Pariwisata
1
2
4
5
Wisata Kuliner
Ayam Bakar Klaten
Sate Kambing
Wisata Kerajinan
Payung Kertas - Juwiring
Wisata Alam Dan Tempat
Rowo Jombor
Deles
Denpasar
Pariwisata
Perkembangan pariwisata dan daya tarik pulau Bali, secara tidak langsung telah
mendorong kemajuan pembangunan di Kota Denpasar. Pada tahun 2000, jumlah
wisatawan mancanegara yang datang berkunjung mencapai 1.413.513 orang, dan
menempatkan jumlah wisatawan terbanyak dari Jepang kemudian disusul dari Australia
, Taiwan , Eropa , Inggris ,Amerika , Singapura dan Malaysia .
Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwasata
budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata,
Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali, hal ini dapat dilihat
dengan munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana menunjang aktifitas
pariwisata tersebut.
Pantai Sanur merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi.
Sementara Lapangan Puputan merupakan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Denpasar
sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota.
Pendidikan
Pendidika
n formal
SD atau MI
negeri dan
swasta
Jumlah
satuan
229
34
SMK
Pergurua
negeri dan
n tinggi
swasta
29
25
Padang
Pendidikan
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Perguruan Tinggi di Padang
termasuk fasilitas dan pengelolaan yang maksimum, serta jumlah pengunjung pustaka
yang tinggi.[75] Setelah gempa bumi kegiatan Perpustakaan Daerah Sumatera Barat sejak
1 Februari 2010 untuk sementara dipindahkan ke Tabing, menunggu pembangunan
gedung baru yang sebelumnya mengalami kerusakan parah.[76]
Pendidik SD atau MI
an
negeri dan
formal
swasta
Jumlah
satuan
477
SMP atau
MTs negeri
dan swasta
129
SMA
MA
SMK
Perguru
negeri dan negeri dan negeri dan an tinggi
swasta
swasta
swasta
49
10
42
58
Sebagai ibukota provinsi, kota Padang telah memiliki beberapa pusat fasilitas kesehatan
yang cukup lengkap di provinsi Sumatera Barat. Selain memiliki beberapa rumah sakit
yang bertaraf nasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan
tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Dr.
M. Djamil [80] yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan
Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan
peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.[81] Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah
berusaha memperbaiki program Hospital Disasteruntuk mengantisipasi kejadian serupa
nantinya.[82]
Pemerintahan kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin .[83] Untuk memberikan pelayanan yang maksimal,
pemerintahan kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah puskesmas dan 58
buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007 , satu
puskesmas di kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari
konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga
jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari
aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.[84]
Data kesehatan kota Padang
Izin Praktik
Dokter spesialis
Dokter umum
Dokter gigi
Jumlah
36
100
36
Bidan
407
Perawat
214
Asisten Apoteker
373
Apotek
180
Optikal
25
Toko obat
98
Rumah bersalin
55
Klinik pengobatan
tradisional
31
Sumber:[84]
Selain itu, di kota ini juga terdapat rumah sakit yang dikelola oleh BUMN , Kepolisian ,
TNI AD dan pihak swasta . PT Semen Padang saat ini merelokasi Rumah Sakit
Semen Padang ke kawasan baru, yang dirancang berlantai tujuh dengan luas tanah 19.500
m[85] dan diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2011.[86] Rumah Sakit Tentara Dr.
Reksodiwiryo yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan cagar budaya Ganting.
Rumah sakit ini berdiri pada komplek bangunan peninggalan zaman Belanda dan
sebelumnya merupakan tempat peristirahatan para tentara kolonial.[53] Rumah Sakit
Selasih merupakan rumah sakit swasta yang dikelola secara bersama dengan pihak
Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Sdn Bhd dari Malaysia ,[87] namun akibat gempa
bumi 30 September 2009 rumah sakit ini mengalami kerusakan berat.[88]
Perhubungan
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Angkutan kota di
Padang
Terminal Regional Bingkuang (TRB) berada di Air Pacah dan selesai dibangun tahun
1999 . Terminal ini menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan
TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum
juga dapat menggantikan terminal lama.[113] Setelah gempa tanggal 30 September 2009,
TRB dialihfungsikan sebagai kantor pemerintahan daerah kota Padang untuk sementara
waktu.[114]Namun setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011,
tentang persetujuan relokasi pusat pemerintahan Kota Padang, kawasan TRB kemudian
dialih fungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang
menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.[115] Selanjutnya
sebagai pengganti pemerintah Kota Padang membangun terminal angkutan penyangga
pada 3 lokasi yakni, arah utara di Lubukbuaya Kecamatan Kototangah, arah selatan di
Gaung Kecamatan Lubukbegalung dan arah timur di Bandarbuek Kecamatan
Lubukkilangan.
