Berbagai literatur medis menyebutkan hydroquinone sebagai bahan
topikal utama untuk menghambat pembentukan melanin. Hal ini berhubungan dengan perannya sebagai antioksidan poten. Hydroquinone topikal dalam sediaan kosmetik 2% - 4%. Sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dapat dipakai untuk tujuan medis. Hydroquinone topikal dapat digunakan dalam sediaan murni atau dikombinasi dengan tretinoin 0,05% 0,1%. Penelitian menunjukkan efektivitas hydroquinone dan tretinoin untuk mencegah pengaruh sinar matahari atau hormonal terhadap timbulnya melasma (flek kulit). Hydroquinone adalah suatu penghambat produksi melanin yang kuat, hal ini berarti mencegah penghitaman kulit. Hydroquinone tidak membuat kulit terkelupas tetapi mencerahkan kulit, dengan cara mengganggu pembentukan dan produksi melanin. Melanin adalah suatu zat warna kulit yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit pada kulit. Melanin ini terbentuk terutama apabila kulit terpapar oleh sinar matahari. Terbentuknya melanin justru melindungi kulit dari efek ultraviolet yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu beberapa negara melarang penggunaan Hydroquinone, contohnya : Perancis. Keamanan penggunaan hydroquinone menjadi perhatian, beberapa studi menunjukkan efek sampingnya yang rendah jika digunakan dalam konsentrasi kecil. Hal yang berbeda ditunjukkan pada pemakaian hydroquinone konsentrasi tinggi atau zat-zat lain seperti glukokortikoid atau mercury iodine. Risiko timbulnya efek samping lebih tinggi pada perempuan Afrika. Hydroquinone menunjukkan timbulnya leukemia pada tikus percobaan dan hewan lainnya. Uni Eropa melarang pemakaian bahan ini pada industri kosmetik sejak tahun 2001, tetapi pada negara-negara berkembang bahan ini tetap dipakai secara ilegal. Kosmetik berbahan dasar hydroquinone dijual di pasaran USA sebagai obat bebas, tetapi dengan konsentrasi tidak lebih dari 2%. Pemakaian hydroquinone dapat menimbulkan iritasi kulit, terutama pada konsentrasi 4% dan lebih banyak terjadi pada pemakaian cream dengan kombinasi tretinoin. Beberapa peresepan menggunakan kombinasi hydroquinone 4%, tretinoin dan kortison. Kortison ini mempunyai efek sebagai anti inflamasi. Efek negatif penggunaan jangka panjang kortison (penipisan kulit dan kerusakan kolagen) bisa dinetralisir oleh efek positif tretinoin. Terdapat beberapa bahan pencerah yang lebih aman tetapi harganya lebih mahal.
Penggunaan hydroquinone, hal2 yang perlu diketahui: Hindari sinar
matahari atau sinar UV buatan (lampu UV). Kulit dapat menjadi lebih gelap, harus menggunakan sunscreen minimum SPF 15. Tidak boleh digunakan pada kulit yang telah terbakar sinar matahari, terkena angin/debu, kering, pecah2, teriritasi, luka terbuka. Kondisinya bisa semakin memburuk jika tetap digunakan. Harus menunggu kondisi sembuh baru bisa menggunakan hydroquinone. (Bagaimana mungkin jika demikian kulit yang bermasalah justru harus menghindari hydroquinone, sedangkan banyak orang yang berjerawat/iritasi justru ingin kembali normal). Tidak boleh digunakan pada kulit yang memiliki masalah alergi, tidak boleh digunakan jika memiliki masalah liver atau ginjal (beresiko tinggi kan?) Tidak diketahui apakah dapat berbahaya bagi bayi dalam janin pemakai. Jadi sebaiknya dihindari jika dalam keadaan hamil. Tidak diketahui apakah dapat berbahaya bagi bayi yang disusui oleh pemakai hydroquinone. Hydroquinone hanya digunakan pada kulit yang terkena masalah seperti bintik2 penuaan, warna gelap pada kulit dll, (jadi tidak seluruh muka, ini juga kan repot atau berarti tidak aman bagi daerah kulit yang tidak bermasalah) Tidak boleh digunakan pada mata, bibir, dalam hidung atau mulut. Bibir dapat kaku. Hydroquinone harus digunakan secara teratur untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jika waktu digunakan teratur ternyata ada hari dimana kita lupa memakainya, dosisnya tidak boleh digandakan pada pemakaian berikutnya.