Anda di halaman 1dari 7

CASE REPORT

MAMMAE ABERRANT

Oleh
dr. Anthony Marthin
Pembimbing
dr. Wing Erawati
Kelompok :
dr. Mohammad Rizki
dr. Fedrick Tandiawan
dr. Melynda Elka
dr. Patricia Felliani
dr. Rezqa Khalifa

2015

Kasus 1
Topik
Tanggal Kasus
Tanggal Presentasi
Tempat Presentasi
Data Pasien
Nama
No. Regstrasi

: Mammae aberans
: 21 November 2015
Presenter
:
Pendamping
: Puskesmas Rumbai Pesisir

: dr. Anthony Marthin


: dr. Wing Erawati

: Ny. W
: XXXXXXXXX

Data Utama Bahan Diskusi


1.
Diagnosis / Gambaran Klinis
Mammae Aberans, Keadaan umum sakit ringan, datang dengan keluhan benjolan
diketak kanan dan kiri.
2.
Riwayat Pengobatan
Belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya
3.
Riwayat Kesehatan
4.
Riwayat Keluarga
Saudara perempuan dari ibu pasien mengalami keluhan yang sama
5.
Riwayat Pekerjaan
Ibu rumah tangga
6.
Lain-Lain
Daftar Pustaka
1. Suhendro, et all. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 2009. Interna
Publishing : Jakarta

Identitas Pasien
Nama

: Ny. W

Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Suku Bangsa
Agama
Alamat
No. Rekam Medik

: 28 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Melayu
: Islam
: Limbungan
:-

Subyektif
Anamnesa dilakukan secara Autoanamnesa
Keluhan Utama
:
Benjolan diketiak kanan dan kiri pasen
Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien datang dengan keluhan benjolan diketiak kanan dan kiri.
Benjolan yang dirasakan pasien sudah 5 bulan. Awalnya pasien
merasakan benjolan tidak terlalu besar dan mengganggu. Tetapi
setelah pasien melahirkan dan menyusui, benjolan dirasakan semakin
membesar. Benjelon yang membesar tersebut dirasakan nyeri jika
tersentuh pada benjolan yang disebelah kanan, sedangkan benjolan
yang disebelah kiri tidak terasa sakit. Pasien mengatakan bahwa
benjolan tidak terasa sakit dan membesar pada saat datang bulan.
Pasien juga menyangkal keluar cairan atau darah dari benjolan
tersebut. Riwayat demam disangkal oleh pasien, gangguan pada
saluran pencernaan dan pernafasan juga disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu
:
Riwayat serupa sebelumnya disangkal. Riwayat sakit berat ( - )
disangkal. Riwayat operasi sebelumnya ( - ). Riwayat alergi dan alergi
obat sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
:
Saudara perempuan dari ibu pasien mengalami gejala yang sama,
pasien mengatakan bahwa saudaranya dilakukan operasi oleh dokter
ahli bedah.
Sosioekonomi
-

Obyektif
Pemeriksaan Umum
Tinggi Badan
Berat badan
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
Keadaan gizi
BMI
Kesadaran
Sianosis
Edema umum
Cara berjalan
Mobilitas

::: 120/80 mmhg


: 82x/menit
: 36,7oC
: 22 x/menit
: Baik
:: Compos mentis
::: Normal
: Terbatas (pasien lemas)

Aspek Kejiwaan
Tingkah laku
Alam perasaan
Proses pikir

: Wajar
: Biasa
: Wajar

Kulit
Warna
Jaringan parut
Pertumbuhan rambut
Suhu Raba
Keringat Umum
Setempat
Lapisan Lemak

: Sawo matang
:: Normal
: hangat
::: Cukup

Kepala
Ekspresi Wajah
Simetris Muka
Rambut
Pembuluh darah temporal
Kelenjar Getah Bening

Eflorensensi
Pigmentasi
Pembuluh darah
Lembab/kering
Turgor
Ikterus
Edema

:::::::-

: Wajar
: Simetris
: Tebal + hitam
: Teraba
: Tidak teraba adanya pembesaran

Mata
Exophthalmus
Kelopak
Konjungtiva
Sklera
Lapangan Penglihata
Deviatio konjungtiva

:: Normal
: Tidak Anemis
: Tidak ikterik
: Sulit dinilai
: Tidak ada

Telinga
Tuli

:-

Enopthalmus
Lensa
Visus
Gerakan mata
Tekanan bola mata
Nystagmus

:: Tidak diperksa
: Tidak diperiksa
: Normal
:Tidak diperiksa
:-

Selaput pendengaran
Lubang
Penyumbatan
Serumen
Perdarahan
Cairan

: Tidak diperiksa
: Normal
:: Tidak diperiksa
::-

Mulut
Bibir

:-

Lidah

:-

Tonsil

:-

Faring

:-

Thoraks
Bentuk
Pembuluh darah
Buah dada

: Simetris
: Tidak ada pelebaran
: Tidak ada kelainan

Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Hemithorak kanan = kiri simetris dalam keadaan statis dinamis


: Fremitus vokal dan taktil kanan = kiri
: Sonor di seluruh lapang paru
: VBS kanan = kiri, Rh -/-, Wh -/-

Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Perut
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi

: Ictus cordis tidak terlihat


: Ictus cordis tidak teraba
: Batas jantung dalam batas normal
: BJ I-II murni reguler, Gallop (-), Murmur (-)
: Datar, lembut
: Bising usus (+) normal
: Hepar tidak teraba membesar
Lien tidak teraba membesar
: Timpani pada keempat kuadran abdomen

Status Lokalis
-

Regio Axillaris Dextra

Benjolan dengan ukuran 5 x 6 cm dengan permukaan rata, warna sama dengan


kulit disekitarnya, terdapat benjolan seperti puting susu dengan ukuran 0,1 x 0,1
cm dengan konsistensi lunak. Retraksi ( - ), edema ( - ), discharge ( - ).
-

Regio Axillaris Sinistra


Benjolan dengan ukuran 4 x 5 cm dengan permukaan rata, warna sama dengan
kulit disekitarnya, tidak ditemukannya benjolan seperti puting susu. Konsistensi
lunak. Retraksi ( - ), edema ( - ), discharge ( - ).

Assesment
Mammae aberrant adalah terdapatnya payudara atau papillae mammae yang lebih dari
dua. Letaknya pada mammary ridges atau milk lines. Pada mammalia, penebalan inni
tterbentang bilateral dari axila ke vulva. Pada minggu ke sembilan, mammary ridges ini
menjadi regresi, kecuali daerah pectoralis. Pada mammae aberrant terjadi kegagalan
regresi sel di sepanjang milk lines. Berdasarkan klasifikasi oleh Kajava, pada kasus ini
diklasifikasikan polymastia dan supernumerary breast ( whitout nipple ).
Plan
Diagnosis
Mammae Aberrant
Diagnosa Banding
Lipoma
Hidradenitis
Kista Folikular
Limfadenopati
Pemeriksaan Penunjang ( disarankan )
Patologi Anatomi
USG
Penatalaksanaan

Penanganan utama pada pasien untuk saat ini adalah dirujuk, dikarenakan kompetensi
pada pasien ini hanya untuk menegakkan diagnosa kerja. Dan terapi utama untuk pasien
ini dilakukannya terapi operatif.
Edukasi
Edukasi yang disampaikan ke pasien adalah jangan menggunakan pakaian ketat dan
menyarankan untuk melakukan terapi operatif oleh dokter ahli bedah.

Anda mungkin juga menyukai