Penemuan cadangan batubara di kota Sawahlunto mendorong Pemerintah Hindia
Belanda membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui kota Padangpanjang
sekarang, yang diselesaikan pada 1896 .[116] Jalur kereta api ini selain menghubungkan
kota Padang dengan kota Sawahlunto, juga mencapai kota-kota lain seperti kota Solok,
kota Pariaman, kota Padangpanjang , kota Bukittinggi dankota Payakumbuh . Saat ini
rel kereta api yang aktif hanyalah jalur Pariaman-Padang untuk kereta api wisata, dan
Teluk Bayur-Indarung untuk pengangkutan semen.
Angkutan dalam kota dilayani oleh bis kota, mikrolet dan taksi. Selain itu di pusat kota
masih dapat ditemukan bendi (sejenis kereta kuda), sedangkan ojek biasanya beroperasi
di perumahan dan pinggiran kota.
Kota Padang memiliki beberapa kawasan pelabuhan . Tercatat sejak tahun 1770
diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas
per tahunnya.[117] Pelabuhan Muara sekarang ini berfungsi melayani transportasi laut
untuk kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari kabupaten Kepulauan
Mentawai dan kawasan sekitarnya. Sedangkan pelabuhan Teluk Bayur melayani
pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun
ke luar negeri. Pelabuhan Teluk Bayur mulai beroperasi pada tahun 1892 , dan
sebelumnya bernama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan ini dikelola oleh PT
Pelindo II .
Sampai tahun 2005, Bandar Udara Tabing melayani perhubungan udara Padang dengan
kota-kota lain. Bandar udara ini yang tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar,
dan karena itu dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya
terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak.[118] Maka
tanggal 23 Juni 1999 ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini.[119] Dengan
selesainya pembangunan Bandar Udara Internasional Minangkabau [120] di Ketaping ,
kabupaten Padang Pariaman , penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.
[sunting ]Pariwisata
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Museum Adityawarman di Padang
kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.[157]
Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya
masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan
beberapa kota/kabupaten lain di Sumatera Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan
rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar Sumatera Barat.
[158]
Kawasan Lubuk
Minturun populer
dalam tradisi balimau
di Padang
Kota Padang termasuk
kota yang menjadi
bagian dari tahapan
kejuaraan balap sepeda
Tour de Singkarak .
Kejuaraan yang secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan Union Cycliste
Internationale (UCI) tersebut telah diselenggarakan sejak tahun 2009 .[160] Memasuki
tahun ke-4 kota Padang tidak lagi menjadi titik dimulainya Tour de Singkarak, melainkan
menjadi titik akhir yang sebelumnya ditempatkan di Danau Singkarak .[161]
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta
telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan
obor atau lampion.[162] Sementara itu menjelang masuk bulan Ramadhan beberapa
masyarakat muslim di kota ini menyelenggarakan tradisi balimau yaitu mandi keramas,
biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat
pemandian.[163]
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (pasambahan) dalam upacara
pemakaman masih dilaksanakan pada kecamatan Kuranji .[164] Sementara pada
kecamatanPauh dikenal dengan tradisi silat Pauh (Silek Pauah),[165] yang memiliki
pengaruh sampai mancanegara[166] serta juga digunakan dalam mengembangkan
beberapa aliran tarekat di Padang.[167]
Perpaduan budaya berbagai etnis dapat dilihat pada tari Balanse Madam yang berasal
dari komunitas Nias di Padang. Tari yang diciptakan pada abad ke-16 ini dipengaruhi
oleh budayaPortugis , Minangkabau dan budaya Nias sendiri. Pada masa kini tari ini
juga ditampilkan oleh masyarakat etnis lain, seperti Minangkabau dan Tamil.[168][169]
Kota ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya,
beberapa karya seni yang berkaitan dengan kota ini antara lain roman/novel berjudul Sitti
Nurbaya berkisah tentang wanita yang dipaksa kawin dengan lelaki bukan pilihannya
dan diracun sampai meninggal,[170] karya Marah Rusli ,[171] yang kemudian pada
tahun 1990 TVRI mengangkat cerita ini menjadi film layar kaca/sinetron dengan
judul Sitti Nurbaya yang dibintangi oleh Novia Kolopaking , Gusti Randa dan HIM
Damsyik . Begitu juga dengan roman Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan
Sati ,[172] mengambil latar kota Padang dan suasana Minangkabau tempo dulu. Roman
ini menceritakan pengembaraan seorang tokoh utamanya bernama Midun,[173] yang
kemudian juga diangkat oleh TVRI tahun1991 menjadi film layar kaca/sinetron dengan
judul yang sama, serta dibintangi oleh Sandy Nayoan dan Desy Ratnasari .[174]
Sementara lagu berjudul Teluk Bayur diciptakan oleh Zainal Arifin dan dinyanyikan oleh
Ernie Djohan menjadi lagu cukup populer di masyarakat tahun 60-an.[175][176][177]
[sunting ]Pers dan media
Artikel utama untuk bagian ini adalah: