Anda di halaman 1dari 14

BULLYING PADA

ANGGOTA GENG MOTOR


DI BANDUNG
BY :
RAHMA MEGI ABIYO

I
Y
L
L
U
B
NG

10505169

LATAR BELAKANGMASALAH

Bullying yang dilakukan oleh anggota geng motor fenomena yang sudah
sangat meresahkan masyarakat di Bandung

TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk mengetahui gambaran bullying pada anggota geng motor di
Bandung
2.Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan bullying pada
anggota geng motor.
MANFAAT PENELITIAN
1.Manfaat Teoritis memberikan masukan bagi ilmu psikologi &
sebagai acuan penelitian selanjutnya
2.Manfaat Praktis memberikan wawasan, informasi dan pedoman
bagi remaja, masyarakan maupun anggota geng motor itu sendiri.

BUULYING adalah

Suatu perbuatan atau perkataan yang menimbulkan rasa takut, sakit, atau
tertekan baik secara fisik maupun mental yang terencana dari orang yang lebih
kuat kepada orang yang lebih lemah dengan menggunakan alasan yang dibuatbuat untuk merasionalisasikan tindakan yang dilakukan (Sejiwa, 2008).

BENTUK-BENTUK PERILAKU
BULLYING
1.Bullying secara fisik
2.Bullying secara verbal
3.Bullying secara psikologis

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING


Riauskina, Djuwita dan Soestio (2005)
1.Tradisi turun temurun dari senior
2.Balas dendam karena dulu pernah diberlakukan sama
3.Ingin menunjukkan kekuasaan
4.Marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan
5.Mendapatkan kepuasan
6.Perilaku dianggap tidak sopan menurut aturan kelompok
tertentu

GENG MOTOR

PENGERTIAN Mustaqim, Kurniawan,


Setyaningsih, Isyandari (2008)
Sekumpulan orang pecinta motor yang
menyukai kebut-kebutan, tampa
membedakan jenis motor yang dikendarai,
semua membaur menjadi satu.

Perbedaan Geng Motor dengan Club Motor


Geng Motor

Club Motor

Kendaraannya tidak lengkap

Kendaraan

bahkan

bagus dan dilengkapi dengan

terkesan

tidak

terawat.
Biasa

lengkap

bahkan

aksesoris.
keluar

malam

Anggota

club

motor

akan

biasanya mulai pukul 23.00

keluar jika ada even khusus

sampai 03.00

atau pada saat konvoi.

Biasa berkeliaran di tempat


gelap dan senang membuat
keributan

jika

sedang

urakan

(tampa

konvoi.
Berdandan

Jika
terang

berkumpul
dan

paling

ditempat
malam

pukul 22.00
Berdandan rapi dan memiliki

atribut dan aksesoris)

perencanaan

Tidak terdaftar di ikatan

Terdaftar di ikatan motor

motor dan tidak

dan

susuan organisasi.

memiliki

memiliki

organisasi.

susunan

PERILAKU BULLYING PADA ANGGOTA GENG


MOTOR DI BANDUNG
Genggeng motor saat ini telah menjadi gejala sosial yang sangat meresahkan
masyarakat. Kehadiran kelompok remaja bersepeda motor itu identik dengan
perilaku bullying kepada orang lain (Afriadi, 2009).
Melihat fenomena perilaku bullying pada anggota geng motor ini, sudah
mengganggu ketertiban masyarakat, selain mencelakai atau membahayakan
nyawa dan keselamatan orang lain juga mereka merusak fungsi dari fasilitas
publik.
Pada Agustus 2007, Kepolisian Bandung menyampaikan publikasi perekrutan
anggota geng motor yang diwarnai dengan perilaku bullying oleh anggota
senior geng motor kepada calon anggota geng motor. Dimulai dengan
pemberian tendangan dan pukulan terhadap calon anggota. Prosesi
perekrutan anggota geng motor. Dalam perekrutan tersebut calon anggota
baru baru geng motor diharuskan berkelahi satu dengan yang lain. Kemudian
calon anggota baru geng motor tersebut di rendam beberapa saat di sebuah
sungai (White, 2008).

