Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan zaman, begitu


juga organisasi tanpa manajemen akan menjadi sulit. Pemerintahan diselenggarakan
karena adanya kepentingan atau tujuan yang hendak dicapai. Setiap pemerintahan
mempunyai keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai
tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan tujuan yang
akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka salah satu aspek yang diperhatikan adalah
faktor manusia. Tanpa adanya kerjasama sulit bagi pemerintahan untuk mencapai sukses
dan adapun kiranya untuk mencapai tujuan tersebut organisasi atau perusahaan
seharusnya turut membantu menciptakan prestasi kerja pegawainya.
Setiap Instansi Pemerintahan, baik tingkat propinsi maupun daerah, memerlukan
penataan organisasi sumber daya manusia agar organisasinya dapat berjalan secara
sistematis dan efisien. Kenyataannya, masih banyak pemerintah daerah yang belum
mengembangkan sistem manajemen pemerintahan yang komprehensif, padahal
manajemen sumber daya manusia merupakan sesuatu yang penting dalam organisasi
untuk menanggapi dengan baik dan tepat perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan eksternal organisasi. Daya adaptabilitas organisasi pada perubahan
lingkungan eksternal dapat dikembangkan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi
sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia bermakna perwujudan
tanggung jawab sosial suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan. Dalam
menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, maka, pemerintah
harus memiliki pola pengembangan sistem manajemen pemerintahan. Oleh karena itu,
dalam menjawab berbagai tantangan perubahan pada lingkungan internal dan eksternal
pemerintah pusat maupun daerah.
Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya prestasi kerja karyawan diantaranya
koordinasi dan pendelegasian wewenang. Handoko (2003: 195) berpendapat bahwa
koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan
agar tidak terjadi kekacauan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan,
meyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang
terarah dalam mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut antara lain dengan memberi arahan, mengadakan pertemuan, dan memberi
penjelasan, bimbingan atau nasihat.
Koordinasi beserta peranan pendelegasian wewenang menurut Stoner (2000:224)
bahwa pendelegasian wewenang adalah pelimpahan wewenang formal dan tanggung
jawab kepada seorang bawahan untuk menyelesaikan aktivitas tertentu. Pendelegasian
wewenang oleh atasan kepada bawahan diperlukan demi tercapainya tujuan dan tugas

dalam organisasi, karena pendelegasian memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan


berkembang, juga dapat digunakan sebagai alat untuk belajar dari kesalahan.

Good governance
menghendaki pemerintahan dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip
pengelolaan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keadilan, dan
kemandirian, sehingga sumber daya negara yang berada dalam pengelolaan pemerintah
benar-benar mencapai tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat
dan negara. Penerapan prinsip-prinsip
good governance
dalam penyelenggaraan negara tak lepas dari masalah akuntabilitas dan tranparansi
dalam pengelolaan keuangan negara, karena aspek keuangan negara menduduki posisi
strategis dalam proses pembangunan bangsa, baik dari segi sifat, jumlah maupun
pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian bangsa.
Sebagaimana diketahui bahwa fungsi manajemen dalam beberapa literatur diungkapkan
terdapat beberapa fungsi, yaitu
, Controlling
(Pengawasan) dan
Evaluating (Evaluasi)
.
Controlling
dan
eveluating
merupakan dua
fungsi manajemen yang sangat dibutuhkan, terlebih apabila rentang kendali pimpinan
sudah sedemikian luas.
Good Governance
mensyaratkan adanya pengawasan yang dilakukan secara internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di bawah lingkup
organisasi yang bersangkutan, sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh unit
pengawasan di luar organisasi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai