Anda di halaman 1dari 13

BED SIDE TECHING (BST)

Asma episodic sering + serangan derajat berat (dalam


perbaikan)

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)


SMF Ilmu Penyakit Anak
Disusun oleh:
Hafizh Budhiman Mahmud

12100114050

Partisipan :
Yasir Hady
Nurul Fauziah Mahmudah
Novian Adi Saputra
Fitri Milasari
Iin Farlina
Mutiara Ratry Purwati
Fithri Latifah Amrulloh

12100114037
12100114022
12100114089
12100114031
12100114088
12100114034
12100113070

Preseptor:
dr. Wiwiek Setyowulan., Sp. A., M.Kes.

SMF ILMU PENYAKIT ANAK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2015

IDENTITAS
Pasien:

Nama

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat

Tanggal lahir : 8 april 2005

Umur

: 10 tahun

Anak ke

: 3 dari 4 bersaudara

Tanggal pemeriksaan : 21 April 2015

: An. MA

: Jl. Sekelimus Utara no IX kapling 10

Orangtua:
Ibu

Nama

:Ny. I

Umur

: 44 tahun

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Pendidikan

: S1

Nama

: Tn. A

Umur

: 45 tahun

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Pendidikan

: S1

Ayah

ANAMNESIS
Keluhan Utama

: Sesak napas

Anamnesis Tambahan

Pasien datang ke IGD muhamadiyah dengan dengan keluhan sesak nafas disertai
mengi sejak 1 jam SMRS. Sesak dirasakan terus-menerus, tidak ada factor yang
memperingan gejala, dan dirasakan makin memburuk. Saat serangan terjadi pasien berbicara
terpotong-potong, mengganggu aktivitas, lebih senang pada posisi duduk, napas terasa berat
sehingga pasien harus berusaha lebih. Keluarga mengaku saat serangan berlangsung
terdengar suara mengi cukup keras pada saat mengeluarkan napas.
Keluhan didahului batuk disertai dahak berwarna hijau, yang muncul pada siang hari
sejak satu hari sebelum keluhan sesak ini muncul. Keluhan dirasakan terus-menerus,
diperberat saat beraktivitas.
Keluarga pasien menyangkal pasien sesak saat ditempat yang berdebu, diluar rumah,
saat menangis atau tertawa, menghirup parfum atau disinfektan, atau ketika dekat binatang.
Riwayat bersin-bersin, meler, dan gatal-gatal kemerahan di kulit yang biasanya muncul pada
saat cuaca dingin atau ditempat berdebu disangkal oleh keluarga. Riwayat tersedak, trauma
pada dada disangkal oleh pasien. Terbangun malam hari karena sesak, tidur lebih nyaman
menggunakan lebih dari satu bantal, bengkak pada daerah tungkai, BAK sering disangkal
oleh pasien. Gangguan BAK menjadi berwarna seperti cola, atau bengkak seluruh tubuh
disangkal oleh pasien. Demam disangkal oleh pasien. Nafsu makan menurun, berat badan
sulit naik, berkeringat malam, dan kontak dengan penderita batuk lama disangkal oleh pasien.
Batuk berdahak lebih dari 3 bulan dalam setahun, dan batuk pada malam hari disangkal oleh
pasien. Batuk disertai darah disangkal juga oleh pasien. Keluarga pasien juga menyangkal
pasien terjadi penurunan kesadaran, jari tangan dan kaki maupun mulut terlihat kebuiruan.

