ANEMIA
ANEMIA
11
masukan
diet,
masukan
diet
protein
hewani
12
pekerjaan
terpajan
terhadap
bahan
kimia.
Riwayat
13
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang
nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan
granulosit (respons inflamasi tertekan)).
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /
absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
5. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah
interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
C. Interverensi dan Rasional
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
Tujuan :
Dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil :
a. Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas seharihari)
b. Menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi,
pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.
Interverensi dan Rasional :
1) Kaji kemampuan ADL pasien.
Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
2) Kaji kehilangan atau gangguankeseimbangan, gaya jalan dan kelemahan
otot.
Menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12
mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
3) Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
14
aktivitas
secara
bertahap
sampai
normal
dan
15
4) Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau
tanpa demam.
Adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/pengobatan.
5) Berikan antiseptic topical ; antibioticsistemik (kolaborasi).
Mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi
atau untuk pengobatan proses infeksi local.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /
absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan nilai
laboratorium normal.
b. tidak mengalami tanda mal nutrisi.
c. Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan
atau mempertahankan berat badan yang sesuai.
Interverensi dan Rasional :
1) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
Mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.
2) Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
Mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi
makanan.
3) Timbang berat badan setiap hari.
Mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi
4) Nutrisi. (Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan
diantara waktu makan.)
Menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan mencegah
distensi gaster.
5) Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain
yang berhubungan.
Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ.
16
6) Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan
pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan
pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik
perawatan
mulut
khusus
mungkin
diperlukan
bila
jaringan
17
tentang
ketidaktahuan
meningkatkan
stress,
18
19