p2 Asper
p2 Asper
Sebagai penyearah
dioda
berfungsi menyearahkan/merubah
tegang input yang ac (bolak-balik) menjadi dc (searah). Tegangan ac
merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari
gelombang positif ke negative terus menerus. Seperti terlihat pada gambar
di bawah ini merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang dengan
menggunakan satu buah diode. Resistor dipasang sebagai tahan beban
rangkaian. Prinsip kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negative (-), Dioda
dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif.
Karena diode dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari titik A
Dioda R dan kembali ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka
pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.386. Tegangan yang timbul
pada R merupakan tegangan output (Vout). Saat titik A mendapatkan
tegangan negative (-) dan B positif (+), Dioda dalam kondisi dipanjar
terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan negatif. Sehingga diode
dalam kondisi off, maka tidak ada Arus yang mengalir .Kondisi menyebakan
tegangan pada keluaran/output sama dengan 0/tidak ada.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Transformator CT 220V/12V
Dioda silicon 1N 4002
Resistor 470,20k, dan 82k
Kabel jumper
Kapasitor nonpolar
Protoboard
pada
resistor
dan
mengamati
pada
resistor
dan
mengamati
pada
resistor
dan
mengamati
pada
resistor
dan
mengamati
No
R ()
Tegangan
Masukan
(
1
2
3
3.6.2
470
20k
82k
VI
Tegangan
Beban
Tanpa tapis
(
9
9,6
18,8
VL )
Tegangan
Beban
Dengan tapis
(
7,8
9
18,8
VL )
7,6
9,8
9
No
R ()
Tegangan
Masukan
(
1
2
3
470
20k
82k
VI )
16,6
19
19
Tegangan
Beban
Tanpa tapis
(
VL )
15,8
18,4
18,6
Tegangan
Beban
Dengan tapis
(
VL )
16
18,4
18,6
2 =12,7V
3.7.1.3
V
Perbandingan V & DC
Tabel 2.3Perbandingan
V dan V DC
tanpa Tapis
Tegangan
N
Resistor
()
Tegangan Output (
Tegangan Output
Input ( V
V DC
pengukuran
7,8 V
Perhitungan
4,04
V DC
470
)
9V
20k
9,6 V
9V
4,28
82k
18,8 V
18,8 V
8,3
dan
maka
V out
(DC) juga
semakin besar begitu juga sebaliknya. Hal ini sudah sesuai dengan
dasar teori
perhitungan (
V DC
V eff =
Tegangan efektif
vm
V DC =V
Tegangan Keluaran
Vl
2
2 =12,7V
dan
dengan Tapis
No
Resistor
()
Tegangan
Tegangan
Tegangan Input
Output (
Output (
V eff
V DC
V DC
470
9V
20k
9,6 V
Pengukuran
7,6 V
Perhitungan
4,04 V
9,8 V
4,28 V
82k
18,8 V
9V
8,3 V
V dan
2 = 22,4
V
3.7.3.3 Perbandingan V & DC
Tabel 2.5 Perbandingan
V dan V DC
Tapis
Tegangan
No
Resist
or ()
Input (
V )
Tegangan
Tegangan
Output (
Output (
V DC
V DC
Pengukuran
Perhitungan
470
16,6 V
15,8 V
14,2 V
20k
19 V
18,4 V
16,94 V
82k
19 V
18,6 V
16,94 V
dan
(AC), maka
V out
(DC)
3.7.4
vm
2
Tegangan Keluaran
V DC =2
Vm
2 = 22,4
V m 44,8
=
=14,2 V
3,14
V
3.7.4.3 Perbandingan V & DC
Dengan cara yang sama, diperoleh tabel berikut.
Tabel 2.6Perbandingan
dan
V DC
Tapis
No
Resisto
r ()
Tegangan
Tegangan
Tegangan
Output (
Output (
Input ( V )
V DC
V DC
Perhitungan
14,2 V
470
16,6 V
Pengukuran
16 V
20k
19 V
18,4 V
16,94 V
82k
19 V
18,1 V
16,94 V
V dan
(AC), maka
V out
3.7.5
Gelombang
No
R ()
Tegangan
Masukan
(
1
2
3
470
20k
82k
VI )
Tegangan
Beban
Tanpa tapis
(
9
9,6
18,8
VL )
Tegangan
Beban
Dengan tapis
(
7,8
9
18,8
VL )
7,6
9,8
9
V out
berbanding lurus. Semakin besar V maka
dan
adalah
besar begitu juga sebaliknya. Akan tetapi pada percobaan ke-3 terdapat
selisih yang yang besar hal ini disebabkan karena kurang presisinya alat
ukur. Nilai tegangan beban tanpa tapis hampir sama dengan nilai
3.7.6
Gelombang
No
R ()
Tegangan
Masukan
(
1
2
3
470
20k
82k
VI )
16,6
19
19
Tegangan
Beban
Tanpa tapis
(
VL )
15,8
18,4
18,6
Tegangan
Beban
Dengan tapis
(
VL )
16
18,4
18,6
V out
berbanding lurus. Semakin besar V maka
dan
adalah
besar begitu juga sebaliknya. Nilai tegangan beban tanpa tapis hampir
sama dengan nilai tegangan dengan tapis.
3.8 Kesimpulan
Dari percobaan tentang dioda sebagai penyearah yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus AC menjadi DC, baik
penyearah setengah gelombang ataupun gelombang penuh.
2. Untuk menyearahkan setengah gelombang, hanya diperlukan 1 buah dioda.
3. Untuk menyearahkan satu gelombang penuh, maka diperlukan 2 buah
dioda yang dirangkai secara paralel satu sama lain.
4. Tapis kapasitor berfungsi untuk memperhalus sinyal keluaran dari dioda
dengan mengurangi komponen AC pada sinyal keluaran.
5. Semakin besar kapasitas tapis kapasitor yang digunakan, maka gelombang
keluarannya akan semakin halus.
6. Tegangan masukan berbanding lurus de ngan tegangan keluaran. Sehingga
semakin besar tegangan masukkan (AC), maka tegangan keluaran (DC)
semakin besar.
7. Dari hasil percobaan, tegangan masukan dan tegangan keluaran pada
penyearah setengah gelombang maupun gelombang penuh tanpa tapis
bernilai sama, belum sesuai dengan keadaan idealnya.
8. Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan tapis bekerja dengan
cara yang sama dengan rangkaian tanpa tapis
9. Prinsip kerja penyearah gelombang penuh tanpa tapis adalah dengan