Anda di halaman 1dari 6

Bank Dunia

World Bank
Tanggal Pembentukan
Jenis
Badan hukum
Tujuan
Lokasi
Keanggotaan

27 Desember 1945
Organisasi internasional
Perjanjian internasional
Pemberian pinjaman
Washington, D.C., AS
187 negara (IBRD)

Presiden

170 negara (IDA)


Robert Zoellick

Organ utama
Organisasi induk
Situs web

Jim Yong Kim (terpilih)


Dewan Direksi
Grup Bank Dunia
www.worldbank.org

Bank Dunia (World Bank) adalah Lembaga Keuangan Internasional yang


memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian berbagai Negara di
dunia. Sebagai Lembaga keuangan internasional Bank dunia didirikan untuk
menangani masalah keuangan yang bersifat intenasional. Bank Dunia melalui
bentuk-bentuk bantuannya diharapkan bisa menjadi fasilitator untuk mengurangi
kemiskinan yang melanda sebagian Negara-negara yang bekerja sama dengannya
Bank dunia adalah Lembaga Keuangan Internasional yang memiliki
perwakilan hampir di setiap negara khususnya negara-negara berkembang.
Berbicara mengenai Bank Dunia berarti akan menggambarkan sebuah lembaga
keuangan internasional yang memberikan pinjaman ke negara-negara berkembang
untuk program permodalan.
Latar Belakang didirikan Bank Dunia, Bank Dunia didirikan pada tahun 1944
di Britton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Bank Dunia dibentuk oleh dua
negara promotor dan pendukung utama, yaitu Amerika Serikat dan Inggris. Tujuan
awal didirikannya adalah untuk mencegah berulangnya peristiwa Great
Depression sebagaimana pernah terjadi pada sekitar tahun 1930. Hal ini disebabkan
perang dunia kedua yang melanda hampir seluruh belahan bumi yang sangat
berpotensi menyebabkan kemunduran ekonomi di Eropa dan juga di sebagian besar
negara-negara korban perang lainnya. Pada saat itu kemungkinan pihak sekutu
(yang saat itu sudah didukung oleh Amerika Serikat pasca pengeboman Pearl
Harbour oleh Jepang) merasa perang tidak akan berlangsung lama lagi ataupun
karena alasan lain, tetapi yang jelas setahun setelah didirikannya Bank Dunia
perang dunia kedua benar-benar berakhir. Sesuai yang telah diprediksikan
sebelumnya, negara-negara yang menjadi korban perang, terutama di Eropa, segera
membutuhkan aliran dana untuk merekonstruksi perekonomian mereka
pascaperang. Prancis tercatat sebagai negara pertama yang mendapatkan pinjaman
dari Bank Dunia.

Sebagai suatu lembaga yang menjadi subyek hukum internasional bank dunia
memiliki dua keanggotaan yaitu ; International Finance Corporation (IFC) dan
International Development Asociation ( IDA ).
Fungsi dan Tujuan Bank Dunia
Pada awalnya tujuan bank dunia adalah untuk membantu proses rekonstruksi
Negara-negara yang menderita kerugian akibat perang. Seiring dengan berjalannya
waktu Negara-negara yang mengalami peperangan semakin berkurang drastis
jumlahnya akibatnya kebutuhan akan rekontruksi pasca perang pun semakin sedikit
pula jumlahnya. Oleh sebab itu, Bank Dunia kemudian menggeser fokusnya ke arah
pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang tidak lain tertinggal
dari negara maju. Namun tujuan rekonstruksi pasca perang juga tidak dihilangkan.
Bank Dunia didirikan untuk memecahkan masalah internasional terutama
yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Bank Dunia secara
umum bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di dalam suatu Negara.
Tujuan lain Bank Dunia adalah untuk membantu rekonstruksi dan
pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk
tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak
karena perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk
usaha damai dan dorongan pembagnunan untuk fasiltas produktif dan sumbersumber di negara-negara miskin.
Tujuan berikutnya adalah untuk mendorong investasi swasta luar negeri lewat
jaminan atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh
investor swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang
wajar, sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan
persyaratan yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal
mereka sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber
lainnya.
Bank dunia juga mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang
perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo
pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumbersumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas,
standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.
Melalui bank dunia di susun pula pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin
olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya
sehingga dapat lebih berguna dana proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun
kecil, dapat diatasi segera.
Selain itu bank dunia juga menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk
mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah
anggota.
Seperti yang kita lihat pada tujuannya mengentaskan kemiskinan menjadi
fungsi dari Bank Dunia. Pengentasan kemiskinan ini secara khusus ditujukan untuk
Negara-negara berkembang. Bank Dunia memberikan pinjaman untuk proyekproyek

produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang


telah menjadi anggotanya. Secara ringkas fungsi dari bank dunia adalah
meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui program pendidikan dan kesehatan,
mengembangkan bidang kehidupan social, pemerintahan dan membangun institusi
sebagai kunci elemen pengurangan kemiskinan, kemudian menguatkan kemampuan
pemerintah dalam pemberian pelayanan berkualitas, efesien dan transparan, bank
dunia juga memiliki fungsi menjaga kelestarian lingkungan hidup, mendorong dan
mendukung pengembangan bisnis sector swasta serta turut andil dalam
pembentukan stabilitas lingkungan ekonomi makro sehingga tetap dalam kondisi
kondusif untuk investasi dan perancanaan jangka panjang.
Peran Bank Dunia Secara Global
Bank dunia memiliki dampak yang sangat besar di dunia internasional melalui
peran-peran yang telah di tunjukkannya di pentas dunia. Dari awal dibentuknya Bank
Dunia telah memiliki peranan yang sangat besar dalam membantu negara-negara
korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur
dan perekonomiannya yang hancur pasca perang dunia kedua. Dengan berakhirnya
perang dunia kedua Bank Dunia memulai mentransformasikan peran baru sebagai
lembaga pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara
berkembang yang membutuhkan untuk membangun kesejahteraan dan
mengentaskan kemiskinan di Negara tersebut, sebagaimana yang telah dijelaskan
pada tujuan dan fungsi bank dunia,
Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting
bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negaranegara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya
menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya menjadi keinginan
seluruh negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika kemudian Bank
Dunia menjadi suatu alternative kuat demi terciptanya harapan tersebut.
Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk
mengembangkan beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan,
kesehatan, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup.
Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana
pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau
yang berhubungan dengan proyek yang didanai.
Pemilihan bank dunia sebagai alternative pengembangan perekonomian
khususnya Negara berkembang memang pada kenyataannya terkadang juga malah
menjadi suatu pisau bermata dua yang dapat memajukan perekonomian melalui
bantuannya atau malah membuat masalah-masalah baru dari bantuan yang
diberikannya tersebut.
Namun juga tidak dapat di pungkiri, Jika dilihat secara global, bantuanbantuan dana kepada masing-masing negara peminjam telah menjadi penyangga,
sehingga perekonomian dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya
juga sesuai dengan tujuan keberadaan dari Bank Dunia.

Peran Bank Dunia (World Bank) Bagi Perkembangan Perekonomian Indonesia


Bank Dunia telah banyak memberikan peranannya bagi situasi dan kondisi
perekonomian Indonesia. Bank Dunia mulai berperan sebagai lembaga pemberi
pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto,
yaitu sekitar tahun 1968. Peranan bank dunia ini terlihat dari kinerjanya dalam
menjalankan tugas di Indonesia. Beberapa hal syang menjadi tugas bank dunia
untuk Indonesia pada saat itu antara lain yaitu memimpin Forum CGI. Aggota CGI
(Consultative Group meeting on Indonesia) adalah 33 negara dan lembaga-lembaga
donor yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia. CGI membantu pembangunan di
Indonesia dengan cara memberikan pinjaman uang serta bantuan teknik untuk
menciptakan aturan-aturan pasar dan aktivitas ekonomi liberal. Dalam hal ini, Bank
Dunia bertugas menciptakan pasar yang kuat bagi kepentingan negara-negara dan
lembaga donor.
Tugas berikutnya Bank Dunia adalah menyediakan hutang dalam jumlah
besar, bekerjasama dengan Jepang dan ADB (Asian Development Bank). sebelum
memberikan pinjaman, Bank Dunia menjajaki Indonesia dengan memberikan
bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang
diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis
Di masa-masa awal pemberian pinjaman. pinjaman yang diberikan oleh Bank
Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, dengan
jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun.
Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan
untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik,
dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil
menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan
ekonomi sebesar 7% per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan
ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an
Indonesia sudah mulai memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau
dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada
dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah
deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan
sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
Dana hutang yang diberikan kepada Indonesia, antara lain dalam bentuk
hutang proyek dan hutang dana segar. Hutang proyek adalah hutang dalam bentuk
fasilitas berbelanja barang dan jasa secara kredit. Namun, sayangnya, hutang ini
justru menjadi alat bagi Bank Dunia untuk memasarkan barang dan jasa dari
negara-negara pemegang saham utama, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan
lainnya kepada Indonesia. Untuk hutang dana segar bisa dicairkan bila Indonesia
menerima Program Penyesuaian Struktural (SAP). SAP mensyaratkan pemerintah
untuk melakukan perubahan kebijakan yang bentuknya, antara lain: swastanisasi
(Privatisasi) BUMN dan lembaga-lembaga pendidikan, deregulasi dan pembukaan
peluang bagi investor asing untuk memasuki semua sector, pengurangan subsidi
kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti: beras, listrik, pupuk dan rokok serta
menaikkan tarif telepon dan pos ,menaikkan harga bahan bakar (BBM)

