Komplikasi Pada
Malaria
Dr. Budi Setiawan, SpPD-KPTI
Pendahuluan
Malaria
tropis
3 juta orang terpapar tiap tahun
863.000 kematian
Kematian malaria berat (malaria
akut dengan disfungsi organ dan
atau parasitemia)
P. falcifarum
P vivax & knowles
Malaria
Pendahuluan
Situasi
Malaria di Indonesia
juta jiwa
Kasus malaria : 1.84 juta jiwa
Kematian akibat malaria : + > 10.000 jiwa
Manifestasi
infeksi Plasmodium
Malaria ringan
Malaria berat 2-6% kasus malaria, mortalitas
400 Gigitan
Nyamuk
200
Meng-infeksi
Manusia
100 Malaria
Klinis
26%
Malaria Berat
Manifestasi klinis
Gangguan kesadaran
Kelemahan otot (tanpa kelainan neurologis)
Ketidakmampuan untuk makan
Kejang berulang (> 2 episode dalam 24 jam)
ARDS (pola napas asidosis/Kussmaul)
Gangguan sirkulasi (TDS < 70 mmHg dewasa, < 50 mmHg anak2)
Ikterus ditambah dengan bukti kegagalan organ lainnya
Edema paru (secara radiologis)
Perdarahan spontan abnormal
Hemoglobinuria (Black Water Fever)
Guidelines for The Treatment of Malaria 2010. WHO
Hemoglobinuria
Gangguan ginjal
Hiperlaktatemia
Predisposisi Malaria
Berat
Balita
Wanita Hamil
Immunokompromais
Penderita non imun (bukan
dari
daerah endemis atau yang sudah
lama meninggalkan daerah endemis)
Malaria Berat di
Indonesia
RS. A. Wahab Sjahranie Samarinda
2004
2008
- Serebral 62.9 %
40.4 %
- Ikterik
62.9 %
72.3 %
- AKI
51.4 %
31.9 %
- Lain2
< 10 %
Tatalaksana Malaria
Berat
akibat malaria berat
dalam beberapa jam
Diperlukan diagnosis yang cepat dan
tepat terapi yang tepat
Perlu evaluasi diagnosis banding
malaria akut Singkirkan DD/
Kematian
Diagnosis Banding
Malaria Akut
Infeksi
HIV akut
Sepsis bakterial (cth. meningokoksemia)
Demam Dengue
Meningitis
Pneumonia
Edema paru
Leptospirosis
Penyakit Rickettsia (cth. Typhus)
Demam tifoid
Sindrom infeksi virus, dll
Tatalaksana Malaria
Berat
Prinsip :
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
Mencegah malaria falciparum dan
non-falcifarum tanpa komplikasi
menjadi malaria falciparum dan nonfalcifarum berat.
Mencegah dan memperkecil risiko
kematian pada malaria berat.
Pengobatan Malaria
Berat
Prinsip
penanganan:
Suportif
Spesifik: anti malaria
Komplikasi
Penanganan Suportif
Keseimbangan
Basa
Data mengenai kejadian hipovolemia
Penanganan Suportif
asidosis metabolik akibat
lactic asidosis
Renal replacement therapy
hemofiltration > hemodyalisis
Koreksi
Penanganan Suportif
Nutrisi
Pada pasien koma Enteral >
Parenteral
Lebih dari 24-48 jam tidak bisa
makan/minum NGT
Demam
Antipiretik
Paracetamol
Ibuprofen
LETAL??
Cukup Aman
Toksisitas berhubungan dengan long term-use
16
Artemeter :
Hari I : 3,2mg/kgBB/24jam (2 x 1,6mg/kgBB/12 jam;im)
Hari II IV
: 1,6mg/kgBB/hari/im
ARTESUNATE
I.V / I.M
ARTEMETHER I.M
1 Amp = 80mg
1 Fl = 60 mg
18
Kina HCl
Kina HCl 25% dengan dosis 10mg/kgBB
Komplikasi
Bakteremia
Sering terjadi pada malaria berat
Mortalitas dan morbiditas meningkat
Perlu kultur darah
Terapi antibiotika empirik broad spectrumsegera
diberikan
Hipoglikemia
Komplikasi tersering malaria berat
GDS < 40 mg/dL dengan gejala klinis
hipoglikemia
Bolus Dx 40% dilanjutkan maintenance Dx10%/5%
Komplikasi
ventilasi mekanik
Penurunan kesadaran
ARDS
lumbal punksi
Komplikasi
Kejang
Kejang umum/fokal/subklinis (nistagmus,
Komplikasi
Anemia
Transfusi PRC
Bila Hb < 4 g/dL atau Ht < 10 %
Penurunan Kesadaran
Gagal jantung
Hiperlaktatemia
Parasitemia tinggi
Transfusi tukar
WHO tidak dianjurkan
CDC bila densitas parasit > 10% dengan end
organ damage
Komplikasi
Koagulopati
Jarang terjadi (< 5 %)
Trombositopenia sering terjadi
Terapi substitusi dan antikoagulan
Prognosis
1. Tergantung kecepatan/ketepatan diagnosis dan
terapi.
Waktu Intervensi
Dalam 6 jam pertama
Antara 7-24 jam
Angka kematian
5%
10.5%
Hari ke 2
23%
Hari ke 3
33%
25
Prognosis
2. Kegagalan Fungsi Organ
- 1 FO lebih baik daripada 2 FO
- 3 FO : mortalitas > 50%
- 4 FO : mortalitas > 75%
3. Kepadatan Parasit
- <100.000/uL : mortalitas < 1%
- >100.000/uL : mortalitas > 1%
- >500.000/uL : mortalitas > 50%
26
Kesimpulan
Penegakan
Prognosis
tergantung pada
kecepatan diagnosis dan ketepatan
TERIMA KASIH