Anda di halaman 1dari 6

RESUME

CHAPTER 9
ANALISIS KONFLIK

Oleh :
Devinta Ajeng Pitaloka

(041514253046)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

CHAPTER 9
ANALISIS KONFLIK
Teori permainan dapat membantu kita memahami bagaimana manajer, investor, dan
pihak lain yang terkena dampak secara rasional dapat menghadapi konsekuensi ekonomi dari
pelaporan keuangan. Akibatnya, teori permainan dan teori keagenan yang relevan dengan
akuntansi. Kebijakan akuntansi dapat memiliki konsekuensi ekonomi saat kontrak penting
dipengaruhi oleh kebijakan tersebut, teori ini membantu kita untuk melihat mengapa kontrak
sering tergantung pada laporan keuangan.
Dilaporkan pendapatan tidak memiliki peran yang berbeda dalam konteks kontrak
dari dalam pelaporan kepada investor. Perannya adalah untuk memprediksi hasil akhir dari
kegiatan manajer saat ini. Dengan demikian, memonitor dan memotivasi kinerja manajer.
Untuk ini, laba bersih harus peka terhadap upaya manajer sebuah tepat dalam prediksi dari
pay off dari upaya itu. Karakteristik yang dibutuhkan untuk memenuhi peran terbaik tidak
selalu sama dengan orang-orang yang provite informasi yang paling berguna untuk investor,
yang mengarah ke masalah mendasar dari teori akuntansi keuangan.
Peran berdasarkan kontrak untuk laporan keuangan yang muncul dari teori
permainan membantu kita untuk melihat bagaimana teori pasar sekuritas efisien tidak selalu
konsisten dengan konsekuensi ekonomi. Pasar sekuritas dapat efisien dan kebijakan akuntansi
dapat memiliki konsekuensi ekonomi setelah impications konflik untuk pelaporan keuangan
dipahami,
GAME THEORY
Game theory dapat membantu mereka memahami bagaimana manajer, investor dan
lainnya yang dipengaruhi oleh konsekuensi ekonomi dari pelaporan keuangan. Game theory
membantu mereka untuk melihat mengapa kontrak sering bergantung pada laporan keuangan.
Game theory ini, seorang pemain selain memperhitungkan ketidakpastian situasi yang
akan terjadi juga akan memperhitungkan tindakan yang dilakukan oleh pemain lainnya.
Terdapat berbagai jenis games yang dapat diklasifikasikan sebagai cooperative dan noncooperative games.
1.
2.

Cooperative Games

: para pemainnya terlibat dalam suatu kesepakatan yamg

Non cooperative Games

mengikat.
: para pemainnya tidak ada kesepakatan

NON COOPERATIVE GAME MODEL DARI KONFLIK MANAJER INVESTOR

Investor menginginkan informasi laporan keuangan yang relevan dan reliabel


Manajer mungkin tidak akan bersedia untuk mengungkapkan semua informasi yang

diperlukan investor
Manajer menyajikan laporan keuangan yang bisa, atau bahkan memanipulasi laporan

keuangan dengan tujuan oportunistik maupun memperoleh kontrak yang efisien


Investor tentunya akan waspada terhadap kemungkinan manajer akan menyajikan
laporan keuanganyang bias sehingga hal ini akan diperhitungkan ketika membuat
keputusan investasi. Dan begitu pula manajer ketika menyusun laporan keuangan

akan memperhitungkan tindakan yang akan dilakukan oleh investor.


Situasi ini merupakan bentuk dari non cooperative game karena sulit untuk
mewujudkan suatu kesepakatan yang mengikat antara manajemen dari investor.