Tugas Bank Dunia yang lain adalah mendorong pemerintah Indonesia untuk
melakukan privatisasi dan kebijakan yang memihak pada perusahaan-perusahaan
besar.
Sisi Negatif Peran Bank Dunia di Indonesia
Dampak negative dari peran bank dunia terlihat dari Besarnya jumlah hutang
(yang terus bertambah) membuat pemerintah juga harus terus mengalokasikan dana
APBN untuk membayar hutng dan bunganya. Besarnya beban utang tidak saja
menguras sumber-sumber pendapatan negara, tetapi juga mengorbankan
kepentingan rakyat berupa pemotongan subsidi dan belanja daerah. oleh Karena itu,
meski Bank Dunia memiliki semboyan working for a world free of poverty, namun
meski telah lebih dari 60 tahun beroperasi di Indonesia, angka kemiskinan masih
tetap tinggi.
Kerugian yang diderita Indonesia karena menerima pinjaman dari Bank Dunia
dapat terjadi di berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi dan politik. Kerugian
yang di sebabkan world bank dalam bidang ekonomi yang terjadi di Indonesia salah
satunya adalah kehilangan hasil dari pengilangan minyak dan penambangan mineral
(karena diberikan untuk membayar hutang dan karena proses pengilangan dan
penambangan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnational partner Bank
Dunia). Kemudian jebakan hutang yang semakin membesar, karena mayoritas
hutang diberikan dengan konsesi pembebasan pajak bagi perusahaan-perusahaan
AS dan negara donor lainnya. Hutang yang diberikan akhirnya kembali dinikmati
negara donor karena Indonesia harus membayar biaya konsultasi kepada para
pakar asing, yang sebenarnya bisa dilakukan oleh para ahli Indonesia sendiri.
Hutang juga dipakai untuk membiayai penelitian-penelitian yang tidak bermanfaat
bagi Indonesia melalui kerjasama-kerjasama dengan lembaga penelitian dan
universitas-universitas. Bahkan, sebagian hutang dipakai untuk membangun
infrastuktur demi kepentingan perusahaan-perusahaan asing, seperti membangun
fasilitas pengeboran di ladang minyak Caltex atau Exxon Mobil. Pembangunan
infrastruktur itu dilakukan bukan di bawah kontrol pemerintah Indonesia, tetapi
langsung dilakukan oleh Caltex dan Exxon.
Sedangkan untuk kerugian dalam bidang politik terjadi karena keterikatan
pada hutang membuat pemerintah menjadi sangat bergantung kepada Bank Dunia
dan mempengaruhi keputusan-keputusan politik yang dibuat pemerintah.
Pemerintah harus berkali-kali membuat reformasi hukum yang sesuai dengan
kepentingan Bank Dunia.
Bank Dunia sebagai salah satu organ PBB mendapatkan mandat untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa. Namun Bank Dunia malah
memfokuskan operasinya pada penguatan pasar dan keuangan melalui ekspansi
ekonomi perusahaan multinasional, dan membiarkan Indonesia selalu berada dalam
jeratan hutang tak berkesudahan.
Dari Penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa bank dunia memegang
peranan besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia baik dalam
pembangunan maupun pasang surut perekonomian nasional. Mulai dari

pembangunan masa 1970-an hingga di era reformasi yang menciptakan kebijakankebijakan baru, semuanya tidak terlepas dari peran Bank Dunia.
Kesimpulan
Bank dunia memiliki peranan yang penting dalam memberikan bantuan dan
pemecahan masalah baik dalam masalah keuangan sekaligus strukturalnya dengan
tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan yang diberikan pada umumnya
ditujukan kepada Negara-negara yang sedang berkembang dalam bentuk pinjaman.
Bank dunia memegang suatu harapan untuk menjadi penyelamat nagaranegara yang sedang terpuruk perekonomiannya agar terselesaikan masalahnya.
Namun realita yang terjadi terkadang Bank Dunia justru membuat Negara yang
dinaunginya tersebut semakin terjerat dalam kesuliatan. Bantuan yang diberikan
terkadang hanya menyelesaikan masalah dalam jangka pendek namun memberikan
masalah lain yang lebih besar dalam jangka panjang. Inilah yang terjadi pada
Indonesia sekarang ini, Indonesia terlilit hutang, yang mengharuskan menyisihkan
dana APBN umtuk pembayaran hutang tersebut berikut juga bunganya yang dinilai
cukup memberatkan. Terlepas dari itu memang tidak dapat dipungkiri bahwa Bank
dunia memiliki peranan yang besar dalam kemajuan perkembangan perekonomian
Indonesia, ini terlihat dari perkembangannya setelah pemberian dana pinjaman
pertama dari Bank Dunia yang digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian,
perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Yang membuat
Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan

Anda mungkin juga menyukai