ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Di dalam data demografi terdapat identitas pasien dan identitas
penaggung jawab terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, agama, alamat, suku bangsa,
tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
Hemoroid biasa menyerang usia 50-an, 50% individu mengalami
berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yan terkena. Hemoroid
juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang
meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya
perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada
kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan
merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa
waktu setelah melahirkan.
Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita.
Insiden penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai
puncak pada usia 45-65 tahun
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama:
Perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus atau
nyeri pada saat defekasi.
Riwayat kesehatan sekarang:
Riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utama pada klien.
Biasanya klien yang mengalami hemoroid, didapatkan mengeluh terasa
adanya tonjolan pada anus, terkadang merasa nyeri dan gatal pada daerah
anus. Selain itu, terkadang klien datang ke rumah sakit dengan keluhan
adanya perdarahan dari anus saat buang air besar (BAB) yang
menyebabkan klien menjadi anemia.
Riwayat kesehatan sebelumnya:
Apakah klien pernah mengalami hemoroid sebelumnya. Apakah
klien mempunyai alergi terhadap suatu obat, lingkungan, binatang atau
10
terhadap
aktivitas)
b. Sirkulasi
Gejala : kelemahan/nadi periver lemah
Tanda : Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah)
c. Eliminasi
Gejala : perubahan pola defekasi
Tanda : nyeri tekan abdomen , distensi, karakteristik feses = darah
bewarna merah terang (darah segar), konstipasi dapat terjadi
d. Nutrisi :
Gejala : Penurunan berat badan, anoreksia
Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah
e. Pola tidur
Gejala : Perubahan pola tidur
Terasa nyeri pada anus saat tidur
Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap
f. Mobilisasi
Gejala : membatasi dalam beraktifitas
Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi duduk dan
berbaring
B. Diagnosa Keperawatan
Pre operatif
1 Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan pecahnya
vena plexus hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus 2
anus.
Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang
11
C. Intervensi
1. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan pecahnya vena plexus
hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus - menerus waktu
BAB.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, resiko
kekurangan nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil:
a. Tidak terdapat anemis
b. erdarahan terhenti
c. BB tidak turun.
Intervensi dan Rasional:
a. Observasi tanda-tanda anemia
Tanda tanda anemis diduga adanya kekurangan zat besi (Hb
turun)
b. Diet rendah sisa atau serat selama terjadinya perdarahan
Dapat mengurangi perangsangan pada daerah anus sehingga tidak
terjadi perdarahan
c. Berikan penjelasan tentang pentingnya diet kesembuhan penyakitnya
Pendidikan tentang diet, membantu keikut sertaan pasien dalam
meningkatkan keadaan penyakitnya.
d. Beri kompres es pada daerah terjadinya perdarahan
Pasien dengan pecahnya vena plexus hemoriodalis perlu obat yang
dapat
membantu
pencegahan
terhadap
perdarahan
yang
12
13
kebersihan
dan
memudahkan
terjadinya
penyembuhan prolaps.
b. Observasi keluhan dan adanya tanda- tanda perdarahan anus
Peradangan pada anus menandakan adanya suatu infeksi pada anus
c. Beri penjelasan cara membersihkan anus dan menjaga kebersihan
Pengetahuan tentang cara membersihkan anus membantu
keikutsertaan pasien dalam mempercepat kesembuhanya.
Post Operatif
4 Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi berhubungan dengan
adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong angin.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, gangguan
rasa nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil:
a. Tidak terdapat rasa nyeri pada luka operasi, 2. pasien dapat
melakukan aktivitas ringan.
b. skala nyeri 0-1.
c. klien tampak rileks.
Intervensi dan Rasional:
a. Beri posisi tidur yang menyenangkan pasien.
Dapat menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa
kontrol
b. Ganti
balutan
setiap
pagi
sesuai
tehnik
aseptik.
14
15
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
24
16
E. Evaluasi
1. Hasil yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
sebagai berikut.
Informasi kesehatan terpenuhi.
Tidak mengalami injuri pasca prosedur bedah reseksi kolon.
Nyeri berkurang atau teradaptasi.
Asupan nutrisi optimal sesuai tingkat toleransi individu.
Infeksi luka operasi tidak terjadi.
Kecemasan berkurang.
Peningkatan konsep diri atau gambaran diri.
Peningkatan aktivitas.
17