Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Di dalam data demografi terdapat identitas pasien dan identitas
penaggung jawab terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, agama, alamat, suku bangsa,
tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
Hemoroid biasa menyerang usia 50-an, 50% individu mengalami
berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yan terkena. Hemoroid
juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang
meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya
perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada
kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan
merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa
waktu setelah melahirkan.
Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita.
Insiden penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai
puncak pada usia 45-65 tahun
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama:
Perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus atau
nyeri pada saat defekasi.
Riwayat kesehatan sekarang:
Riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utama pada klien.
Biasanya klien yang mengalami hemoroid, didapatkan mengeluh terasa
adanya tonjolan pada anus, terkadang merasa nyeri dan gatal pada daerah
anus. Selain itu, terkadang klien datang ke rumah sakit dengan keluhan
adanya perdarahan dari anus saat buang air besar (BAB) yang
menyebabkan klien menjadi anemia.
Riwayat kesehatan sebelumnya:
Apakah klien pernah mengalami hemoroid sebelumnya. Apakah
klien mempunyai alergi terhadap suatu obat, lingkungan, binatang atau

10

terhadap cuaca. Klien juga ditanyakan apakah pernah menggunakan obat


terutama untuk pengobatan hemoroid sebelumnya.
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon

terhadap

aktivitas)
b. Sirkulasi
Gejala : kelemahan/nadi periver lemah
Tanda : Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah)
c. Eliminasi
Gejala : perubahan pola defekasi
Tanda : nyeri tekan abdomen , distensi, karakteristik feses = darah
bewarna merah terang (darah segar), konstipasi dapat terjadi
d. Nutrisi :
Gejala : Penurunan berat badan, anoreksia
Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah
e. Pola tidur
Gejala : Perubahan pola tidur
Terasa nyeri pada anus saat tidur
Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap
f. Mobilisasi
Gejala : membatasi dalam beraktifitas
Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi duduk dan
berbaring

B. Diagnosa Keperawatan
Pre operatif
1 Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan pecahnya
vena plexus hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus 2

menerus waktu BAB.


Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau anus,
yang ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah

anus.
Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang

keluar pada daerah eksternal.


Post Operatif
1 Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi berhubungan dengan
adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong angin.

11

Resikol terjadinya infeksi pada luka berhubungan dengan pertahanan

primer tidak adekuat


Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan dirumah.

C. Intervensi
1. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan pecahnya vena plexus
hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus - menerus waktu
BAB.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, resiko
kekurangan nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil:
a. Tidak terdapat anemis
b. erdarahan terhenti
c. BB tidak turun.
Intervensi dan Rasional:
a. Observasi tanda-tanda anemia
Tanda tanda anemis diduga adanya kekurangan zat besi (Hb
turun)
b. Diet rendah sisa atau serat selama terjadinya perdarahan
Dapat mengurangi perangsangan pada daerah anus sehingga tidak
terjadi perdarahan
c. Berikan penjelasan tentang pentingnya diet kesembuhan penyakitnya
Pendidikan tentang diet, membantu keikut sertaan pasien dalam
meningkatkan keadaan penyakitnya.
d. Beri kompres es pada daerah terjadinya perdarahan
Pasien dengan pecahnya vena plexus hemoriodalis perlu obat yang
dapat

membantu

pencegahan

terhadap

perdarahan

yang

mememrlukan penilaian terhadap respon secara periodik.


e. Kolaborasikan dengan tim medis lainnya, dengan memerikan obat
atau terapi yang sesuai Pasien dengan pecahnya vena flexus
hemmoroidalis perlu obat yang dapat membantu pencegahan
terhadap perdarahan yang memerlukan penilayan terhadap respon
obat tersebut secara periodik.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau
anus, yang ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada
daerah anus.
Tujuan:

12

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,


gangguan rasa nyaman terratasi.
Kriteria Hasil:
a. Nyeri berkurang
b. 2.Rasa gatal berkurang
c. 3.Massa mengecil
Intevensi dan Rasional:
a. Berikan randam duduk
Menurunkan ketidaknyamanan lokal, menurunkan edema dan
meningkatkan penyembuhan.
b. Berikan pelicin pada saat mau BAB
Membantu dalam melancarkan defikasi sehingga tidak perlu
mengedan.
c. Beri diet randah sisa
Mengurangi rangsangan anus dan melemahkan feses.
d. Anjurkan pasien agar jangan bannyak berdiri atau duduk ( harus
dalam keadaan seimbang).
Gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid dan duduk
dapat meningkatkan tekanan intra abdomen.
e. Observasi keluhan pasien
Membantu mengevaluasi derajat ketidak nyamanan dan ketidak
efektifan tindakan atau menyatakan terjadinya komplikasi.
f. Berikan penjelasan tentang timbulnya rasa nyeri dan jelaskan dengan
singkat
Pendidikan tentang hal tersebut membantu dalam keikut sertaan
pasien untuk mencegah / mengurangi rasa nyeri.
g. Kombinasikan dengan tim medis lainnya, untuk pemberian
suppositoria
Dapat melunakan feces dan dapat mengurangi pasien agar tidak
mengejan saat defikasi.
3. Defisit personal hygene pada anus berhubungan dengan massa yang
keluar pada daerah eksternal.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, terjaganya
kebersihan anus
Kriteria Hasil:
a. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
b. idak terasa gatal-gatal pada daerah anus.
c. Rasa gatal pada anus berkurang

13

Intervensi dan Rasional:


a. Berikan sit bath dengan larutan permagan 1/1000% pada pagi dan
sore hari.
Lakukan digital (masukan prolaps dalam tempat semula setelah di
bersihkan)
Meningkatkan

kebersihan

dan

memudahkan

terjadinya

penyembuhan prolaps.
b. Observasi keluhan dan adanya tanda- tanda perdarahan anus
Peradangan pada anus menandakan adanya suatu infeksi pada anus
c. Beri penjelasan cara membersihkan anus dan menjaga kebersihan
Pengetahuan tentang cara membersihkan anus membantu
keikutsertaan pasien dalam mempercepat kesembuhanya.
Post Operatif
4 Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi berhubungan dengan
adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong angin.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, gangguan
rasa nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil:
a. Tidak terdapat rasa nyeri pada luka operasi, 2. pasien dapat
melakukan aktivitas ringan.
b. skala nyeri 0-1.
c. klien tampak rileks.
Intervensi dan Rasional:
a. Beri posisi tidur yang menyenangkan pasien.
Dapat menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa
kontrol
b. Ganti

balutan

setiap

pagi

sesuai

tehnik

aseptik.

Melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian


balutan. Balutan basah bertindak sebagai penyerap kontaminasi
eksternal dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
c. Latihan jalan sedini mungkin
Menurunkan masalah yang terjadi karena imobilisasi.
d. Observasi daerah rektal apakah ada perdarahan
Perdarahan pada jaringan, imflamasi lokal atau terjadinya infeksi
dapat meningkatkan rasa nyeri
e. Cerobong anus dilepaskan sesuai advice dokter (pesanan)
Meningkatkan fungsi fisiologis anus dan memberikan rasa nyaman
pada daerah anus pasien karena tidak ada sumbatan

14

f. Berikan penjelasan tentang tujuan pemasangan cerobong anus (guna


cerobong anus untuk mengalirkan sisa-sisa perdarahan yang terjadi
didalam agar bisa keluar).
Pengetahuan tentang manfaat cerobong anus dapat membuat pasien
paham guna cerobong anus untuk kesembuhan lukanya
5 Resiko terjadinya infeksi pada luka berhubungan dengan pertahanan
primer tidak adekuat
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,resiko
infeksi teratasi
Kriteria Hasil:
a. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor,
fungsiolesa).
b. Radang luka mengering.
c. Hasil LAB :
leukosit
trombosit
Intervensi dan Rasional:
a. Observasi tanda vital tiap 4 jam
Respon autonomik meliputi TD, respirasi, nadi yang berhubungan
denagan keluhan / penghilang nyeri . Abnormalitas tanda vital perlu
di observasi secara lanjut.
b. Observasi balutan setiap 2 4 jam, periksa terhadap perdarahan dan
bau.
Deteksi dini terjadinya proses infeksi dan / pengawasan penyembuhan
luka oprasi yang ada sebelumnya
c. Ganti balutan dengan teknik aseptik
Mencegah meluas dan membatasi penyebaran luas infeksi atau
kontaminasi silang.
d. Bersihkan area perianal setelah setiap defikasi
mengurangi / mencegah kontaminasi daerah luka
e. Berikan diet rendah serat/ sisa dan minum yang cukup
mengurangi ransangan pada anus dan mencegah mengedan pada
waktu defikasi.
6

Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang


perawatan dirumah.
Tujuan:

15

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama

24

jam,kurangnya pengetahuan teratas.


Kriteria Hasil:
a.
b.
c.
d.

klien tidak banyak bertanya tentang penyakitnya.


2. pasien dapat menyatakan atau mengerti tentang perawatan dirumah.
keluarga klien paham tentang proses penyakit.
klien menunjukkan wajah tenang

Intervensi dan Rasional:


a. Diskusikan pentingnya penatalaksanaan diet rendah sisa.
Pengetahuan tentang diet berguna untuk melibatkan pasien dalam
merencanakan diet dirumah yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh
ahli gizi.
b. Demontrasikan perawatan area anal dan minta pasien menguilanginya
Pemahaman akan meningkatkan kerja sama pasien dalam program
terapi, meningkatkan penyembuhan dan proses perbaikan terhadap
penyakitnya.
c. Berikan rendam duduk sesuai pesanan
Meningkatkan kebersihan dan kenyaman pada daerah anus (luka atau
polaps).
d. Bersihakan area anus dengan baik dan keringkan seluruhnya setelah
defekasi.
Melindungi area anus terhadap kontaminasi kuman-kuman yang
berasal dari sisa defekasi agar tidak terjadi infeksi.
e. Berikan balutan
Melindungi daerah luka dari kontaminasi luar.
f. Diskusikan gejala infeksi luka untuk dilaporkan ke dokter.
Pengenalan dini dari gejala infeksi dan intervensi segera dapat
mencegah progresi situasi serius.
g. Diskusikan mempertahankan difekasi lunak dengan menggunakan
pelunak feces dan makanan laksatif alami
Mencegah mengejan saat difekasi dan melunakkan feces.
h. Jelaskan pentingnya menghindari mengangkat benda berat dan
mengejan
Menurunkan tekanan intra abdominal yang tidak perlu dan tegangan
otot.
D. Implementasi
1. Tindakan dilakukan sesuai intervensi yang tekah dibuat dan
menyesuaikan keadaan pasien.

16

E. Evaluasi
1. Hasil yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

sebagai berikut.
Informasi kesehatan terpenuhi.
Tidak mengalami injuri pasca prosedur bedah reseksi kolon.
Nyeri berkurang atau teradaptasi.
Asupan nutrisi optimal sesuai tingkat toleransi individu.
Infeksi luka operasi tidak terjadi.
Kecemasan berkurang.
Peningkatan konsep diri atau gambaran diri.
Peningkatan aktivitas.

17

Anda mungkin juga menyukai