Sehari sebelum keluhan muncul pasien mengikuti perlombaan menari, lalu siangnya
batuk berdahak secara terus-menerus dan keesokan harinya muncul sesak. Pasien sudah
mengobati keluhannya dengan nebulizer salbutamol dirumah, namun keluhannya tidak
membaik lalu pergi ke rumahsakit. Di IGD pasien diterapi dengan nebulizer combivent,
namun pasien mengaku tidak ada perbaikan. Setelah perwatan selama 2 hari, keluhan sesak,
mengi, dan batuk sudah
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga mengaku keluhan seperti ini muncul sejak usia 8 bulan, pada saat itu pasien
dirawat dirumah sakit. Keluhan sesak, mengi, dan batuk dirasakan terjadi berulang. Keluarga
mengaku keluhan muncul 2-3 bulan sekali, yang muncul biasanya siang hari setelah
beraktivitas, tidak ada gangguan saat tidur atau beraktivitas, pada saat tidak terjadi serangan
tidak ada keluhan. Saat terjadi serangan pasien menggunakan obat salbutamol dan keluhan
membaik. Keluarga mengaku dalam 3 bulan terakhir keluhan semakin memburuk, serangan
muncul bisa satu kali dalam seminggu, sempat terbangun sekali pada malam hari akibat
batuk. Tiga minggu SMRS keluhan semakin memburuk, serangan dapat terjadi 2 3 kali
seminggu, satu kali serangan dapat berlangsung selama 2 hari sampai pasien tidak sekolah.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu, dan kaka pertama pasien memiliki riwayat asma.
Riwayat Kehamilan dan Persalianan
Selama mengandung, ibu tidak pernah sakit ataupun konsumsi obat-obatan tertentu.
Tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi pada saat hamil disangkal oleh keluarga. Ibu
pasien rajin kontrol rutin ke dokter. Pasien lahir dari ibu P4A1, cukup bulan, letak punggung,
lahir caesar, langsung menangis, air ketuban jernih, berat sekitar 3 kg dan panjang sekitar 50
cm

Riwayat Makanan
0 bulan 6 bulan

: ASI

6 bulan 9 bulan

: ASI + bubur susu

9 bulan 13 bulan

: ASI +bubur saring

14 bulan 16 bulan

: ASI + menu keluarga

Riwayat Imunisasi
Ibu mengaku pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap
Vaksin

Sudah / Belum

Usia

BCG

Sudah

1 bulan

Hepatitis B

Sudah

0,1,6 bulan

Polio

Sudah

0, 2, 4, 6 bulan

DPT

Sudah

2, 4, 6 bulan

Campak

Sudah

9 bulan

Riwayat Tumbuh Kembang


Keluarga pasien mengaku pertumbuhan dan perkembangan anaknya sama seperti anak-anak
sebayanya. Sekarang pasien sudah sekolah (kelas 4 SD)
Motorik

Mengangkat kepala

: 8 minggu

Duduk

Merangkak

: 7 bulan

Berjalan

: 1 tahun

: 6 bulan

Bahasa

mulai bicara

: 1 tahun

Motorik halus :

Mengambil benda dengan dua jari usia 11 bulan

Sosial :

Di usia 4 tahun sudah bisa berpakaian

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos mentis

Nadi

: 100 x/menit, regular, equal, isi cukup

Respirasi

: 22 x/menit, torakoabdominal

Suhu

: 36,3 C

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Status Gizi:

Umur

: 10 tahun

Berat badan

: 29 kg

Tinggi badan

: 132 cm

BMI

TB/U

: -1 sampai -2 SD (normal)

BB/U

: 0 sampai -1 SD (normal)

BMI/U

: 0 sampai -1 SD ( normal)

Kesimpulan Gizi baik

: 16,7

Kulit

: Tidak ada kelainan

Otot

: Tidak ada kelainan

Tulang

: Tidak ada kelainan

Sendi

: Tidak ada kelainan

Kepala

Bentuk

: Simetris

Rambut

: Hitam, halus, tidak mudah rapuh

Wajah

: Simetris, flushing (-)

Mata

: Simetris, konjungtiva tidak anemis, Sekret (-) ,sklera

tidak ikterik.

Hidung

: Simetris, epistaksis -/-, sekret -/-, Pernafasan Cuping Hidung (-)

Telinga

: Simetris, sekret -/-, membran timpani intak

Mulut

: Bibir lembab, mukosa mulut sianosis (-)

Gigi

: Caries (-), oral hygiene baik

Tonsil

: tidak hiperemis

Faring

: tidak hiperemis

Leher
KGB

: tidak teraba pembesaran KGB

Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran


JVP

: Tidak mengalami peningkatan

Retraksi suprasternal (-)

Thorax
Kanan
Depan

Inspeksi

Pergerakan

Kiri
simetris,Pergerakan

simetris,

retraksi intercostal (-) retraksi intercostal (-)

Belakang

Palpasi

Pergerakan simetris

Pergerakan simetris

Perkusi

Sonor

Sonor

Auskultasi

VBS, wheezing (+),VBS, wheezing (+),


ronki (+), stridor (-)

ronki (+), stridor (-)

Inspeksi

Pergerakan simetris

Pergerakan simetris

Palpasi

Pergerakan simetris

Pergerakan simetris

Perkusi

Sonor

Sonor

Auskultasi

VBS, wheezing (+),VBS, wheezing (+),


ronki (-), stridor (-)

ronki (-), stridor (-)

Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis di ICS 4 LMCS

Perkusi

: Batas jantung normal

Auskultasi

: Bunyi jantung murni reguler S1 S2. murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Auskultasi

: Bising usus (+) normal 12 x/menit

Inspeksi

: Datar, retraksi epigastrium (-)

Palpasi

: Nyeri tekan pada epigastric, nyeri lepas (-)

Hepar

: Tidak ada pembesaran

Limpa

: Tidak ada pembesaran

Perkusi

: Tympani, pekak samping (-), pekak pindah (-)

Anogenital

: Tidak dilakukan

Ekstremitas

: Bentuk simetris, deformitas (-),sianosis (-), akral hangat, CRT

<2 detik

Status neurologis

Reflex fisiologi

: (+/+)

Reflek patologi

: (-/-)

Saraf otak

: tidak diperiksa

Rangsang meningen

Kaku kuduk

: (-)

Brudzinski I/II/III

: (-/-/-)

Laseque

: (-)

Kernig

: (-)

Resume
Pasien datang ke IGD muhamadiyah dengan dengan keluhan sesak nafas disertai
mengi, saat serangan terjadi pasien berbicara terpotong-potong, mengganggu aktivitas,
lebih senang pada posisi duduk, napas terasa berat sehingga pasien harus berusaha lebih,

suara mengi terdengar cukup keras pada saat mengeluarkan napas. Riwayat asma pada
ibu dan kaka pertama. Tiga minggu SMRS keluhan semakin memburuk, serangan dapat
terjadi 2 3 kali seminggu, satu kali serangan dapat berlangsung selama 2 hari sampai
pasien tidak sekolah.
PE:
Keadaan umum : sakit ringan
TTV dalam batas normal.
Pulmo : terdengar wheezing pada lapang paru kanan dan kiri.
DIAGNOSA BANDING
1. Asma episodik sering + serangan derajat berat (dalam perbaikan)
2. Bronkitis kronis
USULAN PEMERIKSAAN
1. Hematologi rutin (Hb, Ht, eritrosit, leukosit, hitung jenis, trombosit)
2. Foto toraks
3. Tes faal paru (spirometri)
4. Kadar IgE serum
5. Tes allergen (skin prik test)

DIAGNOSA KERJA
Asma episodic sering + serangan derajat berat (dalam perbaikan)

PENATALAKSANAAN

Terapi umum
Kebutuhan 2000 kkal/hari, protein 29 g/hari
Cairan NaCl 0,9% 70 ml/jam = 20 tpm
Terapi khusus
Penatalaksanaan RRI
O2 2-4 l/menit
Steroid oral metilprednisolon (0,5-1 mg/kgBB/hari) 2x8 mg
Nebulisasi combivent 2,5 mL tiap 1-2 jam. Jika 4-6x terjadi perbaikan klinis,
jarak diperlebar 4-6 jam
Aminovilin IV (6-8 mg/kgBB) dalam 20-30 menit
Penatalaksanaan pasien pulang
-agonis salbutamol inhaler (0,05-0,1mg/kgbb/kali) 2-3 x 100mcg
Steroid budesonide inhaler 1x200mcg
Ambroxol syrup 3 x 1 corg
Amoksisillin syrup forte (15-25 mg/kgbb/kali 3xsehari) 3 x 2 corg

PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam

= ad bonam
= dubia ad bonam

Quo ad sanantionam = dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai