Anda di halaman 1dari 2

Pipa Gas

o Fungsi : untuk mentransport gas


o Laju aliran tidak melebihi 20 m/s ketika tekanannya diatas 16 bar
pada pipa bercabang , atau 15 m/s ketika tekanannya di bawah 16
bar.
o Terbuat dari baja, stainless steel, polyethilene atau PVC untuk
menghindari korosi oleh klorin
o Ketika mentrasnport biogas lembab, pipa dijaga agar tidak dingin
dan dilengkapi dengan perangkap kondensat.

Biogas Holder
o Fungsi : mengontrol gas yang ada di hulu atau hilir dengan memberi
tekanan untuk membawa biogas ke sistem yang mempunyai
tekanan dan laju tertentu.

Penyiapan Gas
Biogas harus dimurnikan karena pada umumnya, dalam biogas bisa
terdapat lumpur, busa, atau unsur-unsur yang merugikan proses.
o Pembuangan H2S
H2S adalah racun yg sangat korosif terhadap basa, karena ketika
H2S bersama biogas, H2S dapat berubah menjadi SO2 yang dapat
membahayakan mesin dan pipa karena korosif.
Pembuangan H2S dapat dilakukan dengan cara :
1.
Biological desulfurization (menggunakan Thiobacillus dan
Sulfulobalus untuk mendegradasi H2S)
2. Pengendapan Sulfida
Proses Kimia : Fe2+ + S2- FeS
2 FeCl3 + 3 H2S 2 FeS + S + 6 HCl
3. Penyerapan dalam larutan Ferric Chelate ( 2 Fe3+ + H2S 2 Fe2+
+ S + 2 H+ )
4. Adsorpsi molekul yang mengandung besi
5. Adsorpsi pada arang aktif
6. Reaksi pengikatan Kimia dengan zinc
7. Surfaktan
8. Mengalirkan biogas melewati reaktor alga atau penambahan
soldium alginat
9. Oksidasi langsung
10.Scrubbing gas yang terkompresi
11.Penyaringan Molekul
o

Pembuangan CO2
Biogas kaya akan metana (CH4) jika kadar metananya lebih dari
95%. Oleh karena itu, kadar CO 2 dalam biogas harus dikurangi.
Kriteria pemrosesan pembuangan CO2 :
a. Konsentrasi CO2 yang dibutuhkan sedikit
b. Pengguna adsorpsing material yang sedikit
c. Hambatan alir rendah (viskositas rendah, pori-pori permukaan
besar)
d. Tidak ada efek terhadap lingkungan
e. Ketersediaan bahan mudah dan hemat

Proses-proses Pembuangan CO2 dapat berupa :


1. Absorption (absorbennya : cold methanol, atau campuran
polyethylene glycol dengan dimetil ether , atau dapat juga
dengan glycol dan ethanolamines)
2. Adsorption dengan Pressure Swing Technology (PSA)
3. Adsorption dengan PSA keadaan vakum
4. Teknik Difusi Diafragma (berdifusi melalui celah pori-pori
diafragma)
5. Mineralization dan Biomeniralization
6. Pemurnian Biogas kryogenik
o

Pembuangan Oksigen (O2)


Agar biogas mengandung konsentrasi metanayang lebih besar,
kadar CO2 harus dikurangi. Caranya dengan proses desulfurizasi

Pembuangan air
Biogas harus memiliki tingkat kelembapan kurang dari 60% untuk
menghindari pembentukan kondensat yang dapat mengkorosi
saluran pipa.
Tekniknya : dengan kompresi dan pendinginan gas dalam tekanan
tertentu (tekanan di kompres hingga 12 bar, lalu pendinginan
hingga suhu sekitar 2oC atau bahkan -18oC dalam mesin
pendingin), adsorpsi pada gel silica, atau denganm adsorpsi pada
larutan glycol.

Pembuangan ammonia
Ammonia dapat terbentuk dari limbah sisa industri atau sisa proses.
Untuk mengurangi ammonia, dapat dilakukan bersamaan dengan
proses pembersihan biogas.

Pembuangan siloaxene
Siloaxene membuat adanya abrasi pada mesin karena adanya
pembentukan silica dalam mesin. Pembuangannya dapat dengan
adsorption pada arang aktif, alumina aktif, atau gel silica.

Anda mungkin juga menyukai