tunggal. Ukurannya lebih besar daripada bakteri dan termasuk ke dalam kerajaan
(kingdom) Fungi, filum Ascomycota. Bentuknya bulat atau elips. dan pada umumnya
ragi berdiameter 3-4 mm, setara dengan ukuran sel darah merah manusia. Yeast
terbagi menjadi dua golongan, yaitu yeast sejati dan ragi liar.
Ada banyak sekali jenis yeast di alam. Yeast liar atau wild yeast kebanyakan adalah
yeast yang tidak diharapkan keberadaannya, bisa sebagai perusak makanan atau
penyebab penyakit. Sementara itu, yeast sejati biasanya sengaja ditumbuhkan
untuk tujuan tertentu seperti sebagai starter dalam pembuatan makanan. Jenisjenis yeast yang dapat dipakai sebagai starter masih belum sebanyak pemakaian
bakteri, misalnya Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces rouxii, dan
Kluveromyces lactis. Akan tetapi, yang paling umum digunakan dalam makanan
fermentasi seperti roti atau tapai adalah spesies Saccharomyces cerevisiae.
Fermentasi
merupakan proses
metabolisme
mikroorganisme dalam bahan
pangan
sehingga menghasilkan prosuk
yang
dikehendaki.
Proses fermentasi berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat dalam bahan
maupun yang dihasilkan mikroorganisme dalam ragi. Yeast Saccharomyces
cerevisiae dapat menghasilkan berbagai macam enzim yang sangat berguna dalam
pembuatan roti. Enzim pertama yang beraksi dalam adonan adalah amilase. Gula
sebagai substrat yeast dihasilkan melalui aktivitas enzim amilase yang dapat
mengubah pati (baik amilosa maupun amilopektin) menjadi gula sederhana seperti
glukosa dan fruktosa.
Ada 2 jenis enzim amilase yang bekerja pada proses pembuatan roti, yaitu aamilase (alphaamilase) dan b-amilase (betaamilase).
Alpha-amilase memotong ikatan
glikosidik a-1,4
pada molekul pati secara acak
menghasilkan
dekstrin, maltosa, maltotriosa
atau glukosa.
Beta-amilase juga memotong
ikatan
glikosidik a-1,4 namun hanya 2
unit glukosa setiap pemotongan menghasilkan maltosa.
Sebenarnya
proses fermentasi
memerlukan
gula sederhana
berupa 1 unit
glukosa. Glukosa
berperan
penting dalam
pembentukan
aroma serta dalam
reaksi browning
yang terjadi pada
permukaan roti selama pemanggangan. Hasil pemecahan a-amilase belum tentu
menghasilkan glukosa yang cukup, maltosa masih harus dipecah lagi. Gula pasir
yang ditambahkan dalam adonan juga tidak bisa serta merta digunakan dalam
proses fermentasi. Gula pasir ini masih berupa sukrosa yang kompleks sehingga
harus dipecah terlebih dahulu. Bagaimanakah caranya? Untungnya yeast
Saccharomyces cerevisiae memiliki enzim maltase yang dapat memecah maltosa
menjadi glukosa, dan enzim invertase yang bertugas menghidrolisis sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa.
Selama proses ini, terbentuk gas karbondioksida (CO2) dan etanol dari hasil
fermentasi glukosa melalui jalur glikolisis yang cukup kompleks. Sederhananya yaitu
sebagai berikut:
Secara keseluruhan, reaksi kimia yang terjadi dalam adonan roti kira-kira seperti
pada gambar berikut ini:
Pembuatan Roti
Gula ditambahkan pada jenis roti tertentu untuk melengkapikarbohidrat yang ada
untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa yanglebih manis. Tapi gula lebih
banyak dipakai untuk pembuatan kue danbiskuit dimana selain rasa manis gula
juga mempengaruhi tekstur. Jumlahgula yang tinngi membuat remah kue lebih
lunak dan lebih basah, danpada biskuit juga melunakkan (Moehji, 1971).
4. Jenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakery adalah susububuk, full
krim dan skrim. Susu bubuk full krim mengandung lemak yangtinggi sehingga
memberikan kelembutan dan aroma yang menyenangkan.Susu skim banyak
mengandung protein kasein yang cenderungmeningkatkan penyerapan dan daya
menahan air, sehingga mengeraskanadonan dan memperlambat proses fermentasi
adonan roti. Keuntungansusu skim adalah kandungan air dan kandungan lemaknya
rendah sehinggadapat disimpan lebih lama dan tidak cepat tengik. Kada air susu
skimadalah 2,5% dan kandungan lemaknya 1,1% (Wheat associates, 1983).
Susu yang digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalambentuk bubuk
(powder). Hal ini disebabkan alasan kemudahanpenyimpanan dan mempunyai umur
simpan yang lebih panjang dari padasusu segar. Sebaiknya penyimpanan susu
bubuk senantiasa dijaga agartetap kering, hal ini dilakukan karena susu bubuk
bersifat sangat rentanterhadap kerusakan dari lingkungan terutama air (Subarna,
1992).
Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. mikrobia
2. bahan dasar
3. sifat-sifat proses
4. pilot-plant
5. faktor sosial ekonomi
Metode ini didasarkan pada terbentuknya gas akibat proses fermentasi yang
menghasilkan konsistensi adonan yang frothy (porus seperti busa). Pembentukan
gas pada proses fermentasi sangat penting karena gas yang dihasilkan akan
membentuk struktur seperti busa, sehingga aliran panas ke dalam adonan dapat
berlangsung cepat pada saat baking. Panas yang masuk ke dalam adonan akan
menyebabkan gas dan uap air terdesak ke luar dari adonan, sementara terjadi
proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur frothy.
Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metobolis dari
khamir dan bakteri asam laktat. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob
akan menghasilkan metabolit fungsional yang penting pada pembentukkan adonan.
Dengan mengendalikan parameter proses fermentasi dan metode preparasi adonan
dapat dimungkinkan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dan enzim untuk
Jenis
Primer
Pembentukan metabolit fungsional
tekstur,rasa,umur simpan
Fungsi
Volume,
Konsistensi, tekstur,
(pentosan, -glukan,protein)
Tersier
Flavor, warna
madu, dan air es. Cara pembuatan: Masukkan pre-dough ke dalam sponge dough,
kemudian ditambahkan bahan-bahan utama dan diuleni hingga adonan menjadi
kalis, lalu diistirahatkan sekitar 5 menit, selanjutnya proofing (pembentukan
adonan), istirahatkan kembali untuk penyempurnaan pengembangan adonan (3045 menit). Dan terakhir, siap dipanggang. Karakteristik: Roti lebih lembut, ringan,
dan tahan lama Sistem sponge and dough terdiri dari 2 langkah pengadukan yaitu
pembuatan sponge dan pembuatan dough. Cara pembuatan: Pertama pembuatan
adonan biang (komposisi seperti pada boiled dough), kemudian istirahatkan
(resting) sekitar 2 jam atau semalaman (untuk over night sponge dough), kemudian
biang dicampurkan ke dalam adonan utama (dough) dan uleni hingga kalis,
selanjutnya timbang, proofing dan panggang. Karakteristik: Hasil akhir volume roti
besar, lembut dan tahan lama. Sedangkan sistem straight dough (cara langsung)
adalah proses dimana bahan-bahan diaduk bersama-sama dalam satu langkah.
Straight Dough, cara pembuatan: Semua bahan utama diuleni, resting selama
sekitar 15 menit, tekan adonan untuk membuang gas, kemudian timbang, resting
kembali sekitar 10 menit, kemudian proofing, dan panggang. Sistem no time dough
adalah proses langsung juga dengan waktu fermentasi yang sesingkat mungkin
atau ditiadakan sama sekali. Proses pengembangan adonan merupakan suatu
proses yang terjadi secara sinkron antara peningkatan volume sebagai akibat
bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut,
lemak dan karbohidrat yang juga mengembang dan membentuk film tipis. Dalam
proses ini terlihat dua kelompok daya yaitu daya poduksi gas dan daya penahan
gas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya produksi gas adalah
konsentrasi ragi roti, gula, malt, makanan ragi dan susu selama berlangsungnya
fermentasi.
Yeast (ragi) memfermentasikan adonan sehingga menghasilkan gas karbondioksida
yang akan mengembangkan adonan. Jika proses fermentasi terkendali dengan baik,
maka akan menghasilkan produk bakery seperti roti dan donat yang baik, dalam arti
mempunyai volume dan tekstur yang baik serta cita rasa yang enak. Selama proses
fermentasi akan terbentuk CO2 dan ethyl alkohol. Gula-gula sederhana seperti
glukosa dan fruktosa digunakan sebagai substrat penghasil CO2. Gas CO2 yang
terbentuk menyebabkan adonan roti mengembang dan alkohol berkontribusi dalam
membentuk aroma roti.
Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang
terdapat pada ragi. Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan
zymase. Gula pasir atau sukrosa tidak difermentasi secara langsung oleh ragi.
Invertase mengubah sukrosa menjadi invert sugar (glukosa dan fruktosa) yang
difermentasi secara langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan akan diubah menjadi
glukosa pada tahap akhir mixing. Reaksi yang terjadi adalah:
Sukrosa + air gula invert
. Maltase mengubah malt sugar atau maltosa yang ada pada malt syrup menjadi
dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi.
. Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yang
akan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk alkohol. Enzim
zimase merupakan biokatalis yang digunakan dalam proses pembuatan roti.
Kompleks enzim zimase ini dapat mengubah glukosa dan fruktosa menjadi CO2 dan
alkohol. Penambahan enzim zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan
adonan roti (dough fermentation/rounding). Ragi/bakers yeast di tambahkan ke
dalam adonan roti sehingga glukosa dalam adonan roti akan terurai menjadi etil
alkohol dan karbon dioksida. Proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan
enzim zimase yang dihasilkan oleh ragi/bakers yeast. Berikut ini reaksi penguraian
yang terjadi akibat adanya penambahan enzim zimase dalam adonan roti :
etil alkohol + karbondioksida
Pada proses ini, gas karbon dioksida berfungsi sebagai gas yang mengembangkan
adonan roti.
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan
dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan
mengempukan gluten dalam adonan. Pengkondisian dari gluten ini akan
memungkinkan untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya,
membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi.
Proses yang paling penting dan mendasar dalam pembuatan roti adalah proses
biologis yang disebut dengan proses fermentai yang dilakukan oleh ragi roti. Khamir
sendiri tidak dapat mengawali pembentukan gas dalam adonan, namun dalam
tahapan selanjutnya khamir merupakan satu komponen utama yang berfungsi
mengembangkan, mematangkan, memproduksi senyawa-senyawa gas dan aroma
adonan melalui fermentasi yang dilakukan. Suhu optimum fermentasi adoan adalah
27o C.
Proses proffing adalah proses fermentasi akhir seteleh adonan dibentuk, ditimbang
dan dimasukkan ke dalam loyang, sebelum akhirnya adonan dipanggang dalam
oven. Pada tahap ini gluten menjadi halus dan meluas serta penampakan proffing
volume adonan menjadi dua kali lipat. Suhu proffing yang baik adalah antara 3238o C dengan kelembaban relatif (RH) 80-85 % selama 15 45 menit.
Pada saat awal proses pemanggangan adonan roti (baking) terjadi penurunan
tingkat viskositas suatu adonan roti disamping itu juga akan terjadi peningkatan
aktivitas enzim yang berperanan aktif dalam pengembangan adoanan roti. Ketika
suhu pemanggangan mencapai suhu 56C maka akan terjadi proses gelatinisasi pati
dan memudahkan terjadinya reaksi hidrolisis amilosa dalam molekul pati atau
amilolisis. Hidrolisis molekul pati yang mulai tergelatinisasi akan membentuk
senyawa dextrin dan senyawa gula sederhana lainnya, dan pada saat yang
bersamaan akan terjadi proses pelepasan air (dehidrasi). Hal ini akan berkontribusi
secara lanjut terhadap kelengketan adonan roti (crumb stickiness) yang dihasilkan
dan meningkatnya intensitas warna kulit roti (crust color). Pada saat pemangangan
terjadi perubagan warna kulit roti menjadi coklat yang merupakan hasil reaksi
Maillard. Peningkatan konsentrasi senyawa gula sederhana akan mempengaruhi
intensitas warna kulit roti. retrogradasi. Pengerasan dapat pula terjadi karena
adanya ikatan silang pati-protein.
Bagan Proses Pembuatan Roti
Bahan utama
Bahan Tambahan
Tepung
Gula
Air
Shortening
Ragi
Malt/susu
___________________________________I
Pencampuran
Peragian/ fermentasi
Profing(pengembanagan adonana)
Pembakaran/baking
Ragi (Saccharomyces cerevisiae)
1.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Fungi
Filum: Ascomycota
Kelas: Saccharomycetes
Ordo: Saccharomycetales
Famili: Saccharomycetaceae
Genus: Saccharomyces
Species: Saccharomyces cerevisiae
2.
e) Vakuola
f) Mitokondria
g) Globula Lipid
Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini
disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi
pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan.
h) Sitoplasma
3.
Fisiologi
Peranan