Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TIFOID

1. Identitas
Nama
Jenis kelamin
Umur (70-80% pada usia 12-30 tahun)
Pekerjaan (penyaji makanan, berkaitan dengan tinja)
Alamat (di lingkungan kumuh)
Riwayat penyakit
Riwayat penyakit keluarga
2. Faktor Risiko
Hygene per orangan buruk (tidak cuci tangan pada anak-anak atau penyaji
makanan)
Hygene makanan/minuman buruk (makanan yang dicuci dengan air
terkontaminasi, sayuran yang dipupuk oleh tinja manusia, air minum yang
tidak dimasak)
Sanitasi lingkungan kumuh (tidak ada pengelolaan limbah, sampah)
Penyediaan air bersih yang kurang memadai
Jamban yang tidak memenuhi syarat
Karier yang tidak diobati sempurna
Belum di imunisasi tifoid
Sedang dalam keadaan imun yang turun
3. Keluhan Subjektif
Demam yang tidak turun karena ada infeksi virus/bakteri
Nyeri perut, mual, muntah, diare ada iritasi mukosa pencernaan, inflamasi
pada saluran cerna
Penurunan kesadaran infeksi di otak
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: Tampak lemah, suhu tubuh 38-40o , muka merah
Tingkat kesadaran
: Dapat terjadi penurunan kesadaran (apatis)
Sistem respirasi
: Nafas cepat dan dalam, peningkatan RR
Sistem kardiovaskuler : Penurunan tekanan darah, bradikardi relative
Sistem gastrointestinal: Bibir kering, mukosa mulut kering, lidah kotor, mual,
muntah, anorexia, konstipasi, nyeri perut, peristaltik usus meningkat
Pemeriksaan abdomen: Limpa dan hati terdapat pembesaran

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah tepi : Anemia (Normal wanita : 12-16, pria 14-18, anak :
10-16), Leukopenia 3000-8000 per mm3 (Normal dewasa : 4000 10.000,
anak : 9000 12.000), Trombositopenia (Normal 200.000 400.000)
Pemeriksaan tinja : didapatkan lendir dan darah (curiga perdarahan abdomen)
Pemeriksaan serologis : test widal dan tubex (+)
Pemeriksaan bakteriologis : diagnosa pasti demam tifoid dengan ditemukan
Salmonella typhii pada biakan darah/tinja/empedu/urine.
6. Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis yang lengkap, didukung oleh gambaran laboratorium.
Gold Standard : Menemukan Salmonella typhii dari biakan
7. Diagnosis Banding
Demam paratifoid gejala lebih ringan
Infeksi virus dengue demam sepanjang hari dalam periode tertentu, nyeri
pada seluruh tubuh terutama sendi
Malaria transmisi bergantung pada vektor (nyamuk), gejala klinis muncul
pada waktu yang bersamaan tidak per stage
Influenza ada gejala pada nasofaring (pilek, kongesti nasal, bersin), gejala
gastrointestinal hanya pada anak anak
8. Tinjauan Pustaka
Anatomi & Histologi & Fisiologi

Definisi : Demam tifoid / Tifus abdominalis / typhoid fever adalah penyakit


infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam

satu minggu/lebih disertai gangguan pada saluran cerna dengan atau tanpa
gangguan kesadaran.
Epidemiologi : > pada orang dengan sanitasi buruk, 70-80% pada usia 15-30
tahun
Etiologi : Bakteri Salmonella typhii
Patogenesis :

9. Kriteria Diagnosis
Diagnosis Klinis :
o Suspect demam tifoid : anamnesis + pem. fisik
o Demam tifoid klinis : gejala klinis + gambaran laboratorium
Diagnosis Etiologik :
o Biakan Salmonella typhii
o DNA S. typhii dengan menggunakan PCR

10. Komplikasi
Intestinal : Perdarahan usus, perforasi usus
Ekstra Intestinal : Tifoid ensefalopati, Septic shock, Peritonitis, Hepatitis
tifosa, Pankreatitis tifosa
11. Tatalaksana
1) Menegakan diagnosis klinis
2) Menetapkan indikasi rawat atau rujuk
3) Prosedur perawatan : Tirah baring, Diet, Antimikroba, Obat simptomatik
4) Pemberian antimikroba : Lini pertama (Kloramfenikol 4x500 mg/hari oral/IV
sampai 7 hari bebas panas)
5) Terapi pada karier :
a. Tanpa kolelitiasis (terapi selama 3 bulan) Ampisilin / Amox
100mg/kgBB/hari + probenesid 30 mg/kgBB/hari, Trimetoprim +
sulfametoksazol 2 tablet/2 kali/hari
b. Dengan kolelitiasis kolesistektomi + regimen diatas 28 hari atau
kolesistektomi + salah satu dari : Siprofloksasin 750 mg/2x/hari,
Norfloksasin 400 mg/2x/hari
12. Pencegahan
Preventif dan control penularan
o Identifikasi dan eradikasi S. typhi
o Pencegahan transmisi langsung dari penderita akut maupun karier
o Proteksi pada orang yang berisiko tinggi Vaksinasi
13. Vaksinasi
Indikasi : 1. Hendak mengunjungi daerah endemic
2. Terpapar dengan penderita karier
3. Petugas laboratorium
Jenis
: 1. Vaksin oral : Ty21a
2. Vaksin parenteral : Vi CPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux)
Jadwal :
o Parenteral anak > 2 tahun, di lengan/paha, booster 3 tahun
o Oral anak > 6 tahun, bentuk kapsul yang dimakan pada hari ke 1-35, booster 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai