Anda di halaman 1dari 3

NIM :

Tugas ini saya buat untuk menjelaskan mengenai tujuan periklanan yang
mengambil konsep no.2 yaitu :

 Tidak Beriklan.
 Beriklan.
 Beriklan / Tidak Beriklan.

Dan studi kasus yang kami pilih adalah


Produk : Handphone Nokia 5110
Promosi : Iklan, Direct, Telemarketing.
Place : Jakarta tahun 1997 – 1998
Price : Produk Nokia 5110 – kisaran harga Rp. 2 jutaan.( 1997 )

STP : Kedudukan dan Tujuan Segmentasi, Targeting dan Positioning dalam Periklanan

Jika merujuk dari ilmu pemasaran, kedudukan Segmentasi Targeting dan Positioning (STP) adalah
merupakan suatu kerja berurutan dimulai dari langkah segmentasi dilanjutkan dengan penetuan target
(targeting) lalu terakhir adalah pencitraan kedudukan (positioning). Namun dalam periklanan ketiga unsur
ini merupakan satu kesatuan yang saling terkait, seperti sebuah lingkaran setan yang tidak bisa terputus,
dan selalu berjalan beriringan (lihat bagan)

Walaupun dalam penentuan biasanya didasari dari program STP produk itu sendiri. Iklan hanya
menerjemahkannya ke dalam bentuk komunikasi massa untuk suatu motif ekonomi. Sesuai dengan motif
ekonomi yang selalu berbicara tentang untung rugi maka tujuan STP dalam periklanan tidak lain adalah
demi menciptakan suatu iklan yang mengena di sebuah segmen masyarakat sehingga tujuan terpenuhi
dengan budget yang terbatas. Tapi ada tujuan tersendiri STP pada dunia periklanan yang memiliki unsur
seni dan seolah menjadi ciri khas, khususnya bagi biro periklanan atau bagi sebuah in house departemen
promosi suatu produsen.

1. Memfokuskan konsep iklan yang akan dibuat (dieksekusi), hal ini berkenaan dengan proses
kreatif, produksi iklan, serta pemilihan media beriklan
2. Memperjelas metode promosi yang akan dilaksanakan.
3. Mengefektifkan kinerja promosi yang dilakukan

Pada Tahun 1997 di jakarta Khususnya handphone masih merupakan barang langka sebagai alat
komunikasi bagi masyarakat, saat itu produk hp hanya ada beberapa seperti ericsson dan motorola.

Komunikasi persada bunda


Datanglah sebuah produk baru handphone yaitu NOKIA dan produk tersebut hadir dengan fitur dan
fasilitas teknologi terbaru dengan harga yang sangat bersaing hadirnya produk tersebut telah menyedot
perhatian masyarakat, bisa dibilang Nokia hadir tanpa beriklan lebih dari pesaingnya waktu itu, tanpa
anggaran lebih untuk berpromosi produk ini bisa menjadi bahan cerita bagi setiap penggunanya.

Dengan komunikasi yang memberikan kelebihan dalam fiturnya juga harga yang terjangkau, produk ini
terjual sangat banyak terjual dipasaran anak muda dan para pebisnis muda.

Sebelum memutuskan untuk beriklan, hal pertama yang harus disadari adalah bahwa beriklan bukan
sekedar menyebar pesan melalui berbagai medium, tapi merupakan sebuah rangkaian pemikiran yang
terencana dan strategis.

Dan NOKIA telah merebutnya dari para pesaing sebelumnya dengan mengeluarkan produk yang bisa
unggul dipasaran.

Komunikasi persada bunda


Perencanaan Komunikasi dimulai dengan memahami produk kita. Seandainya campaignya ingin
meluncurkan produk baru, yang pertama harus di cek adalah apa yang melatarbelakangi kemunculan
produk tersebut Apakah untuk menjawab kebutuhan masyarakat atau sekedar ingin meramaikan market
dan membuat konsumen mendapat pilihan yang lain.

Kemudian, cek juga kebutuhan Konsumen. Apakah produk tersebut benar-benar dibutuhkan, Apa yang
membuatnya beda dibanding competitor. Kepada siapa produk ini ditujukan, Seperti apa insight mereka,
Kenapa mereka harus mengkonsumsi produk tersebut, Apa aktifitas komunikasi competitor, Pesan apa
yang mereka angkat.

Setelah SWOT produk dan komunikasi dipetakan, baru kita berpikir medium apa yang paling tepat untuk
menyampaikan pesan. Memutuskan medium pun perlu kejelian. Bisa jadi sebuah direct mail lebih efektif
dari pada print ad, sebuah flyer lebih efektif dari pada billboard, sebuah radio adlips lebih efektif dari
pada web banner ad. Semuanya, tergantung dari seberapa jeli kita mengamati perilaku target audience.

Jadi hasil penilaian saya mengenai produk NOKIA 5110 pada tahun 1997 menggunakan konsep.

 Tidak Beriklan >> Beriklan >> Beriklan / Tidak Beriklan.

Terima kasih atas atensi terhadap makalah ini.

Komunikasi persada bunda

Anda mungkin juga menyukai