Masa-permainan tunggal
Manajer, bagaimanapun, tidak mungkin ingin mengungkapkan semua informasi
yang investor inginkan. Mereka dapat memilih untuk menghilangkan kewajiban tertentu dari
neraca, dengan alasan bahwa ini akan membuat lebih mudah untuk meningkatkan modal
dengan memfasilitasi kontrak dengan pemberi pinjaman. Juga, mereka mungkin memilih
untuk tidak mengungkapkan kebijakan akuntansi yang sedang digunakan sehingga kita
memiliki ruang untuk mengelola keuntungan yang dilaporkan oleh akrual diskresioner atau
perubahan kebijakan akuntansi.
Model situasi permainan non - kooperatif , karena sulit untuk membayangkan
kesepakatan yang mengikat antara manajer dan investor tentang apa informasi spesifik adalah
menjadi supplie . Untuk satu hal , kesepakatan tersebut bisa sangat mahal , karena perjanjian
ini mirip harus dinegosiasikan dengan semua pengguna . Tapi informasi yang berbeda
kebutuhan , sehingga banyak set yang berbeda dari laporan keuangan akan diperlukan .
Bahkan jika perjanjian yang mengikat seperti dibuat , mereka akan sulit dan mahal untuk
menegakkan , karena setiap pengguna akan perlu untuk melakukan , atau menyewa , audit
investigasi dari perusahaan untuk memantau kepatuhan manajemen dengan perjanjian. Dalam
konteks lain, kesepakatan yang mengikat mungkin ilegal seperti ketika industri oligopolistik
memasuki perjanjian di restaint perdagangan .
A Trust Berbasis Multi-Periode Permainan
Jika permainan masa-tunggal diulang untuk jumlah yang tak terbatas dari periode
(yaitu, cakrawala tak terbatas), teorema rakyat memberikan kondisi di mana solusi koperasi
dapat dicapai. Jika permainan diulang untuk diketahui, jumlah terbatas periode, strategi
pemicu juga dapat mencapai solusi koperasi jika hukuman yang cukup dapat dipercaya
diterapkan untuk penyimpangan.

Intervensi pemerintah dapat mengubah hadiah permainan, untuk menegakkan


kerjasama. Ini mengingatkan kita, namun, titik dibuat berabad-abad lalu oleh Hobbes bahwa
tidak ada seperangkat aturan dapat mengantisipasi semua interaksi manusia, dan bahwa orang
harus menyadari bahwa itu adalah kepentingan bersama mereka untuk bekerja sama. Dalam
semangat ini, kita sekarang memperkenalkan pendekatan yang agak berbeda, dengan
memperkenalkan ukuran kepercayaan antara pemain.
BEBERAPA MODEL COOPERATIVE GAME THEORY

Substansi dari cooperative games adalah adanya kesepakatan yang mengikat para

pemain. Kesepakatan tersebut sering kali di sebut kontrak


Pricipal - Agent
Agency theory merupakan cabang dari game theory yang mempelajari bentuk
(desain) kontrak yang dapat memotivasi agent untuk bertindak demi kepentingan
principal meskipun kepentingan agent bertentangan dengan kepentingan principal.

Agency Theory: An Employment Contract Between Firm Ownner and Manager

Misalkan sebuah perusahaan dimiliki oleh satu orang (principal) dan dikelola oleh

seorang manajer ( agent)


Manajer memiliki dua pilihan yaitu: bekerja keras (work hard) dan melalaikan tugas

(shirk)
Apabila manajer bekerja keras maka hasil usaha ( payoff), yang dalam hal ini adalah laba,

akan lebih tinggi.


Pemilik perusahaan tentunya menginnginkan agar manajer bekerja keras karena laba yang
akan diperoleh lebih besar. Namun di sisi lain, manajer belum tentu akan begitu saja

menuruti keinginan pemilik.


Tindakan manajer untuk melakukan tugas sangat mungkin terjadi terutama apabila

manajer adalah seseorang yang effort-overse


Pemilik perusahaan tentunya harus mengendalikan moral hazard manajer

Pemilik hendaknya mempertimbangkan alternatif lain seperti:

Tetap memperkerjakan manajer bersangkutan dan puas dengan laba yang tidak
maksimal. Alternatif ini mungkin sebaiknya tidak dipilih karena masih ada alternatif lain

yang lebih baik


Pengawasan langsung. Apabila pemilik bisa mengawasi langsung tindakan manajer tanpa

biaya yang besar, maka masalah akan dapat diselesaikan.


Pengawasan tidak langsung. Karena pekerjaan manajer tidak dapat diawasi secara
langsung, maka pekerjaan manajer dapat diatributkan dengan hal lain. Misalnya apabila
laba perusahaan lebih rendah daripada yang diharapkan pemilik, maka pemilik dapat

menganggap manajer telah melalaikan tugas, sehingga pemilik akan memberikan gaji
yang lebih rendah kepada manajer.
Pemilik menyewakan perusahaan kepada manajer. Jika alternatif ini dipilih, maka
pemilik akan meminta pembayaran hasil usaha (seperti sewa) dari manajer dalam jumlah
yang tetap setiap periode.
Memberikan bagian laba kepada manajer. Dengan memberikan bagian laba kepada
manajer, maka manajer akan memiliki motivasi untuk bekerja keras. Aspek kontrak
seperti ini disebut dengan incentive-compatibility karena manajer memiliki insentif untuk
bekerja keras, sejalan dengan keinginan pemilik.
Keunggulan Informasi Manajer
1) Manajemen laba
Terdapat berbagai bentuk keunggulan informasi manajer. Salah satu kemungkinannya
adalah

bahwa

manajer

mungkin

memiliki

informasi

mengenai

payoff

sebelum

menandatangani kontrak, yang disebut informasi pra-kontrak (pre-contract information).


Atau, manajer dapat memperoleh informasi payoff setelah menandatangani kontrak namun
sebelum memilih tindakan pre-decision information.
2) Mengontrol Manajemen Laba
Pembatasan terhadap kemampuan manajer untuk memanipulasi laporan akan
menguntungkan pemilik. Hal tersebut dikarenakan pembatasan yang diterapkan oleh GAAP
terhadap kemampuan manajer untuk memanipulasi laba bersih telah memungkinkan
tercapainya kontrak yang memulihkan insentif bagi manajer untuk bekerja keras.
Teori Keagenan: Kontrak Pemberi Pinjaman antara Obligor dan Manajer
Masalah utama yang harus disadari dati teori keagenana ini adalah adanya masalah
moral hazard antara kreditor dan manajer perusahaan. Para manajer mungkin bertindak
berlawanan dengan kepentingan terbaik para kreditor. Namun kreditor yang rasiona akan
mengantisipasi perilaku tersebut dan menaikkan tingkat bunga yang mereka minta untuk
pinjaman yang kreditor berikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan
ketentuan-ketentuan ke dalam persetujuan pemberian pinjaman dimana manajer setuju untuk
membatasi dividen atau pemberian pinjaman tambahan ketika pinjaman tersebut masih
berlaku. Akibatnya perusahaan akan mampu melakukan pinjaman dengan tingkat bunga yang
lebih rendah.
Implikasi Teori Keagenan Terhadap Akuntansi
1) Model Keagenan Holmstrom

Salah satu karakteristik ukuran kerja yang dapat memberikan konstribusi pada kontrak
kompensasi yang efisien adalah sensitivitas. Sensitivitas adalah tingkat dimana nilai yang
diharapkan dari ukuran kerja akan meningkat jika manajer bekerja lebih keras, dan
sebaliknya. Sensitivitas berkontribusi pada kontrak kompensasi yang efisien dengan
memperketat hubungan antara upaya manajer dan ukuran kinerja. Idealnya jika manajer
meningkatkan kinerja sebesar 10%, maka nilai yang harapan ukuran kerja meningkata 10%,
dan sebaliknya. Namun hal tersebut mungkin tidak terjadi jika ukuran kerja tidak menangkap
seluruh aspek upaya.
Karakteristik lainnya adalah presisi atau ketepatannya dalam memprediksi payoff yang
diperoleh dari upaya yang dilakukan manajer. Jika ukuran kinerja dianggap tapat, maka
kemungkinan kecil bahwa kinerja akan jauh berbeda dari payoff yang diperoleh. Ketepatan
berperan dalam kontrak kompensasi yang efisien dengan mengurangi risiko kompensasi
manajer.
Tantangan bagi para akuntan untuk mengelola dan meningkatkn peranan laba bersih
sebagai ukuran kinerja manajer adalah bagaimana mengpayoffkan angka laba bersih yang
mewakili imbal-balik terbaik yang mungkin antara sesitivirtas dan ketepatan.
2) Kekakuan Kontrak
Teori keagenan berasumsi bahwa pengadilan akan menerapkan provisi-provisi kontrak
tanpa mengeluarkan biaya, Meskipun pihak yang terlibat dalam kontrak dapat menyetujui
antar mereka sendiri untuk melakukan amandemen provisi kontrak setelah terealisasinya
kondisi makro ekonomi yang tidak menguntungkan, ternyata sulit dilakukan. Setelah
ditandatangani, kontrak cenderung menjadi kaku.
Rekonsiliasi Teori Pasar Sekuritas yang Efisien dengan Konsekuensi ekonomi
Teori keagenan menunjukkan bahwa kontrak kompensasi terbaik yang dapat diperoleh
biasanya mendasarkan kompensasi manajer pada salah satu ukuran kinera atau lebih. Maka
manajer memiliki insentif untuk memaksimalkan kinerja. Karena kinerja yang lebih baik
membuahkan payoff yang lebih tinggi, karena hal ini merupakan harapan pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai