
10 m/menit
20 m/menit
25
Tipe
Diameter
Panjang
Kapasitas servo motor
:
:
:
:
BUTTERFLY
3,2 meter
1,2 meter
61.000 kg meter
Pergeseran volume :
-
Katup utama
Katup bypass
: 2461
: 4151
untuk
memberikan
eksitasi
pada
generator
yang
26
Tipe
Daya
Tegangan
Arus
Pole
Putaran
Klas isolasi
Kenaikan suhu
:
:
:
:
:
:
:
:
output
generator
yang
dikehendaki.
Jika
dalam
27
yang
tinggi,
rugi
histerisis
yang
kecil.
Inti
transformator
menjadi
panas
dan
mengembang.
28
penurunan
sehingga
mengakibatkan
tembusannya
minyak
timbul
panas
yang
mengakibatkan
adanya
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
DA / FA (Self Cooled)
19.500 KVA
50 Hz
11 KV
154 KV
4,87 atau 9,73%
JEC 168 (1966)
ONAN / ONAF
50oC
Out door
Y/
29
Simbol vektor
: yd.5 VDE 0532 / 1,5 g
Kontruksi nomor
: 306775 Out door USC
Kapasitas maksimum
: 39.000 KVA
Temperatur belitan saat oprasi : 80oC
Temeperatur rata-rata belitan : 30oC
Kenaikan tempat belitan karena tahanan : 15oC
Kenaikan maks karena tempat belitan karena tahanan
: 50oC
pemakaian
sendiri.
LST
juga
termasuk
30
Phasa
: 3 fasa
Simbol vektor
: Ddo dari JEC-168
Batas standar operasi / Tap Standar oprasi : 11 KV
Maks operasi belitan : 80oC
Pabrik
: THOSIBA
Standar
: JEC 168
Tipe pendingin
: ONAN
Output
: 50 KVA
Tegangan primer
: 6,6 - 6,3 R 6 KV
Tegangan sekunder : 220 / 380 V
Frekuensi
: 50 Hz
Hubungan kumparan : / Y
Phasa
: 3 fasa
Simbol vektor
: DY 11 dari JEC
Batas operasi
: 6,3 KV
Maksimal temperatur beban : 80oC
31
32
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
tegangan rangkaian.
Harus tahan terhadap arus hubung singkat beberapa saat
sampai gangguan dibebaskan.
Berdasarkan letak dan fungsinya, pemutus dikelompokkan
menjadi 3, yaitu :
33
Type
Kapasitas
34
Tekanan Oli :
- Normal
: 26 kg/cm2
- Normal minimum
: 24,5 kg/cm2
- Allowable minimum : 17,5 kg/cm2
Fungsi Govenor :
a. Mengatur kecepatan
b. Mengatur frekuensi
c. Mengatur tegangan output generator
Pada saat turbin berputar normal karena beban telah seimbang
dengan laju pancaran air, oli yang dipompa oleh roda gigi ke katup
pengaturan akan kembali lagi ke bak penampung karena kedudukan
katup pengatur dalam keadaan normal. Begitu pula dengan katup
jarum dalam keadaan diam karena sevomotor tidak bekerja.
Sewaktu putaran turbin naik gaya sentrifugal juga akan naik
yang
akan
mengakibatkan
turunnya
kedudukan
pendulum,
35
36
37
38
39
Silinder
Output
Putaran
b. Generator
Model
Type
single action.
: 6 buah
: 240 PS
: 1500 rpm
Rating
Output
Voltage
Putaran
:
:
:
:
40
Phasa
: 3 fasa , 4 kawat
Hubungan belitan : Bintang ( Y ) dengan kawat netral
Faktor daya : 0,8 lagging
Air Compressor
Ruang turbin dilengkapi dengan dua unit kompresor udara
yang bekerja diatur secara bergantian. Tiap kompresor mempunyai
maksimum pressure 32,5 kg/cm2 dengan discharge 1030 liter/meter.
Kompresor ini digerakkan oleh motor listrik dengan daya 22 KW.
Pengaturan bekerja dan tidaknya kompresor secara otomatis
tergantung besar kecilnya tekanan pada pressure tank dengan cara,
bila tekanan udara pada air tank berkurang, maka motor listrik akan
bekerja sehingga kompresorpun berfungsi menambah tekanan pada
pressure tank. Bila tekanan pada pressure tank telah cukup, maka
motor akan berhenti secara otomatis (dengan pengaturan sistem
control).
Kompresor
yang
digunakan
adalah
Reciproting
41
Air Tank
Air tank digunakan untuk menampung udara bertekanan dari
compressor. Udara tersebut nantinya akan digunakan untuk pressure
tank, oil pressure dan brake tank. Ada dua buah air tank yang
tersedia, yaitu satu digunakan sebagai main tank dan yang lainnya
untuk brake tank.
Pada tiap air tank dilengkapi dengan supply valve. Supply
valve yang akan bekerja apabila tekanan pada air tank melebihi
tekanan maksimum yang diinginkan. Apabila hal itu terjadi maka
valve akan membuka sendiri, over pressure yang terjadi ini tidak
membahayakan. Bila tekanan pada air tank menurun hingga kurang
dari batas minimum, maka pressure switch akan bekerja untuk
menghubungkan adanya aliran listrik ke motor compressor. Sehingga
compressor akan bekerja untuk mengisi udara pada air tank. Dengan
demikian tekanan pada air tank akan naik kembali.
Spesifikasi teknis air tank :
Main Tank
- Capacity
: 150 liter
- Test pressure
: 48 km/cm2
- Normal pressure
: 30 kg/cm2
Brake
- Capacity
: 300 liter
- Test pressure
: 17,5 km/cm2
42
: 10 kg/cm2
Normal pressure
Dari main tank ke brake tank dihubungkan oleh reducing valve yang
berfungsi menurunkan tekanan, dari tekanan 30 kg/cm2 ketekanan
kerja pengereman 10 kg/cm2.
3.7.6
Pressure Tank
Tiap unit turbin di PLTA Sutami dilengkapi dengan pressure
tank yang berisi minyak dan udara bertekanan yang diisi secara
otomatis dari govenor oil sump tank pada saat level dan tekanan
turun.
Minyak
yang
bertekanan
tinggi
digunakan
untuk
menggerakkan servomotor.
Pada pressure tank delengkapi alat bantu seperti supply valve,
oil level measurement, preasure gauge, dan pressure switch.
Spesifikasi teknik pressure tank :
- Capacity
: 4800 liter
- Air capacity
: 2800 liter
- Oil capacity
: 2000 liter
- Normal pressure : 25 kg/cm2
- Test pressure
: 42 kg/cm2
43
Sump Tank
Minyak yang dipakai untuk menggerakkan sevomotor akan
kembali ke sump tank. Didalam sump tank, minyak didinginkan dan
disaring, kemudian dinaikkan ke pressure tank dengan menggunakan
pompa.
Tiap unit mempunyai dua sump tank yang bekerja secara
bergantian, lengkap dengan pompa dan peralatan kontrol. Pompa
dilengkapi dengan unloader valve yang juga bekerja sebagai
44
45
46
47
d.
bearing.
Water Shaf Seal (Sealing Box).
Untuk 2 dan 3 setelah air cooler, air dibuang ke outlet draft tube
yang sebelumnya melewati water flow relay. Water shaft seal adalah suatu
sistem penyekat air pada head cover dan main shaft yang menggunakan
bushing dan semprotan air bersih.
Distribusi air pendingin adalah sebagai berikut :
Shaft sealing
Oil cooler (Oil Pressure Sistem Sump Tank)
Oil Cooler Lubricating Oil Sistem
Oil Cooler Thrust And Lower Bearing
Generator Oil Cooler
:
:
:
:
:
30 lt/menit
90 lt/menit
60 lt/menit
100 lt/menit
300 lt/menit
48
49
BAB IV
SISTEM EKSITASI GENERATOR DI PLTA SUTAMI
4.1 Prinsip Dasasr Eksitasi
Sistem eksitasi merupakan suatu cara atau langkah-langkah pemberian
tegangan searah (DC) pada rotor atau generator sehingga rotor tersebut akan
membentuk medan magnet tetap yang akan diinduksikan ke stator. Pada stator
tersebut akan timbul medan magnet putar yang selanjutnya akan menghasilkan
tegangan pada terminal generator.
Sistem penguatan ada dua macam yaitu sistem penguatan sendiri dan sistem
penguatan terpisah yang mana dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem penguatan sendiri
Sistem penguatan sendiri ini termasuk dalam sistem eksitasi dengan arus
bolak-balik yaitu sebagian dari daya arus bolak balik yang dibangkitkan
dipergunakan untuk eksitasi. Generator penguatan sendiri mendapat arus
kemagnitan dari dalam generator itu sendiri sehingga arus kemagnitannya
terpengaruh oleh nilai arus dan tegangan yang terdapat pada generator.
Pengaruh nilai tegangan dan arus generator terhadap arus penguat
tergantung dari cara
penguat jangkar. Sistem penguatan ini dipakai oleh unit pembangkit PLTA
Sutami.
b. Sistem penguatan terpisah
Sistem penguatan terpisah ini termasuk dalam sistem eksitasi dengan arus
searah. Generator dengan penguatan terpisah hanya digunakan dalam
keadaan tertentu karena sumber arus kemagnitan terpisah dari generator
sehingga besar kecil arus kemagnitan tidak terpengaruh oleh nilai arus
ataupun penguatan tegangan generator
4.2 Peralatan Sistem Eksitasi
a. Baterai (Accumulator)
Baterai digunakan sebagai sumber DC pada saat awal start untuk
poses eksitasi. Satu set batrai terdiri dari 80 sel baterai yang ditempatkan
52
53
54
dengan generator.
Kontak 31 adalah kontak yang menghubungkan accumulator kepada
exciter pada saat start penguatan.
(Apabila stator exciter telah mendapat penguatan dari generator utama
maka konak 31 akan membuka dan kontak 41 akan menutup).
55
penurunan, maka AVR akan bekerja agar tegangan terminal generator menjadi
normal kembali.
Begitupula sebaliknya, jika belitan medan memerlukan penurunan maka
sumber arus diambil dari PT (Potential Transformers), karena penurunan
beban akibat arus kecil dan tegangan terminal generator naik sehingga AVR
bekerja untuk menormalkan tegangan pada terminal generator.
saat
pengujian
setelah
generator
dilaksanakan
pembongkaran.
56
57
58
59
a. Pemeliharaan Mingguan
Pembersihan dari kotoran.
Pengecekan ketebalan brush apakah terlalu rengang atau dekat dengan
cara mengatur spring brush.
b. Pemeliharaan Bulanan
Pembersihan dari kotoran.
Pengecekan ketebalan brush apakah terlalu rengang atau dekat dengan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Praktek Kerja Nyata (PKN) yang kami laksanakan di PLTA Sutami
selama satu bulan (27 januari s/d 24 februari 2014), kami dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. PLTA Sutami merupakan pembangkit listrik tenaga air ter besar di Jawa
Timur, serta di operasikan untuk memenuhi beban dasar maupun beban
puncak.
2. Sistem pengoperasian PLTA Sutami di komando oleh Unit Distribusi
Region IV Waru.
3. Dalam pengoperasian PLTA Sutami, menganut sistem kontrol yang di
jalanka satu orang.
4. Sistem kontrol yang ada sangat membantu operator pada ruang kontrol,
tetapi bila terjadi kerusakan sistem atau tidak dapat dioperasikan dari
ruang kontrol maka sistem masih dapat dioperasikan dari ruang turbin.
5. Peralatan kontrol di PLTA Sutami sebagian besar masih menggunakan
peralatan konvensional.
6. Sistem penguatan atau eksitasi yang digunakan pada Unit Pembangkit
PLTA Sutami adalah sistem penguatan sendiri.
5.2 Saran
saran-saran yang dapat kami berikan setelah melaksanakan kegian PKN
adalah sebagai berikut :
1. Mengharapakan adanya penigkatan hubungan pada instansi pendidikan
yang berkecimpung dalam bidang teknik, terutama pada mahasiswa
yang
sangat
memerlukan
dan
menigkatkan
prestasi
untuk
mengembangkan pengetahuan.
2. Mengharapkan adanya penambahan penjelasan mengenai contoh
praktek di lapangan pada beberapa mata kuliah tertentu agar mahasiswa
60
61
DAFTAR PUSTAKA
PLTA Sutami. 1972. Pendoman Operasi Pusat Listrik Sutami, karangkates.
Nippon Koie, Co. Ltd. 1972. Operating And Machine Manual, Karangkates
Power Station.
Nippon Sharya Seizo, Co. Ltd. 1972. B Technical Specification Generator Set,
Karangkates Power Station.
PT. PLN PJB II. 1996. Unit Pembangkit Brantas dan Buku Kepegawaian,
Karangkates.
Toshiba. Januari 1972. Instruction For Alternating Current Generator, Tokyo
Shibaura, Co. Ltd.
Toshiba. 1972. Elementary Diagram For Karangkates Power Station.
Toshiba. 1972. Instruction For Hidrolyc Turbine, Karangkates
LAMPIRAN