ABSTRAK Dipake
ABSTRAK Dipake
Oleh
Status gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan dan menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat
meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Imunisasi adalah suatu upaya yang
dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak
sehingga terhindar dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Pencapaian program imunisasi di Puskesmas Rajabasa Indah pada tahun
2010 yaitu imunisasi HB0 82,6%, BCG 94,2%, Polio1 93,6%, DPT/HB1 92,8%,
Polio2 92,2%, DPT/HB2 92,2%, Polio3 91,0%, DPT/HB3 93,3%, Polio4 92,2%
dan imunisasi Campak 93,9%.
Penelitian ini menggunakan cross sectional. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan kelengkapan imunisasi dasar dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan status gizi bayi di Puskesmas Rajabasa Indah periode
November 2011. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi
kriteria inklusi antara lain bayi yang datang untuk mendapatkan pelayanan
imunisasi di Puskesmas Rajabasa Indah periode November 2011 dan bayi yang
bersedia ditimbang berat badannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder. Data yang didapat diolah dengan SPSS 16.00 for
windows. Analisis data dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat.
Ditemukan prevalens rate status gizi lebih 14%, status gizi baik 58%,
status gizi kurang 25% dan status gizi buruk 3%. Proporsi anak balita berdasarkan
jenis kelamin terbanyak pada laki-laki yakni 55%, berat badan lahir normal 95%,
imunisasi dasar lengkap 72%, ASI eksklusif 72%, lebih banyak ibu pengetahuan
baik 69%, tidak ISPA 72%%, tidak menderita diare 85%, status ekonomi
menengah atas 69%, pada faktor adat budaya 77% tidak ada pantangan makanan
tertentu.
Hasil analisis bivariat terdapat 3 variabel yang mempunyai hubungan
asosiasi yang signifikan dengan status gizi yaitu kelengkapan imunisasi dasar
(p=0,042), ASI eksklusif (p=0,001), dan status ekonomi (p=0,005). Pada analisis
multivariat dilakukan uji interaksi dan uji konfounding. Pada uji interaksi
didapatkan hasil bahwa tidak ada variabel interaksi, sedangkan pada uji
konfounding didapatkan hasil bahwa semua variabel kandidat konfounding
merupakan variabel konfounding.
ABSTRACT
By
This research method was cross sectional. The aim of research to determine the
relation basic immunization completeness and factors associated with infants
nutrition status in Puskesmas Rajabasa Indah during November 2011. Sample of
the research is the entire population included into inclusion criteria such as infants
who came to get basic immunizations services and willing to be weighed weight
Found the prevalence rate is 14% more nutrition status, 58% good nutrition status,
poor nutrition status of 253% and 10.5% poor nutrition status. Proportion of
infants 0-12 month by sex in the male majority 50%, normal birth weight 95%,
72% complete immunization, exclusive breastfeeding 72%, 69% good mothers
knowledge, do not suffer from upper respiratory tract infection 72%, do not suffer
from diarrhea 85%, 69% high economic status, base on indigenous cultures as
much as 77% there are no specific dietary restrictions.
Results of bivariate analysis there are three variables that have a relationship
significant association with