Anda di halaman 1dari 2

STUDI PEMISAHAN SISTEM ASPAL KEROSIN

DENGAN CARA DISTILASI VAKUM


Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Kusnarjo, MT
Prof. Dr. Ir. Ali Altaway, MS
Disusun oleh: Heri Fitrisno
Firman Dwi Prasetya

NRP. 2309 105 007


NRP. 2309 105 019

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengkaji secara eksperimen
tentang proses pemisahan sistem aspal kerosin dalam tangki
distilasi batch yang dioperasikan secara vakum dan mengestimasi
harga coefocient overall heat transfer (U) serta menetukan
kebutuhan bahan bakar LPG .
Dalam penelitian eksperimen ini tangki distilasi
dilakukan dengan kondisi vakum untuk menurunkan titik didih
dari solvent agar lebih cepat menguap. Variasi tekanan vakum
dalam penelitian ini yaitu -10, -15, dan -20 cmHg, kadar bitumen
sebagai feed dalam tangki distilasi divariasi 10 % dan 18 %
Dari penelitian ini diperoleh bahwa semakin tinggi
tekanan vakum didalam tangki distilasi maka waktu dsitilasi lebih
singkat. Semakin tinggi konsentrasi larutan aspal maka waktu
distilasi semakin lama. Semakin tinggi tekanan vakum maka
distribusi kenaikan suhu liquid semakin cepat. Kenaikan
distribusi juga meningkat seiring dengan menurunnya konsentrasi
larutan. Nilai Coefficient Overall Heat Transfer pada konsentrasi
10% untuk tekanan -10 cmHg, -15 cmHg dan -20 cmHg adalah
0,166 W/m2.K, 0,116 W/m2.K dan 0,083 W/m2.K. Sedangkan
pada konsentrasi 18% untuk tekanan -10 cmHg, -15 cmHg dan
-20 cmHg adalah 1,58 W/m2.K, 1,083 W/m2.K dan 0,833
W/m2.K. Sehingga diperoleh persamaan koefisien perpindahan
panas U = 0,00022 C3,84627 P-0,9594 Kebutuhan LPG yang
digunakan untuk bahan baku larutan aspal 1 kg sebanyak 0,22 kg.
Kata Kunci : Distilasi batch, vakum,
Coefficient Overall Heat Transfer.
i

aspal

kerosin,

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

ii

Anda mungkin juga menyukai