Vaksin
Toksoid
Antitoksin
Serum imun
Derivat2 darah
Pembantu diagnostik
Rabies
Distemper
Anak anjing 8 mgg 10 mgg / 12 mgg 15
bln ulang stp 3 thn.
6-8 minggu :
- Pemeriksaan umum
- Vaksinasi DP (Distemper dan Parvovirus)
- Pemberian obat cacing
10-12 minggu :
- Pemberian umum
- Vaksinasi PiBr (Parainfluenza dan
Bordetella)
14-16 minggu :
- Pemeriksaan umum
Vaksinasi DHLPI (Distemper, Hepatitis,
Leptospirosis dan Parvovirus)
20 minggu :
- Pemeriksaan umum
Vaksinasi DHLPII+R (Distemper, Hepatitis,
Leptospirosis, Parvovirus dan Rabies)
5 bulan (khusus untuk anjing yang belum
pernah divaksin)
Suspensi virus/riketsia yg
ditumbuhkan dalam telur berembrio,
dlm biakan sel/dlm jaringan yg sesuai &
megdg virus/riketsia hidup/inaktif/
komponen imunogeniknya.
Absorpsi
1.
Vaksin aktif
bakteri atau virus hidup yang dilemahkan
dengan cara pembiakan berulang-ulang
harus dpt berkembang biak respon imun
respon imun = infeksi alamiah
bersifat labil, rusak oleh panas & cahaya
contoh: campak, rubela, polio (virus),BCG,
demam tifoid oral (bakteri), vaksin
ND (ayam),
1.
Vaksin aktif
Keuntungan:
- Dosis tunggal mungkin efektif
- lbh cpt bekerja 3-4 hr antibodi terbentuk
- memberikan respon imunitas panjang
Kerugian :
- dpt mnjadi virulen (mengganas)
- mengkontaminasi hewan lain atau fetus
2. Vaksin Nonaktif
Stabil
Tidak menyebabkan penyakit akibat
pembalikan virulensi
Mudah dalam penyimpanan
Dipero/
dr
toksin
yg
telah
dikurangi/dihilangkan
toksisitasnya
hingga
mencpi
tingkat
tdk
terdeteksi,
tanpa
mengurangi sifat imunogenisitas, dg cara ttt yg
dpt mcgh bubhnya kembali toksoid mjd toksin
Cairan, beku kering
Ex: Diphteria toxoid, Tetanus toxoid
Absorpsi
Biosafety level 1
Fasilitas ini diperuntukkan bagi mikroorganisme yang
tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Contoh agen: Escherichia coli, Bacillus subtilis, virus
Gumboro dan virus Infectious canine hepatitis.
Biosafety level 2
Mikroorganisme yang mempunyai kemampuan berasosiasi
atau bergabung dengan penyakit manusia dengan berbagai
macam keganasan.
Kemampuan penularan mikroorganisme ini tergolong sedang.
Contoh: (Measles virus), Salmonellae, Toxoplasma spp., virus
hepatitis.
Biosafety level 3
Mikroorganisme yang berpotensi menginfeksi saluran
pernapasan yang dapat menyebabkan kerusakan yang
parah.
Berbahaya bagi personal yang bekerja di dalam laboratorium
& mengkontaminasi lingkungan sekitar laboratorium.
Contoh: Virus avian influenza (AI), Mycobacterium
tuberculosis, St. Louis encephalitis virus, Anthrax dan
Coxiella burnetii.
Personal
Biosafety level 4
Fasilitas laboratorium ini digunakan untuk
penanganan mikroorganisme yang sangat
berbahaya bagi manusia, seperti Ebola zaire,
Sin nombre virus, Rift valley fever, HIV.
Avian
enccephalomyetis
Fowl pox
Cholera
Chicken infection
anemia
Coryza/snot
Egg drop syndrome
Fowl Pox
Swollen Head
Syndrome
Infectious Bronchitis
Infection Bursal
Disease
Marek
Mycoplasma
Gallisepticum
Newcastle disease (ND)
Reo Virus
Salmonella Enteritis
Turkey Rhinotracheitis
Tetes mata
Tetes mulut
Injeksi sub cutan
Injeksi intramuskular
Pakan
Air minum
Anthrax
Mareks deseases
Atropik Rhinitis
Newcastle desease
Gumboro
Fowl cholera
Infectious bronchitis
Laryngotracheitis
Indikasi :
1. Infeksi penyakit yang disebabkan oleh
Strepcoccus iniae
Dosis
1 liter vaksin dicampurkan 9L air laut untuk
pencelupan
c/o : Norvax Strep Si