METODOLOG
I
PENELITIAN

Menggunakan Metode
Studi Kasus

Subjek adalah seorang laki-laki berusia 20 sampai


dengan 25 tahun anggota geng motor yang masih aktif
bergabung dalam geng motor tersebut dan tinggal di
daerah Bandung Jawa Barat.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Wawancara & Observasi

HASIL
Dari penelitian perilaku bullying yang dilakukan oleh Subjek adalah

bullying secara fisik seperti memukul, mendorong, menendang,


mencubit, memeras atau meminta sesuatu secara paksa, dan merusak
barang milik orang lain. Bullying secara verbal seperti mengancam,
mempermalukan orang lain, merendahkan orang lain, mengganggu orang
lain, memberikan nama panggilan tertentu, mengejek orang lain,
memaki orang lain, dan menyebarkan gosip. Bullying secara psikologis
seperti melihat dengan sinis, mengucilkan seseorang, mengabaikan
orang lain, dan mengintimidasi orang lain. Hal ini sesuai dengan teori

Argenbright dan Edgell (dalam Milsom & Gallo, 2006) tentang bentukbentuk perilaku bullying.

HASIL

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan perilaku bullying yang


dilakukan oleh Subjek disebankan oleh faktor tradisi dari senior,
balas dendam karena dulu pernah diberlakukan sama, ingin
menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak berperilaku
yang sesuai dengan yang diharapkan, dan mendapatkan kepuasan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Riauskina, Djuwita dan Soesetio
(2005) tentang faktor-faktor penyebab perilaku bullying.

KESIMPULAN

Gambaran Perilaku Bullying yang Dilakukan


Oleh Subjek

Bullying secara
fisik

Bullying secara
verbal

Memukul

Mengancam

Menendang

Mempermalukan

Mendorong
Mencubit
Memeras/meminta
barang milik orang
lain secara paksa
Merusak barang
milik orang lain

Merendahkan orang lain

Bullying secara
psikologis

Melihat dengan
sinis
Mengucilkan

Mengganggu orang lain


Memberikan nama
panggilan tertentu
Mengejek
Memaki
Menyebarkan
gosip

Mengabaikan
Mengintimida
si

KESIMPULAN

Gambaran Faktor-faktor Penyebab Perilaku Bullying


yang Dilakukan Oleh Subjek

Prilaku bullying sudah menjadi tradisi dari seniornya.


Membalas dendam karena dahulu pernah diperlakukan sama oleh
seniornya.
Ingin menunjukkan kekuasaan kepada juniornya di dalam geng
motor.
Marah karena korban tidak berperilaku yang sesuai dengan yang dia
harapkan.
Mendapatkan kepuasan.

SARAN
-Penelitian ini diharapkan dapat membangun
kepekaan masyarakat mengenai isu bullying
-Untuk subjek diharapkan untuk mencari
alternatif kegiatan lain untuk menekan perilaku

bullying, misalnya mengikuti kegiatan olah raga,


musik, mendalami agama dan kegiatan-kegiatan
positif lainnya. Subjek diharapkan agar lebih
dapat mengendalikan diri agar tidak membalas
segala perlakuan yang diterima dari seniornya.
Subjek sebaiknya mempelajari tentang perilaku

bullying yang subjek lakukan agar tidak di ulangi


dikemudian hari
-Untuk orang tua diharapkan senantiasa dapat
melakukan perlawanan terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh anaknya. Baik di dalam maupun
diluar rumah.

yang terjadi di lingkungan masyarakat


khususnya yang terjadi di dalam geng motor.
-Seluruh pihak baik keluarga atau sekolah
ataupun masyarakat sebaiknya melakukan
tindakan pencegahan agar perilaku bullying
tidak terulang dikemudian hari.
-Untuk peneliti selanjutnya di harapkan dapat
menyempurnakan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai