Anda di halaman 1dari 8

Kelompok :

1.
2.
3.

Mico Aldy V. ( 16 )
Kelvin Cahya P. ( 14 )
M. Surya Widyanto ( 19 )

CERITA NABI LUTH A.S


Asal usul Nabi Luth
Nabi Luth as merupakan anak saudara laki-laki dari Nabi ibrahim as. Ayah Nabi Luth as
bernama hasa bin tareh merupakan saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Beliau pindah
bersama Nabi ibrahim as dari negeri babil ke negeri syam. Tetapi tidak lama kemudian
penghidupan memaksa kedua Nabi ini berpisah. Nabi Luth as menetap di sebuah dusun
yang bernama sadum, masih dalam wilayah palestina.

Allah mengutus Nabi Luth berdakwah di Kota Sadum


Nabi Luth as diutus oleh Allah yang maha bijaksana, pergi ke negeri sadum yang
penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Sadum adalah bangsa yang tidak tahu malu,
mereka selalu melakukan kejahatan, merampok, membunuh sesama, menganiaya, sehingga
tidak ada yang bearni ke negeri tersebut
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya,
tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiaatan dan
kemungkaran merajalela dalam peragulan hidup mereka. pencurian dan perampasan harta
milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah
menjadi korban penidasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol
adalah perbuatan homo sek di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga
merupakan suatu kebudayaan kaum sadum.
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika
ia membawa barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jia ia melawan
atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika
pendatang itu seorang laki-laki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia kan
menjadi rebutan antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan
sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka akan menjadi mangsa dari
pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian
parah penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth as sebagai utusan dan Rasul-Nya untuk
mengangkat mereka dari lembah kenistaan, kejahilan dan kesesatan serta membawa
mereka ke alam yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth as mengajak mereka
beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari
perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. ia memberi
penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak
meridhoi amal perebuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak
sesuai dengan nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan
amal kebajikan mereka. Yang berbuata baik dan beramal sholeh akan diganjar dengan
surga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan
memasukkannya ke dalam neraka jahanam.
Nabi Luth as berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan
perbuatan homo sek dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati
nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam menciptakan manusia
menjadi dua jenis yaitu pria dan wanita. Juga kepada mereka diberi nasihat dan dianjurkan
supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan
perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan diantara sesama
mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sandum. Diterangkan bahwa

perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan


kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri masing-masing dari mereka tidak merasa
aman dan tenteram dalam hidupnya.
Demikianlah Nabi Luth as melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tuas risalahnya. Ia tidak
hent-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam pertemuan dengan kaumnya secara
berkelompok atau secara perseorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada
Allah serta menyembah-Nya, melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat
dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah sangat berakar di
dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan sayitan sudah
begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth as yang
dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam
hati dan fikiran mereka. Telinga-telinga mereka telah tuli bagi ajaran-ajaran Nabi Luth as
sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajara-jaran syaitan dan iblis.

Allah mengutus malaikat menimpakan azab untuk kaum Nabi Luth as


Pada akhirnya kaum Nabi Luth merasa kesal hati mendengar dakwah dan nasehat-nasehat
Nabi Luth as yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya
atau menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarga. Sudah tidak ada
harapan lagi bagi masyarakat sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan
keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah
buta-tuli hati dan fikiran serta menyia-nyiakan waktu, obat satu-satunya menurut pikiran
Nabi Luth as untuk mencengah penyakit akhlak itu yang sudah parah menular kepada
tentangga-tetangga dekatnya, ialah membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan
terhadap kekerasan kepada mereka, juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat di
sekelilingnya. Beliau memohon kepada Allah yang maha kuasa agar kaumnya yaitu
masyarakat Sadum diberi ganjaran berupa azab di dunia sebelum azab bagi mereka di
akhirat kelak.
Jika mereka diberi nasehat mereka menjawab : Datangkanlah siksaan Allah itu, hai Luth,
jika sekiranya engkau orang yang benar
Setelah mendengar ejekan dari mereka, Nabi Luth as berdoa kepada Allah, sebagaimana
tersebut dalam Al qur an :
Luth berdoa : Ya Tuhanku tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang
berbuat kerusakan itu (QS. 29 : 30)
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Allah
mengutus beberapa Malaikat untuk menurunkan azab terhadap kaum Nabi Luth as yang
durhaka dan meningkari Allah. Ketika datang kabar kepada Nabi Ibrahim as akan
dibinasakannya negeri Nabi Luth as dengan kaumnya, karena penduduknya yang selalu
durhaka dan maksiat, maka terperanjatlah Nabi Ibrahim as. Firman Allah dalam Al Quran :
Berkatalah Ibrahim : Sesungguhnya di kota itu ada Luth
Para malaikat berkata : Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguhsungguh akan menyelamatkan dia, dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah
termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan) (QS. 29 : 32)
Tiga orang malaikat tersebut menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat
yang bertamu kepada Nabi Ibrahim as dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi
Ishaq as, dan memeberi tahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan
menurunkan azab kepada kaum Nabi Luth as penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan

pertemuan dimana Nabi Ibrahim as telah memohon agar penurunan azab atas kaum sadum
ditunda, kalau kalau mereka sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Nabi Luth as serta
bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi
Ibrahim as mohon agar anak saudaranya, Nabi Luth as diselamatkan dari azab yang akan
diturunkan kepada kaum Sadum permintaan itu diterima oleh malaikat dan dijiamin bahwa
Nabi Luth as dan keluarganya tidak akan terkenal azab, kecuali istrinya.
Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yan berparas
tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalan mereka hendak memasuki kota,
mereka berselisih dengan orang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil air dari
sebuah sungai. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau
mereka diterima ke rumah sebagai tamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum
ia berundin terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu
oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberi tahu ayahnya
Si ayah yaitu Nabi Luth as sendiri mendengar laporan puterinya menjadi bingung jawaban
apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk
beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan akan
mengundang resiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang
tergila-gila oleh remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajan yang tampan. Sedang
kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab
terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya
menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Setelah difikirkan akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth as kalau ia akan menerima mereka
sebagai tamu di rumahnya apapun yang akan terjadi sebagai akibat keputusanya ia
pasarahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lemudian pergilah Nabi Luth sendiri
menemui tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota lalu diajaklah mereka bersamasama ke rumah ketika koda Sadum sudah dalam keadaan gelap, dan juga para warganya
sedang di rumah masing-masing dalam keadaan tidur nyenyak.
Kepada istri dan kedua anaknya, Nabi Luth as berpesan dan berusaha agar mereka
merahasiakan kedatangan para tamunya, agar tidak diketahui oleh kaumnya yang bengis
dan haus maksiat. Namun karena istri Nabi luth yang berpihak dengan masyarakat Sadum
yang sesat, sehingga istrinya membocorkan rahasia atas para tamu tampan yang tinggal di
rumahnya.
Selanjutnya, apa yang dicemaskan oleh Nabi Luth benar benar terjadi. Ketika masyarakat
Sadum mengetahui bahwa di rumahnya ada pemuda, maka datanglah mereka ke rumahnya
untuk melihat tamunya yang tampan itu untuk memuaskan nafsunya. Tentu saja Nabi Luth
as tidak membukakan pintu untuk mereka, dan berseru meminta agar mereka pulang lagi ke
rumah masing-masing dan meminta tidan mengganggu para tamu Nabi Luth, yang
semestinya dihormati dan dimuliakan, bukan diganggu. Mareka dinasehati agar
meninggalkan kebiasaan yang keji dan bertentangan dengan fitrai manusia serta kodrat
alam, yaitu Tuhan telah menciptakan manusia untuk berpasangan antara pria dan wanita
untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makluk ciptaannya
yang termulia di atas bumi. Nabi Luth as berseru meminta supaya mereka pulang pada istriistri mereka dan meninggalkan perbuatan mungkar dan maksiat yang tidak sepantasnya itu,
sebelum Allah memberikan mereka zab dan siksaan.
Namun Mereka yang telah sesat tidak dihiraukan dan dipedulikan juga seruan dan nasihat
dari Nabi Luth as. Bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumah Nabi Luth dengan paksa
dan kekerasan jika pintu rumahnya tidak segera dibuka. Karena Nabi Luth merasa dirinya
sudah tidak berdaya untuk menahan orang orang yang kaumnya yang sesat itu, maka Nabi
Luth as pun berkata secara terus terang kepada para tamunya.

Sesungugnya saya tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku
tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak
mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai
pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak
dapat menghalau gangguan terhadap tamu-tamuku di rumahku sendiri

Kaum Nabi Luth as ditimpa Azab dari Allah Yang Maha Perkasa
Setelah keluh kesahnya diucapkan oleh Nabi Luth as kepada para tamunya, para tamu
tersebut segera memperkenalkan diri kepada Nabi Luth, bahwa mereka adalah para
malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepada Nabi Luth, dan mereka
mengatakan bahwa tujuannya datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas dari Allah yaitu
menurunkan azab dan siksa atas kaumnya yang membangkang.
Para malaikat itu kemudian menyarankan Nabi Luth as untuk membuka pintu rumahnya
lebar untuk memberi kesmepatan bagi orang-orang yang sesak itu masuk. Namun ketika
pintu itu dibuka dan orang orang sesat itu masuk, secara tiba tiba mereka tidak bisa melihat
apa apa. Diusap usapnya mereka mereka, ternyata mata mereka sudah menjadi buta.
Ketika orang orang sesaat itu dalam keadaan buta dan berbenturan dengan satu sama lain.
Para tamu atau malaikat itu berseru dan meminta agar Nabi Luth as meninggalkan
perkampungan itu bersama keluarga yang ia sayangin, karena azab dari Allah swt telah tiba
waktunya untuk ditimpukkan. Nabi Luth as dan keluarganya diberi pesan oleh malaikat
dalam perjalan keluar dari Sadum tidak menengok ke belakang.
Sehabis tengah malam Nabi Luth as beserta keluarganya yaitu seorang istri, dan dua orang
putri berjalan cepat keluar kota, tidak menoleh ke kanan atau ke kiri sesuati pesan para
malaikat. Namun karena istrinya masih masih berpihak pada masyarakat sadum yang sesat
tidak tega meninggalkannya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth as berjalan secara
perlahan lahan tidak secepat langkah suaminya itu, dan tak henti hentinya menoleh ke
belakang untuk mengetahui apa yang akan ditimpa oleh masyarakat sadum itu, serta
seolah-olah ragu akan kebenaran ancaman para malaikat yang telah ia dengar dengan
telinganya sendiri.
Kemudian, ketika sewaktu fajar menyingsing Nabi Luth as dan dua putrinya telah melewati
batas kota sadum, begergetarlah dengan dahsyat bumi di bawah kaki masyarakat sadum,
begitu juga dengan istri Nabi Luth as yang munafik itu. Gentaran itu lebih hebat dan kuat
dari pada gempa bumi dan juga diiringi dengan angin kencang serta hujan batu yang
menghancurkan kota sadum dan para warganya yang sesat itu.
Itulah azab yang sepantasnya ditimpakan kepada orang-orang yang sesat, yang sudah
diperingatkan oleh Nabi utusan Allah yang maha mengetahui, namun mereka tetap tidak
mau mendengarkan. Semoga kita dan masyarakat kita terlindung dari kemaksiatan,
sehingga tidak ditimpa azab yang begitu pedih seperti pada cerita Nabi Luth as di atas.
Aamiin.

RANGKUMAN CERITA NABI LUTH A.S


Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim. Nabi Luth ikut pindah ke Palestina

bersama-sama dengan Nabi Ibrahim dan pengikutnya. Sesudah diangkat menjadi Nabi dan
Rasul, Nabi Luth ditugaskan untuk berdakwah di Negeri Sadum (Sodom). Penduduk negeri
Sadum ini sangat durhaka dan sangat bejad moralnya. Bangsa Sadum tidak menyetujui
adanya perkawinan. Mereka menyukai laki-laki sama lelakinya, dan yang perempuan
menyukai sesama perempuan. Inilah kebiasaan bejad yang disebut Homo Seks dan Lesbian.
Jadi janganlah mengira homoseksual dan lesbian itu perilaku manusia modern. Ini sudah
ada sejak dahulu kala dan sangat kuno, bejad, mesum dan sesat lebih hina dari pada
binatang, karena binatang saja hanya mau menggauli lawan jenisnya.
Di samping itu mereka suka merampok dan menyamun, mencegat orang di tengah jalan
untuk diambil hartanya dan menculik para pemuda untuk diperkosa. Nabi Luth memberikan
nasehat yang baik tapi mereka tidak mau menerimanya, malah mengejek dan memaki-maki.
Jika mereka diingatkan akan adanya hari pembalasan dan adzab Allah yang sangat pedih,
mereka malah menantang Nabi Luth dengan berkata : Hai Luth, datangkanlah siksaan
Allah itu, hai Luth sekiranya kau orang yang benar. Pada suatu hari ada tiga lelaki datang
ke rumah Nabi Luth. Tiga lelaki itu wajahnya tampan dan kulitnya lembut. Adalah kebiasaan
kaum Sadum untuk merampas dan merebut lelaki tampan dan perkasa untuk
diperkosa. Nabi Luth pun kuatir jika ketiga tamunya akan mengalami nasib tragis seperti itu.
Tidak berapa lama kemudian datanglah berbondong-bondong penduduk Sadum ke
rumah Nabi Luth. Mereka berdiri di depan rumah Nabi Luth yang tertutup rapat. Mereka
berteriak-teriak agar Nabi Luth menyerahkan ketiga tamunya itu. Nabi Luth heran, sebab
tidak seorang pun tahu tentang adanya tamu yang hadir dirumahnya. Tentu ada yang jadi
pengkhianat di dalam keluarganya. Berkata Nabi Luth : Hai kaumku, janganlah tamuku ini
kau minta biarkanlah anak-anak perempuanku yang kuberikan ! Jawab kaum Sadum : Hai
Luth ! Engkau sudah tahu maksud kami, kami tidak menyukai perempuan, kami hanya
menghendaki laki-laki !
Dengan sabar Nabi Luth mencoba menyadarkan kaumnya bahwa tindakannya itu tercela,
namun kaumnya tidak mau peduli. Mereka tetap menuntut agar Nabi Luth menyerahkan
tamunya. Di saat yang genting itu ketiga pemuda tampan tadi berkata kepada Nabi Luth :
Hai Luth kami ini sebenarnya para Malaikat yang diutus Tuhan. Tenangkanlah hatimu,
mereka tidak akan membahayakan kamu, jika hari sudah malam keluarlah dari negeri ini
bersama keluargamu, ingat janganlah kalian melihat ke belakang.
Maka keluarlah Nabi Luth dengan keluarganya melalui pintu belakang, hari menjelang pagi.
Penduduk Sadum yang menunggu di depan rumah tak sabar lagi. Mereka mendobrak pintu
rumah Nabi Luth. Mereka bersorak begitu melihat tiga pemuda tampan di dalam rumah
rumahNabi Luth. Tetapi maksud mereka untuk membawa tiga pemuda itu tak kesampaian.
Tiba-tiba sepasang mata mereka tak ada dapat melihat lagi, mereka diadzab hingga menjadi
buta.
Dan pagi-pagi sekali datanglah adzab Allah itu, negeri Sadum ditimpa gempa bumi yang
sangat dahsyat dan kaum durhaka itu dihujani batu yang sangat besar dan banyak sekali,
sehingga tidak ada seseorang pun yang hidup. Nabi Luth, bersama istri dan kedua anaknya
mendengar gemuruh hancurnya Negeri Sadum mereka terus berjalan tanpa benari menoleh
ke belakang. Namun istri Nabi Luth tergerak hatinya untuk menoleh. Maka Istri Nabi Luth
mendadak berubah menjadi batu dan musnah bersama penduduk Sadum yang durhaka.
Sesungguhnya wanita itulah yang mengkhianati keluarganya memberitahukan perihal
kedatangan tamu Nabi Luth kepada kaumnya.

PESAN & KESAN


Mico Aldy Vahera : Janganlah kita seperti Masyarakat Sadum yang tingkat
moralnya rendah, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama dan nilai
kemanusiaan yang beradab serta kebiasaan bejadnya yang sangat tidak patut di
contoh. Contoh kebiasaan bejadnya adalah berhubungan dengan sesama jenis.

Kelvin Cahya Pratama : Janganlah kita melakukan kegiatan homosek dan lesbian.
Karena Tuhan telah menciptakan manusia untuk berpasangan antara pria dan
wanita untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makluk
ciptaannya yang termulia di atas bumi.

M. Surya Widyanto : Janganlah kita melakukan kegiatan keji seperti bermunafik,


seperti halnya yang dilakukan oleh istri Nabi Luth. Karena orang yang burmunafik
akan di azab oleh Allah. Contohnya saja adalah istri nabi Luth yang di butakan
matanya oleh Allah SWT.

Hal yang harus diteladani :


1. Sikap Nabi Luth yang sabar
2. Sikap Nabi Luth yang baik hati
3. Berani dalam menghadapi kaumnya yang sesat atau
menyimpang dari Allah

Hal yang tidah harus diteladani :


1. Tidak mematuhi perintah / dakwah yang disampaikan oleh
Nabi
2. Berani menantang / melecehkan tuhan penciptanya
3. Berhubungan dengan sesama jenis
4. Bermunafik
5. Merampok atau mengambil barang orang

Anda mungkin juga menyukai