Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL :
KOPLING PEGAS DIAFRAGMA
1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok 2:
Doni Setiawan Pramono
Erinda Sulistyanto
Tanindra Wijananto
Muhammad Rifai Ikhsan
Yunanto Hanif Nur Hidayah
(14504241046)
(14504241047)
(14504241048)
(14504241049)
(14504241050)
I.
Kompetensi
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada
kendaraan ringan.
II.
Sub Kompetensi
1. Mengidentifikasi unit plat kopling pegas diafragma dan komponen-komponennya.
2. Melepas dan memasang unit kopling pegas diafragma dengan cara yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja kopling pegas diafragma dan komponen-komponennya.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya.
III.
IV.
Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Saat melepas unti kopling dari flywheel menggunakan center clutch/ obeng untuk
menahan plat kopling agar tidak jatuh.
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
V.
Dasar Teori
Kopling adalah bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi
untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit transmisi. Dengan
adanya kopling maka jalan kendaraan akan menjadi lembut dan tidak adanya kejutan
mendadak pada kendaraan saat kendaraan pindah gigi perseneling. Kopling adalah
bagian sistem pemindah tenaga yang sangat sederhana namun perannya sangat penting
dalam sistem pemindah tenaga.
Tanpa adanya kopling kita bisa membayangkan kendaraan tidak dapat berjalan
dengan lembut dan sering terjadi hentakan saat mobil di akselerasi dan memungkinkan
cepat rusak / rompalnya gigi transmisi saat memindah perseneling.
penyaluran
tenaga
mesin
ke
roda
penggerak.
Untuk
mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu sistem
mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kaki
melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit (Throwout lever).
Sistem ini untuk menggerakkan release fork digunakan sistem hidraulis, saat
pedal kopling di injak piston pada master silinder akan tertekan dan piston ini
akan menekan fluida sehingga fluida akan mengalir melalui fleksibel house dan
pada bagian bawah terdapat release silinder yang juga berisi sebuah piston, saat
aliran fluida sampai pada bagian ini maka piston pada release silinder akan
tertekan oleh fluida sehingga piston akan mendorong / menekan release fork.
B. RELEASE FORK
Release fork memiliki fungsi yaitu menekan release bearing sehingga
release bearing akan menekan pegas diafragma / pegas coil.
Release bearing berfungsi untuk menekan pegasi diafragma / pegas coil
sehingga plat penekan tidak kembali menekan plat kopling ke flywheel sehingga
aliran tenaga / putaran dari mesin melalui flywheel tidak dapat diteruskan ke
transmisi.
Clutch Cover (Rumah Kopling)
Clutch Cover ini terikat dengan flywheel sehingga saat flywheel berputar
clutch cover juga akan berputar. Clutch cover ini juga harus dapat memindahkan
panas dengan maksimal agar tidak terjadi over heating pada komponen kopling
Tipe Tipe Clutch Cover
1. Menggunakan Pegas Coil :
Keuntungan :
a. Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat.
Kerugian :
a. Membutuhkan tenaga yang besar untuk menekan pedal kopling.
b. Kontruksi rumit sehingga harganya mahal.
c. Kekuatan penekanan akan berkurang saat putaran tinggi / karena gaya
sentrifugal yang tinggi.
2. Menggunakan Pegas Diafragma
Keuntungan :
a. Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan.
b. Penekanan terhadap plat kopling lebih merata.
c. Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan
tinggi.
Kerugian :
a. Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil
Plat kopling perannya sangat vital dalam sistem kopling. Plat kopling ini
berfungsi untuk menghubungkan putaran mesin dari flywheel ke unit transmisi
saat plat kopling ini tertekan oleh plat penekan dan berfungsi memutuskan aliran
tenaga saat plat penekan tidak kembali menekan plat kopling. Dalam plat kopling
terdapat clutch hub yang akan dihubungkan dengan input shaft transmisi.
Disc Plate
Cushion
Facing
kopling.
Langkah Kerja
A. Pembongkaran
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melepas unit transmisi.
3. Sebelum melepas kopling menempatkan dulu clutch center pada tengah tengah
kopling agar saat baut clutch cover unit kopling tidak langsung jatuh.
4. Melepas unit kopling dengan cara melepas baut clutch cover. Saat melepas unit
kopling hati hati, agar plat kopling tidak jatuh.
B. Pemeriksaan
1. Pengukuran
a. Memeriksa kerataan pegas
7 +10
=8,5 mm
.
2
Tetapi saat pemeriksaan run out fly wheel jarum hanya menyimpang pada
satu arah, sehingga tidak perlu perhitungan dan langsung terbaca hasilnya.
3. Observasi/fisik
a. Pemeriksaan visual
Pada pemeriksaan ini dilihat secara visual kondisi dari pegas diafragma dan
baut untuk mengunci pegas diafragma.
Hasil : - Keausan diafragma tidak merata
- Baut pengunci ada yang hilang dan sudah aus
- Pelat kopling sudah banyak keroposnya.
b. Pemeriksaan pilot bearing
Pemeriksaan ini dengan cara melihat bagaimana kondisi dari pilot bearing
yang ada di tengah flywheel, apakah pilotnya lengkap atau sudah ada yang
hilang, pilot bearing sudah rusak atau masih bagus dan pilot bearing ada
atau tidak.
Hasil : Pilot bearing tidak ada
c.
pada buku manual harus diganti atau diperbaiki agar kopling dapat bekerja dengan
optimal.
2. Saran
a. Saat melepas unit transmisi dan kopling harus hati hati dan ditahan karena saat
baut sudah dilepas langsung bisa jatuh.
b. Saat pemasangan unit kopling maka harus dicenterkan dulu pada flywheel
dengan clutch center atau bisa juga dengan obeng.
Praktikum:
1.
2.
3.
4.